Anda di halaman 1dari 30

MORFOLOGI BATANG DAN AKAR

(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

NUR AISYAH

2110514220023

KELOMPOK 1

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................. i

DAFTAR TABEL..................................................................................... ii

PENDAHULUAN..................................................................................... 1

Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan ............................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3

METODE PENELITIAN.......................................................................... 10

Waktu dan Tempat........................................................................... 10


Alat dan Bahan................................................................................. 10
Alat............................................................................................ 10
Bahan......................................................................................... 10
Prosedur Kerja.................................................................................. 11

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 12

Hasil................................................................................................. 12
Pembahasan...................................................................................... 22

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 25

Kesimpulan...................................................................................... 25
Saran................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 26


DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Tabel Hasil Morfologi Batang Mawar (Rossa sp.)……………… 12


2. Tabel Hasil Morfologi Batang Nangka (Artocarpus
integra Merr.)...………………………………………………….. 13
3. Tabel Hasil Morfologi Batang dan Akar Mangga
(Mangifera indica L.)…………………………………………...... 14
4. Tabel Hasil Morfologi Batang dan Akar Teki-tekian
(Cyperus rotundus)………………………………………………. 15
5. Tabel Hasil Morfologi Batang Bambu (Bamboosa sp.)…………. 16
6. Tabel Hasil Morfologi Batang dan Akar Sawi
(Brassica juncea L.) ……………………………………………... 17
7. Tabel Hasil Morfologi Batang Jambu (Psidium guajava)……….. 18
8. Tabel Hasil Morfologi Batang dan Akar
Kangkung (Ipomoea aquatica)…………………………………... 19
9. Tabel Hasil Morfologi Batang dan Akar

Bayam (Amaranthus sp.)………………………………………… 20

10. Tabel Hasil Morfologi Batang Cabai (Capsicuum annum L.)…… 21


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organ


tubuh tumbuhan, baik bagian, bentuk maupun fungsinya. Secara umum,
tumbuhan memiliki tiga organ dasar yaitu akar, batang dan daun (Billik, 2021).
Akar adalah salah satu organ vital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfungsi
memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terkandung di
dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap dan dibawa
ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan dan kadang-kadang
sebagai tempat untuk penimbunan atau tempat penyimpanan cadangan makanan.
Umumnya, akar tanaman terdiri dari dua jenis yaitu akar serabut dan akar
tunggang. Akar serabut umumnya terdapat pada tanaman berkeping satu
(monokotil). Akar ini hanya merupakan akar-akar yang tersebar dari dasar batang
akar. Meskipun demikian, ada pula tumbuhan dikotil yang memiliki akar serabut
dengan catatan tumbuhan tersebut dikembangbiakan dengan cara cangkok atau
stek. Sedangkan akar tunggang ditandai dengan adanya akar utama (tab root)
yang umumnya lebih dalam masuk kedalam tanah serta lebih memiliki cabang-
cabang akar lateral. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi
umumnya adalah menyimpan cadangan makanan (Mukhlisun, 2014).
Akar tumbuhan sering mengalami modifikasi dengan bentuk yang beragam.
Contohnya akar napas, akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada
tanaman genera mangrove (Avicennia soneratia). Selanjutnya akar gantung,
adalah akar yang sepenuhnya berada diatas tanah. Akar gantung terdapat pada
tumbuhan epifit anggrek dan beringin. Akar banir adalah akar yang banyak
terdapat pada tumbuhan jenis tropis. Sedangkan, akar penghisap banyak terdapat
pada tumbuhan parasit seperti benalu. Batang berfungsi sebagai penerus
penyaluran air dan unsur hara dari akar ke daun atau bagian tubuh tumbuhan yang
membutuhkan. Umumnya berbentuk panjang bulat
2

seperti silinder atau dapat pula mempunyai bantuk lain, akan tetapi selalu bersifat
aktinomorf. Terdiri atas ruang-ruang yang masing-masing dibatasi oleh buku-
buku dan pada buku-buku itulah terdapat daun. Biasanya tumbuh ke atas menuju
cahaya matahari (bersifat fototrop atau heliotrop). Selalu bertambah panjang di
ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai
pertumbuhan yang lebih terbatas. Mengandung percabangan dan selama
hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau
ranting yang kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang
umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda (Trubus,2021).

Tujuan Praktikum

1. Mengamati dan mengetahui berbagai sifat, fungsi, bentuk dan struktur


dari batang pada masing-masing tanaman.
2. Mengetahui berbagai sifat, tugas, bentuk dan bagian-bagian dari akar
pada masing-masing tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA

Batang merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang amat penting,
batang berfungsi sebagai penerus penyaluran air dan unsur hara dari akar kedaun
atau bagian tubuh tumbuhan yang membutuhkan. Umumnya berbentuk panjang
bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, terdiri atas
ruangruang yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku
itulah terdapat daun. biasanya tumbuh keatas menuju cahaya atau matahari
(bersifat fotorop atau heliotrop), selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab
itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang lebih terbatas.
Mengandung percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan,
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Umumnya tidak berwarna
hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya pendek, misalnya rumput dan waktu
batang masih muda (Rukmana, 2008).

a. Jenis-jenis batang (Tjitrosoepomo, 2009)

1) Tumbuhan yang tidak berbatang (Planta acaulis)

Tumbuh-tumbuhan yang tidak berbatang sebenarnya tidak ada. Hanya


tampaknya saja tidak ada. Hal ini disebabkan karena batang amat pendek,
sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan
tersusun rapat satusama lain. Contohnya sawi (Brassica juncea L.).

2) Tumbuhan yang jelas berbatang

Tumbuhan berbatang dapat dibedakan sebagai berikut:

a) Batang basah (Herbaceous), yaitu batang yang lunak dan berair,


contohnya bayam (Amaranthus spinosusL.)

b) Batang berkayu (Lignosus) , yaitu batang yang biasa keras dan kuat,
karena sebagian besar terdiri dari kayu, contohnya jati (Tectona grandis).
4

c) Batang rumput (Calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai


ruas-ruas yang nyata dan sering kali berongga, contohnya padi (Oryza
sativaL.).

d) Batang mendong (Calamus) , seperti batang rumput, tetapi mempunyai


ruas-ruas yang lebih panjang, contohnya tumbuhan sebangsa teki
(Cyperaceae).
b. Percabangan batang (Rosanti, 2013)
1) Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu
tampak jelas. Karena lebih besar dan lebih Panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) dari pada cabang-cabangnya, misalnya cemara
(Casuarina equisetifolia L.).
2) Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan,
karenadalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan
pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya
dibandingkan dengan cabangnya, misalnya pada sawo manila (Achars
zapota L.).
3) Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabanganyang
batang setiap kali menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku
andam (Gleichenia linearis clarke).

Metamorfosis adalah perubahan bentuk atau susunan. Bagian


tumbuhan yang pokok hanyalah tiga saja yaitu akar, batang dan daun
sedangkan bagian-bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaan salah
satu di antara ketiga bagian pokok tersebut. Boleh jadi bagian tumbuhan
yang kita beri nama tersendiri sesungguhnya hanyalah calon atau bakal
bagian pokok tersebut atau dengan perkataan lain merupakan bagian
tumbuhan “in statu nascendi” (Tjitrosoepomo, 2009).

Akar merupakan bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang
dan daun) bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus. Bagi
tumbuhan, akar berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk
menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari
5

dalam tanah, untuk mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat
pada tubuh tumbuhan yang memerlukan dan kadang-kadang sebagai
tempat untuk penimbunan makanan (Estiti, 2020).

Akar adalah salah satu organ vital yang dimiliki tumbuhan. Akar
berfungsi memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang
terkandung di dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang
sudah diserap dan dibawa ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan atau
tempat penyimpanan cadangan makanan (Rosanti, 2013).

Berdasarkan asalnya dikenal dua macam akar yaitu akar primer


yang berasal dari embrio dan akan tetap bertahan sepanjang hidupnya serta
akar liar yang berasal dari batang atau daun. Akar tersebut dapat bersifat
permanen dan sementara. Peranan akar adalah untuk menyerap air dan
garam-garam dari dalam tanah serta menambatkan tumbuhan pada tanah
atau makanan seperti daucus, manihot, dioscorea dan ipomoea. Peranan
akar liar bervariasi, sesuai dengan peranan akarnya. Akar liar dapat
berfungsi sebagai akar tunjang, akar gantung, akar nifas, akar pelekat, akar
pembelit dan sebagai penunjang (Issrep, 2017).

Akar tumbuhan sering mengalami modifikasi dengan bentuk


yang beragam napas, akar naik keatas tanah, khususnya ke atas air seperti
pada tanaman genera megrove (Avicennia soneratia) , akar gantung adalah
akar yang sepenuhnya berada. Akar gantung terdapat pada tumbuhan
epifit anggrek dan beringin. Akar banir adalah akar yang banyak terdapat
pada tumbuhan jenis tropis. Sedangkan akar penghisap banyak terdapat
pada tumbuhan parasit seperti benalu (Muhlisa, 2015).

Berdasarkan umur tumbuhan batang dibedakan menjadi berikut ( Silalahi,


2016):
6

a. Annual merupakan tumbuhan yang umurnya kurang dari satu tahun. Palawija
sebagian besar merupakan tumbuhan annual. Sebagai contoh Jagung (Zea
mays), kedele (Glycine max) dan padi (Oryza sativa).

b. Bienial merupakan tumbuhan mulai tumbuh sampai menghasilkan


biji/keturunan memerlukan waktu 2 tahun. Sebagai contoh Biet (Beta
vulgaris).

c. Tahunan merupakan tumbuhan yang hidup bertahun-tahun sebelum mati.


contohnya Durian (Durio zibethinus).

Klasifikasi mawar menurut, Clariza (2018) adalah :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rossales

Famili : Rossaceae

Genus : Rossa

Spesies : Rossa sp.

Menurut Rukmana (2008) klasifikasi nangka sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Morales

Famili : Moraceae

Genus : Artocarpus
7

Spesies : Artocarpus integra Merr.

Klasifikasi Mangga menurut Tjitrosoepomo, (2013) adalah :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : Mangifera indica

Menurut Rukmana (2008) klasifikasi tanaman bayam adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Amaranthales

Famili : Amaranthaceae

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus spp.

Menurut Tjitrosoepomo (2009) klasifikasi rumput teki adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Plantae
8

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Cyperalis

Famili : Cyperaceae

Genus : Cyperus

Spesies : Cyperus rotundus L.

Menurut Widjaja (2011) klasifikasi bambu adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminales

Famili : Gramineae

Genus : Bambusa

Spesies : Bambusa sp.

Menurut Dasuki (2014) klasifikasi tanaman sawi adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Papavorales

Famili : Brassicaceae
9

Genus : Brassica

Spesies : Brassica juncea L.

Menurut Qronquist (2020) klasifikasi jambu adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava L.

Menurut Haryanto, (2018), dalam sistematika tumbuh-tumbuhan cabai

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Tubiflorae (Solanales)

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annuum L


METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 4 April 2022 dari pukul 16.20
WITA-18.00 WITA dan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom di rumah
masing-masing.

Alat dan Bahan

Alat

Buku gambar. Buku gambar digunakan sebagai alat untuk


menggambarkan hasil pengamatan.

Alat tulis. Alat tulis digunakan sebagai alat untuk menulis dan
menggambar hasil pengamatan.

Kamera. Kamera digunakan sebagai alat untuk memotret hasil


pengamatan

Lembar kerja laporan sementara. Lembar kerja laporan sementara


digunakan sebagai tempat untuk menuliskan hasil pengamatan..

Bahan

Batang mawar (Rossa sp.), digunakan sebagai bahan pengamatan.

Batang nangka (Artocapus integra Merr.), digunakan sebagai bahan


pengamatan.
11

Batang mangga (Mangifera indica), digunakan sebagai bahan


pengamatan.

Batang dan akar bayam (Amaranthus sp.), digunakan sebagai bahan


pengamatan.

Batang dan akar teki-tekian (Cyperus rotundus), digunakan sebagai bahan


pengamatan.

Batang bambu (Bambusa sp.), digunakan sebagai bahan pengamatan.

Batang dan akar sawi (Brassica juncea L.), digunakan sebagai bahan
pengamatan.

Batang jambu (Psidium guajava), digunakan sebagai bahan pengamatan.

Batang dan akar kangkung (Ipomoea aquatica), digunakan sebagai bahan


pengamatan.

Batang cabai (Capsicuum annum L.) digunakan sebagai bahan


pengamatan.

Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.


2. Mengamati bagian-bagian batang dan akar tanaman.
3. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Morfologi Batang Mawar (Rossa sp.)

Gambar Batang

Keterangan

 Mawar berbatang jelas termasuk batang berkayu (lignosus).


 Bentuk batang bulat (teres).
 Permukaan batang berduri (spinosus).
 Arah tumbuh batang condong (ascendens).
 Percabangan monopodial.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
13

Tabel 2. Hasil Morfologi Batang Nangka (Artocapus integra Merr.)

Gambar Batang

Keterangan

 Nangka berbatang jelas termasuk batang berkayu (lignosus).


 Bentuk batang bulat (teres).
 Permukaan batang memperlihatkan bekas daun.
 Arah tumbuh batang condong (ascendens).
 Percabangan monopodial.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
14

Tabel 3. Hasil Morfologi Batang dan Akar Mangga (Mangifera indica L.)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang Mangga (Mangifera indica L.) Akar Mangga (Mangifera indica L.)

Keterangan
 Mangga berbatang jelas termasuk batang berkayu (lignosus).
 Bentuk batang bulat (teres).
 Permukaan batang memperlihatkan bekas daun.
 Arah tumbuh batang condong (ascendens).
 Percabangan monopodial.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
 Akar tunggang
15

Tabel 4. Hasil Morfologi Batang dan Akar Teki-tekian (Cyperus rotundus)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang Teki-tekian (Cyperus Akar Teki-tekian (Cyperus rotundus)

rotundus)

Keterangan
 Teki berbatang jelas termasuk batang mendong (calamus).
 Bentuk batang segitiga (tringularis).
 Permukaan batang licin (laevis).
 Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus).
 Percabangan monopodial.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
 Akar serabut
16

Tabel 5. Hasil Morfologi Batang Bambu (Bamboosa sp.)

Gambar Batang

Keterangan

 Bambu berbatang jelas termasuk batang berkayu (lignosus).


 Bentuk batang bulat (teres).
 Permukaan batang memperlihatkan bekas daun penumpu.
 Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus).
 Percabangan monopodial.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (petens).
17

Tabel 6. Hasil Morfologi Batang dan Akar Sawi (Brassica juncea L.)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang Sawi (Brassica juncea L.) Akar Sawi (Brassica juncea L.)

Keterangan
 Sawi berbatang jelas termasuk batang basah (herbaceus).
 Bentuk batang bulat (teres).
 Permukaan batang licin (laevis).
 Arah tumbuh batang condong (ascendens).
 Percabangan monopodial.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (petens).
 Akar serabut.
18

Tabel 7. Hasil Morfologi Batang Jambu (Psidium guajava)

Gambar Batang

Keterangan

 Jambu berbatang jelas termasuk batang berkayu (lignosus).


 Bentuk batang bulat (teres).
 Permukaan batang keadaan-keadaan lain, misalnya lepas kerak.
 Arah tumbuh batang condong (ascendens).
 Percabangan monopodial.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (petens).
19

Tabel 8. Hasil Morfologi Batang dan Akar Kangkung (Ipomoea aquatica)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang Kangkung (Ipomoea aquatica) Akar Kangkung (Ipomoea aquatica)

Keterangan
 Kangkung berbatang jelas termasuk batang basah (herbaceus).
 Bentuk batang bulat (teres).
 Permukaan batang licin (laevis).
 Arah tumbuh batang condong (ascendens).
 Percabangan simpodial.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (petens).
 Akar tunggang.
20

Tabel 9. Hasil Morfologi Batang dan Akar Bayam (Amaranthus sp.)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang Bayam (Amaranthus sp.) Akar Bayam (Amaranthus sp.)

Keterangan
 Bayam berbatang jelas termasuk batang basah (herbaceus).
 Bentuk batang bulat (teres).
 Permukaan batang licin (laevis).
 Arah tumbuh batang condong (ascendens).
 Percabangan monopodial.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (petens).
 Akar tunggang.
21

Tabel 10. Hasil Morfologi Batang Cabai (Capsicuum annum L.)

Gambar Batang

Keterangan

 Cabai berbatang jelas termasuk batang berkayu (lignosus).


 Tergolong ke dalam perdu
 Bentuk batang bulat (teres).
 Permukaan batang meninggalkan bekas-bekas daun.
 Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus).
 Percabangan menggarpu.
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
22

Pembahasan

Mawar adalah suatu jenis tanaman semak dari genus Rossa sekaligus


nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Di antara warna yang dimiliki oleh
mawar adalah putih, merah muda, kuning dan biru pada beberapa spesies. Pada
umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai
pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Mawar berbatang jelas termasuk
bagian batang berkayu (lignosus). Memiliki bentuk batang bulat (teres).
Permukaan batangnya berduri (spinosus). Arah tumbuh batangnya serong ke
atatau condong (ascendens). Percabangan pada batang termasuk percabangan
monopodial. Arah tumbuh cabangnya condong ke atas (patens).
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Nangka terutama
dipanen buahnya. Daging buah yang matang seringkali dimakan dalam keadaan
segar maupun sebagai bahan baku berbagai olaham makanan atau minuman.
Nangka berbatang jelas termasuk bagian batang berkayu (lignosus). Memiliki
bentuk batang bulat (teres). Permukaan batangnya memperlihatkan bekas-bekas
daun. Arah tumbuh batangnya serong ke atas atau condong (ascendens).
Percabangan pada batang termasuk percabangan monopodial. Arah tumbuh
cabangnya condong ke atas (petens).
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula
nama pohonnya. Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang
umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam
bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di
tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan
cabai. Mangga berbatang jelas termasuk bagian batang berkayu (lignosus).
Memiliki bentuk batang bulat (teres). Permukaan batangnya memperlihatkan
bekas-bekas daun. Arah tumbuh batangnya serong ke atas atau condong
(ascendens). Percabangan pada batang termasuk percabangan monopodial. Arah
tumbuh cabangnya condong ke atas (petens).
Bayam adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya
sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang
tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi
23

yang penting bagi tubuh. Bayam berbatang jelas termasuk bagian batang basah
(herbaceus). Memiliki bentuk batang bulat (teres). Permukaan batangnya licin
(laevis). Arah tumbuh batangnya serong ke atas atau condong (ascendens).
Percabangan pada batang termasuk percabangan monopodial. Arah tumbuh
cabangnya condong ke atas (petens). Memiliki tipe akar tunggang.
Teki ladang adalah gulma pertanian yang biasa dijumpai di lahan terbuka.
Apabila orang menyebut "teki", biasanya yang dimaksud adalah jenis ini,
walaupun ada banyak jenis Cyperus lainnya yang berpenampilan mirip. Teki-
tekian berbatang jelas termasuk bagian batang mendong (calamus). Memiliki
bentuk batang bersegi tiga (tringularis). Permukaan batangnya licin (laevis).
Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus). Percabangan pada batang termasuk
percabangan monopodial. Arah tumbuh cabangnya condong ke atas (petens).
Memiliki tipe akar serabut.
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di
batangnya. Bambu memiliki banyak macam. Nama lain dari bambu adalah
buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan
pertumbuhan paling cepat. Bambu berbatang jelas termasuk bagian batang
berkayu (lignosus). Memiliki bentuk batang bulat (teres). Permukaan batangnya
memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu. Arah tumbuh batangnya tegak lurus
(erectus). Percabangan pada batang termasuk percabangan monopodial. Arah
tumbuh cabangnya condong ke atas (petens).
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan
daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah.
Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau. Sawi
berbatang jelas termasuk bagian batang basah (herbaceus). Memiliki bentuk
batang bulat (teres). Permukaan batangnya licin (laevis). Arah tumbuh
batangnya serong ke atas atau condong (ascendens). Percabangan pada batang
termasuk percabangan monopodial. Arah tumbuh cabangnya condong ke atas
(petens). Memiliki tipe akar serabut.
Jambu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna
putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu dikenal mengandung
banyak vitamin C. Jambu berbatang jelas termasuk bagian batang berkayu
24

(lignosus). Memiliki bentuk batang bulat (teres). Permukaan batangnya keadaan-


keadaan lain, misalnya lepasnya kerak. Arah tumbuh batang
nya condong (ascendens). Percabangan pada batang termasuk percabangan
monopodial. Arah tumbuh cabangnya condong ke atas (petens).
Kangkung merupakan tanaman yang umum dijumpai pada wilayah
perairan dan sering menjadi menu hidangan sayur utama, merupakan tanaman
dengan karakter batangnya adalah batang basah (Herbaceus), memiliki bentuk
batang silinder atau bulat (teres), permukaan batangnya memiliki tekstur yang
licin (laevis), Arah tumbuh batangnya serong ke atas atau condong (ascendens).
Tipe percabangannya adalah simpodial, lalu arah tumbuh cabangnya condong ke
atas (petens) serta memiliki sistem perakaran tunggang
Cabai memiliki nama latin umum (Capsicum annuum L.) dan menjadi
salah satu pendamping makanan maupun bahan campuran dalam berbagai jenis
olahan. Tanaman ini memiliki tipe batang berkayu (lignosus) juga tergolong
kedalam kelompok perdu, memiliki bentuk batang bulat atau silinder (teres) ,
tekstur permukaanya meninggalkan bekas bekas daun, Arah tumbuh batangnya
tegak lurus (erectus), arah tumbuh cabang serong ke atas atau condong
(ascendens), merupakan tipe percabangan menggarpu.
25

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini sebagai berikut:

1. Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam


biji.
2. Perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi.
3. Tipe proses perkecambahan yaitu proses fisika dan proses kimia.
Perkecambahan memiliki 5 tahapan.
4. Zea mays memiliki tipe perkecambahan hypogeal, tipe biji monokotil dan
tipe perakaran serabut.
5. Vigna radiata memiliki tipe perkecambahan epigeal, tipe biji dikotil dan
tipe perakaran tunggang.
6. Citrus memiliki tipe perkecambahan hypogeal, tipe biji dikotil dan tipe
perakaran tunggang.

Saran

Saran untuk praktikum ini sebagai berikut:

1. Sebaiknya alat dan bahan praktikum telah dipersiapkan sebelum dimulai.


2. Sebaiknya lebih berhati-hati lagi saat pelaksanaan prosedur kerja.
3. Sebaiknya membaca modul sebelum mengerjakan pre-test dan post-test
26

DAFTAR PUSTAKA

Alex, S. 2021. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica
juncea L.) Terhadap Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Cair NASA.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi Jurusan
Pendidikan Biologi Quality University 2021, 45-49.
Billik. 2021. Perbanyakan Tanaman Ipomoea Aquatica Secara Generatif Di Desa
Sukamaju Kabupaten Magetan. SIPORA Politeknik Negeri Jember, 24-35.

Clariza, Monica Elsa and Tjokorda, Abinanda, I Wayan, Sujana. 2018. Allure Of
The Rose. Denpasar. ISI Denpasar.
Dewi Fitria Muhtar, Yumima Sinyo , Hasna Ahmad. 2017. Pemanfaatan
Tumbuhan Bambu oleh Masyarakat di Kecamatan Oba Utara Tidore
Kpeulauan. Jurnal Saintifik. Ternate : Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Khairun, 47-63.

Haryani, T. S. 2016. Organo Nutritivum (Daun, Batang dan Akar). Tangerang.


Universitas Terbuka.

Haryanto, Saparso. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah pada Berbagai
Metode Irigasi dan Pemberian Pupuk Kandang di Wilayah Pesisir Pantai.
E-Journal UNSOED, 2(1), 10-16.
Kartasapoetra. 2003. Teknologi Benih. Jakarta. Rineka Cipta.
Maghfiroh, Jazilatul. 2017. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan
Tanaman. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2017, 51-58.
Mario, P. 2014. Perkembangbiakan Tumbuhan. Jakarta. Lestari Kiranatama.
Nofrianti, S. 2015. Kajian Sistem Pengemasan Bunga Mawar Potong (Rosa
hybrid) Selama Penyimpanan untuk Memperpanjang Masa Pajangan.
Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman, 3(1), 25-37.
Rehatta, H. 2013. Pengaruh Perlakuan Pencelupan dan Perendaman terhadap
Perkecambahan Benih Sengon. Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman, 2(1), 10-
16.
Rosanti. 2013. Klasifikasi Tumbuhan. Yogyakarta. Penerbit Konisius.
27

Rukmana, R. 2008. Budi Daya Nangka. Yogyakarta. Karisma.

Saparinto, C. 2013. Grow your own vegetables-panduan praktis menanam 14


Sayuran Konsumsi Populer di Pekarangan. Yogyakarta. Penebar
Swadaya.
Suwitra, dkk. 2020. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Bibit Bayam.
AGRORADIX Jurnal Ilmu Pertanian, 3(1), 1-6.
Titiek, W. 2017. Teknologi Budidaya Tanaman Hias Agribisnis. Yogyakarta.
Cv Mine.
Tjitrosoepomo, G. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta. University Gadjah
Madha Press.

Trubus. 2021. Sistematika Tumbuhan Tinggi. Bandung. Pustaka Press.

Anda mungkin juga menyukai