RENCANA PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial, dimana hasil
(Djauhariyah, 2004).
tradisional karena efek samping lebih kecil dari obat yang dibuat secara
1
2
2001).
agar diperoleh obat yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat yang
nyata yang teruji secara ilmiah dimanfaatkan secara luas baik untuk
pembersih darah dan penurun panas. Kandungan kimia daun, kulit batang
dan akar nusa indah putih mengandung saponin, di samping itu kulit
digunakan sebagai obat luar (Ditjen POM RI., 1979). Secara umum salep
penyakit seperti; infeksi pada folikel rambut dan kelenjar keringat, bisul,
antibakteri dan profil fitokimia tanaman hias terpilih dari bunga Nusa indah
dalam penelitian ini adalah apakah ekstrak batang nusa indah putih dapat
Staphylococcus aureus?
tentang bahan alam yang dapat dijadikan sebagai sediaan salep dan
putih.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga : Mussaenda
2. Nama Daerah
4
5
3. Morfologi
4. Khasiat Kegunaan.
panas.
B. Salep
1. Pengertian Salep
2. Dasar salep
serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar salep
yang dapat larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah
malam kuning.
salep tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan
lain salep hidrofilik dan lebih tepatnya disebut krim. Dasar salep
ini mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehingga lebih dapat
terdiri dari konstituen larut air. Sama halnya dengan dasar salep
yang dapat dicuci dengan air dasar salep ini banyak memiliki
sifat-sifat bahannya.
a. Pencampuran
b. Peleburan
setelah didinginkan.
C. Kulit
1. Pengertian Kulit
(pH) tertentu yang berkisar antara 4,5 – 6,0 yang dibentuk oleh
asam lemak permukaan kulit (skin surface lipid) yang berasal dari
serum, keringat, sel tanduk yang lepas dan kotoran yang melekat
pada kulit.
yaitu:
2. Absorbsi perkutan
rambut.
kombinasi:
a. kulit kering
b. kulit berminyak
c. kulit normal
masalah.
d. kulit kombinasi.
b. Pertahanan
c. Sensasi
d. Ekskresi
e. Imunitas
asing.
f. Sintesis vitamin D
(Silvia, 1995).
13
D. Ekstraksi
1. Pengertian ekstraksi
dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut
2. Metode Ekstraksi
ekstraksi:
a. Maserasi
b. Perkolasi
bahan.
c. Refluks
d. Soxhlet
e. Digesti
f. Infus
(15-20 menit).
g. Dekok
1. Klasifikasi
Kerajaan : Procaryotae
16
Divisi : Firmicutes
Kelas : Eubacteriaceae
Bangsa : Eubacteriales
Suku : Micrococcaceae
Marga : Staphylococcus
mulut dan hidung, jaringan kulit bagian dalam dari bisul bernanah,
pembentukan abses.
17
panjang menjadi bentuk spiral hingga bisa muat dalam sel kuman
G. Uji Mikrobiologi
1. Metode difusi
medium.
larutan contoh.
2. Metode pengenceran
H. Bahan
berasa.
dalam eter p
Kegunaan : Pelarut
alkalis.
kloroform P.
Kegunaan : Antioksidan
hidroksida.
Range : 0.02%-0,05%
24
BAB III
METODE PENELITIAN
petri, erlemeyer, gelas ukur, gelas kimia, inkubator, labu ukur, oven,
ekstrak kulit batang nusa indah putih, propil Paraben, dan vaselin
Album.
24
25
D. Penyiapan Sampel
1. Pengambilan sampel
2. Pengolahan sampel
matahari langsung .
4. Sterilisasi alat
E. Rancangan Formula
Tabel I. Formula Sediaan salep ekstrak kulit batang nusa indah putih
Konsentrasi (%b/b)
Bahan F1
F2 F3 F4 Kontrol
Kontrol
5% 10% 15% Positif
negatif
Ekstrak kulit batang Nusa
- 0,5 1 1,5
Indah Putih
Adeps Lanae 5 5 5 5 Salep
α-tokoferol 0,1 0,1 0,1 0,1 Hitam
Propil Paraben 0,02 0,02 0,02 0,02
Vaselin Album ad 10 ad 10 ad 10 ad 10
dicukupkan bobotnya (Formula II). Dibuat formula II, III, dan IV Seperti
a. Uji Organoleptis.
b. Uji pH salep
(15 detik) dan luas daerah yang diberikan oleh sediaan dihitung
itu salah satu gelas objek diberi beban 100 gram kemudian
Komposisi:
Pepton 5g
Agar 15 g
Cara Pembuatan :
J. Pembahasan Hasil
analisis data.
K. Pengambilan Kesimpulan
pembahasan
31
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM RI, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hal. 1, 10-11.
Radji, M., 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Staf Pengajar FKUI, 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi.
Universitas Indonesia. Jakarta
Pengamatan dan
pengukuran zona
hambatan
Pengolahan dan analisi
data
Pembahasan
Kesimpulan