Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Budidaya Tanaman
Pangan dan Industri yang diampu oleh:
Dr. Ir. Asmiaty Sahur MP.

OLEH:
1. Wa Ode Novita Sari G011181036 5. Sri Rahayu G011181089

2. Andi Arizona Thalib G011181061 6. Sri Muliani G011181092

3. Nurul Aminatul Iffah G011181071 7. Ulfa Fitriana G011181097

4. Muh. Ilham G011181078 8. Ani Nurhidayat G011181104

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan Tugas Makalah Budidaya Tanaman Pangan dan Industri
yang berjudul “Sistematika Tanaman Kapas” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber, baik itu buku, jurnal
maupun hasil penjelajahan dari dunia maya atau internet.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terutama
bagi Kami dan para pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, semua tidak lepas dari
kemampuan kami sebagai penulis yang hanya manusia biasa. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga Allah swt. Melimpahkan rahmatnya bagi kita semua. Semoga apa
yang kami sajikan dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Amin.

Makassar, 06 Februari 2020

Kelompok 2

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................ 5
ISI................................................................................................................................... 5
A. Klasifikasi Tanaman Kapas (Gossypium sp.) ........................................................ 5
B. Morfologi Tanaman Kapas (Gossypium sp.) ......................................................... 5
BAB III ......................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kapas (Gossypium hirsutum L.) merupakan salah satu komoditi perkebunan
penghasil serat alam untuk bahan baku industri tekstil yang berperan dalam ekspor
nonmigas Indonesia. Produksi kapas di Indonesia belum dapat memenuhi
kebutuhan kapas nasional,hal ini dikarenakan pengembangan kapas di Indonesia
banyak mengalami kendala terutama dalam pemeliharaan tanaman yang belum
optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui perbaikan teknik
budidaya pertanian dari mulai pembibitan, persiapan lahan hingga pemeliharaan
yang meliputi pengairan, pemupukan, penyulaman, penjarangan dan pengendalian
hama dam penyakit.
Tanaman kapas merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis
sampai sub tropis. Di dunia, terdapat lebih dari 39 spesies Gossypium yang
tumbuh liar ataupun yang dibudidayakan. Kapas merupakan tanaman yang
digolongkan pada tanaman perkebunan. Sektor perkebunan menghasilkan devisa
dari hasil expornya
Kapas sebenarnya adalah serat yang diperoleh dari beberapa tanaman
berkayu dari jenis Gossypium. Serat halus yang 2 menyelubungi biji tanaman
kapas ini kemudian menjadi bahan penting dalam industri tekstil untuk dijadikan
benang. Saat ini pasar kapas masih dikuasi oleh Cina yang merupakan produser
terbesar produksi kapas dunia, diikuti oleh Amerika Serikat, India, dan Pakistan,.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasisfikasi tanaman kapas?
2. Bagaimana morfologi tanaman kapas?

C. Tujuan
1. Mengetahui klasifikasi tanaman kapas
2. Mengetahui morfologi tanaman kapas

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 4


BAB II
ISI

A. Klasifikasi Tanaman Kapas (Gossypium sp.)


Tanaman kapas merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis
sampai sub tropis. Tanaman kapas termasuk tanaman perdu (semak) karena
tanaman ini relatif kecil namun ada juga yang memiliki ketinggian hingga 3 meter
lebih di dunia, terdapat lebih dari 39 spesies Gossypium yang tumbuh liar ataupun
yang di budidayakan (Fryxell, 1984).
Menurut Hill et al. (1960) dan Heyne (1988) tanaman kapas dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Gossypium
Spesies : Gossypium sp.

B. Morfologi Tanaman Kapas (Gossypium sp.)


1. Akar
Akar berfungsi tidak hanya untuk menopang tanaman tetapi juga untuk
penyerapan air serta unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Perkembangan
sistem perakaran sangat penting pada masa awal pertumbuhan tanaman kapas.
Radikula atau calon akar merupakan organ yang pertama kali muncul pada saat
perkecambahan dan kemudian berkembang menjadi akar tunggang. Akar
tunggang ini tumbuh sangat cepat dan bahkan dapat mencapai 20 – 25 cm
sebelum kecambah muncul dari permukaan tanah (Balittas, 1993).
Perkembangan akar diawal pertumbuhan vegetatif tanaman kapas dapat
mencapai 5 cm per hari tergantung kondisi lingkungan. Panjang akar tunggang
pada tanaman kapas dewasa antara 180 – 200 cm yang sangat dipengaruhi oleh
faktor kelembaban tanah, aerasi, suhu dan varietas. Pada tanah dengan kondisi

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 5


kering atau kelembaban rendah, panjang akar tunggang bahkan dapat mencapai 3
– 4 m (Ditjenbun, 1977).

Gambar 1. Gambar Akar Tanaman Kapas

Akar tunggang tanaman kapas tumbuh secara vertikal menuju pusat bumi.
Sedangkan akar lateral atau serabut yang tumbuh pada akar tunggang akan
tumbuh secara horizontal. Pertumbuhan dan perkembangan kedua tersebut sangat
ditentukan oleh faktor lingkungan seperti kelembaban, lapisan kering profil tanah
dan tingkat keasaman tanah. Selain itu, jumlah total akar lateral juga sangat
dipengaruhi oleh jarak tanam yang digunakan (Balittas, 1993).
2. Batang dan Percabangan
Kapas merupakan tanaman berkayu yang memiliki batang cukup keras dan
beruas-ruas. Percabangan vegetatif dan cabang buah tumbuh pada buku-buku
batang. Panjang dan jumlah ruas batang ini menentukan tinggi akhir suatu
tanaman kapas. Batang tanaman yang beruas pendek menyebabkan tanaman
tersebut cenderung cepat tua. Panjang ruas batang biasanya dipengaruhi oleh
kelembaban yang tersedia. Ruas batang ini berperan dalam pengangkutan unsur
hara terutama unsur nitrogen ke tanaman (Heyne.K, 1988).

Gambar 2. Gambar batang tanaman kapas

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 6


Biasanya percabangan vegetatif akan tumbuh terlebih dahulu dari pada
percabangan generatif atau buah. Percabangan vegetatif memiliki morfologi yang
sama dengan batang utama dan akan menghasilkan cabang-cabang yang berbuah
tersendiri. Selanjutnya, cabang berbuah atau generatif mulai muncul pada buku ke
lima atau ke enam. Dalam keadaan lingkungan tumbuh normal, cabang yang
berbuah dapat tumbuh hingga buku ke sepuluh dari batang utama (Fryxell, 1984).
Batang tanaman kapas seperti halnya tanaman berkayu lainnya berfungsi
dalam pengangkutan nutrisi serta air dari akar ke daun dan memperkuat tegaknya
tanaman. Selain itu, sangat penting untuk pengangkutan hasil asimilasi ke seluruh
bagian tubuh (Balittas, 1993).
3. Daun
Daun tanaman kapas terdiri dari beberapa bentuk tergantung jenisnya.
Setiap daun mempunyai ukuran, tekstur, dan bentuk yang bervariasi. Sebagian
besar daun kapas memiliki bulu/rambut halus, namun beberapa varietas ada yang
berbulu sedikit dan bahkan ada yang tidak berbulu sama sekali (Balittas, 1993).
Daun dengan tipe bulu lebat akan memudahkan dalam proses pemanenan
secara mekanik atau menggunakan mesin pemanen. Namun tipe ini rentan
terhadap serangan lalat putih, hal ini dikarenakan kondisinya yang berbulu
sehingga dapat dijadikan tempat berlindung bagi perkembangan lalat tersebut
(Ditjenbun, 1997).
Tangkai daun kapas umumnya berwarna hijau muda sampai tua atau
kekuning-kuningan sampai merah. Setiap daun memiliki ketebalan yang tidak
sama, ada yang tebal seperti kulit dan ada pula yang tipis seperti kertas sesuai
dengan varietasnya masing-masing (Heyne.K, 1988).

Gambar 3. Berbagai Bentuk Daun Kapas

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 7


4. Bunga dan Pembungaan
Bunga kapas berwarna putih atau krim putih saat membuka. Selanjutnya
warna akan berubah menjadi merah muda dan merah pada keesokan paginya. Di
hari ketiga petal menjadi layu dan gugur. Biasanya bunga kapas mulai mekar
dipagi hari antara jam 7 – 9 kemudian bunga tersebut akan layu saat hari
menjelang siang (Fryxell, 1984).
Bunga kapas memiliki tangkai bunga dengan berbagai ukuran yang
menghubungkan antara buah dan cabang. Daun kelopak tambahan berbentuk
segitiga dengan garis hijau yang tampak seperti kelopak bunga (Fryxell, 1984).

Gambar 4. Bunga Kapas

Daun kelopak tambahan ini melekat pada kelopak dan tangkai bunga.
Fungsinya adalah untuk melindungi bagian-bagian bunga yang lunak seperti daun
kelopak. Daun kelopak berjumlah 5 helai yang melekat mengelilingi mahkota
bunga, jumlah ini sama dengan jumlah mahkota bunganya (Heyne. K, 1988).
Tanaman kapas termasuk tanaman menyerbuk sendiri atau self-pollination.
Hal ini disebabkan oleh serbuk sari yang relatif berat sehingga sulit untuk dibawa
oleh angin. Tentu saja tidak semua bunga yang diserbuki akan menjadi buah,
sebagian akan gagal. Buah yang gagal dibuahi akan gugur sepuluh hari setelah
pembungaan (Balittas, 1993).

6. Buah
Buah kapas umumnya terbentuk segera setelah terjadinya penyerbukan.
Apabila penyerbukan berhasil maka buah akan masak setelah 40 – 70 hari. Buah
yang masak akan retak dan terbuka sehingga serat kapas muncul keluar. Umumya

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 8


buah kapas terdiri dari 3, 4 sampai 5 ruang. Buah kapas memiliki bentuk dan
ukuran berbeda-beda berdasarkan jenis dan letaknya, mulai dari bulat, bulat
ujungnya meruncing serta segitiga (Ditjenbun, 1977).
Berat rata-rata buah kapas dari jenis hirsutum berkisar antara 5 – 8 g,
berwarna hijau pucat, licin, berkulit dan sedikit mengandung kelenjar minyak.
Sedangkan buah dari jenis aboreum lebih kecil yaitu sekitar 3 g, berwarna hijau
gelap, dan banyak mengandung kelenjar minyak (Ditjenbun, 1977).

Gambar 6. Buah Kapas

7. Biji dan Serat


Kapas terletak secara teratur di dalam ruang buah. Biasanya setiap ruang
tediri dari dua baris biji dengan jumlah rata-rata 9 biji. Biji yang sudah tumbuh
dewasa memiliki bentuk seperti buah pear yang tidak beraturan. Bentuk ini
bervariasi tergantung varietas dan kondisi pada saat tanaman tumbuh. Biji
memiliki panjang antara 6 – 12 mm, dengan berat 100 biji sekitar 6 - 17 g atau 65
– 70 persen total berat hasil. Lapisan serabut atau serat kapas terdapat pada bagian
luar kulit biji. Serat ini membutuhkan waktu sekitar 13 – 15 hari untuk proses
pemanjangan serat (Balittas, 1993).

Gambar 7. Biji Kapas Gambar 8. Serat Tanaman Kapas (Kapas dalam


Buah yang Sudah Terbuka)

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 9


Serat kapas yang dihasilkan pun terdiri dari berbagai warna, mulai dari
putih, kecokelatan atau hijau. Demikian juga halnya dengan biji, ada yang
berwarna abu-abu, kecokelatan dan hitam. Kulit buah akan retak pada saat buah
masak yang menyebabkan kapas muncul keluar. Umumnya berat kapas berkisar
1/3 dari berat kapas berbiji. Untuk Indonesia, panjang serat yang dihasilkan adalah
sekitar 26 – 29 mm, namun ini sangat tergantung pada jenis dan varietas kapas
(Balittas, 1993).

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 10


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman kapas (Gossypium sp) merupakan tanaman yang dapat tumbuh di
daerah tropis sampai sub tropis. Tanaman kapas memiliki morfologi diantaranya
akar, batang, daun, bunga, buah, serat dan biji.

B. Saran
Sebaiknya pada pembuatan makalah berikutnya kami bisa memperbaiki
penulisan serta kelengkapan materi yang ada didalam makalah ini.

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 11


DAFTAR PUSTAKA

Balittas. 1993. Koleksi, konservasi, evaluasi, dan utilisasi plasma nutfah kapas.
Laporan Hasil Penelitian ARMP1992/1993. Balittas, Malang. p.39.

Ditjenbun. 1977. Varietas dan sifat-sifat serta kwalitas kapas di Indonesia.


Ditjenbun, Deptan. 1977. 38 hal.

Fryxell, PA. 1984. Taxonomy and germplasm resources ARS-USDA and Texas A
& M University College Station,Texas. Cotton. Number 24 in series
Agronomy. American Society of Agronomy Inc. Publishers.
Madison,Wisconsin, USA: 27-57.

Heyne, K. 1988. Tumbuhan berguna Indonesia. Ditetjemahkan clan diterbitkan


oleh Badan Litbang Kehutanan, Dephut Jakarta. 1851 hal.

Hill, J.B., L.O. Overholts, H.W. Poopp, and A.R. Grove Jr. 1960. Botany.
McGraw-Hill Book Company. Inc. New York, Toronto London. P.
571.

Makalah SISTEMATIKA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) 12

Anda mungkin juga menyukai