OLEH
NIM : 2123812076
KELAS D
JURUSAN KEHUTANAN
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
Unsur hara merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan tanamman untuk
bertumbuh. Unsur hara terbagi dalam dua bagian yaitu makro dan mikro. Keduanya
mengambil peran yang penting bagi tanaman. Setiap tanaman menyerap unsur hara
sesuai dengan kebutuhannya masing-masing dan setiap jenis tanaman pun memiliki
kebutuhan yang berbeda-beda dalam menyerap unsur hara.
2
Pemahaman akan gejala klorosis merupakan suatu hal yang penting, karena
dengan pemahaman tersebut dapat mendorong praktikan untuk melakukan
pengelolaan dan budidaya tanaman dengan lebih efektif, efisien dan dengan tingkat
keberhasilan yang tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan ini setidaknya dibutuhkan pada saat pemberian pupuk agar tepat
dan seimbang, karena baik berlebih unsur hara atau kekurangan unsur hara dapat
menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal. Pengetahuan ini pun perlu pada saat
mengamati proses pertumbuhan tanaman. Apabila pertumbuhan tanaman tidak sesuai
dengan yang diharapkan, maka dapat melakukan evaluasi dan tindakan yang cukup
tepat sebelum semuanya terlambat.
3
Hara dan air memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Salah satu fungsi dari kedua bahan ini adalah sebagai bahan
pembangun tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan yang terjadi pada tanaman (sampai
batas tertentu) disebabkan oleh tanaman mendapatkan hara dan air. Bahan baku pada
proses fotosintesa adalah hara dan air yang nantinya akan diubah tanaman menjadi
makanan. Tanpa kedua bahan ini pertumbuhan tidak akan berlangsung. Hara dan air
umumnya diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion, (Hanum, 2008).
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat dibagi atas dua kelompok yaitu
hara makro dan mikro. Hara makro adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah besar sedangkan hara mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil. Nutrien yang
tergolong kedalam hara makro adalah Carbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Sulfur,
Posfor, Kalium, Calsium, Ferrum. Sedangkan yang termasuk golongan hara mikro
adalah Boron, Mangan, Molibdenum, Zinkum (seng) Cuprum (tembaga) dan Klor.
Jika tanaman kekurangan dari salah satu unsur tersebut diatas maka tanaman akan
mengalami gejala defisiensi yang berakibat pada penghambatan pertumbuhan.
Kerusakan yang sering dijumpai akibat kelebihan unsur hara adalah klorosis
yang terjadi akibat temperatur rendah, kekurangan Fe, terserang virus, gangguan oleh
cendawan, bakteri dan sebagainya. Perubahaan warna pada daun dapat disebabkan
oleh rusaknya klorofil (zat hijau daun) atau akibat kekurangan cahaya matahari atau
karena serangan penyakit. Perubahan warna juga terjadi dalam bentuk bercak-bercak
cokelat karat, ungu, hitam, kelabu, keputih-putihan atau bersama-sama. Rusaknya
kloroplas menyebabkan menguningnya daun yang lazimnya berwarna hijau. Gejala
ini sering mendahalui gejala nekrosis. Kalau gejala menguning ini sistemik dan
terdapat pada semua daun, biasa merupakan gejala sekuder yang disebabkan karena
serangan parasit pada bagian lain atau dapat juga disebabkan karena keadaan luar
yang kurang baik (Semangun, 1996., dalam Stalin, dkk. 2013).
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Alat :
Bahan :
d. Apakah anakan tertutup naungan (penuh, sedang, dan tidak sama sekali)
5
BAB IV
4.1 Hasil
c. Kulit batang :
d. Naungan : Terbuka
e. Gulma : Tidak ada
6
b. Keadaan tanah bagian atas : Lembab
c.
c. Keadaan tanah bagian bawah : Lembab
1. 2.
3.
Jenis Tanaman Lamtoro
a. Pertumbuhan Daun : Sehat
:
:
7
d. Kulit batang : Sehat, hijau
e. Naungan : Terbuka
f. Gulma : Tidak ada
:
2. Tanaman yang kurang sehat :
a. Pertumbuhan Daun : Keriput
:
:
d. Kulit batang : -
e. Naungan : Terbuka
f. Gulma : Tidak ada
8
Gambar Keterangan :
1. 2.
3.
9
e. Naungan : Terbuka
f. Gulma : Tidak ada
:
2. Tanaman yang kurang sehat :
a. Pertumbuhan Daun : Berlubang
:
:
d. Kulit batang : -
e. Naungan : Terbuka
f. Gulma : Ada (Rumput)
Gambar Keterangan:
1. Semai Gala-gala Sehat.
2. Semai Gala-gala Kurang sehat
3. Semai Gala-gala Mati
10
1. 2.
3.
11
a. Pertumbuhan Daun : Layu
d. Kulit batang : -
e. Naungan : Setengah terbuka
f. Gulma : Ada (rumput)
Gambar Keterangan:
12
a. Pertumbuhan Daun : Sehat
:
:
13
Gambar Keterangan
14
e. Naungan : Setengah terbuka
f. Gulma : Ada (rumput)
d. Kulit batang : -
e. Naungan : Setengah terbuka
f. Gulma : Ada (rumput)
Gambar Keterangan:
15
Keadaan tanah bagian bawah : Basah
16
1. 2.
3.
17
b. Keadaan tanah bagian atas : Basah
c. Keadaan tanah bagian bawah : Basah
1.
18
2. 3.
19
3. Tanaman Yang mati :
a. Pertumbuhan Daun : -
d. Kulit batang : -
e. Naungan : Penuh
f. Gulma : -
Gambar Keterangan:
1. 2.
3.
20
4.2 Pembahasan
Sedangkan batang dari semaian kurang sehat, bahkan untuk semua tempat
baik itu terbuka, setengah terbuka dan tertutup mengalami gejala yang hampir sama,
yakni layu.
Gejala kekahatan suatu unsur terutama bergantung pada dua faktor yaitu
fungsi unsur tersebut dan mudah tidaknya unsur tersebut berpindah dari daun tua ke
daun yang lebih muda atau ke organ-organ lainnya (Epstein, 1972). Secara
21
umum gangguan hara yang menghambat pertumbuhan dan hasil dalam skala yang
ringan tidak dapat dilihat karakteristik gejala visualnya secara spesifik. Gejala
menjadi tampak dapat dilihat dengan tegas apabila defisiensinya atau toksisitasnya
berat sehingga laju pertumbuhan dan hasil sangat tertekan. Sebagai contoh, gejala
defisiensi Mg pada serealia dapat teramati dengan jelas pada kondisi lapang selama
perkembangan batang, tetapi hal itu tidak berpengaruh merusak bila kahat terjadi
pada akhir pengisian biji (Pisarak, 1979 dalam Marschner, 1986., dalam Wiraatmaja,
2017).
22
BAB V
5.1 Kesimpulan
Gejala klorosis pada tanaman sering terjadi karena kekahatan unsur hara.
Klorosis disebabkan karena kelebihan unsur hara yang diserap tanaman. sehingga
tanaman menjadi keracunan dan mengalami perhambatan dalam pertumbuhan
tanaman.
5.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Stalin, M., Diba F., dan Husni H,.2013. Analisis Kerusakan Pohon di Jalan Ahmad
Yani Kota Pontianak. Jurnal Hutan Lestari. Vol 1, No 2. Fakultas Kehutanan
Universitas Tanjungpura. Diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/10308-ID-analisis-kerusakan-pohon-di-
jalan-ahmad-yani-kota-pontianak.pdf. Pada 28 November 2021.
24