Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ENTOMOLOGI
PENGENALAN FILUM ARTHROPODA

Fauziah Nabila
05081182025008

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arthropoda merupakan filum yang memiliki anggota spesies terbesar dalam
kerajaan hewan (Aminullah, 2019). Sebagian besar Arthropoda banyak kita kenal
dalam kehidupan sehari-hari karena manusia secara tidak sadar berinteraksi dengan
Arthropoda. Arthropoda sangat banyak jenisnya. Arthropoda ada yang hidup di air
tawar, air laut, di darat, menempel di pohon, terbang di udara. Ada pula yang
menempel ditubuh anjing, kucing, dan ada pula yang menetap di kepala manusia.
Jadi, Arthropoda ada yang hidup bebas, ada pula yang parasit.
Arthropoda berasal dari dua kata yaitu arthros dan podos (Pati & Sharma, 2012).
Arthros artinya sendi atau ruas sedangkan podos berarti kaki, sehingga Arthropoda
dapat didefinisikan sebagai hewan yang kakinya beruas-ruas atau berbuku-buku. Jadi,
semua hewan tak bertulang belakang yang kakinya beruas-ruas dimasukkan ke dalam
filum Arthropoda. Ruas-ruas atau buku-buku itu tidak hanya tampak pada kaki-
kakinya, melainkan juga pada seluruh tubuhnya,
Arthropoda memiliki ciri-ciri khusus yaitu memiliki tubuh beruas-ruas,
mempunyai kulit keras terbuat dari kitin yang berfungsi sebagai eksoskeleton,
mengalami pergantian kulit (molting) dalam rentan waktu tertentu, bernapas dengan
insang atau trakea.
Sampai saat ini diperkirakan ada lebih dari 1,3 juta spesies Arthropoda yang
telah diidentifikasi di seluruh dunia (Zhou, 2013). Diantara spesies-spesies tersebut
kelas Insecta (serangga) memiliki komposisi terbesar yaitu sekitar 86,5%, Arachnida
7,4%, Malacostraca 3%, dan lainnya 3% (Leksono, A. L.,2017). Dari jumlah tersebut
diperkirakan Arthropoda menyumbang sekitar 80% dari jumlah total spesies di
kerajaan hewan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengenal
organisme yang termasuk Filum Arthropoda dan mambedakan antar kelas Filum
Arthropoda.
BAB 2
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktu dari praktikum kali ini adalah pada tanggal 25 September 2020.
Pukul 15.30-17.10 WIB dan bertempat di Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten
Banyuasin, Sumatera Selatan.
2.2 Cara kerja
Adapum cara kerja dari praktikum pengenalan filum arthropoda ini adalah;
1. Menggunakan open camera yang diberi watermark sesuai ketentuan dan
frame minimal 85%.
2. Mencari dan menangkap spesimen dan menyimpannya ke dalam plastik
zipper.
3. Mematikan spesimen dengan cara menyuntikkan alkohol 70% ke dalam
tubuh mereka atau bisa juga dengan merendamnya ke dalam alkohol tersebut.
4. Meletakkan spesimen yang akan difoto di atas kertas millimeter blok dengan
posisi vertikal atau horizontal.
5. Mengatur fokus dan zoom pada kamera hp agar hasil memuaskan.
6. Ambil foto objek berkali-kali dengan angle yang berbeda. Sehingga kita bisa
memilih gambar yang terbaik.
BAB 3
HASIL PRAKTIKUM
Adapun hasil dari praktikum kali ini terdiri dari lima kelas yaitu, kelas Crustacea,
kelas Diplopoda, kelas Chilopoda, kelas Arachnida, dan kelas Insecta.

1. Kelas Crustacea
Pada umunya hidup di air laut. Namun, ada juga yang hidup di air tawar dan
hanya sedikit yang hidup di darat. Tubuhnya memiliki kepala yang menyatu dengan
dada yang disebut dengan cephalothorax. Cephalothorax memiliki 5 pasang kaki dan
terdapat 2 pasang antenna di anterior. Abdomen memiliki segmen atau ruas yang jelas
dan terdapat telson pada ujungnya. Telson adalah bagian terakhir dari tubuh crustacea
yang membentuk ekor kipas. Alat geraknya mengalami modifikasi, sesuai dengan
fungsinya.

A B
Gambar 1. Struktur tubuh hewan kelas crustacea: (A) Yuyu sawah (Parathelpusa
convexa) mt, mata; kar, karapaks; dac, dactylus; pro, propondus; car, carpus; kr, kaki
renang; kj1, kaki jalan 1; kj2, kaki jalan 2; kj3, kaki jalan 3. (B) Udang baltik
(Palaemon adspersus) an, antenna; mt, mata; ct, cephalothoraks; abd, abdomen; ts,
telson; plei, pleiopod (kaki renang); prei, preiodpods (kaki jalan).

2. Kelas Diplopoda
Hewan pada kelas Diplopoda umumnya mempunyai 50 pasang tungkai atau lebih.
Tubuhnya silinder dan pada setiap segmen terdapat dua pasang tungkai. Hidupnya
sebagai herbivora, banyak dijumpai di bawah bebatuan atau di dalam tanah dan selalu
menghindari cahaya. Gerakannya lambat dan jika merasa terancam ubuhnya akan
melingkar membentuk spiral. Pada kepalanya terdapat sepasang antenna, dua pasang
mata tunggal dan alat mulut tanpa taring dan bisa.

Gambar 2. Hewan anggota Diplopoda: Struktur tubuh kaki seribu atau keluwing
(Trigoniulus corallines) hd, head (kepala); sa, segmen anal; ka, kaki; st, segmen
tubuh.

3. Kelas Chilopoda
Pada umumnya tubumya terdiri atas kepala (cephal) dan badan (abdomen),bentuk
tubuh pipih dan beruas-ruas, serta terdiri dari 15 pasang tungkai atau lebih. Tiap ruas
badan terdapat 1 pasang tungkai. Pada kepala terdapat sepasang mata. Mulut
dilengkapi sepasang tari bisa, yaitu modifikasi dari segmen tubuh yang pertama (kaki
depan).

Gambar 3. Hewan anggota Chilopoda: Struktur tubuh Lipan atau kelabang


(Scolopendra polymorpha) an, antena; mt, mata; ka, kaki; st, segmen tubuh.
4. Kelas Arachnida
Tubuh terdiri atas kepala yang menyatu dengan dada (cephalothorax) dan perut
(abdomen). Pada bagian abdomen terdiri dari beberapa ruas, terkadang cephalothorax
dan abdomen menyatu. Pada cephalothorax terdapat sepasang chelicera yaitu alat
gerak pertama, sepasang pedipalpus yaitu alat gerak kedua yang berbentuk capit, dan
4 pasang tungkai. Arachnida tidak mempunyai antena.

A B
Gambar 4. Struktur tubuh: (A) Laba-laba Rumah (Pholcus manueli) ct,
cephalotoraks; abd, abdomen; kj, kaki jalan. (B) Tungau merah (Tetranychus urticae)
id, idiosoma; cap, capitulum; che, chelicera; leg, kaki.

5. Kelas Insecta
Kelas insecta adalah hewan dari Filum Arthropoda yang dikenal dengan sebagai
serangga. Ciri-ciri Kelas Insecta antara lain memiliki tiga pasang kaki, sehingga
disebut juga heksapoda dan bagian tubuhnya terdiri atas tiga bagian yaitu kepala
(cephal), dada (thorax) serta perut (abdomen), memiliki sepasang antena. Kelas
Insecta merupakan kelas dengan keanekaragaman tertinggi di antara kelas lain
Penyebarannya sangat luas, jumlah spesiesnya sangat banyak. Di dunia ini setidaknya
ditemukan sebanyak 750.000 jenis yang dikelompokkan dalam 100 famili dan 26
ordo. Untuk itulah terdapat cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari hewan-
hewan anggota kelas ini yaitu Entomologi. (Hadi, 2010)
Gambar 5. Struktur tubuh: Belalang hijau sayap pendek (Dichromorpha viridis) an,
antena; mj, mata majemuk; ca, caput; th, thoraks; abd,abdomen; tg, tungkai.
DAFTAR PUSTAKA

Aminullah, R. (2019). Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah di Kawasan


Wisata Air Terjun Lano Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong.
Jurnal Pendidikan Hayati, 53(9), 1689–1699.

Hadi, U. K. (2010). Biologi serangga. 1–10.

Leksono, S. A. (2017). Ekologi Arthropoda. Jakarta: UB Press.

Nurhadi, & Yanti, F. (2018). Buku Ajar taksonomi Invertebrata. Yogyakarta:


Deepublish.

Pati, S., & Sharma, R. (2012). Freshwater Crabs. Hydrobiologia, 595(September),


275–286.

Zhou, Z.-Q. (2013). Phylum Arthropoda. Trilobita. Xibei Diqu Gushengwu Tuce:
Shaan-Gan-Ning Fence. [Paleontological Atlas of Northwest China. Shaanxi-
Gansu-Ningxia Volume. Part 2. Upper Paleozoic.], 3703(1), 475–477.

Anda mungkin juga menyukai