Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

TRANSPORTASI DAN TRANSPIRASI PADA TUMBUHAN


DISUSUN OLEH :
SELLI MARIANITA SIMATUPANG (1510231001)
VIRA CAHYA ELITA (1510231013)
IBNU RACHMAN TANJUNG (1510231015)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015/2016

Kata Pengantar

Assalamualaikum.Wr.Wb.
Rasa syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat, dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Fisiologi Tumbuhan tentang transportasi dan
transpirasi air ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
kelas Tanah A, yang di bina oleh Bapak Aprizal Zainal. Kami mengucapkan terima kasih banyak
atas bimbingan yang telah diberikan kepada kami.
Makalah ini masih perlu perbaikan oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya untuk kami umumnya dan pembaca.
Padang, 21 Agustus 2016
Kelompok 8

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang tidak bergerak secara aktif melainkan
gerakannya bersifat pasif. Tumbuhan memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki
dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ- organ mereka sangatlah
kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang
menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga
tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut. Namun, di setiap
tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri dari xylem dan
phloem. Kedua jaringan tersebut berperan sangat penting bagi proses kehidupan sebuah tanaman
dan berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkan ke seluruh
bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal. Proses in yang
dinamakan dengan transportasi pada tumbuhan.
Tumbuhan juga melakukan transpirasi, yaitu pelepasan dalam bentuk uap melalui
stomata. Transpirasi ini merupakan salah satu mekanisme pengaturan fisiologi pada tumbuhan
yang terkait dengan berbagai kondisi yang ada di tubuhnya dan lingkungan sekitarnya. Adanya
transpirasi ini menyebabkan terjadinya aliran air yang berlangsung secara imbas dari akar,
batang, dan daun. Aliran air tersebut akan ikut membantu proses penyerapan dan transportasi air
tanah di dalam tubuh tumbuhan.untuk lebin jelasnya kami menulis makalah ini dengan judul
tranportasi dan transpirasi tumbuhan

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan di atas maka, dapat ditulis rumusan
masalahnya yaitu:
1.Bagaimanakah transportasi pada tumbuhan itu?
2.Bagaimanakah transpirasi pada tumbuhan itu ?

C.TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Transportasi pada tumbuhan
2. Transpirasi pada tumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN
A.TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN
1. Pengertian Transportasi Pada Tumbuhan
Transportsi tumbuhan adalah mekanisme pengangkutan air dan zat nutrisi makanan dari
akar ke seluruh bagian tubuh. Pada tumbuha tingkat rendah penyerapan air dan zat hara yang
terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi
proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya 3 tahapan proses
a. Imbibisi
Merupakan penyerapan air secara fisio-kimia yang disertai kenaikan volume yang bersifat
reversible atau penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga
dinding selnya akan mengembang. misalnya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang
direndam dalamair beberapa jam.
b. Difusi
Yaitu perpindahan ion/ molekul (gas) dari konsentrasi tinggi (hipertonik)ke konsentrasi rendah
(hipotonik) dengan atau tanpa membran semipermiabel. dengan demikian difusi terjadi karena
perbedaan konsntrasi adanya perbedaan konsentrasi tersebut akan menimbulkan tekanan pada
Molekul-molekul, sehingga molekul-molekul itu menyebar. Tekanan yang ditimbulkan oleh
perbedaaan konsentrasi itu disebut tekanan difusi, misalnya pengambilan O dan pengeluaran
CO saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
c. Osmosis
Merupakan proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah ( hipotonik) ke
daerah berkonsentrasi tinggi ( hipertonik ) melalui membrane semipermiabel. Membran
semipermiabel adalah selaput pemisah yanghanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu
yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan
dinding isi sel karena menyerapair disebut turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan
disebut tekanan turgor.Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup
merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik)
terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan selmengkerut.
Peristiwa ini disebut plasmolisis.

d. Transortasi aktif

Merupakan suatu proses transportasi melintasi membran dengan menggunakan


energy ATP. System transport ini melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+. disamping itu,
proses itu juga melibatkan peranan protein pembawa yang dikenal sebagai protein kontraspor.
Protein inimengangkut ion Na+ bersama-sama denga molekul lain seperti gula dan
asam amino dari luar sel ke dalam sel. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.
2.Jaringan Pengangkutan

Jaringan pengangkut (vascular tissue ) disebut juga pembuluh yang berfungsi utama
sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan.
Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi. Jaringan ini berfungsi untuk
mengangkut air, garam mineral, dan hasil fotosintesis. Sel-sel jaringan pengangkut berupa
pembuluh atau seperti pipa, sehingga jaringan ini disebut jaringan pembuluh.
Berdasarkan fungsinya jaringan pengangkut pada tumbuhan ada 2 jaringan yakni
xylem( pembuluh kayu)dan floem (pembuluh tapis/pembuluh kulit kayu). Xilem dan floem
berdampingan membentuk ikatan berkas pembuluh
.
a Xilem
Jaringan Xilem (pembuluh kayu) adalah jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe sel
yang dindingnnya mengalami penebalan dari zat kayu. Xilem merupakan bagian dari kayu.
Xilem tersusun oleh parenkim xilem, serabut xilem,trakeid, dan unsur pembuluh. Jaringan xylem
memiliki dua fungsi dalam tanaman.Fungsi pertama adalah untuk mengangkut air dan juga
mineral-mineral dari dalam tanah kebatang dan juga daun daun . fungsi kedua xylem adalah
untuk menyangga tanaman itu sendiri sehingga ia tidak mudah jatuh atau roboh.Xylem
sebenarnya berbentuk kolom-kolom panjang yang bagian tengahnya kosong.
Kolom berbentuk tabung ini terdapat dari akar tanaman sampai ke daun-daun tanaman
walaupun mereka sangatlah tipis. Oleh karena itu, xylem hanya dapat diteliti melalu
mikroskop.

Bagian tengah kolom ini merupakan bagian yang berkelanjutan dan tidak pernah putus walaupun
tanaman itu memiliki banyak cabang. Untuk menguatkan xylem di dinding kolom-kolom ini
terdapat zat yang bernama lignin. Tabung-tabung xylem yang kosong dan berkelanjutan ini
memudahkan tugas xylem untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral sehingga tidak ada
dari mereka yang tersangkut pada bagian-bagian sel tertentu (protoplamma). Selain itu,
kehadiran lignin juga menguatkan tanaman agar ia tidak mudah roboh dan dapat berdiri tegak.
b.Floem
Jaringan pengangkut yang lain adalah floem. Floem merupakan bagian darikulit kayu. Pada
prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim. Tersusun atas beberapa tipe sel yang
berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim,Serabut,dan skerenkim. Floem berfungsi
untuk mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa ) dan zat zat lain dari daun menuju
bagian- bagian tumbuhan yang lain. Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang
membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk,
yaitu : seltapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis ( sieve
plate ) yang berupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula,
asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Air dan zal
terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis
yang hasilnya berupa zat gula/amillum/pati.
Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh
bagian tubuh yang disebut translokasi.Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil
fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang yang
telahkehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinyatimbunan
makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas
kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.
Pada batang, xylem berada pada bagia n kayunya sedangkan floem berada
di bagian kulitnya. Pengangkutan air dari akar ke puncak dilakukan melalui pembuluh
kayu.Oleh sebab itu , untuk dapat diangkut ke pucuk batang, air harus terlebih dahulu mencapi
kayu. Pada akar dan batang, pembuluh kayu dan tapis biasanya tersusun konsentratis. Pembuluh
kayu berada di bagian dalam sedangkan pembuluh tapis di bagian luarnya.Pada daun, pembuluh
phloem dan pembuluh xylem ini terletak berdampingandan jaringnya tersusun pada tilang
daun maupun susunan jala yang tampak pada daun. Kedua jaringan ini akan disatukan
dalam berkas-berkas yang direkatkan oleh pektin dan selulosa.
Pembuluh tapis biasanya terletak pada sisi bawah (abaksial) atau punggung
daun, sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi yang lain ( adaksial ). I n i menyebabkan
kutu daun lebih suka berada pada sisi punggung daun karena lebih mudah menuju
pembuluh tapis untuk menghisap gula.Perbedaan pengangkutan xilem dan floem .

Beda struktur Xilem dan Floem:

a. xylem
-Berlangsung sepanjang lintasan sel-sel yang mati
-Hanya memerlukan perbedaaan potensial air antara akan dan daun
-Tersusun dari parenkim xylem,serabut xylem, serta trakeid, dan komponen pembuluh.
b. Floem
-Memerlukan sel hidupdan aktif di sepanjang lintasan
-Tak dapat digantukan oleh sel yang mati
-Tersususun dari serabut floem, sklereid, parenkim floem,sel pengiring dan pembuluh tapis.
3.Jenis-jenis Transportasi (Pengangkutan) pada Tumbuhan
1.Transportasi Intravaskuler
yaitu pengangkutan air dan zat zat penting yang terjadi melalui berkas pembuluh
pengangkut seperti xilem (mengangkut air dan zat hara dari akar menuju ke daun) dan floem
(mengangkut hasil fotosintesisdari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan).
Setelah melewati sel-sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh
kayu (xilem) dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dariakar menuju batang
sampai ke daun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenissel, namun bagian yang
berperan penting dalam proses pengangkutan air danmineral ini adalah sel-sel
trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem
seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel-sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fisi
(penggabungan). Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti
prinsipkapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.

2. Transportasi ekstravasikuler
adalah pengangkut air dan zat-zat penting yang terjadi di luar berkas pembuluh
pengangkut. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah diluar berkas pembuluh ini
dilakukan selinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang secara antara sel melalui
2 mekanisme, yaitu apoplas (melalui ruang antar sel) dan simplas (melalui sitoplasma)
Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horizontal. Di dalam
aka pengangkutan ini melalui: bulu akar, epidermis, korteks,endodermis, xylem. Simplas
transportasi simplas adalah pengangkutan air dan zat hara melalui sitoplasma, yaitu dari sel ke
sel yang lain melalui plasmodesmata.
a.Simplas transportasi
Simplas adalah pengangkutan air dan zat hara melalui sitoplasma, yaitu dari sel ke sel yang lain
melalui plasmodesmata. Bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari
sel tumbuhan(sitoplasma dan vakoula). Pada pengangkutan ini, setelah masuk ke dalam
selepidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola,
kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui plasmodesmata. Sistem pengangkutan
ini menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada
pengangkutan simplas adalah sel-sel bulu akar menuju sel-sel korteks,endodermis,perisikel, dan
xylem. Dan dari air dan garam mineral siap angkut ke atas menuju batangan dan daun.
b. Apoplas
Transportasi apoplas adalah pengangkutan air dan zat hara tanpa melalui sitoplasma melainkan
melalui ruang-ruang antar sel tumbuhan. D a l a m pengertian lain menyusupnya air tanah secara
bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel
dan ruang antar sel). Air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak dapat
terusmencapai
xilem
karena
terhalang
oleh
lapisan
endodermis
yang
memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pitakaspari.
Dengan demikian pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi
terpisah
Gambar pengangkutan ektravaskuler

4.Faktor Yang Mempengaruhi Trasportasi Tumbuhan


Proses pengangkutan air dan zat-zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan diperngaruhi
oleh:
a. Daya kapilaritas
pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik
melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan
molekul air.
b. Daya tekan akar
tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akan dipengaruhi besar kecil
dan tinggi rendahnya tumbuhan. Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong,
maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya
c. Daya hisap daun
disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari saun yang besarnya berbanding lurus dengan
luas bidang penguapan (intensitas penguapan)
d. Pengaruh sel-sel yang hidup.

B.TRANSPIRASI PADA TUMBUHAN


1. Pengertian Transpirasi
Transpiras adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang
terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kulikula, dan lentisel. Transpirasi
merupakan pengeluaran berupa uap HO dan CO, terjadi siang hari saat panas, melalui stomata
(mulut daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang
berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kulitula,
dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman.
Transpirasi adalah terlepanya air dalam bertuk uap air melalui stomata dan kulitula ke
udara bebas (evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat penggangkutan
air dan zat hara terlarut ,demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi
melalui daun disebut fotometer atau transpirometer. Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya
air melalui kutikula hanya 5-10%dari jumlah air yang ditranspirasikan.

Air sebagian besar menguap melalui stomata, sekitar 80 % air ditranspirasikan berjalan
melewati stomata, sehingga jumlah dan bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi.
Selain itu transpirasi juga terjadi melalui luka dan jaringan epidermis pada daun batang, cabang,
ranting, bunga, buah, dan akar. Tidak semua tumbuhan mengalami proses transpirasi. sedangkan
pada tumbuhan yang mengalami proses ini, transpirasi terkadang terjadi secara berlebihan
sehingga mengakibatkan tumbuhan kehilangan banyak air dan lama kelamaan layu sebelum
akhirnya mati.
2. Macam-macam Transpirasi
Adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui katikula. Ada dua tipe transirasi yaitu:
a. Transpirasi Kutikula
Adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui katikula epidermiscKutikula
daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula
hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena
itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melaui stomata.
b. Transpirasi Stomata
Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapo diantara sel-sel tersebut terdapat ruangruang udara yang dikelilingi oelh dinding-dindingsel mesofil jenuh air. Air menguap dari
dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui
stomata dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di laur. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi
membuat ruang-ruang itu selalu jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka difusi uap air ke atmosfer
pasti terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembab.
3. Fungsi Transpirasi
Transpirasi pada tumbuhan mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
a. pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel.
b. penyerapan dan pengangkutan air hara
c. Pengankutan asimilatd. Membuang kelebihan air
d. Pengaturan bukan stomata. Mempertahankan suhu daun
4. Mekanisme Transpirasi
Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara yang lembab di dalam
daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan
untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh
dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan
banyak faktor yang mempengaruhi pergerakannya

Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak
menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xylem mengalami tekanan
besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang
berlangsung di bagian atas. sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke
xilem, dan kemudian ke atasmelalui arus transportasi.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Transpirasi Tumbuhan


Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak factor baik factor dalam maupun factor
luar, antara lain :
1. factor Dalam
a. stomta : jumlah per satuan luas, letak / lokasi stomata (permukaan bawah
atau atas daun, timbul/ tenggelam), waktu bukaan stomata, banyak sedikitnya stomata, bentuk
stomata
b.Daun : warna daun (kandungan klorifil daun), posisinya menghadap matahariatau
tidak, besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya
permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun.
2. Faktor Luar
a.Sinar matahari : sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap
menyebabkan tertutupnya stomata, jadi semakin tinggi intensitas sinar matahari yang di terima
daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
b.Temperatur : kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun,serta
menambah tekanan uap di luar daun. Tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak
terbatas, maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan yang terkurung di dalam daun.
Akibatnya, uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Jadi semakin
tinggi temperatur, kecepatan transprasi akan semakin tinggi pula.
c. Kelembaban udara : udara yang basah akan ,menghambat transpirasi sedangkan udara
yang kering akan memperlacar transpirasi.
d. Angin : angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan
terhadap laju transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin cenderung untuk
meningkatkan laju transpirasi, baik di dalamnaungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air.
Akan tetapi, di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun,
Dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cendrung lebih penting dari pada
pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air. Oleh karena itu dalam udarayang bergerak,
besarnya lubang stomata mempunyai pengaruh lebih besar terhadap transpirasi
daripada dalam udara tenang. Tetapi efek angin secara keseluruhan adalah selalu
meningkatkan transpirasi.
e. Keadaan air di dalam tanah : air di dalam tanah ialah satu satunya sumber yang pokok,
dari mana akar-akar tanaman mendapatkan air yang dibutuhkannya. Laju transpirasi dapat
dipengaruhi oleh kandungan air tanahdan laju absorbsi air dari akar. Pada siang hari,
biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang lebih cepat daripada penyerapannya dari
tanah. Hal tersebutmenimbulkan defisit air dalam daun. Pada malam hari akan terjadi
Kondisi yang sebaliknya, karena suhu udara dan suhu daun lebih rendah. Jika kandungan air
tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakanair melalui tanah ke dalam akar
menjadi lebih lambat.
Proses pengeluaran cairan pada tumbuhan yang lainnya antara lain :
1.Gutasi adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau
ujung tulang tepi daun (berupa pengembunan), terjadi di malam hari menjelang pagi hari saat
dingin, melalui emisarium/ gutatoda/ hidatoda (tepidaun). Terjadi pada suhu rendah dan
kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari
2. Perdarahan adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang
disebabkan karena luka atau hal hal lain yang tidak wajar. Misalkan pada penyadapan pohon
karet dan pohon aren.

BAB III
PENUTUP
A.Keimpulan
Transportasi tumbuhan adalah mekanisme pengangkutan air dan zat nutrisi makanan dari akar
ke seluruh bagian tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah penyerapan air dan zat hara yang
terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi
proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Terdapat 2 jaringan pengangkut pada tumbuhan yaitu xylem dan floem. Xylem berfungsi untuk
mengangkut air dan juga mineral-mineral dari dalam tanah ke batang dan juga daun-daun serta
untuk menyangga tanaman itu sendiri sehingga ia tidak mudah jatuh atau roboh. Sedangkan
floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari
daun manuju bagian-bagian tumbuhan yang lain.
Transportasi tumbuhan terdapat 2 jenis yaitu transportasi intravaskuler dan transportasi
ekstravaskuler. Transportasi ekstravaskuler terdiri dari simplas dan apoplas.
Transpirasi adalah mekanisme hilangnya air dari tumbuhan, bisa melalui stomataatau
melalui kutikula. Tetapi lebih banyak yang hilang dari stomata. Ada dua
tipetranspirasi yaitu transpirasi kutikula dan transpirasi stomata.
Transpirasi pada tumbuhan mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
a. Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel
b. Penyerapan dan pengangkutan air hara
c. Pengangkutan asimilat
d. Membuang kelebihan air
e. Pengaturan bukan stomata
f. Mempertahan suhu daun

Sumber:
Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT Gramedia : Jakarta
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
M. Borghetti, 2008. Water Transport in Plants Under Climatic Stress. Cambridge. Cambridge
University Press.

Anda mungkin juga menyukai