KE III
(TRANSPORTASI ZAT)
OLEH:
DOSEN PENDAMPING :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
A. Tujuan Praktikum
Mengamati kecepatan angkutan zat pada tanaman.
B. Dasar teori
Defenisi transportasi yang terjadi pada tumbuhan yaitu suatu fase mengambil dan
mengedarkan sari-sari makanan ke semua penjuru bagian tumbuhan. Setiap tumbuhan
memiliki sistem transportasi baik itu tumbuhan dikotil maupun tumbuhan monokotil.
Sistem transportasi ini memiliki peran sangat penting untuk keberlangsungan hidup
tumbuhan.
Dengan adanya transportasi, maka garam-garam mineral yang ada di dalam tanah,
dapat diserap dan terjadi proses fotosintesis pada tumbuhan di daun dengan bantuan sinar
matahari. Hasil proses fotosintesis tersebut diedarkan kembali oleh floem (pembuluh
tapis) pada tumbuhan.
Secara garis besar pengangkutan zat hara dan air melalui tiga proses yaitu:
Proses Osmosis yaitu pengangkutan air melewati lapisan semipermiabel dari hipotonik
(tempat air konsentrasi rendah) menuju hipertonik (tempat air konstrasi tinggi. Contohnya
yaitu air yang melewati xilem dan endodermis.
Proses Difusi yaitu pengangkutan zat-zat dari hipertonik (tempat konsentrasi tinggi)
menuju hipotonik (tempat konsentrasi rendah). Contohnya tumbuhan menghisap oksigen
dan mengeluarkan karbon dioksida saat terjadi transpirasi tumbuhan.
Proses Transpor Aktif yaitu pengangkutan zat hara/air menggunakan energi ATP melewati
lapisan impermeabel. Contohnya yaitu proses pengangkutan glukosa menembus lapisan
membran.
E. Pertanyaan
1. Hitunglah beberapa kecepatan angkutan zat warna pada tanaman yang berdiri.
2. Hitunglah beberapa kecepatan angkutan zat warna pada tanaman yang berdiri
miring ?
3. Pada tanaman mana yang angkutan larutan zat warna yang paling,cepat,tanaman
yang berdiri tegak atau tanaman yang berdiri miring,jelaskan mengapa ?
4. Berdasarka data yang anda peroleh,hitunglah tinggi angkutan pada pohon selama
12 jam ?
5. Berdasarkan data yang anda peroleh,hitunglah beberapa lama waktu di butuhkan
untu mengangkut air dan zat mineral pada pohon yang tinggi 7 m ?
Kegiatan II
A. Tujuan Praktikum
Mengamati naiknya zat ke batang karena adanya daya kapileritas.
C. Cara Kerja
1. Masukkan ke dalam gelas kimia 600 ml air ±200 ml. Tambahkan eosin supaya
eosin tampak berwarna dan mudah di amati.
2. Lepaskanlah pipa kapiler respirometer, lalu celupkan ke dalam larutan eosin.
Celupkan juga 1 buah sedotan ke dalamnya.Bandingkanlah batas air yang ada pada
pipa kapiler dan batang sedotan.
3. Seperti apakah batas air tersebut ?
D. Pertanyaan
1. Apakah yang dapat anda simpulkan dari kegiatan uji kapilaritas ?
2. Jelaskan proses penyerapan air oleh akar ?
3. Mengapa air dari akar bisa naik sampai ke pucuk daun ?
4. Mengapa tumbuhan bisa layu ?
Jika terlalu banyak air pada tumbuhan,apakah yang aka di lakukan oleh
tumbuhan ?
5. Apakah yang dapat anda simpulkan dari kegiatan transportasi pada tumbuhan ?
E. Hasil pengamatan
Kegiatan 1.
Kegiatan 2.
Pipa kaca
F. Pembahasan
Kegiatan 1.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan kami dapatkan bahwa pada
Kegiatan 2.
G. Jawaban Pertanyaan
Kegiatan 1
1. A
2. B
3. Tanaman yang diposisikan tegak. Hal ini disebabkan karena dipengaruhi oleh
melawan gravitasi yang tetap sehingga ketika air menguap dari sel mesofil,
maka cairan dalam sel mesofil akan menjadi semakin jenuh. Sel-sel ini akan
menarik air melalui osmosis dari sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Sel-
sel ini pada akhirnya akan menarik air yang diperlukan dari jaringan xilem
yang merupakan kolom berkelanjutan dari akar menuju daun. Oleh karena itu,
air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun melawan arah gaya
gravitasi, sehingga proses ini terus menerus berlanjut. Sedangkan pada
tumbuhan yan di letakkan miring kecepatan laju transportasi lebi lambat
karena mempunyai banyak titik gravitasi yang berbeda membentuk vektor.
4. Posisi berdiri tegak:
o 1 jam = 24,5 cm
o 12 jam = 24,5 cm x 12 = 294 cm
Posisi Miring :
o 1 jam = 19,5 cm
o 12 jam = 19,5 cm x 12 = 234 cm
5. Posisi tegak
1 jam = 24,5 cm = 0,245 m
2 jam = 49 cm = 0,49 m
3 jam = 73,5 cm = 0,735 m
4 jam = 98 cm = 0,98 m
5 jam = 122,5 cm = 1,225 m
12 jam = 294 cm = 2,94 m
24 jam = 588 cm = 5,88 m
Berapa jam untuk tumbuhan yang tingginya 7 meter,berarti:
Jika 24 jam tingginya 5,88 m, maka
7 m – 5,88 m = 1,12 m
Dibutuhkan 1,12 m lagi, jika ditambah 4 jam dimana dalam 4 jam tingginya
0,98 m, maka
24 jam + 4 jam = 5,88 m + 0,98 m
28 jam = 6,86 m (mendekati 7 meter)
Jadi pada posisi tegak, membutuhkan waktu 28 jam untuk mencapai tingi 7 m.
Posisi miring
1 jam = 19,5 cm = 0,195 m
2 jam = 39 cm = 0,39 m
3 jam = 58,5 cm = 0,585 m
5 jam = 97,5 cm = 0,975 m
11 jam = 214,5 cm = 2,145 m
12 jam = 234 cm = 2,34 m
24 jam = 468 cm = 4,68 m
Jika 24 jam tingginy 4,68 m, berarti
7 m – 4,68 m = 2,32 m
Maka di butuhkan 2,32 m untuk mencapai 7 m. diktahui 11 jam tingginya
2,145 m, ini mendekati 2,32 m sehingga,
4,68 m + 2,145 m = 6,825 m (mendekati 7 m)
Jadi, pada posisi miring dibutuhkan waktu 24 jam + 11 jam = 35 jam untuk
mencapai tinggi tumbuhan 7 m.
Kegiatan 2
1. Semakin kecil diameter pipa/pipet maka semakin tinggi larutan zat warna yang
naik, dan diameter pipa/pipet yang besar maka tinggi kenaikan akan sama
dengan tinggi larutan zat warna yang ada.
2. Air berdifusi masuk bulu akar pada dinding sel masuk ruang bebas, melewati
membrane plasma secara osmosis dan kemali berdifusi memasuki plasma.
Karena organela dibatasi oleh membrane yang diferensial permeable. Mka
transport air di antaranya harus menggunakan mekanisme osmosis.
Sel akar dapat menyerap air bila mempunyai potensial air yang
negative lebih besar dari pada larutan tanah. Dalam keadaan ini akar dapat
melakukan pemyerapan pasif dengan penyetimbangan tenaga potensial air,
potensial osmotic (tekanan osmotic), tekanan turgor dan tekanan dinding sel.
Keseimbangan ini dapat mendorong air masuk karena sel-sel sebelah dalam
mempunyai potensial air yang negative lebih besar sebagai akibat terjadinya
transportasi.
3. Air dari akar bisa naik dari akar ke pucuk daun karena dalam proses
pengangkutan air pada pembuluh xilem dan floem karena adanya sifat adhesi
dan kohesi pada air. Pada tumbuhan, Kohesi berperan dalam pengangkutan air
yang melawan gravitasi. Air dari akar mencapai daun melalui pembuluh
xilem. Adhesi juga berperan dalam aliran air ini, adhesi adalah melekatnya
satu zat pada zat lain. Adhesi air pada dinding pembuluh membantu melawan
gravitasi.
4. Tumbuhan bisa menjadi layu karena kekurangan air. Jika terlalu banyak air,
maka yang dilakukan tumbuhan adalah menggugurkan daunnya, karena akar
tanaman akan menyedot semua air dan menyebarkannya melalui batang ke
pembuluh di daun.
5. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwasannya
air yang telah dicampur dengan zat warna dapat terserap dan naik ke atas
tumbuhan dikarenakan adanya transportasi zat pada tumbuhan tersebut.
Transportasi itu dapat dilakukan baik oleh jaringan pengangkut xylem maupun
floem dan tumbuhan menggunakan tekanan akar, tenaga kapilaritas, dan juga
tarikan transpirasi.