Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu koordinasi yang baik
dari banyak peristiwa pada tahap yang berbeda, yaitu dari tahap biofisika dan
biokimia ke tahap organisme dan menghasilkan suatu organisme yang utuh
dan lengkap. Prosesnya sangat lengkap kompleks dan banyak cara yang
berbeda untuk dapat memahaminya.
Pemahaman kita terhadap perkembangan, tumbuh dengan cepat tetapi
banyak aspek masih merupakan sobjek yang berdebatkan atau belum
diketahui. Untuk hal-hal seperti itu masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang
sampai sekarang masih belum terjawab .
Kita dapat memisahkan konsep
Pertumbuhan

menunjukan

suatu

pertumbuhan dan perkembangan.

pertambahan

dalam

ukuran

dalam

menghilangkan konsep-konsep yang menyangkut perubahan kualitas seperti


halnya pengertian mencapai ukuran penuh (Full size) atau kedewasaan
(maturity), yang tidak relevan dengan pengertian proses pertambahan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dan parameter pertumbuhan dan perkembangan ?
2. Bagaimana pertumbuhan pada tumbuhan ?
3. Bagaimana pola dan lokasi pertumbuhan tumbuhan ?
4. Apa

saja

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pertumbuhan

dan

perkembangan tumbuhan ?
5. Bagaimana proses terjadinya pembelahan, perpanjangan dan diferensiasi

sel ?
6. Bagaimana terjadinya organogenesis akar, batang, daun dan bunga ?

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 1

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk

mengetahui

pengertian

dan

parameter

pertumbuhan

dan

perkembangan
2. Untuk mengetahui pertumbuhan pada tumbuhan
3. Untuk mengetahui pola dan lokasi pertumbuhan tumbuhan
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan
5. Untuk mengetahui proses terjadinya pembelahan, perpanjangan dan

diferensiasi sel
6. Untuk mengetahui terjadinya organogenesis akar, batang, daun dan bunga

1.4 METODE PENULISAN


Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dengan cara media
kepustakaan dan membaca situs internet yang mendukung dan menunjang dalam
pembuatan dan penyusunan makalah.

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 2

BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

2.1. Pengertian dan Parameter Pertumbuhan dan Perkembangan


A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran sel, volume sel,
berat, tinggi, dan ukuran lainnya yang bisa dinyatakan secara kuantitatif (dapat
diukur dan dihitung dengan bilangan). Pertumbuhan sendiri menunjukkan
suatu pertambahan dalam ukuran dengan menghilangkan konsep-konsep yang
menyangkut perubahan kualitas seperti halnya pengertian mencapai ukuran
penuh atau kedewasaan yang tidak relevan dengan pengertian proses
pertumbuhan. Pertumbuhan sendiri dapat diukur sebagai pertambahan
panjang, lebar, atau luas, juga dapat diukur berdasarkan pertambahan volume,
massa atau berat (segar atau kering).

Gambar: Pertumbuhan kecambah


Pertumbuhan awal tumbuhan dimulai dari zigot yang merupakan
hasil pembuahan antara sel telur dengan sperma. Selanjutnya akana
tumbuh dan berkembang menjadi embrio dalam biji. Bagian-bagian biji
menunjukkan bagian dan organ yang akan dibentuknya. Radikula atau
akar embrionik akan membentuk akar. Plumula merupakan calon batang

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 3

yang akan berdiferensiasi menjadi daun, bunga, dan buah. Adapun


kotiledon berfungsi memberi makan selama proses pembentukan akar,
batang dan daun.
Jika biji berada dilingkungan yang sesuai, embrio akan tumbuh dan
berkembang.

Pertumbuhan

embrio

disebut

perkecambahan.

Perkecambahan adalah perubahan dari biji membentuk organ-organ akar,


batang dan daun.
Proses perkecambahan ada dua, yaitu :
1. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal). Tipe ini terjadi, jika
plumula muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap
berada di dalam tanah.
2. Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal). Tipe ini terjadi, jika
plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.

Gambar: Tipe Perkecambahan Epigeal dan Hypogeal


Pertumbuhan Lingkaran Tahun
Merupakan akibat dari proses pertumbuhan jaringan kambium yang
membentuk suatu lingkaran pada bagian batang tumbuhan. Lingkaran tahun
ini dapat digunakan untuk mengetahui lamanya usia atau umur suatu
tumbuhan dengan melihat besarnya diamater batang. Jaringan kambium pada
setiap tumbuhan sangat berbeda dan ditentukan oleh kondisi lingkungan
tempat tumbuhan itu berada serta iklim/ musim yang terjadi.

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 4

Untuk pertumbuhan jaringan kambium di negara 4 musim, jaringan


kambium yang terbentuk tidak begitu kentara sekali lingkarannya, sedangkan
di negara dengan 2 musim akan telihat sangat jelas. Untuk negara di 2 musim
itu juga ada perbedaan yang nyata antara musim penghujan dengan musim
kemarau. Lingkaran Tahun yang terbentuk pada musim penghujan, selnya
cenderung untuk membelah lebih giat dan menghasilkan sel dengan ukuran
yang besar. Keberadaan sel satu dengan lainnya saling rapat sehingga akan
membentuk lingkaran tahun yang nyata/ kentara sekali. Sedangkan Lingkaran
Tahun yang terbentuk pada musim kemarau, selnya cenderung lebih lambat
dalam membelah. Sel yang dihasilkan cenderung lebih kecil dan
keberadaannya lebih renggang satu dengan yang lain. Akibatnya lingkaran
tahun yang terbentuk menjadi tipis/ tidak begitu jelas/ samar dan kadang
terputus.

Gambar : Pertumbuhan Lingkaran Tahun


2. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme,
proses ini berlangsung secara kualitatif. Perkembangan dapat juga diartikan
sebagai penjumlahan seluruh perubahan yang secara progresive merincikan
tubuh organisme. Perkembangan mencakup diferensiasi sel dan ditunjukkan

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 5

oleh perubahan yang lebih tinggi menyangkut spesialisasi anatomi dan


fisiologi.
Perkembangan dari tanaman bersel banyak, terlaksana dengan proses
mitosis, sel-sel tertentu berperan dalam mengatur diferensiasi, pengaturan ini
berlangsung dengan media "utusan kimia" yang ditunjukkan oleh pengatur
pertumbuhan.

Gambar : Perkembangan pada Tumbuhan


3. Parameter Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diukur sebagai pertambahan panjang, lebar atau luas;
tetapi dapat pula diukur berdasarkan pertambahan volume, massa, atau berat
(segar atau kering). Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang
berbeda dan jarang adanya hubungan sederhana antara mereka dalam
organisme yang sedang tumbuh. Hal ini disebabkan pertumbuhan sering
terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda dan satu sama lain tidak ada
keterkaitan, sehingga perbandingan linear antara luas dan volume tidak terjadi
pada waktu yang bersamaan.
Masalah-masalah tersebut diatas sering merupakan kesukaran dalam
mendifinisikan pertumbuhan dan ukuran, yang selanjutnya ditekankan pada
kenyataan bahwa pada suatu pertumbuhan tertentu, suatu parameter boleh
bertambah sementara yang lain berkurang. Sebagai contoh, selama
perkecambahan biji pada awalnya terjadi penyerapan air yang dapat diikuti

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 6

dengan pertumbuhan yang nyata. Selanjutnya terjadi pertambahan volume dan


berat basah, tetapi tidak demikian dengan berat keringnya. Bersamaan dengan
itu, kecambah bertambah mencolok dalam panjang (tumbuh), terjadi
pengurangan dalam berat keringnya. Pertambahan ukuran dapat terjadi
sebagai akibat adanya penyerapan air yang sifatnya dapat permanen atau
sementara.

2.2 Pertumbuhan pada Tumbuhan


Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Pertumbuhan Primer
Yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas pembelahan sel-sel yang
berada di daerah

meristematik baik di daerah ujung tunas dan ujung akar.

Sifat dari pertumbuhan ini adalah vertikal, dengan memperlihatkan


perpanjangan pada bagian ujung tunas dan ujung akar. Biasanya dijumpai
pada tanaman secara umum, seperti Monokotil. Pertumbuhan terjadi sebagai
hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio,
bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :

tunas embrionik yaitu calon batang dan daun

akar embrionik yaitu calon akar

kotiledon yaitu cadangan makanan

b. Pertumbuhan Sekunder
Yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat dari aktivitas pembelahan sel-sel
jaringan kambium pada bagian kortex. Jaringan kambium mempunyai sifat
membelah kedua arah, ke arah dalam akan membentuk jaringan xylem dan ke
arah luar akan membentuk jaringan floem. Sifat dari pertumbuhan ini adalah
secara horizontal, dengan memperlihatkan pertambahan ukuran diameter pada
daerah batang. Biasanya dapat dijumpai pada tanaman Gymnospermae dan
Dikotil.
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang
meliputi:
Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 7

a.

Kambium gabus (felogen)


Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus
berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang
mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang
disebut periderm.

b. Kambium fasis (vasikuler)


Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk
floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup
yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian
floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada
bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar
daripada kegiatan ke arah luar.
c. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan
monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara
penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya
peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan
dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru
yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian selsel ini membesar dan berdifferensiasi.

2.3 Pola dan Lokasi Pertumbuhan Tumbuhan


Pola pertumbuhan dapat dibagi dalam tiga fase pertumbuhan yaitu pertama
fase logaritmik atau fase eksponensial, kemudian fase linier dan yang terakhir
fase penurunan kadar cepat pertumbuhan, yang kemudian disebut penuaan
(senescene). Peningkatan kadar cepat pertumbuhan terjadi selama fase linier
dan menurun menuju nol selama proses penuaan.
Pola pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (berbiji dikotil dan
monokotil) ada 4 yaitu:
a. Pertumbuhan dan Perkembangan Awal

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 8

Pertumbuhan awal dimulai dari sebuah biji yang didalamnya mengandung


satu embrio. Embrio terdiri atas radikula yang akan tumbuh menjadi akar
dan plumula yang akan tumbuh menjadi kecambah.
b. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Memanjang
Pertumbuhan tanaman hanya berlangsung pada bagian tertentu yang
mengandung sel meristematik sehingga mengalami perpanjangan misalnya
ujung akar dan ujung tajuk (pucuk), kambium pembuluh, nodus
monokotil, dan dasar daun pada tumbuhan rumput yang terjadi sebelum
perkecambahan dan disebut pertumbuhan primer.
c. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Melebar Pada Akar dan Batang
Pertumbuhan melebar adalah terjadinya pelebaran pada beberapa bagian
tumbuhan antara lain kambium pembuluh, nodus monokotil, dan dasar
daun tumbuhan rumput yang terjadi setelah perkecambahan dan disebut
pertumbuhan sekunder.
d. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Tahunan
Dalam pertumbuhan tahunan, setiap tahunnya terbentuk sebuah cincin
(lingkaran) yang terbentuk dari pembuluh xylem.
Kegiatan perbesaran dan pembelahan sel dilaksanakan pada daerah
tertentu yang terbatas pada tumbuhan yang disebut daerah embrionik
misalnya meristem. Meristem pada tumbuhan akan kita jumpai pada
daerah pucuk, ujung akar, kambium dan daerah-daerah dekat buku pada
tanaman monokotil.
Pertumbuhan terminal, yaitu pertumbuhan yang terjadi pada daerahdaerah tertentu seperti ujung tunas dan ujung akar. Pembagian daerah
(lokasi) pertumbuhan pada akar adalah :
a. Daerah titik tumbuh
b. Daerah meristematik
c. Daerah pemanjangan
d. Daerah diferensiasi

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 9

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan
Pertumbuhan ditentukan oleh kerjasama antara faktor genetik dan faktor
dalam lainnya dengan lingkungan. Karena tumbuhan tingkat tinggi merupakan
sistem banyak sel, maka dapat dibedakan antara faktor dalam sel dan faktor
luar sel(lingkungan).
1. Faktor Luar (lingkungan)
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman ialah faktor tanah, suhu, kelembaban, dan cahaya:
a. Faktor tanah
Peranan tanah tergantung pada kondisi mineral organik, bahan organik
tanah, organisme tanah, atmosfer tanah dan air tanah. Dalam hal ini tingkat
kesuburan tanah (kimiawi, fisik, dan biologis) sangat menentukan
pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman.
b. Faktor suhu
Peranan suhu sebagai pengendali proses-proses fisik dan kimiawi yang
selanjutnya akan mengendalikan reaksi biologi dalam tubuh tanaman.
Misalnya suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman.
Kecepatan reaksi kimia sangat dipengaruhi suhu, suhu makin tinggi dalam
batas tertentu reaksi makin cepat. Disamping itu suhu juga berpengaruh pada
kestabilan sistem enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang
paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang
baik bagi tumbuhan adalah antara 220 C sampai dengan 370 C. Temperatur
yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
c. Faktor Kelembaban
Kadar air dalam udara dan tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 10

berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang


lebih cepat. Kelembaban terbagi menjadi 2 macam yaitu :
1) Kelembaban Udara yang berperanan terhadap proses transpirasi yang
berkaitan dengan penyerapan unsur hara dalam tanah. Kelembaban udara
yang tinggi akan dapat mendukung proses pertumbuhan.
2) Kelembaban Tanah yang berperanan dalam kandungan unsur hara/ zat
organik dan anorganik yang terkandung dalam tanah.
d. Faktor cahaya matahari
Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di muka bumi, sangat
menentukan kehidupan dan produksi tanaman. Pengaruh cahaya tergantung
mutu berdasarkan panjang gelombang (antara panjang gelombang 0,4 0,7
milimikron). Sebagai sumber energi

pengaruh cahaya ditentukan oleh

intensitas cahaya maupun lama penyinaran (panjang hari). Reaksi cahaya dari
tanaman (fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisitas) didasarkan atas
reaksi fotokimia yang dilaksanakan oleh sistem pigmen spesifik.
2. Faktor Dalam (internal)
a. Faktor hereditas/ gen
Ukuran, bentuk, dan kecepatan tumbuh dikendalikan oleh gen-gen
yang terdapat di dalam kromosom. Gen-gen tersebut diwariskan dari
induk tumbuhan kepada keturunannya. Gen-gen tersebut akan mengatur
pola dan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pengaruh gen tentu berkaitan dengan pengaturannya pada proses
metabolisme yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas enzim yang
merupakan hasil pengaturan gen. Karena pertumbuhan merupakan hasil
dari sederet reaksi metabolisme, maka factor yang menentukan reaksi
metabolisme akan menentukan reaksi tersebut (pertumbuhan).
b. Faktor hormon
Hormon pada tumbuhan (fitohormon) juga memegang peranan penting
dalam proses perkembangan dan pertumbuhan, adapun hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan diantaranya :

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 11

a) Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung
meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama
kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum
Avena sativa. Banyak ditemukan di bagian ujung tunas dan ujung
akar.
Berfungsi untuk :

Merangsang perpanjangan sel

Merangsang pembentukan bunga dan buah

Merangsang perpanjangan titik tumbuh

Menggiatkan sel-sel kambium untuk membentuk sel-sel baru.

Membantu perkecambahan

Dominasi apical

Gambar : Aktivitas Auksin


Konsentrasi auxin di dalam jaringan ditentukan oleh kecepatan
sintetis dan degradasinya serta transportnya (ke dan dari jaringan
tersebut). Prekursor auxin adalah Triptofan dan degradasinya oleh
enzimi IAA oksidase atau oleh cahaya (terutama UV). Selain lewat
floem, auxin juga ditransport lewat parenkim dan mengikuti arah
basipetal. Meskipun transport auxin mengikuti arus polar, namun
tidak berarti bahwa kadar auxin di pangkal batang/akar lebih tinggi.
Hal ini disebabkan adanya enzim auxin oksidase yang kerjanya

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 12

makin aktif di bagian pangkal. Aktivitas oksidase ini diatur oleh zat
penghambat yang kadarnya tinggi di ujung dan rendah di pangkal.
Melalui mekanisme site ganda ini kadar auxin dapat diatur.
Selain berperan pada pertumbuhan dan perkembangan sel, auxin
juga berperan pada berbagai proses morfogenesis. Misalnya
dormansi apical, pengguguran daun dan buah serta partenokarpi
b) Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur parasit tanaman padi yaitu
Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh
Fujikuroi Kurusawa (1926).
Berfungsi untuk:
1. Merangsang aktivitas jaringan kambium
2. Merangsang pertumbuhan lebih cepat.
3. Merangsang tumbuhan lebih cepat tinggi dari normal.
4. Merangsang pertumbuhan bunga lebih cepat.
5. Menghambat pertumbuhan biji/ dormansi biji.
6. Berperan dalam partenokarpi
c) Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada batang tembakau. Hormon ini
merangsang pembelahan sel. Kebanyakan sitokinin adalah purin.
Sitokinin terdapat dalam buah dan biji (misalnya endosperm jagung
dan air kelapa)
Berfungsi untuk :
a. Merangsang pembelahan sel pada tunas
b. Merangsang pertumbuhan ke arah lateral dari pucuk
c. Merangsang pelebaran daun
d. Merangsang pertumbuhan akar
d) Kalin
Kalin adalah hormone yang berperan dalam mempengaruhi
pembentukan organ.Secara garis besar Hormon kalin terbagi menjadi 4
macam yaitu :

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 13

a. Rizokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan akar,


identik dengan vitamin
b. Kaulokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan batang.
c. Filokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan daun.
d. Antokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan pada
bunga
e) Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua. Merupakan hormon
yang berbentuk gas. Hormon ini berfungsi untuk mempercepat
pematangan buah dan memperkuat batang. Sifat etilen yang lipofil
tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap enzim atau protein
structural dan kromosom. Diduga hanya bagian membrane plasma
yang bersifat lipid tempat kerjanya, sehingga transport zat hara dan
bahan organic pada
membrane ini berubah. Etilen mampu menghambat transport auxin di
dalam parenkim. Proses ini yang menjadi penyebab terjadinya
pengguguran daun dan buah.
f) Absisin (asam absisat)
Absisin menghambat sintesis RNA karena efek alosterik. Absisin
juga memacu produksi senyawa karbohidrat

yang akan disimpan

sebagai cadangan makanan. Absisin menghambat kerja ATP ase,


sehingga transport

zat hara pada membrane terhambat. Termasuk

disini hambatan masuknya K+ ke dalam sel penutup stoma, sehingga


9stoma menutup. Absisin merupakan hormone yang menyebabkan
tumbuhan mampu mempertahankan diri terhadap kekeringan. Pada
jaringan tua absisin memacu sintesis etilen.

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 14

2.5 Proses Terjadinya Pembelahan, Perpanjangan dan Diferensiasi Sel


A. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Daerah pembelahan merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan
tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel
yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
B. Daerah pemanjangan
Daerah pemanjangan merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel
meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya
sehingga menjadi bagian dari daerah pemanjangan. Ukuran selnya bertambah
beberapa puluh kali dibanding sel-sel meristematik.
C. Daerah diferensiasi
Daerah diferensiasi merupakan daerah yang terletak dibawah daerah
pemanjangan. Sel-sel di daerah diferensiasi umumnya mempunyai dinding
yang tebal dan beberapa diantaranya mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, kortek dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi
pearenkim, jaringan penunjang dan jaringan pengangkut (xylem dan floem).

Gambar: Diferensiasi pada ujung akar dan pucuk


Pembelahan sel adalah satu sel dewasa membelah menjadi dua sel yang
terpisah, yang tidak selalu serupa satu sama lain. Pembelahan sel, memerlukan
karbohidrat dalam jumlah besar, karena dinding sel terbentuk dari selulosa dan
protoplasmanya dari gula. Pembelahan sel terjadi dalam jaringan merismatis
pada titik tumbuh batang daun ujung akar dan kambium.

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 15

Pembelahan sel berada di bawah pengontrolan hormon. Tanpa adanya


kinetin, auksin hanya menyebabkan perbesaran sel dalam kultur jaringan.
Apabila ada kinetin, maka pembelahan sel akan terjadi. Tetapi meskipun ada
kinetin, kalau auksinnya berlebihan dapat menekan pembelahan sel dan
pertumbuhan. Hormon yang seimbang sangat penting dalam pengaturan
pertumbuhan oleh perbesaran dan pembelahan sel. Ion kalsium dapat
menghambat perbesaran sel yang dirangsang auksin, terutama karena
berkombinasi dengan pektat dalam dinding, sehingga menjadi kurang elastis.
Perpanjangan

sel

terjadi

pada

pembesaran

sel,

proses

ini

membutuhkan; (1) Pemberian air; (2) Hormon untuk merentangkan dinding


sel; (3) Tersedianya gula. Pembesaran sel memerlukan penambahan isi sel dan
awalnya diduga IAA (auksin) mengaktifkan pemompaan air metabolik yang
akan mendorong sel untuk mengembang dengan tekanan dari dalam yang
diakibatkan oleh pemasukan air. Tetapi sekarang diketahui bahwa IAA
bekerja dengan cara melemaskan struktur dinding sel sehingga menjadi plastis
(irreversible atau tidak elastis) dan pertumbuhan pun dapat terjadi.
Pembesaran sel merupakan proses dasar, sehingga tumbuhan dan jaringan
yang pembelahan selnya dihambat, masih dapat terus tumbuh dengan cara
pembesaran sel.
Diferensiasi adalah suatu perubahan pengaturan dari satu keadaan ke
keadaan yang lain baik secara morfologi, fisiologi maupun kedua-duanya.
Contohnya adalah pada peristiwa perkecambahan spora atau pergantian
metabolisme primer dan metabolisme sekunder.
Diferensiasi menunjukan sintesis protein yang berbeda pada jenis yang
berbeda. Sebagai contoh suatu sel xilem yang sedang berkembang membuat
enzim yang mengeraskan dinding sel. Dalam tahap akhir diferensiasi, suatu sel
xilem akan menghasilkan enzim hidrolitik yang merusak protoplas dan
meninggalkan dinding selnya. Tidak ada tahapan metabolik seperti itu yang
terjadi selama diferensiasi sel pelindung.
Proses diferensiasi mempunyai tiga syarat yaitu:

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 16

1. Hasil asimilasi yang tersedia dalam keadaan berlebihan untuk dapat


dimanfaatkan pada kebanyakan kegiatan metabolisme.
2. Temperatur yang menguntungkan.
3. Terdapat sistem enzym yang tepat untuk memperantarai proses
diferensiasi.
Daerah meristematis pucuk batang mengalami pertumbuhan primer
seperti yang terjadi pada akar. Namun, caranya lebih kompleks karena tidak
hanya proliferasi aksis batang namun juga pembentukan organ lateral lainnya.
Pembelahan sel pada batang umumnya terjadi pada internodus paling atas.
Selama periode pertumbuhan aktif, meristem ujung batang yang tipis,
berdinding lembut dan isodiametris, aktif melakukan proliferasi sel.
Pemanjangan sel diperpanjang sepanjang internodus. Semakin jauh dari
internodus

maka

kecepatan

pemanjangan

semakin

lambat.

Daerah

pemanjangan di belakang ujung batang biasanya 10 cm panjangnya (Loveless,


1991). Proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang
sedikit lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan
pembelahan sel dan pemanjangan sel dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan
pertumbuhan yang terus menerus sehingga mendorong ke arah pemanjangan
batang dan tunas (Campbell, 1999). Salisbury (1992) juga menjelaskan bahwa
pada batang yang sedang tumbuh, daerah pembelahan sel batang lebih jauh
letaknya dari ujung daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa
sentimeter di bawah ujung.
Sel-sel inisial membentuk sel-sel pada ujung akar yang bersifat
meristematis. Pembelahan sel terjadi secara longitudinal dan beberapa ke arah
lateral yang menyebabkan akar berbentuk silindris (Campbell, 1999).
Selanjutnya sel-sel dekat ujung akar aktif berproliferasi, dimana terletak tiga
zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan (zona
pembelahan sel, zona pemanjangan dan zona pematangan). Zona pembelahan
sel meliputi meristem apikal dan turunannya, yang disebut meristem primer
(terdiri dari protoderm, prokambium dan meristem dasar). Meristem apikal
yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan sel-sel meristem primer

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 17

yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel bergabung ke zona


pemanjangan (elongasi). Disini sel-sel memanjang sampai sepuluh kali
semula, sehingga mendorong ujung akar, termasuk meristem ke depan.
Meristem akan mendukung pertumbuhan secara terus-menerus dengan
menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona pemanjangan tersebut
(Campbell, 1999). Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan sel dan
pemanjangan sel dalam ruas tersebut.
Proses pemanjangan akar terkonsentrasi pada sel-sel dekat ujung akar,
dimana terletak tiga zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang
berurutan. Dari ujung akar ke arah atas terdapat zona pembelahan sel, zona
pemanjangan dan zona pematangan. Zona pembelahan sel meliputi meristem
apikal dan turunannya, yang disebut meristem primer (terdiri dari protoderm,
prokambium dan meristem dasar). Meristem apikal yang terdapat di pusat
zona pembelahan menghasilkan sel-sel meristem primer yang bersifat
meristematik. Zona pembelahan sel bergabung ke zona pemanjangan
(elongasi). Disini sel-sel memanjang sampai sepuluh kali semula, sehingga
mendorong ujung akar, termasuk meristem ke depan. Meristem akan
mandukung pertumbuhan secara terus-menerus dengan menambahkan sel-sel
ke ujung termuda zona pemanjangan tersebut (Campbell, 1999).

2.6 Organogenesis Akar, Batang, Daun dan Bunga


Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi
menjadi 3 daerah, yaitu:
a. Daerah pembelahan; sel-sel daerah ini aktif membelah (meristematik).
b. Daerah pemanjangan; berada di belakang daerah pembelahan.
c. Daerah diferensiasi; bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan selsel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun
muda dan tunas.
Fase vegetatif; terutama perkembangan akar, batang dan daun. Fase ini
berhubungan dengan 3 proses : pembelahan sel, perpanjangan sel dan tahap
pertama diferensiasi.

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 18

Fase reproduktif: terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncup


bunga, buah dan biji atau pada pembesaran dan pendewasaan struktur
penyimpan makanan.Fase ini berhubungan dengan proses:
1) Pembelahan sel relatif sedikit;
2) Pendewasaan jaringan;
3) Penebalan serabut;
4) Pembentukan hormon untuk perkembangan kuncup bunga;
5) Perkembangan kuncup bunga, buah dan biji serta alat penyimpan;
6) Pembentukan koloid hidrofilik.
Fase

reproduktif

ini

memerlukan

suplai

karbohidrat,

sehingga

karbohidrat yang digunakan untuk perkembangan akar, batang, dan daun


sebagian disisakan untuk perkembangan bunga, buah danbiji serta alat
penyimpan.

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 19

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran sel, volume sel, berat,
tinggi, dan ukuran lainnya yang bisa dinyatakan secara kuantitatif (dapat
diukur dan dihitung dengan bilangan). Sedangkan Perkembangan adalah
proses menuju kedewasaan pada organisme, proses ini berlangsung secara
kualitatif
2. Pertumbuhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
3. Pola pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (berbiji dikotil dan
monokotil) ada 4 yaitu:
a. Pertumbuhan dan Perkembangan Awal
b. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Memanjang
c. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Melebar Pada Akar dan Batang
d. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan Tahunan
4. Faktor-faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan yaitu :
a. Faktor luar (lingkungan), diantaranya faktor tanah, faktor suhu, faktor
kelembaban, faktor cahaya matahari
b. Faktor dalam (intern), diantaranya faktor hereditas/ gen dan faktor
hormon.
5. Pembelahan sel, memerlukan karbohidrat dalam jumlah besar, karena
dinding sel terbentuk dari selulosa dan protoplasmanya dari gula.
Pembelahan sel dipengaruhi oleh hormon kinetin, apabila ada hormon
kinetin maka pembelahan sel akan terjadi.
Perpanjangan sel terjadi pada pembesaran. Sedangkan Diferensiasi adalah
suatu perubahan pengaturan dari satu keadaan ke keadaan yang lain baik
secara morfologi, fisiologi maupun kedua-duanya.

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 20

6. Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi


menjadi 3 daerah, yaitu:
a. Daerah pembelahan; sel-sel daerah ini aktif membelah (meristematik).
b. Daerah pemanjangan; berada di belakang daerah pembelahan.
c. Daerah diferensiasi; bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan
sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta
daun muda dan tunas.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar lebih
mudah untuk mempelajarinya dan mengaplikasikan dalam kehidupan nyata
untuk kesejahteraan bersama.

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 21

DAFTAR PUSTAKA
Salisbury, F. B. and C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1, 2, dan 3
(Terjemahan Diah R. Lukman dan Sumaryono). Penerbit ITB. Jakarta
Sasmitahardja, D, dkk. 1996. FisiologiTumbuhan. ITB : Bandung
Soerodikosoemo, Wibisono, dkk..2001. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan .
Universitas Terbuka: Jakarta
Abdillah,Syafei,2011.http://blog.uad.ac.id/abdillahsyafei/2011/12/30/pertumbuha
n-dan- perkembangan/ (diakses tanggal 26 September 2014)
Satrio, Aji. 2012. http://satrio-aji-p.blogspot.com/2013/03/pertumbuhan-danperkembangan-tumbuhan.html (diakses tanggal 26 September 2014)

Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan| 22

Anda mungkin juga menyukai