Further Developament
Rian Zulfahri
rianzulfahri.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Perkembangan lanjut atau perkembangan embrio merupakan perkembangan lanjutan dari
perkembangan awal (fase-fase pembelahan). Setelah embrio menyelesaikan tahap gastrulasi, maka
mulai terjadi perubahan bentuk pada tubuhnya atau menuju ke fase organogenesisi. Ciri-ciri khas
yang sering dipakai dalam menentukan atau mengamati tingkat perkembangan normal embrio adalah
umur, ukuran dan morfologi embrio. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pembentukan
atau perubahan yang terjadi pada embriogenesis setelah fase-fase pembelahan Praktikum ini
dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan secara tak langsung yaitu melalui virtual zoom
atau secara daring, pada pengamatan tentang perkembangan lanjutan pada embrio ayam. Hasil dari
praktikum ini adalah dapat mengetahui tahapan-tahapan perkembangan dan perubahan atau
pembentukan organ yang terjadi pada embrio ayam.
Kata kunci: Ayam, embriogenesis, organogenesis
Abstract
Advanced development or embryonic development is the continued development of early
development (division phases). After the embryo has completed the gastrulation stage, the body
changes shape or goes into the organogenesis phase. Characteristics that are often used in
determining or observing the level of normal embryo development are age, size and embryo
morphology. The purpose of this practicum is to determine the formation or changes that occur in
embryogenesis after the phases of division. This practicum is carried out using indirect observation
methods, namely through virtual zoom or online, on observations about the continued development
of chicken embryos. The result of this practicum is to know the stages of development and changes
or formation of organs that occur in chicken embryos.
Key words: Chicken, embryogenesis, organogenesis
1
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
2
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
3
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
pembelahan pada otak menunjukan dimulainya dibandingkan pada kuntum sayap. Jantung
pembentukan mata, lubang telinga pada sudah dapat dibedakan antara atrium dan
pembentukan bakal ekor. ventrikel. Pemisahan bagian- bagian jantung
mulai terjadi pada tahap 16 hingga 20 atau
mulai umur 52 hingga 72 dan 96 jam inkubasi
dan semakin sempurna bagian tersebut pada
hari berikutnya. Perkembangan embrio ayam
akan membentuk organ yang sempurna ketika
embrio ayam memperoleh sumber nutrisi dari
kuning telurnya, semakin sedikit kuning
telurnya tersisa maka semakin sempurna
pembetukan organ pada embrio. Menurut
Waspada (2012, p.52) perkembangan
Gamabar 5. Embrio 48-52 jam organogenesis dan pertambahan panjang total
Pada saat memasuki umur 48 jam, semakin meningkat seiring dengan laju
embrio mulai memperlihatkan perbedaan penyerapan kuning telur.
spesifik dibanding umur sebelumnya karena Simpulan dan Saran
bagian anterior memutar ke arah kanan, lubang Simpulan
auditorius mulai terbuka, jantung membentuk Hasil pengamatan dapat diketahui
S, lekukan kepala amnion menutupi seluruh bahwa perkembangan lanjut dimulai ketika
region telenchepalon, dienchepalon, dan berakhirnya dari fase pembelahan. Pada
mesenchepalon, serta plat oral, batang mata, perkembangan lanjutan embrio terjadinya
dan tuba neural yang sudah mulai terbentuk. tahap organogenesis yaitu tahap dimana
Semakin hari ke hari organ tersebut semakin terjadinya pembentukan dan perkembangan
berkembang menjadi sempurna. Menurut organ embrio baik itu pembentukan otak, mata,
Husan (2020, P.36) Seiring dengan kaki ataupun organ lainnya. Pada praktikum ini
penambahan umur embrio maka tulang akan diamati pembentukan organ pada embrio ayam
mengalami pergerakan osifikasii ke bagian mulai dari umur 12-96 jam dan semakin
ujung-ujung tulang, sehingga seluruh bagian sempurna pembetukan organnya di hari
tulang yang semula berupa tulang rawan akan berikutnya sampai telur ayam menetas pada
berubah menjadi tulang keras umur 21 hari.
Saran
Saran dari praktikum ini adalah kedepanya
semoga lebih baik. Semoga dapat memahami
dengan baik terhadap materi pengamatan yang
telah dilakukan secara virtual.
Daftar Pustaka
Ardhardiansyah, dkk. 2017). Embriogenesis
dan Karakteristik Larva Persilangan
Ikan Patin Siam (Pangasius
Gambar 6. Embrio 64-69 jam hypophthalmus) Jantan dengan Ikan
Baung (Hemibagrus nemurus)
Kuntum sayap dan kuntum kaki mulai Betina. Jurnal Perikanan Kelautan, 8:2,
terbentuk dan semakin besar ukurannya seiring 17-27.
dengan pertambahan waktu inkubasi. Kuntum Gunawan, dkk. 2014. Perkembangan embrio
kaki ukurannya akan lebih besar ukurannya sapi setelah fertilisasi menggunakan
4
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
5
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
Gambar Pengamatan
6
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
7
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
8
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
Lemnbaran Bukti
9
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
10
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
11
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
12
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
13
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
14
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
15
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
16
Rian Zulfahri: Perkembangan Lanjut
17