Anda di halaman 1dari 4

Bentuk – Bentuk Spermatozoa

Spermatozoa Forms

Hadianur
hadianur.bio16@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak
Telah dilakukan pengamatan yang berjudul bentuk-bentuk spermatozoa pada tanggal 10 Oktober
2018 di Laboratorium Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah
Kuala. Tujuan dilakukan praktikum yaitu untuk mengamati dan mengetahui macam-macam sperma pada
hewan. Preparat yang diamati yaitu Spermatozoa sapi dan spermatozoa belalang. Alat-alat yang
digunakan diantaranya yaitu alat tulis, dan mikroskop. Prosedur pengamatan dimulai dengan menyiapkan
mikroskop dan langsung mengamati preparatnya dengan mikroskop. Hasil pengamatan yang diperoleh
yaitu pada
Kata kunci : .

Abstract

1
Hadianur: Bentuk-Bentuk Spermatozoa

Pendahuluan kaca penutup. Lalu, amati dengan mikroskop.


Dalam suatu pengecar yang digunakan Kemudian, langkah akhirnya gambar hasil
untuk menyimpan spermatozoa untuk pengamatan pada kertas beserta dengan
dibutuhkan makromolekul seperti kuning telur keterangannya.
yang berfungsi untuk melindungi spermatozoa Pada pengamatan spermatozoa belalang,
selama penyimpanan. Keberadaan kuning telur dilakukan dengan langkah awal yaitu, bedah
dalam pengencer dapat mempertahankan belalang dan ambil testikulernya kemudian
mrtalitas spermatozoa selama penyimpanan masukkan dalam larutan Carlson 0,9 x sambil
(Ducha, 2017, p.7).
dibersihkan badan lemaknya. Lalu, pindahkan
Pemberian MSG 3 mg/g bb dan 4,5 mg/g beberapa testikuler pada gelas objek, potong
bb pada mencit jantan dewasa secara orak bagian paling ujung agar sel atau spermatosit
menyebabkan terjadinya penurunan viabilitas dapat keluar. Selanjutnya, putar testikuler
spermatozoa. Hal ini disebabkan karena MSG searah atau berlawanan jarum jam. Setelah sel
mengandung natrium sehingga bila dkonsumsi diperkirakan keluar, sisa jaringan testikulernya
dosis berlebih maka akan menyebabkan diangkat. Lalu, tutup dengan kaca penutup dan
(peningkatan natrium dalam tubuh (Pebrianti, diamati dengan mikroskop. Kemudian, langkah
2011, p.45). akhirnya gambar hasil pengamatan pada kertas
beserta dengan keterangannya.

Metode/Cara Kerja Teknik Analisis Data


Waktu dan Tempat Teknik analisis data pada pengamatan
Praktikum dilakukan pada tanggal 03 adalah teknik analisis deskriptif yaitu berupa
Oktober 2018 di Laboratorium Prodi gambar yang dilengkapi dengan penjelasan
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu yang berkaitan dengan gambar tersebut. Subjek
Pendidikan Universitas Syiah Kuala. – subjek yang diamati dikaitkan dengan bentuk-
bentuk spermatozoa pada hewan yang
Alat dan Bahan digunakan didalam praktikum perkembangan
Pada praktikum kali ini alat yang hewan.
digunakan berupa alat tulis, alat bedah, petri
disk, mikroskop, kaca benda, dan kaca penutup. Hasil dan Pembahasan
Sedangkan bahan yang digunakan adalah cairan Organ reproduksi internal terdiri atas
semen (spermatozoa sapi), belalang jantan, dan gonad yang menghasilkan gamet atau sel-sel
larutan yang menghasilkan hormon, kelenjar aksesoris
yang mensekresikan produk yang esensial dari
Prosedur pergerakan sperma dan sekumpulan duktus
yang membawa sperma sekresi glandular
Pada praktikum bentuk-bentuk
(Campbell, 2008, p. 156).
spermatozoa dapat dilakukan dengan beberapa
Banyak jumlah sel sperma yang dapat
langkah. Pada pengamatan spermatozoa sapi,
dikeluarkan dari satu induk jantan bergantung
dilakukan dengan langkah awal yaitu, siapkan pada umur, ukuran dan frekuensi pengeluaran
mikroskop dan kaca benda beserta kaca sperma. Sel sperma yang abnormal dapat
penutup. Ambil cairan semen, teteskan di atas mempengaruhi kemampuan fertilisasi sel
kaca benda. Teteskan reagen dan tutup dengan sperma yang normal (Sumantadinata, 2007).

2
Hadianur: Bentuk-Bentuk Spermatozoa

genetis, sedangkan bagian ekor sebagai alat


penggerak spermatozoa. Tipe tidak berflagellum
Spermatogenesis adalah proses
terdapat pada beberapa jenis hewan vertebrata.
pembentukan dan pemasakan spermatozoa.
Flagellum ini memiliki rangka dasar,
Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif
disebut axonema, dibina atas 9 duplet dan 2
membelah ke sperma yang masak serta
singlet mikrotubul. Ekor mengandung sentriol
menyangkut berbagai macam perubahan
(sepasang), mitokondria, dan serat fibrosa.
struktur yang berlangsung secara berurutan.
Struktur sperma matang terdiri dari yaitu
Spermatogenesis berlangsung pada tubulus
kepala, pada bagian ini sperma mengandung
seminiferus dan diatur oleh hormon
suatu lapisan tipis sitoplasma dan sebuah inti
gonadtotropin dan testosteron.
terbentuk lonjong dan hampir mengisi seluruh
Proses pembentukan dan pemasakan bagian dari kepala sperma. Bagian depan
spermatozoa disebut spermatogenesis. disebut acrosome (memilki enzim hydrolytic
Spermatogenesis mencakup pematangan sel yang terdiri dari acrosin dan hyaluronidase yang
epitel germinal melalui proses pembelahan dan dibutuhkan saat fertilisasi) dan bagian belakang
diferansiasi sel, yang bertujuan untuk dinamakan sentriol. Serta bagian ini juga
membentuk sperma fungsional. Pematangan sel mempunyai inti yang mempunyai arati penti
terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian dalam masalah reproduksi.
disimpan di epididimis. Dinding tubulus Leher, daerah ini merupakan bagian yang
seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan genting dan mengandung sentriol depan dan
jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium bagian depan filament poros. Badan, bagian
benih) yang berfungsi pada saat badan dari sperma mengandung filament poros
spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus mitochondria dan sentriol belakang berbentuk
seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis cincin, sehingga sering disebut bagian badan ini
(lobulus testis). Satu testis umumnya sebagai tenaga pusat sperma karena mitokondria
mengandung sekitar 250 lobulus seminiferous memiliki enzim yang menggerakkan asam
terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal trikakboksilat dan transport electron serta
(sel epitel benih) yang disebut spermatogonium fosfolirasi oksidatif, yang menghasilkan energi
= tunggal). Spermatogonia terletak di dua dalam bentuk ATP.
sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus Ekor, pada ekor sperma memeiliki 2
seminiferus. Spermatogonia terus-menerus bagian yaitu bagian utama dan bagian ujung.
membelah untuk memperbanyak diri, sebagian Ekor ini mengandung banyak sekali filament
dari spermatogonia berdiferensiasi melalui poros / flagellum tetapi sedikit mengandung
tahap-tahap perkembangan tertentu untuk sitoplasma. Terdapat 2 sentriol terletak di
membentuk sperma. bagian tengah dari. Fibril-fibril yang seperti
Bentuk-bentuk spermatozoa, berdasarkan cilia tersebar dalam ekor dan dikelilingi oleh
strukturnya spermatozoa terbagi ke dalam dua cincin yang terdiri dari 9 pasangan fibril perifer.
kelompok yaitu: spermatozoa berflagellum dan Fibril ini berfungsi menimbulkan gerakan ekor
spermatozoa tidak berflagellum. Tipe sperma.
berflagellum memiliki bagian-bagain kepala,
badan dan ekor. Bagain kepala sebagai
penerobos masuk ke ovum dan membawa bahan
Simpulan dan Saran

3
Hadianur: Bentuk-Bentuk Spermatozoa

Simpulan
Proses pembentukan dan pemasakan
spermatozoa disebut spermatogenesis, dan
dipenuhi oleh kata kerja beberapa hormone.
Berdasarkan strukturnya spermatozoa terbagi ke
dalam dua kelompok yaitu: spermatozoa
berflagellum dan spermatozoa tidak
berflagellum. Sperma berflagellum pada hean
avertebrata sedangkan pada sperma tidak
berflagellum terdapat hewan vertebrata. Pada
sapi terdapat sperma normal yang memiliki
kepala, ekor dan badan serta tidak normal hanya
memiliki kepala saja.

Saran
Diharapkan praktikan melaksanakan
praktikum secara tertib dan membersihkan
lokasi praktikum.

Daftar Pustaka
Ducha, dkk. (2013). Motilitas dan
Viabilitas Spermatozoa Sapi Limousin
Selama Penyimpanan Pada Refrigerator
Dalam Pengencer Cep-2 Dengan
Suplementasi Kuning Telur. Jurnal
Kedokteran Hewan,7:1, 5-8
Campbell, dkk. (2008). Biologi
Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Pebrianti, Lina. (2011). Kualitas Spermatozoa
Mencit Jantan Dewasa (Musculus L)
Setelah Diberikan Monosodium Glutamat
(MSG). Jurnal Simbiosis. 1(1): 40-50.
Sumantadinta, dkk. (2007). Karakteristik
Sperma Udang Vaname Litopenaeis
Vannemi Pada Beberapa Periode
Rematurasi. Jurnal Aquakultur
Indonesia, 4(1): 1-5.

Anda mungkin juga menyukai