Siti Maisara: Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi….

1
Siti Maisara: Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi….
Pendahuluan
Kompetisi atau persaingan tanaman dapat
didefenisikan sebagai salah satu bentuk
interaksi antar tanaman yang saling
memperebutkan sumber daya alam yang
tersedia terbatas pada lahan dan waktu.
Persaingan dapat terjadi antar tanaman sejenis
(intraspesifik) dan antar tanaman berbeda jenis
(interspesifik). Jagung dan kacang hijau
merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang
berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam
pada satu media bukan tidak mungkin akan
terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu
saja berupa kompetisi dimana keduanya tidak
hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi
juga saling memperebutkan unsur hara, air dan
cahaya matahari untuk berfotosintesis
(Kusumawati, 2018, p.28).
Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi
antar individu yang sama, sedangkan kompetisi
interspesifik adalah kompetisi antar spesies
yang berbeda. Kompetisi yang dimaksud adalah
persaingan dalam mendapatkan sumber daya-
sumber daya yang akan menjamin
kelangsungan dan keberlanjutan hidup
makanan, kandang, air minum, dan lainnya.
Kompetisi interspesifik ini membantu para
ilmuwan Biologi dalam banyak hal, antar lain
upaya menggambarkan evolusi spesies tunggal
serta dapat memprediksi struktur dari
komunitas (Cahyani, 2017, p.74).
Kerapatan tanaman pada suatu areal
pertanaman pada hakekatnya merupakan salah
satu cara untuk mendapatkan hasil tanaman
secara maksimal. Dengan pengaturan kepadatan
tanaman sampai batas tertentu, tanaman dapat
memanfaatkan lingkungan tumbuhnya secara
efisien. Kepadatan populasi berkaitan erat
dengan jumlah radiasi matahari yang dapat
diserap oleh tanaman. Disamping itu, kepadatan
tanaman juga mempengaruhi persaingan
diantara tanaman dalam menggunakan unsur
hara (Pithaloka, 2015, p.56).
Jarak tanam yang tidak teratur akan
mengakibatkan terjadinya kompetisi baik
terhadap cahaya matahari, air, maupun unsur
2
hara. Jarak tanam yang rapat mengakibatkan
proses penyerapan unsur hara menjadi kurang
efesien, karena kondisi perakaran di dalam
tanah yang saling bertaut sehingga kompetisi
antar tanaman dalam mendapatkan unsur hara
menjadi lebih besar. Pengaturan jarak tanam
pada suatu areal tanah pertanian merupakan
salah satu cara yang berpengaruh terhadap hasil
yang akan dicapai. Makin rapat jarak tanam
menyebabkan lebih banyak tanaman yang tidak
berbuah. Jarak tanam juga mempengaruhi
persaingan antar tanaman dalam mendapatkan
air dan unsur hara, sehingga akan
mempengaruhi hasil (Vera, 2020, p.17).
Penggunaan jarak tanam yang sesuai
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung manis. Penggunaan jarak tanam
terlalu rapat mengakibatkan antar tanaman
saling menaungi sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman. Pengaturan jarak tanam
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman mulai dari system
perakaran, luas daun, berat kering tanaman,
penerimaan sinar matahari dan banyaknya
unsur hara yang diserap dalam tanah
(Farrakhan, 2021, p.238).
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 2
Maret sampai 13 April 2023 pukul 11.40 WIB
bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Syiah Kuala.
Target/Objek/Sampel
Target dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui pengaruh jarak tanam (kerapatan)
populasi terhadap laju pertumbuhan. Adapun
objek yang diamati dalam praktikum ini adalah
laju pertambahan tinggi tanaman polybag yang
dipengaruhi jarak tanam (kerapatan).
Prosedur
Prosedur yang dilakukan dalam
praktikum ini adalah yang pertama disediakan
24 polybag yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6
Siti Maisara: Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi….
pengulangan, polybag sebelumnya diisi media
tanam terlebih dahulu, pengisian media tanam
sesuai dengan jenis dan komposisi serta berat
yang sama. Kemudian dilakukan penanaman
terhada biji jagung/kacang hijau dengan
perlakukan yang berbeda, dimana pada P1
ditanami satu biji jagung/kacang hijau, P2 dua
biji, P3 tiga biji, dan P4 empat biji tanaman.
Masing-masing dari perlakuan tersebut
dilakukan 6 ulangan. Selanjutnya penyiraman
dilakukan setiap hari menggunakan air yang
secukupnya dengan jumlah yang sama, dan
diamati seminggu sekali dengan parameter
pengamatan tinggi batang, jumlah daun dan
jumlah cabang. Kemudian dibuat grafik setiap
parameter pertumbuhan bagi setiap perlakuan
menggunakan kertas millimeter.
Data, Instrument, dan Teknik Pengumpulan
Data
Data yang diperoleh dari praktikum ini
adalah data kuantitatif berupa grafik dan hasil
uji beda yang dilakukan secara statistic. Adapun
instrumen yang digunakan pada praktikum
adalah 24 polybag yang telah diisi media tanam,
kacang hijau, biji jagung, pupuk kandang,
cawan, air, kertas millimeter, dan lain-lain.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan eksperimen atau melakukan
percobaan secara langsung.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis secara matematik atau
numerik dari pengumpulan data yang telah
dilakukan, dan membaca literatur yang ada
serta mendengar penjelasan dari asisten
laboratorium.
Hasil dan Pembahasan
Kompetisi adalah interaksi antar individu
yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan
sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga
membatasi kemampuan bertahan (survival),
pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing,
kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antar
individu yang berakibat pada pengurangan
3
kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat
terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar
individu pada satu spesies yang sama atau
interspesifik (Yukarie, 2016).
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan, diketahui bahwa pada pengamatan
tinggi tanaman jumlah total tinggi batang pada
setiap pengamatan adalah 352,86 dengan rata-
rata 58,79. Sehingga didapatkan F hitung 2,08
dan F tabel 3,10. Jadi pada pengamatan
instraspesifik didapatkan hasil bahwa F hitung
lebih kecil dari pada F tabel (F hitung < F
tabel), H0 diterima dan Ha ditolak, maka
diketahui bahwa jarak tanam atau kerapatan
tidak mempengaruhi laju pertumbuhan tingga
tanama.
Kemudian untuk pengamatan varian
jumlah daun didapatkan jumlah total daun
adalah 253 dengan rata-rata 42,15 sehingga
diketahui bahwa F hitung 1,10 dan F tabel 3,10.
Maka F hitung < F tabel maka H 0 diterima. Jadi
pada pengamatan ini diketahui bahwa kerapatan
atau jarak tanam tidak mempengaruhi varian
jumlah daun pada tanaman. Selanjutnya pada
pengamatan jumlah cabang pada tanaman
didapatkan jumlah totalnya 73 dengan rata-rata
12,15 sehingga F hitung 0,68 dan F tabel 3,10.
Maka untuk F hitung < F tabel, maka H0
diterima, jadi pada pengamatan ini diketahui
bahwa kerapatan atau jarak tanam tidak
mempengaruhi jumlah cabang pada tanaman.
Interaksi yang terjadi antarspesies
anggota populasi akan mempengaruhi teerhadap
kondisi populasi mengingat keaktifan atau
tindakan individu mempengaruhi kecepatan
pertimbuhan ataupun kehidupan populasi.
setiap anggota populasi dapat memakan
anggota populasi yang lainnya, bersaing
terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang
merugikan lainnya, dapat saling membunuh,
dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua
arah (timbal balik) (Laelani, 2015).
Kerapatan berhubungan dengan
terjadinya kompetisi ruang tumbuh, intersepsi
cahaya, air dan unsur hara yang diperlukan
tanaman. Semakin tinggi kerapatan maka
Siti Maisara: Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi….
tingkat kompetisi semakin tinggi, begitu juga
apabila tingkat kerapatan semakin rendah maka
tingkat kompetisi juga akan rendah. kerapatan
tanaman merupakan faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, karena penyerapan
energi matahari oleh permukaan daun yang
sangat menentukan pertumbuhan tanaman juga
sangat dipengaruhi oleh kerapatan tanamanan
(Hidayat, 2013).
Jarak tanam yang terlalu sempit
memungkin tanaman budidaya akan
memberikan hasil yang relatif kurang karena
adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri.
Populasi tanaman yang terlalu tinggi akan
menyebabkan daun cepat saling menutupi. Bila
daun saling menutupi maka cahaya tidak dapat
diteruskan pada daun bagian bawah sehingga
fotosintesis tidak optimal sehingga
mempengaruhi pembentukan polong dan organ
tanaman lainnya (Trimin, 2018).
Persaingan terjadi ketika organisme baik
dari spesies yang sama maupun dari spesies
yang berbeda menggunakan sumber daya alam.
Di dalam menggunakan sumber daya alam,
tiap-tiap organisme yang bersaing akan
memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk
hidup dan pertumbuhannya. Persaingan juga
sebagai salah satu bentuk interaksi antar
tumbuhan yang saling memperebutkan sumber
daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan
waktu sama yang menimbulkan dampak negatif
terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis
tumbuhan atau lebih (Kilkoda, 2017).
Simpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan diketahui bahwa pada pengamatan
tinggi batang jarak tanam atau kerapatan tidak
mempengaruhi laju pertumbuhan tingga
tanama. Kemudian untuk pengamatan varian
jumlah daun diketahui bahwa kerapatan atau
jarak tanam tidak mempengaruhi varian jumlah
daun pada tanaman. Selanjutnya pada
pengamatan yang dilakukan terhadap jumlah
cabang pada tanaman diketahui bahwa
4
kerapatan atau jarak tanam juga tidak
mempengaruhi jumlah cabang pada tanaman.
Saran
Praktikan sebaiknya sudah memiliki
pengetahuan dasar tentang praktikum yang akan
dilaksanakan, hal ini diharapkan supaya saat
pelaksanaan praktikum, praktikan lebih mudah
memahami hal yang sedang dipraktikumkan.
Daftar Pustaka
Cahyani, G, S. 2017. Pengaruh Kerapatan
Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Beberapa Varietas Sorgum
(Sorghum bicolor L.). Jurnal Agrotek
Indonesia, 2:2, 73-79.
Farrakhan, H, M & Sugito, Y. 2021. Pengaruh
Jarak Tanam dan Varietas Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung
Manis (Zea mays). Jurnal Produksi
Tanaman, 9:4, 237-242.
Hidayat, P & Djafar. 2013. Kegiatan agronomis
untuk meningkatkan potensi lahan lebak
menjadi sumber pangan. Jurnal Lahan
Suboptimal, 2:1, 58-64.
Kilkoda, A, L. 2017. Pengaruh Periode
Pengendalian Gulma Terhadap
Komponen Hasil 3 Varietas Kedelai
(Glycine Max (L) Merril) Berbeda
Ukuran. Agrosainstek, 1:1, 23-33.
Kusumawati, D, E. 2018. Pengaruh Kompetisi
Intraspesifik dan Interspesifik Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea
mays) dan Kacang Hijau (Vigna
radiata). Jurnal Agroradix, 1:2, 28-33.
Laelani, I, L, A. 2015. Pengaruh Jarak Tanam
Dan Jumlah Benih Terhadap
Pertumbuhan Vegetatif Jagung Muda.
Jurnal Ilmu Sains, 2:2, 35-43.
Pithaloka, S, A., Sunyoto., Kamal, M., Hidayat,
K, F. 2015. Pengaruh Kerapatan
Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Beberapa Varietas Sorgum
(Sorghum bicolor (L.) Moench). Jurnal
Agrotek Tropika, 3:1, 56-63.
Trimin, K. 2018. Pengaruh Jarak Tanam
Terhaadap Pertumbuhan dan Produksi
Jagung (Zea mays L) Non Hibrida di
Lahan Balai Agro Teknologi Terpadi.
Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu
Pengerahuan Alam, 15:2, 129-139.
Siti Maisara: Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi….

Vera, D, Y, S., Turmudi, E., Suprijono, E.
2020. Pengaruh Jarak Tanam dan
Frekuensi Penyiangan Terhadap
Pertumbuhan, Hasil Kacang Tanah dan
Populasi Gulma. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia, 22:1, 16-22.
Yukarie, A., Sularno., Junaidi. 2016. Pengaruh
Varietas dan Sistem Budidaya Terhadap
Pertumbuhan, Produksi dan Kandungan
Gizi Jagung (Zea mays L.). Jurnal
Agrosains dan Teknologi, 1:1, 21-30.

5
Siti Maisara: Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi….

6
Siti Maisara: Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi….

7
Siti Maisara: Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi….