Anda di halaman 1dari 10

Uji Benedict

Benedict Test
Siti Maisara
sitimaisara872@gmail.com
Abstrak
Larutan benedict merupakan larutan yang digunakan untuk menguji keberadaan kandungan
gula pereduksi dalam sebuah sampel. Larutuan benedict telah ditemukan oleh ilmuan yang
bernama StanleyRossiter Benedict. Prinsip uji benedict adalah larutan tembaga yang basa, jika
direduksikan oleh karbohidrat yang memiliki gugus keton dan aldehid akan membentuk Cu 2O yang
berwarna kuning sampai merah. Metode yang digunakan dalam parktikum ini adalah dengan
menyediakan 4 buah tabung yang masing-masing telah ditambahkan 5 mL larutan reagent benedict.
Kemudian tambahkan masing-masing 8 tetes larutan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, dan
amilosa 1%. Kocok larutan tersebut dan tempatkan dalam air mendidih selama 3 menit, lalu
dinginka. Dan perhatikan perubahan endapan warna dari keempat larutan, jika terjadi perubahan
warna menunjukkan hasil uji positis, dan jika tidak terjadinya perubahan warna endapan
menandakan hasil uji negatif.
Kata kunci: larutan, benedict, karbohidrat

Abstract
Benedict's solution is a solution used to test for the presence of reducing sugars in a
sample. Benedict's solution has been found by a scientist named Stanley Rossiter Benedict. The
principle of the Benedict test is an alkaline copper solution, if reduced by carbohydrates that have
ketone and aldehyde groups will form Cu2O which is yellow to red in color. The method used in
this practice is to provide 4 tubes, each of which has been added with 5 mL of benedict reagent
solution. Then add 8 drops each of the 1% glucose solution, 1% fructose, 1% sucrose, and 1%
amylose. Shake the solution and place it in boiling water for 3 minutes, then cool it. And pay
attention to the change in the color of the deposition of the four solutions, if there is a change in
color it shows the results of the positis test, and if there is no change in the color of the precipitate
it indicates a negative test result.
Key words: solution, benedict, carbohydrates

1
Siti Maisara: Uji Benedict

Pendahuluan yang akan menunjukkan endapan, bisa


Karbohidrat merupakan hasil yang berasal berwarna kuning, oranye, bahkan merah bata
dari alam dan punya banyak fungsi penting bata (Hermanto, 2020, p.405).
untuk makhluk hidup. Melalui proses Prinsip dari uji benedict adalah
fotosintesis, tanaman bisa merubah karbon melibatkaan reduksi ion Cu2+ dari CuSO4.
dioksida menjadi karbohidrat dalam bentuk 5H2O pada keadaan alkalis (yang didapat dari
selulosa, pati, dan gula. Karbohidrat dalam Na2CO3 dan Na sitrat pada reagen Benedict),
tepung merupakan karbohidrat dalam bentuk kemudian menjadi ion Cu+ (akan mengendap
gula sederhana, pentose, dextrin, selulosa, dan menjadi Cu2O) oleh adanya gugus aldehid
pati. Sebagian besar dari karbohidrat, atau keton bebas pada gula pereduksi yang
terutama dalam bentuk monosakarida dan terdapat di dalam sampel (Wahyuningsih,
disakarida seperti glukosa, fruktosa, 2019, p.2019).
galaktosa, dan laktosa mempunyai sifat yang Tujuan dari uji benedict ini adalah
mereduksi. Sifat ini disebabkan oleh gugus untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya
aldehidan dan keton bebas dan gugun –OH gula pereduksi dalam sebuah sampel.
bebas (Qalsum, 2015, p.170). Prinsipnya adalah gugus aldehid atau keton
Karbohidrat merupakan polihidroksi bebas yang ada pada gula pereduksi dalam
aldehid dan keton yang meliputi kondensat sampel mereduksi ion Cu2+ dari CuSO4.
polimer-polimer yang terbentuk. Karbohidrat 5H2CO3 dan Na sitrat yang terkandung dalam
tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), reagent benedict (Kusbandari, 2015, p.38).
dan oksigen (H). Salah satu jenis karbohidrat
yaitu glikogen. Glikogen adalah bentuk Metode/Cara Kerja
karbohidrat yang tersimpan dalam sel hewan. Waktu dan Tempat
Kadar glukosa yang terlalu tinggi akan Praktikum uji benedict dilaksanakan
disimpan sebagai cadangan energi dalam pada tanggal 15 Maret 2021 di Laboratorium
bentuk glikogen (Mustakin, 2019, p.75). Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Reagent benedict/uji benedict merupakan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.
reagent yang dipakai untuk menguji Target/Sujek/Populasi/Sampel
keberadaan gula pereduksi seperti glukosa, Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
fruktosa, dan lain-lain. Reagen ini terdiri dari mengetahui apakah dalam suatu larutan
natrium karbonat, natrium sitrat dan tembaga terdapat gula pereduksi. Subjek yang
(II) sulfat. Ion Cu2+ berfungsi sebagai agen melakukan praktikum ini adalah mahasiswa
yang melakukan pengoksidasi dalam larutan pendidikan biologi angkatan 2020. Adapun
alkali. Ion sitrat berfungsi sebagai agen sampel yang diuji adalah larutan glukosa 1%,
pengompleks untuk menjaga ion tembaga larutan fruktosa 1%, larutan sukrosa 1%, dan
dalam larutan, tanpa ion sitrat, tembaga larutan amilosa 1%.
hidroksida akan mengendap. Dan karena Ion
sitrat tidak mampu mereduksi Cu2+ menjadi Prosedur
Cu+ , maka proses reduksi dilakukan oleh Prosedur atau cara kerja yang dilakukan
gula pereduksi. Uji benedict ini sebenarnya dalm praktikum ini adalah dengan
didasarkan pada reduksi dari Cu 2+ menjadi menyiapkan 4 buah tabung reksi yang masing-
Cu+ (Cu2O) dalam larutan yang bersifat basa masing telah diisi dengan 5mL reagent
alkali sitrat oleh gula pereduksinya. Tembaga benedict. Kemudian tambahnkan masing-
(I) oksida tidak dapat larut dalam air, sehingga masing 8 tetes dari sampel-sampel yang telah
terjadi penggendapan. Warna dari Cu 2O disiapkan. Setelah itu, kocong tabung tersebut,
tergantung pada banyaknya jumlah sampel lalu tempatkan semua tabung dalam air

2
Siti Maisara: Uji Benedict

mendidik selama 3 menit, Kemudian Dari praktikum yang telah dilakukan,


didinginkan. Setelah selesai, perhatikan dan menunjukkan adanya perubahan warna pada
bandingkan warna endapan yang dihasilkan. endapan larutan. Semakin banyak konsentrasi
monosakarida, maka warna yang didapatkan
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan akan semakin pekat. Dari keempat sampel
Data yang diuji dengan larutan reagent benedict,
Data yang diperoleh adalah data endapan yang paling cepat terjadi perubahan
kualitatif. Data diperoleh dan didapatkan warna setelah dipanaskan adalah larutan
secara langsung dari sumber data.Intrumen fruktosa yang menghasilkan warna yang
yang digunakan dalam mengulkan adalah alat- pekat. Hal ini terjadi karena fruktosa
alat yang disediakan di laboratorium yaitu merupakan golongan gula yang paling manis
tabung reaksi, gelas beker, spiritus, dan kaki dan memiliki konsetrasi yang paling tinggi.
tiga.

Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh meneggunakan
metode pengamatan secara langsung serta
dapat diklasifikasikan.

Hasil dan Pembahasan


Uji benedict berisi larutan alkali dari
tembaga yang direduksi oleh gula yang
mengandung gugus aldehida ataau keton
bebas dengan membentuk kupro oksida
berwarna. Larutan benedict memiliki
kandungan kupri sulfat, natrium karbonat, dan
Gambar 2. Larutan saat sedang dipanaskan
juga natrium sitrat. Uji benedict dilakukan
Sumber: Pribadi
dalam keadaan basa yang bisa menyebabkan
Fruktosa merupakan gula sederhana dan
transformasi isomeric. Dalam keadaan basa
memberikan rasa manis. Fruktosa terdapat
ini, reduksi ion Cu2+ dari CuSO4 oleh gula
pada makanan yang alami seperti buah-
pereduksi, dan akan berlangsung dengan cepat
buahan, sayuran, madu, dan biji-bijian.
serta membentuk Cu2O yang merupakan
Sukrosa adalah sumber utama dari fruktosa,
endapan berwarna merah bata. Pereaksi dari
yang merupakan derivat dari gula tebu dan
benedict ini terdiri atas larutan Cu 2+ dalam
gula bit. Kandunga dari fruktosa yang terdapat
keadaan basa kuat (Nurjannah, 2017).
dalam buah-buahan biasanya bervariasi antara
5% sampai 10% bobotnya, dan manusia biasa
mengonsumsinya dalam jumlah yang sedikit
(Yuliati, 2017).
Larutan yang endapannya berubah
warna selanjutnya adalah larutan glukosa. Hal
ini terjadi karena didalam larutan glukosa juga
mengandung monosakarida daan gula
pereduksi. Endapan yang dihasilkan pada
larutan glukosa adalah endapan berwarna
Gambar 1. Preparat sebelum dipanaskan
merah bata. Endapan tersebut berwarna merah
Sumber: Pribadi

3
Siti Maisara: Uji Benedict

bata dikarenakan ion logam tembaga 3. Sukrosa Reagent -,Tidak


direduksi menjadi tembaga. 1% Benedict berubah
Glukosa adalah kelompok dari senyawa 4. Amilosa Reagent -,Tidak
karbohidrat yang sederhana atau 1% Benedict berubah
monosakarida. Fungsi glukosa adalah sebagai
sumber energy bagi sel otak, sel darah merah, Sukrosa merupakan jenis gula
dan sel saraf. Di dalam darah manusia terbanyak yang terdapat di alam. Gula ini
terdapat glukosa dengan konsentrasi tetap, diperoleh dari hasil ekstraksi dari batang tebu,
yaitu 70-100 mg/dL. Jika tubuh dalam umbi, nira palem dan nira pohon maple (Acer
keadaan kekurangan gula darah hipoglikemi Saccharum) yang dapat ditemukan di Canada
yang bisa menyebabkan tubuh tidak mendapat dan Amerika Serikat. Sukrosa banyak
sumber energi, Sehingga beakibat pada digunakan dalam rumah tangga, rumah
kemantian (Hafida, 2018). makan, catering, dan sebagainya. Dalam
sebuah molekul sukrosa terdiri atas molekul
glukosa dan molekul fruktosa (Suwarno,
2015).
Amilosa adalah bagian dari rantai yang
lurus dan bisa memutar serta membentuk
daerah sulur ganda. Pada bagian permukaan
luar dari amilosa yang bersulur tunggal
terdapat hidrogen yang terikat dengan atom O 2
dan O-6. Rantai lurus dari amilosa yaang
membentuk sulur ganda kristal tersebut dapat
tahan terhadap amilase. Amilosa sendiri
merupakaan fraksi yaang bergerak, itu artinya
Gambar 3. Larutan setelah dipanaskan di dalam granula pati letaknya tidak hanya
Sumber: Pribadi pada stu tempat saja, Tetapi tergantung
Sedangkan larutan amilosa dan larutan terhadap jenis patinya. Pada umumnya
sukrosa tidak terjadinya perubahan endapan amilosa terletak di sekitar molekul-molekul
warna. Hal ini terjadi karena prinsip uji amilopektin, dan bila secara acak terletak
benedict sendiri adalah larutan-larutan selang-seling di antara daerah amorf dan
tembaga yang bersifat bas ajika direduksi oleh kristal (Herawati, 2011).
karbohidrat yang bergugus aldehid atau keton Simpulan dan Saran
bebas, akan terbentuk kupro yang berwarna Simpulan
kuning sampai merah. Itu artinya, di dalam Reagent benedict adalah reagen yang
larutan amilosa dan sukrosa tidak digunakan untuk menguji keberadaan gula
mengandung gula pereduksi. pereduksi seperti glukosa. Dari empat sampel
Tabel 1. Hasil pengamatan yang diuji, menunjukkan dua diantaranya
mengandung gula pereduksi. Hal ini ditandai
No Larutan Direaksikan Kesimpulan
karena adanya perubahan warna endapan pada
.
larutan. Larutan sampel yang menunjukkan
1. Glukosa Reage1nt +,Merah
hasil uji positif adalah larutan fruktosa dan
1% Benedict bata
larutan glukosa. Sedanag larutan sukrosa dan
2. Fruktosa Reagent +,Merah
amilosa menunjukkan hasil uji negatif karena
1% Benedict bata
tidak terjadinya perubahan endapan warna.

4
Siti Maisara: Uji Benedict

Saran Wahyuningsih, Sri. 2019. Pengaruh


Dapat dilakukannya pengamatan Konsentrasi Enzim α – Amilase pada
terhadap larutan lainnya, dan menggunakan Hidrolisis Pati Labu Jepang (Kabocha).
berbagai jenis uji untuk menganalisis larutan Jurnal CHEESA, 2: 1, l 26-32.
tersebut. Yuliati, Ninis & Kurniawati, Evi. 2017.
Analisis Kadar Vitamin C Dan Fruktosa
Daftar Pustaka Pada Buah Mangga (Mangifera Indica
Hafida, N, H., & Rubiyanto, Agus. 2018. L.) Varietas Podang Urang Dan Podang
Analisis Sensor Pengukuran Lumut Metode Spektrofotometri Uv-
Konsentrasi Glukosa Prinsip Vis. Jurnal Wiyata, 4: 1, 49-51.
Macrobending Pada Serat Optik
Multimode Step-Index. Jurnal Sains
Dan Seni ITS, 7: 1, 2337-3520.
Herawati, Heny. 2011. Potensi Pengembangan
Produk Pati Tahan Cerna Sebagai
Pangan Fungsional. Jurnal Litbang
Pertanian, 30: 1, 31-39.
Hermanto, Dhony., Sanjaya, Rochmad, Kris,
dkk. Sensor Optode Glukosa Yang
Sensitif Dan Sederhana Berbasis
Imobilisasi Benedict Pada Membran
Nata Selulosa. Jurnal Pijar MIPA, 15:
4, 404-407.
Kusbandari, Aprilia. 2015. Analisis Kualitatif
Kandungan Sakarida Dalam Tepung
Dan Pati Umbi Ganyong. Jurnal
Pharmaҫiana, 5: 1, 35-42.
Mustakin, Fatmawati & Tahir, Mulyati, M.
2019. Analisis Kandungan Glikogen
Pada Hati, otot, dan Otak Hewan.
Canrea Journal, 2: 2, 75-80.
Nurjannah, Lita., Suryani, dkk. 2017.
Produksi Asam Laktat Oleh
Lactobacillus Delbrueckii Subsp.
Bulgaricus Dengan Sumber Karbon
Tetes Tebu. Jurnal Teknologi Dan
Industri Pertanian Indonesia, 9: 1, 1-9.
Qalsum, Umi., Diah, Anang, M.W, dkk. 2015.
Analisis Kadar Karbohidrat, Lemak
Dan Protein Dari Tepung Biji Mangga
(Mangifera Indica L) Jenis Gadung.
Jurnal Akademika Kim, 4: 3, 168-174.
Suwarno, Ratnani, R, T., dkk. 2015. Proses
Pembuatan Gula Invert Dari Sukrosa
Dengan Katalis Asam Sitrat, Asam
Tartrat Dan Asam Klorida. Jurnal
Momentum, 11: 2, 99-103.

5
Siti Maisara: Uji Benedict

6
Siti Maisara: Uji Benedict

7
Siti Maisara: Uji Benedict

8
Siti Maisara: Uji Benedict

9
Siti Maisara: Uji Benedict

10

Anda mungkin juga menyukai