Anda di halaman 1dari 6

1.

Judul Praktikum :

Analisis Kualitatif Karbohidrat Metode Test Benedict

2. Tanggal :

Jum’at, 19 maret 2021

3. Tujuan :

- Untuk menentukan dan mengidentifikasi adanya karbohidrat dengan


menggunakan test benedict.

- Untuk menunjukkan hasil adanya zat-zat yang mereduksi dalam suasana alkalis
dan dapat membedakan sakarida ( gula ) yang dapat mereduksi dan sakarida yang
tidak mereduksi.

- Untuk menentukan adanya kandungan aldosa dan ketosa

4. Prinsip :

Larutan CuSO4 dalam suasana alkali akan di reduksi oleh gula yang mempunyai
gugus aldehid sehigga Cupri CuO tereduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.

5. Reaksi :

O                                          O
║                                          ║
R—C—H  + Cu2+ 2OH- →  R—C—OH + Cu2O(s) â + H2O
Gula Pereduksi                  Endapan Merah Bata

1
6. Tinajauan :

Test uji benedict ini di lakukan untuk membuktikan adanya gula preduksi.
Larutan ini di campurkan dengan pereaksi benedict kemudian di panaskan. Hal positif
ini di tunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan, merah, atau
kuning tergantung kadar guala preduksi yang ada. Dalam test uji ini suatu gula
reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan yang berwarna merah bata.
Akan tetapi tidak selamaya warna larutan atau endapan yang terbentuk berwarna
merah bata, hal ini bergantung pada konsentrasi atau kadar gulareduksi yang di
kandung oleh tiap-tiap larutan uji. Terbentuknya endapan merah bata ini sebagai hasil
reduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ oleh suatu gugus aldehid atau keton bebas yang
terkandung dalam gula reduksi yang berlangsung dalam suasana alkalis ( basa). Sifat
basa yang di miliki oleh pereaksi benedict ini di karenakan adanya senyawa natrium
karbonat. Selain itu amilum dan sukrosa tidak membentuk endapan merah bata dan
warna larutan setelah di panaskan menjadi biru. Hal ini membuktikan amilum dan
sukrosa tidak mengandung gula pereduksi oleh karena itu amilum dan sukrosa
memperlihatkan hasil yang negatif.

7. Alat dan bahan :

Alat :

- Tabung reaksi

- Pipet volume/ukur 1 ml

- Pipet tetes

- Rak tabung reaksi

- Gelas kimia

- Gelas ukur

- Penjepit tabung

- Batang pengaduk

- Bunsen

Bahan :

Larutan Benedict

a. 21,6 gr Na Citrat + 12,5 Na2CO3 ( anhydrous di larutkan dalam 100 ml air panas )

2
b. 17,3 gr CuSO4 . 5 H2O dalam 10 ml air dan di saring

c. Larutan a dan b di campurkan pelan-pelan

8. Prosedur :

a. 5 ml Larutan benedict dalam tabung reaksi, tambahkan 5 tetes larutan sampel gula

b. Panaskan dalam penangas air kemudian dinginkan

c. Perhatikan perubahan warnanya

d. Larutan karbohidrat 1 % di amnbil sebanyak 5 tetes masukkan ke dalam tabung


reaksi

e. Tambahkan dengan 10 tetes larutan benedict lalu kocok

f. Didihkan larutan tersebut selama 2 menit atau masukkan ke dalam penangas air
selama 2 menit

g. Amati perubahan warna dan perhatikan apakah terbentuk endapan. Pembentukan


endapan hijau, kuning, orange, atau merah menunjukkan reaksi positif.

9. Hasil perhitungan dan pembahasan :

( + ) : Biru kehijauan – Merah bata , Xylose, Arabinose, Glukose, Fruktose,


Galaktose, Maltose, Laktose.

( - ) : Sukrose

Pada uji coba tes benedict ini, bertujuan untuk mengidentifikasi gula
pereduksi. Pada uji positif di tandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange,
atau merah bata serta memiliki adanya endapan.

Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan adanya kandungan aldosa dan


ketosa. Pada pengamatan ini terdapat lima sampel yang diujikan yaitu, selulosa,
laktosa, fruktosa, maltosa dan galaktosa. Sampel fruktosa, laktosa dan maltosa
menunjukkan reaksi positif dengan perubahan warna dan memiliki endapan merah
bata yang menandakan adanya kandungan aldosa dan ketosa. Sedangkan untuk
sampel sukrosa dan galaktosa menunjukkan hasil yang negatif karena perubahan
warna menjadi biru dan tidak memilki endapan.
Prinsip dari uji Benedict ini adalah berdasarkan adanya gugus karbonil bebas
yang mereduksi Cu2+dalam kondisi basa membentuk Cu2O (endapan warna merah
bata ataukuning kehijauan).Pada gula pereduksi terdapat gugus aldehid dan OH laktol.

3
OH laktol ini merupakan OH yang terikat pada atom C pertama yang menentukan
karohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan.
Menurut Hala dan Hartono (2012), prinsip percobaan Benedict yaitu larutan-
larutan tembaga yang basa bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus
aldehid atau keton bebas akan membentuk cupro oksida (Cu2O) yang berwarna
kuning sampai merah.
Percobaan Benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat,
natriumkarbonat dan natriumsitrat. Adanya natriumkarbonat dan natriumsitrat
membuat pereaksi benedict bersifat asam lemah. Endapan yang terbentuk dapat
berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada
konsentrasi karbohidrat yang diperiksa (Poedjiadji, 2007).

Adapun persamaan reaksinya yaitu :

O                                          O
║                                          ║
R—C—H  + Cu2+ 2OH- →  R—C—OH + Cu2O(s) â + H2O
Gula Pereduksi                  Endapan Merah Bata

10. Kesimpulan :

Jadi setelah melakukan praktikum ini dapat di simpulkan yakni,

4
- Uji Benedict, dilakukan untuk mengetahui larutan-larutan tembaga yang basa bila
direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas.
Reaksi positifnya ditandai dengan adanya endapan merah pada sampel. Pada
praktikum ini, sampel laktosa, fruktosa dan maltosa menghasilkan reaksi yang
positif. Sedangkan sampel sukrosa dan galaktosa menghasilkan reaksi yang
negatif karena pada sampel tidak terbentuk endapan merah.
- Karbohidrat itu sangat penting peranannya dalam kehidupan. Selain itu juga
berperan sebagai sumber tenaga. Karbohidrat memiliki fungsi sebagai
metabolisme, struktural dan penyangga. Berdasarkan hasil percobaan, karbohidrat
dapat di identifikasi berdasarkan sifat-sifatnya menurut pembagian jenisnya yaitu
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Pada pengujian karbohidrat ini
juga terdapat beberapa cara atau metode yang dapat di gunakan yakni uji molisch,
uji iodium, uji benedict, uji seliwanof.

Saran :

- Untuk praktikum ini di harapkan agar sebelum melakukan praktikum agar dapat
mengetahui apa yang akan di pratikumkannya

- Harap menjaga semua alat-alat yang ada di laboratorium jangan sampai rusak
sedikit

- Diharapkan alat-alat di laboratorium agar lebih di lengkapi fasilitasnya untuk


semua praktikum

11. Daftar Pustaka :

Edahwati, Luluk. 2010. “Perpindahan Massa Karbohidrat menjadi Glukosa dari


Buah Kersen dengan Proses Hidrolisis”. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Volume 10
(1): 1-5.

Fessenden dan Fessende. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia 1. Jakarta: Gramedia.

Lehninger, A.L. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Maggy, Thenawidjaja. 1990. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Poedjiadji, A. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Respati. 1990. Pengantar Kimia Organik Jilid I. Jakarta: Aksara Baru.

5
Sirajuddin dan Najamuddin. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makasar:
Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai