Anda di halaman 1dari 5

MK : PRAKTIKUM BIOKIMIA I

Sub. Percobaan : Analisis Karbohidrat

A. Identitas Peserta :
Nama : Ni Ketut Ermin
NIM :1808511014
WAKTU :
Tanggal :

B. Tugas
1. Jelaskan bagaimana prinsip kerja uji molisch pada larutan gula 1%, sukrosa 1%,
maltose 1 % dan pati 1%. Buat perkiraan hasilnya serta beri alasannya.

Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O, terutama terdapat dalam
tumbuh-tumbuhan yaitu sekitar 75%. Dinamakan karbohidrat karena senyawa-senyawa ini sebagai hidrat
dari karbon. Perumusan empiris karbohidrat ditulis sebagai CnH2nOn atau Cn(H2O). Beberapa sifat kimia
karbohidrat berhubungan erat dengan gugus fungsi yang terdapat pada molekulnya, yaitu gugus -OH,
gugus aldehid dan keton ( Patong, 2012).
Uji Molisch adalah reaksi yang paling umum untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat. Pada
percobaan ini asam sulfat menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan yang menghubungkan monosakarida
satu dengan monosakarida lainnya) menghasilkan monosakarida yang selanjutnya didehidrasi menjadi
fultural dan turunannya. Prinsip Uji Molisch didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin fulfurat yang berwarna ungu atau coklat kehitaman. Reaksi positif ditandai dengan
munculnya cincin ungu/coklat kehitaman dipermukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel. Sampel
yang diuji dicampur dengan reagen Molisch yaitu α- naphtol yang terlarut dalam etanol. Pada uji molisch
dengan menguji keempat larutan sampel karbohidrat yang telah ditetesi dengan pereaksi molisch
selanjutnya dihidrolisis dengan asam sulfat pekat ( H2SO4) maka akan terjadi pemutusan ikatan glikosidik
dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi disakarida dan monosakarida (Hart,2013).
Menurut literatur pada uji molisch ini, seharusnya semua uji hasilnya positif (+)pada gula 1%,
sukrosa 1%, maltose 1 % dan pati 1%, cepat atau lambatnya reaksi tergantung pada jenis monosakarida,
disakarida atau polisakaridanya. Pada uji ini, larutan yang diuji kandungan karbohidratnya, ketika ditetesi
pereaksi molisch dan H2SO4 pekat maka akan terjadi perubahan warna pada larutan dan pada
penambahan H2SO4 akan terbentuk dua lapisan yang dipisahkan oleh cincin ungu pada tabung reaksi.
Adanya cincin ungu/ coklat kehitaman ini karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan α-
naphtol. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu/ coklat kehitaman
ketika direaksikan dengan α- naphtol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan konsentrasi asam sulfat pekat
bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk produk berwarna. Reaksi
pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Dimana
pereaksi molisch membentuk cincin berarna ungu pada larutan glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dan
maltosa. Cincin ungu/ coklat kehitaman pada glukosa dan fruktosa seharusnya lebih banyak karena
merupakan monosakarida. Berdasarkan Prinsip
Percobaan dengan uji molisch, Fulfural mengalami sulfonasi dengan α- naphtoldan memberikan senyawa
berwarna ungu kompleks.
Jika ada sampel yang menunjukkan hasil negatif (-) hal ini mungkin disebabkan karena gugus aldehid
dan keton tidak bereaksi sehingga gugus aldehid dan keton tidak bebas dalam molekul karbohidrat.
Sehingga tidak terbentuk cincin berwarna ungu. Hal ini juga mungkin disebabkan oleh cepat atau tidaknya
reaksi yang terjadi karena tergantung dari jenis monosakarida, disakarida dan polisakaridanya. Selain hal
ini juga dapat disebabkan karena pada saat penambahan asam sulfat pekat diperlukan ketelitian, karena
jika terlalu banyak atau terlalu kencang saat meneteskan asam sulfat maka asam sulfat akan langsung
menembus permukaan larutan sehingga tidak terbentuk cincin.

2. Jelaskan bagaimana prinsip dan perhitungannya dalam pembuatan pereaksi


molisch sebanyak 50 ml

3. A. Jelaskan prinsip kerja dari uji benedict.


B.Beri alasannya kenapa tidak semua sampel pada soal no 1 memebrikan hasil yang
positif.

A. Uji Benedict adalah uji untuk mengetahui kandungan gula pereduksi. Gula pereduksi meliputi
semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Pada uji benedict,
prinsip dasarnya adalah gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi
ion Cu2+  dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O (kuprooksida) berwarna
merah bata (Alex, 2012). Pada uji benedict pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali
aldehid dalam gugus aromatik dan α- hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa akan
berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan
pereaksi benedict. Hasil positif pada uji benedict ditunjukkan dengan adanya endapan berwarna
merah bata, hijau atau kuning pada larutan uji ( Hart, 2013)
B. Pada uji molisch terkadang tidak semua larutan menunjukkan hasil positif. Jika ada sampel yang
menunjukkan hasil negatif (-) hal ini mungkin disebabkan karena gugus aldehid dan keton tidak
bereaksi sehingga gugus aldehid dan keton tidak bebas dalam molekul karbohidrat. Sehingga tidak
terbentuk cincin berwarna ungu. Hal ini juga mungkin disebabkan oleh cepat atau tidaknya reaksi
yang terjadi karena tergantung dari jenis monosakarida, disakarida dan polisakaridanya. Selain hal
ini juga dapat disebabkan karena pada saat penambahan asam sulfat pekat diperlukan ketelitian,
karena jika terlalu banyak atau terlalu kencang saat meneteskan asam sulfat maka asam sulfat akan
langsung menembus permukaan larutan sehingga tidak terbentuk cincin. Menurut literatur
seharusnya hanya Pati saja yang memberikan hasil negatif.
hal ini mungkin dipengaruhi oleh pemanasan yang kurang maksimal. Karena protein tersusun dari
asam amino yang memiliki gugus karboksil pada strukturnya.

4. Buatlah prinsip kerja dan perhitungannya dalam pembuatan reagen benedict


sebanyak 100 ml dan jelaskan fungsi dari masing-masing bahan kimia tersebut.

5. A. Jelaskan apa yang dimaksud dengan urin patologis.


B. Bagaimana cara kita mengetahui jumlah glukosa dalam urin dan apakah kadar
tersebut sudah bisa dipastikan,jelaskan alasannya

A. Pada urin patologis ditemukannya Triple fosfat, urat amorf, epitel berinti, Cakarbonat, asam urat,
benang lendir, silinder tak bergranula, serat tumbuhan Sedimen-sedimen yang terkandung didalam
urin seperti kristal, kalsium oksalat, triple fosfat dan bahan amorf merupakan kristal yang sering
ditemukan dalam sedimen dan tidak mempunyai arti karena kristal-kristal itu merupakan hasil
metabolisme yang normal, terdapatnya unsur tersebut tergantung dari jenis makanan, kecepatan
metabolisme dan kepekatan urin. Epitel merupakan unsur sedimen organik yang dalam keadaan
normal didapatkan dalam sedimen urin.

B. Adanya glukosa dalam urin dapat diperiksa dengan teknik yang berdasarkan atas sifat glukosa yang
dapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan alkalis, misalnya : Cu, Bi, Hg, dan Fe.
Metode yang berdasarkan reduksi ion-ion Cu ( Uji Gula Reduksi) antara lain uji Fehling dan Uji
Benedict. Dari kedua cara ini uji benedict ternyara lebih baik untuk pemeriksaan urine oleh karena
tidak banyak zat yang mengganggu. Uji yang berdasarkan metode ini tidak spesifik terhadap
glukosa artinya gula-gula lain ataupun zat-zat lain yang mempunyai daya mereduksi juga akan
menghasilkan hasil pemeriksaan yang positif. Uji gula reduksi menggunakan larutan Benedict
sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadar glukosa sebesar 0.1% dalam campuran, sehingga
sangat sering digunakan untuk sampel urin dan darah (Nigam, 2007)
6. Sebutkan dan jelaskan kegunaan masing-masing alat laboratorium yang
digunakan dalam praktikum analisis karbohidrat.
1. Tabung Reaksi 5 mL, tabung reaksi berfungsi sebagai penampung larutan yang akan diuji
2. Pipet tetes, berfungsi untuk mengambil larutan pereaksi dan meneteskan ke larutan yang akan
diuji
3. Gelas beker, gelas beker berfungsi untuk mengambil larutan asam sulfat pekat dan sebagai
tempat untuk menampung larutan asam sulfat.
4. Penjepit, berfungsi untuk menjepit tabung reaksi pada saat proses pemanasan pada uji
benedict dan uji glukosa.
5. Pemanas air berfungsi untuk memanaskan larutan uji cara kita mengetahui jumlah glukosa
dalam urin

7. Buatlah perhitungan dan jelaskan perbedaan pembuatan glukosa 5% dan glukosa


5M masing-masing dalam 100 ml.
Referensi

Nigam A, Ayyagari A. 2007. Lab Manual in Biochemistry, Immunology, and Biotechnology.


MMMMNew Delhi: West Patel Nagar.

Patong, A.R.. 2012. Biokimia Dasar. Lembah Harapan Press. Makassar

Hart, H.,Crain, L.E and Hart, D.J.2003. Kimia Organik Edisi Kesebelas. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai