KIMIA FARMASI
ANALISIS PROTEIN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Apep Riki (20219007)
Ari Hamdan Apriadi (20219008)
Devi Juliantiy (20219020)
Novelita Fara Amalia (20219057)
Nurul Fatiya Afrianetha (20219060)
2021
1. IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT DENGAN UJI MOLISCH
a. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa dapat membuktikan
adanya karbohidrat dalam bahan pangan secara umum.
b. Prinsip Dasar
Prinsip dari uji Molisch ini adalah berdasarkan kepada reaksi
karbohidrat dengan H2SO4 sehingga terbentuk senyawa hidroksimetil
furfural dengan α-naftol akan membentuk senyawa kompleks berupa
cincin ungu.
b. Prinsip Dasar
Uji Benedict adalah untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula
pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai
menjadi sedikitnya dua buah monosakarida. Karateristiknya tidak bisa larut
atau bereaksi secara langsung dengan Benedict, contohnya semua golongan
monosakarida, sedangkan gula non pereduksi struktur gulanya berbentuk
siklik yang berarti bahwa hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada dalam
kesetimbangannya, contohnya fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip
berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu 2O
berwarna merah bata. Untuk menghindari pengendapan CuCO 3 pada larutan
natrium karbonat (reagen Benedict), maka ditambahkan asam sitrat. Larutan
tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus
aldehid atau monoketon bebas, sehingga sukrosa yang tidak mengandung
aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan Benedict (Zulfikar, A.
2010).
c. Alat dan Bahan
No Alat/Bahan Jumlah
1 Tabung reaksi 7
2 Rak tabung reaksi 1
3 Pipet tetes 1
4 Penjepit tabung 7
5 Kasa 1
6 Kaki tiga 1
7 Pembakar spirtus 1
8 Gelas Kimia 1
9 Reagen Benedict secukupnya
10 Glukosa secukupnya
11 Fruktosa secukupnya
12 Sukrosa secukupnya
13 Jambu Biji secukupnya
14 Wortel secukupnya
15 Gula Merah secukupnya
16 Sirup secukupnya
d. Prosedur Praktikum
1. Masukan 2 mL susu dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 mL reagen benedict.
3. Panaskan menggunakan water bath dan pembakar bunsen.
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
e. Hasil pengamatan
Pengamatan
Sampel Setelah ditetesi Pereaksi Benedict
g. Kesimpulan
Dari data hasil percobaan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sampel glukosa
yang terkandung dalam susu bereaksi positif terhadap uji ini yang ditandai dengan
terbentuknya warna merah bata setelah dipanaskan. Endapan merah bata diakibatkan
reaksi dari ion logam tembaga (ll) direduksi menjadi tembaga (l).
h. Pertanyaan Pra Lab
1. Jelaskan secara singkat yang dimaksud dengan senyawa karbohidrat
sederhana
Jawab :
Karbohidrat yang terdiri dari satu molekul gula sederhana yang
disebut monosakarida.
2. Apa tujuan penggunaan pereaksi benedict pada karbohidrat?
Jawab :
untuk mengidentifikasi gula pereduksi.
b. Prinsip Dasar
Pati atau amilum dalam suasana asam bila dipanaskan dapat
terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana, hasil pemecahan pati
jika diuji dengan iodium akan memberikan warna biru, coklat, kuning
sampai tidakberwarna. Reaksi antara amilose dengan iodine akan berwarna
biru, sedangkan amilopektin dengan iodine akan berwarna merah violet.
Reaksi glikogen maupun dextrin dengan iodine akan berwarna coklat.
e. Hasil pengamatan
Pengamatan
Pereaksi
Amilum + Larutan berwarna biru
H2O+HCl+NaOH+Reagen
Iodin/lugol
f. Pembahasan
Pati atau amilum dalam suasana asam bila dipanaskan dapat terhidrolisis
menjadi senyawa yang lebih sederhana, hasil pemecahan pati jika diuji dengan
iodium akan memberikan warna biru, coklat, kuning sampai tidakberwarna.
Reaksi antara amilose dengan iodine akan berwarna biru, sedangkan amilopektin
dengan iodine akan berwarna merah violet. Reaksi glikogen maupun dextrin
dengan iodine akan berwarna coklat.
Dalam praktikum kali ini menggunakan metode Iodin/lugol, sampel yang
digunakan adalah pati/amilum dan dengan peraksi iodin/lugol. Setelah sampel
direaksikan dengan peraksi iodin/lugol, terjadi perubahan warna menjadi larutan
berwarna biru. Hal ini sesuai dengan literatur.
g. Kesimpulan
dari praktikum yang telah dilakukan, kesimpulanya adalah sampel positif
mengandung iodium, karena setelah direaksikan dengan pereaksi iodin/lugol sampe
berubah warna menjadi biru.
h. Pertanyaan Pra Lab
1. Sebutkan contoh karbohidrat polisakarida?
Jawab :
contoh nya adalah selulosa, glikogen dan amilum
2. Sebutkan kandungan larutan iodin atau lugol?
Jawab :
kandungana larutan iodin/lugol adalah 5% yodium murni (I2), 10% kalium iodida
(KI), 85% air murni (H2O)
b. Prinsip Dasar
Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat
mereduksi terutama dalam suasan basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat
digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis
kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau
keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi
ion-ion logam misalnya ion Cu2+ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-
pereaksi tertentu.
Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi
khusus untuk mengenali aldehida. Dalam pereaksi ini ion Cu 2+ direduksi
menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu 2O.
Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan
berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer
misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yang terjadi berwarna hijau
kekuningan.
c. Alat dan Bahan
No Alat/Bahan Jumlah
1 Tabung reaksi 6
2 Rak tabung reaksi 1
3 Pipet tetes 2
4 Penjepit tabung 6
5 Pereaksi Fehling A secukupnya
6 Pereaksi Fehling B secukupnya
7 Glukosa 1% secukupnya
8 Fruktosa 1% secukupnya
9 Amillum/Pati 1% secukupnya
10 Maltose 1% secukupnya
11 Xylose 1% secukupnya
12 Laktose 1% secukupnya
d. Prosedur Praktikum
1. Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih, lalu masukkan 2 mL larutan
fehling A dan 2 mL larutan fehling B ke dalam masing-masing tabung.
2. Tambahkan beberapa 1 mL larutan sampel.
3. Kemudian kocok perlahan-lahan, lalu masukkan tabung tersebut
kedalam penangas air mendididh.
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
e. Hasil pengamatan
b. Prinsip Dasar
Reaksi Seliwanoff disebabkan perubahan fruktosa oleh asam klorida
panas menjadi levulinat dan hidroksimetilfurfural selanjutnya kondensasi
hidroksi metil dengan resorsinol akan menghasilkan senyawa sakrosa yang
mudah dihidrolisa menjadi glukosa akan membentuk reaksi yang positif.
Fruktosa yang direaksikan dengan pereaksi Seliwanoff yang terdiri dari
resorsinol dan asam klorida akan membentuk senyawa baru berwarna merah.
b. Prinsip Dasar
Uji Barfoed dalah uji untuk membedakan monosakarida dan
disakarida dengan mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan. Ion Cu2+
dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh
gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan Cu 2O
(kupro oksida) berwarna merah bata. Hal inilah yang mendasari uji Barfoed.
Reaksi positif ditandai terbentuknya endapan merah bata CuO. Disakarida
juga akan memberikan hasil positif bila di didihkan cukup lama hingga
terjadi hidrolisis.
e. Hasil pengamatan