Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Biokima

SISTEMATIKA IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT


(Uji Molisch, Uji Iodium, Uji Barfoed, Uji Benedict,
Uji Seliwanoff, dan Uji Osazon)

Disusun Oleh:
Rinaldy Kristokam Ranuntu A 22119041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020

BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar teori
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam.
Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah
polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara
berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang
tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.
Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya
polimer.. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa,
galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa
dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan
monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Poedjiadi, 2006).
Menurut Poedjiadi (2006), berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisis
karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:
1. Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih
sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang terdapat di dalam
tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih monosakarida.
Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula & molekul non gula.
4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula.
Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4
kalori (kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam
menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya: rasa, warna, tekstur, dan lain-lain.
Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan
tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme
lemak dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan
biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. Selain menjadi sumber energi utama
makhluk hidup, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam
serat (fiber), seperti selulosa, pektin serta lignin. Ada dua macam karbohidrat yaitu karbohidrat
kompleks dan karbohidrat simpleks. Karbohidrat kompleks misalnya nasi, biji-bijian, kentang,
dan jagung, sedangkan contoh Karbohidrat simpleks adalah gula dan pemanis lainnya. Nama lain
dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab “sakkar” yang artinya gula. Melihat
struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefenisikan sebagai polihidroksialdehid atau
polihidroksiketon (Fessenden, 1990).
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-
hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat
dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis
dalam sel tanaman yang berklorofil (Winarno, 2004).
B. Uji yang dilakukan pada percobaan Karbohidrat
1. Uji Molisch
Karbohidrat oleh asam anorganik pekat akan di hidrolisis menjadi monosakarida.
Dehidrasi monosakarid jenis pentosa oleh asam sulfat pekat menjadi furfural dan golongan
hekson menghasilkan hidroksi-metilfurfural. Pereaksi molisch yang terdiri atas α-noftol
dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa kompleks berwarna ungu.
Uji molisch pada karbohidrat merupakan uji pendahuluan pada karbohidrat secara umum.
2. Uji Iodium
Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna
yang spesifik.Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan warna biru,dekstin
menghasilkan merah anggur,sedangkan glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis
bereaksi dengan iodium membentukwarna merah coklat. Uji Iodium digunakan untuk
membuktikan adanya karbohidrat dari golongan Polisakarida.
3. Uji Benedict
Ion Cu2+ dalam susasana alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai aldehid dan
keton bebas menjadi Cu+,,yang mengendap sebagai Cu2O yang berwarna merah bata. Uji
benedict ini dilakukan untuk membuktikan adanya karbohidrat yang mempunyai sifat gula
pereduksi.
4. Uji Berfoed
Ion Cu2+ (dari pereduksi berfoed) dalam suasana asam akan direduksi lebuh cepat oleh
gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna
merah bata. Uji barfoed ini dilakukan untuk membedakan karbohidrat dari golongan
monosakarida dan disakarida.
5. Uji Seliwanoff
Dehidrasi froktosa oleh HCL pekat menghasilkan hidroksifurfural dan dengan
penambahan resorsional akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks
berwarna merah oranye. Uji seliwanof digunakan untuk membedakan adanya karbohidrat
yang mempunyai gugus Aldehit atau Aldosa dan Keton atau Ketosa.
6. Uji Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk
hidrazon atau osazon bila di panaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi
mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida laru dalam air
mendidih dan terbentuk kembali bila di dinginkan. Namun, sukrosa tidak membentuk osazon
karena gugus aldehida atau keton yang terikat pada monomernnya sudah tidak bebas.
Sebaliknya, osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih. Uji osazon ini
membuktikan bahwa karbohidrat dapat membentuk Kristal osazon dan dapat digunakan
untuk identifikasi berdasarkan bentuk kristalnya.

BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
 Tabung reaksi
 Sikat tabung
 Pembakar Bunsen
 Penjepit tabung
 Pipet tetes
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
 Amilum  Kertas fiber
 Asam sulfat pekat  Maltosa 1%
 Alkohol  Laktosa 1%
 Larutan Iodium  Sukrosa 1%
 NaOH  Glukosa 1%
 Reagen Benedict  Fruktosa 1%
 Reagen Barfoed  Galaktosa 1%
 Reagen Fosfomolibdat  Arabinose 1 %
 Reagen Seliwanoff  Tissue/kapas

B. Cara kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu:
1. Percobaan Molisch
 Mengisi 9 tabung reaksi dengan larutan yang akan di amati seperti amilum 1%,
maltosa 1%, laktosa 1%, sukrosa 1%, glukosa 1%, fruktosa 1%, galaktosa
1%,arabinose 1 %, aquadest 1%.
 Menambahkan pereaksi molisch pada tabung tersebut.
 Mengamati perubahan warna yang terjadi.
 Setelah mengamati, menambahkan larutan dengan setetes H2SO4 pekat dengan
cara memiringkan tabung reaksi tersebut dan kembali mengamati perubahan
yang terjadi.
2. Percobaan Iodium
 Mengisi 9 tabung reaksi dengan setetes larutan yang akan diamati seperti amilum
1%, maltosa 1%, laktosa 1%, sukrosa 1%, glukosa 1%, fruktosa 1%, galaktosa
1%,arabinose 1 %, aquadest 1%.
 Menambahkan larutan iodium pada tabung reaksi tersebut.
 Mengamati perubahan kompleks warna yang terjadi.
3. Percobaan Barfoed
 Mengisi tabung reaksi dengan 2 ml larutan barfoed.
 Menambahkan 0,5 ml larutan yang akan diamati seperti amilum 1%, maltosa
1%, laktosa 1%, sukrosa 1%, glukosa 1%, fruktosa 1%, galaktosa 1%,arabinose
1 %, aquadest 1%.
 Memanaskan larutan tersebut sampai 5 menit kemudian diamkanlah.
 Mengamati hasil reaksi, apabila terjadi larutan yang berwarna biru maka reaksi
bersifat positif.
4. Percobaan Benedict
 Mengisi tabung reaksi dengan reagen benedict sebanyak 2 ml
 Menambahkan 4 tetes larutan yang akan diamati seperti amilum 1%, maltosa
1%, laktosa 1%, sukrosa 1%, glukosa 1%, fruktosa 1%, galaktosa 1%,arabinose
1 %, aquadest
 Memanaskan larutan tersebut diataas Bunsen selama 5 menit.
 Mengamati perubahan warna yang terjadi. Apabila positif maka akan
menghasilkan warna merah, kuning, jingga dan ungu.
5. Percobaan Seliwanoof
 Mengisi tabung reaksi dengan larutan seliwanoof sebanyak 1 ml
 Menambahkan 3 tetes larutan yang akan diamati seperti amilum 1%, maltosa
1%, laktosa 1%, sukrosa 1%, glukosa 1%, fruktosa 1%, galaktosa 1%,arabinose
1 %, aquadest
 Memanaskan larutan tersebut sampai 3 menit kemudian diamkanlah.
 Mengamati perubahan perubahan yang terjadi.
6. Percobaan Osazon
 Mengisi tabung reaksi dengan larutan pereaksi ozazon sebanyak 100 ml
 Menambahkan 1 ml larutan yang akan di amati seperti maltosa 1%, laktosa 1%,
sukrosa 1%, glukosa 1%, galaktosa 1%,arabinose 1 %.
 Menutup tabung reaksi menggunakan kapas lalu memanaskan larutan tersebut
sampai larutan berbentuk kristal
 Mengamati perubahan terbentuknya kristal Dengan menggunakan mikroskop
dengan perbesaran lensa 20 sampai 40

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Uji molisch
Perlakuan Hasil Pengamatan
 Menyiapkan sampel yang akan
digunakan
 Memasukan sampel tadi kedalam
tabung reaksi masing-masing 1
Ml menggunakan pipet tetes
 Menambahkan masing-masing 2 Membentuk cincin ungu
tetes pereaksi Molisch
menggunakan pipet tetes
 Menghomogenkan atau di campur
 Memberi 0,5 Ml H2SO4 pekat ke
dalam masing-masing tabung
dengan cara dimiringkan melalui
dinding tabung menggunakan
pipet tetes dan jangan di kocok.
 Mengamati perubahan yang
terjadi

2. Uji Iodium
Perlakuan Hasil Pengamatan
 Menyiapkan sampel
 Memasukan sampel ke dalam
tabung reaksi masing-masing 1
Ml menggunakan pipit tetes
 Menambahkan 2 sapai 3 tetes Tidak ada perubahan warna
pereaksi iodium menggunakan
pipet tetes
 Menghomogenkan
 Mengamati kompleks warna yang
terbentuk

3. Uji Barfoed
Perlakuan Hasil Pengamatan
 Menyiapkan larutan barfoed
 Memasukan larutan barfoed
kedalam tabung reaksi masing-
masing 2 Ml menggunakan pipit
tetes
 Menambahkan 0,5 Ml atau 10
tetes sampel yang berbeda ke
dalam tabung reaksi Terbentuknya Endapan merah
menggunakan pipet tetes
 Menghomogenkan
 Menutup tabung reaksi dengan
kapas
 Memasukan tabung reaksi ke
dalam penangas air selama 5
menit
 Mengamati perubahan yang
terjadi

4. Uji Benedict
Perlakuan Hasil Pengamatan
 Menyiapkan larutan benedict
 Memasukan larutan benedict ke
dalam tabung reaksi masing-
masing 2 Ml menggunakan pipet
tetes
 Memasukan 4 tetes sampel
berbeda ke dalam tabung reaksi
menggunakan pipet tetes yang Terbentuknya endapan merah
sudah di isi larutan benedict
 Menutup tabung reaksi
menggunakan kapas
 Memanaskan tabung reaksi ke
dalam penangas air mendidih
selama 5 menit
 Mengamati perubahan yang
terjadi
5. Uji Seliwanof
Perlakuan Hasil Pengamatan
 Menyiapkan larutan seliwanof
 Memasukan laturan seliwanof
kedalam masing-masing tabung
reaksi sebanyak 1 Ml
menggunakan pipet tetes
 Menambahkan 3 tetes sempel
yang berbeda kedalam tabung
reaksi menggunakan pipet tetes
 Menutup tabung reaksi
menggunakan kapas Terbentuk warna merah ceri
 Masukan tabung reaksi kedalam
penangas air dan diamkan selama
3 menit
 Mengamati warna yang terbentuk

6. Uji osazon
Perlakuan Hasil Pengamatan
 Menyiapkan larutan pereaksi
osazon
 Memasukan larutan kedalam
tabung reaksi sebanyak 100 Mg
 Menambahkan 1 Ml sampel yang
berbeda menggunakan pipet tetes Galaktosa, glukosa, arabinosa,
 Menghomogenkan maltose, dan laktosa
 Menutup tabung reaksi
menggunakan kapas
 Masukan tabung reaksi kedalam
penangas air sampai berbentuk
Kristal
 Mengamati Kristal menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 10
atau 40 kali

B. Pembahasan
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat
dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat
sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu
perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida
adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi
molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama
membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan
monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa,
ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan
gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan
monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Poedjiadi, 2006).
Pada hasil pengamatan didapatkan hasil yang berbeda-beda pada setiap uji. Uji
yang pertama yaitu Uji Molisch. Pertama, kita menyiapkan sampel (Air keran)
kemudian kita memasukan ke dalam tabung reaksi masing-masing sampel. Selanjutnya
menambahkan masing-masing 2 tetes pereaksi molisch kemudian dicampurkan hingga
homogen. Selanjutnya di beri 0,5 Ml H2SO4 pekat kedalam masing-masing
tabungdengan cara dimiringkan melalui dinding tabung dan jangan dikocok. Dari uji
molisch ini terlihat adanya pembentukan cincin berwarna ungu diantara kedua lapisan
cairan. Kedua yaitu Uji Iodium. Pertama-tama kita menyiapkan sampel (air keran),
kemudian kita memasukan sampel ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 Ml. selanjutnya
menambahkan 2-3 tetes pereaksi iodium serta mencampurkannya hingga homogen.
Selanjutnya mengamati warna yang terbentuk. Dan pada uji ini di dapatkan hasil larutan
dalam tabung reaksi mengalami perubahan warna. Uji yang ketiga adalah Uji Barfoed.
Pertama-tama, Menyiapkan larutan barfoed. Kemudian Memasukan larutan barfoed
kedalam tabung reaksi masing-masing 2 Ml menggunakan pipit tetes. Selanjutnya
Menambahkan 0,5 Ml atau 10 tetes sampel yang berbeda ke dalam tabung reaksi
menggunakan pipet tetes. Selanjutnya kita Menghomogenkan. Selanjutnya kita Menutup
tabung reaksi dengan kapas. Kemudian kita Memasukan tabung reaksi ke dalam
penangas air selama 5 menit. Setelah 5 menit angkat tabung reaksi menggunakan
penjepit. Setelah itu kita Mengamati perubahan yang terjadi. Pada percobaan ini hasil
yang didapatkan yaitu terbentuknya endapan merah pada larutan tersebut. Uji yang ke
empat yaitu uji Benedict. Pertama-tama kita Menyiapkan larutan benedict. Setelah itu
kita Memasukan larutan benedict ke dalam tabung reaksi masing-masing 2 Ml
menggunakan pipet tetes. Kemudian kita Memasukan 4 tetes sampel berbeda ke dalam
tabung reaksi menggunakan pipet tetes yang sudah di isi larutan benedict. Kemudian
kita Menutup tabung reaksi menggunakan kapas dan Memanaskan tabung reaksi ke
dalam penangas air mendidih selama 5 menit. Setelah itu ngkat tabung reaksi
menggunakan penjepit tabung. Setelah itu kita Mengamati perubahan yang terjadi. Dari
percobaan ini didapatkan hasil adanya pembentukan endapan merah pada tabung reaksi.
Uji yang ke lima yaitu Uji Seliwanof. Pertama-tama kita Menyiapkan larutan
seliwanof. Kemudian kita Memasukan laturan seliwanof kedalam masing-masing tabung
reaksi sebanyak 1 Ml menggunakan pipet tetes. Setelah itu kita Menambahkan 3 tetes
sempel yang berbeda kedalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes. Kemudian
Menutup tabung reaksi menggunakan kapas. Selanjutnya Masukan tabung reaksi
kedalam penangas air dan diamkan selama 3 menit. Setelah itu angkat menggunakan
penjepit tabung. Kemudian Mengamati warna yang terbentuk. Pada hasil uji kali ini
didapatkan hasil bahwa ada terbentuk endapan merah pada larutan. Uji yang ke-enam
yaitu Uji Osazon. Pertama-tama kita Menyiapkan larutan pereaksi osazon. Setelah itu
kita Memasukan larutan kedalam tabung reaksi sebanyak 100 Mg. setelah itu kita
Menambahkan 1 Ml sampel yang berbeda menggunakan pipet tetes. Kemudian
Menghomogenkan dan kita Menutup tabung reaksi menggunakan kapas. Setelah itu kita
Masukan tabung reaksi kedalam penangas air sampai berbentuk Kristal. Setelah itu kita
angkat tabung reaksi menggunakan penjepit tabung. Setelah itu, kita Mengamati Kristal
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 atau 40 kali dan hasil yang didapatkan
yaitu ada terbentuk Kristal dalam bentuk Galaktosa, glukosa, arabinosa, maltose, dan
laktosa.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat
dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O
 Menurut Poedjiadi (2006), berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat
penghidrolisis karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:
a. Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi
senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari
monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
b. Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
c. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula &
molekul non gula.
d. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas
monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida.
 Uji yang dilakukan pada percobaan Karbohidrat
a. Uji Molisch
Karbohidrat oleh asam anorganik pekat akan di hidrolisis menjadi
monosakarida. Dehidrasi monosakarid jenis pentosa oleh asam sulfat pekat
menjadi furfural dan golongan hekson menghasilkan hidroksi-metilfurfural.
Pereaksi molisch yang terdiri atas α-noftol dalam alkohol akan bereaksi dengan
furfural membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Uji molisch pada
karbohidrat merupakan uji pendahuluan pada karbohidrat secara umum.
b. Uji Iodium
Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks
adsorpsi berwarna yang spesifik.Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan
warna biru,dekstin menghasilkan merah anggur,sedangkan glikogen dan sebagian
pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentukwarna merah coklat.
Uji Iodium digunakan untuk membuktikan adanya karbohidrat dari golongan
Polisakarida.
c. Uji Benedict
Ion Cu2+ dalam susasana alkalis akan direduksi oleh gula yang
mempunyai aldehid dan keton bebas menjadi Cu+,,yang mengendap sebagai
Cu2O yang berwarna merah bata. Uji benedict ini dilakukan untuk membuktikan
adanya karbohidrat yang mempunyai sifat gula pereduksi.
d. Uji Berfoed
Ion Cu2+ (dari pereduksi berfoed) dalam suasana asam akan direduksi
lebuh cepat oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan
menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata. Uji barfoed ini dilakukan
untuk membedakan karbohidrat dari golongan monosakarida dan disakarida.
e. Uji Seliwanoff
Dehidrasi froktosa oleh HCL pekat menghasilkan hidroksifurfural dan
dengan penambahan resorsional akan mengalami kondensasi membentuk
senyawa kompleks berwarna merah oranye. Uji seliwanof digunakan untuk
membedakan adanya karbohidrat yang mempunyai gugus Aldehit atau Aldosa
dan Keton atau Ketosa.
f. Uji Osazon
Uji osazon ini membuktikan bahwa karbohidrat dapat membentuk Kristal osazon
dan dapat digunakan untuk identifikasi berdasarkan bentuk kristalnya.

DAFTAR PUSTAKA
 Fessenden, Ralp J. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta; Erlangga, 1990.
 Poedjiadi, Anna. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press, 1994.
 Wirarno, F. O. kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Anda mungkin juga menyukai