Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI

KARBOHIDRAT
UJI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
SECARA KUALITATIF
Oleh:

Nama : Kadek Ira Suhendri

Nim : 2020E0B004

Kelas : 3A/D3 Farmasi

Dosen Pengampu : Dr. A.A. Muhammad Nur Kasman, S.Si.,

M.Kes

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MATARAM


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2021/2022
A. TUJUAN

Memahami metode-metode identifikasi karbohidrat.

B. DASAR TEORI
Karbohidrat adalah polihidroksialdehid, polihidroksiketon, atau zat yang
memberikan senyawa seperti itu jika dihidrolisis. Kimiawi karbohidrat pada dasarnya
merupakan kimia gabungan dari dua gugus fungsi, yaitu gugus hidroksil dan gugus
karbonil (Hart, 2003). Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa
organik yang tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen (Ratna. & dkk, 2021)
Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat maka dapat dibagi
atas tiga golongan besar yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida. Istilah
sakarida berasal dari bahasa latin dan mengacu pada rasa manis senyawa karbohidrat
sederhana. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
senyawa yang lebih sederhana
Monosakarida merupakan karbohidrat sederhana, dalam arti molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara
hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat yang lain. Adapun beberapa
monosakarida yang penting yakni glukosa, fruktosa, galaktosa dan pentosa (Poedjiadi,
1994)
Beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah Uji
Benedict dan Uji Lugol, Uji Molish, Uji Seliwanof, Uji Antrone, dan Uji Fenol).
Analisis kuantitatif karbohidrat pada suatu bahan dapat dilakukan dengan cara
kimiawi, cara isik, cara enzimatik atau biokimiawi dan cara kromatograi. Penentuan
karbohidrat yang termasuk polisakarida maupun oligosakarida memerlukan perlakuan
pendahuluan yaitu dihidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida.
Penentuan karbohidrat dengan cara kromatograi adalah dengan mengisolasi dan
mengidentiikasi karbohidrat dalam suatu campuran (Hart, 2003)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
Pereaksi benedict
1 Tabung reaksi 1 7 H2SO4 pekat

2 Rak Tabung reaksi 2 Perekasi molisch 8 NaOH 2%


Pereaksi barfoed Larutan karbohidrat,
3 Penjepit tabung 3 9
seperti: 0,1 M Sukrosa; 0,1
M Glukosa; 0,1 M
4 Pipet Tetes 4 Perekasi seliwanoff
Arabinosa; 0,1 M Maltosa;
Larutan iodium 0,1 M Galaktosa; 0,1 M
5 Plat tetes 5
Fruktosa; 0,1 M Laktosa;
Larutan Pati (amilum) 1%.
6 Pemanas Spritus 6 HCl 2N

D. Cara Kerja
1.
Uji Molish

Masukkan 1 mL larutan glukosa, sukrosa, maltosa,


karbohidrat kedalam tabung arabinosa, larutan 1%
reaksi yang berbeda-beda amilum

Tambahkan 3 tetes pereaksi


Molisch

Kocok perlahan dan


tambahkan 1 mL H2SO4

Amati perubahan warna yang


terjadi
2.
Uji Benedict

Masukkan masing-masing
larutan karbohidrat sebanyak 1
Ml ke dalam tabung reaksi yang
berbeda-beda

Tambah 1 ml reaksi benedict

Dinginkan dan amati endapan


Campurkan dan panaskan di
serta perubahan warna yang
atas api spiritus selama 10 menit
terjadi
3.
Uji Barfoed
1.

Masukkan masing-masing
larutan karbohidrat sebanyak
1 mL

Tambahkan 1 mL pereaksi
berfoed

Panaskan diatas pemanas


spritus sampai mendidih
selama 1-2 menit

Dinginkan pada air mengalir


selama 2 menit
4.
Uji Seliwanoff

Masukkan 1 mL larutan sukrosa, glukosa, galaktosa,


karbohidrat fruktosa, arabinosa

Tambahkan 1 mL perekasi
seliwanoff

Didihkan diatas api kecil


sampai mendidih selama 1
menit

Amati perubahan warna yang


terjadi
Uji Hidrolisis Pati
5.

Masukkan 5 mL amilum Panaskan selama 3 menit


1% pada tabung reaksi

Tambahkan 2,5 mL HCl


2N kemudian kocok Amati perubahan warna
sampai homogen yang terjadi dan catat

Uji dengan iodium : 2


tetes larutan + 2 tetes
iodium

Ambil larutan ersebut


sebanyak 2 mL kemudian
netralkan dengan larutan
NaOH 2%

Uji dengan keras lakmus


merah, kemudian
tambahkan 1 mL pereaksi
benedict

Uji dengan keras lakmus


merah, kemudian
tambahkan 1 mL pereaksi
benedict

Amati perubahan warna


yang terjadi pada larutan
dan kertas lakmus
TABEL HASIL PENGAMATAN
Uji Molisch, Benedict, Barfoed, dan Seliwanoff
Hasil Pengamatan
Sampel
Uji Molisch Uji Benedict Uji Barfoed Uji Seliwanoff

Laktosa Larutan ungu Larutan orange- Larutan hijau- Larutan kuning-


muda (tanpa merah (endapan oarange merah
endapan) merah)

Fruktosa Larutan ungu Larutan orange- Larutan hijau- Larutan kuning-


muda (tanpa merah (endapan oarange merah
endapan) merah)

Galaktosa Larutan ungu Larutan orange- Larutan hijau- Larutan kuning-


muda (tanpa merah (endapan oarange merah
endapan) merah)

Maltosa Larutan ungu Larutan orange- Larutan hijau- Larutan kuning-


muda (endapan merah (endapan oarange merah
ungu pekat ) merah)

Arabinosa Larutan ungu Larutan orange- Larutan hijau- Larutan kuning-


muda (endapan merah (endapan oarange merah
ungu pekat ) merah)

Glukosa Larutan ungu Larutan orange- Larutan hijau- Larutan kuning-


muda (endapan merah (endapan oarange merah
ungu pekat ) merah)

Sukrosa Larutan ungu Larutan orange- Larutan hijau- Larutan kuning-


muda (endapan merah (endapan oarange merah
ungu pekat ) merah)
Amilum Larutan ungu Larutan orange- Larutan hijau- Larutan kuning-
muda (tanpa merah (endapan oarange merah
endapan) merah)

Uji Hidrolisis Pati

Warna Larutan Sampel Hasil Pengamatan


(Awal)
Penambahan Iodium Penambahan NaOH 2%

Pati Amilum (Bening) Biru tua Bening


E. PEMBAHASAN
Penting bagi kita untuk lebih banyak mengetahui tentang karbohidrat beserta
reaksi reaksinya, karena ia sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup
lainnya. Oleh karena itu, tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui cara identifikasi
karbohidrat secara kualitatif, membuktikan adanya kandungan karbohidrat (uji
Molisch), membuktikan adanya gula pereduksi atau gula inversi (uji Benedict),
membedakan antara monosakarida dan disakarida (uji Barfoed), membuktikan adanya
gula ketosa (uji Seliwanoff), membuktikan kompleks pati-iodium, dan
mengidentifikasi hasil hirolisis pati atau amilum. Karbohidrat dikelompokkan menjadi
empat kelompok penting yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida
merupakan karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis dan tidak kehilangan sifat
gulanya, contohnya adalah ribosa, arabinosa, fruktosa, glukosa, galaktosa, mannosa
dan lainnya
Disakarida merupakan karbohidrat yang bila dihidrolisis menghasilkan dua
monosakarida yang sama atau berbeda, contohnya adalah sukrosa yang jika
dihidrolisis akan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Oligosakarida merupakan
karbohidrat yang bila dihidrolisis menghasilkan tiga hingga sepuluh monosakarida,
contohnya adalah raffinosa yang dihidrolisis menghasilkan glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Kelompok karbohidrat yang terakhir adalah polisakarida yang merupakan
polimer monosakarida yang memiliki bobot molekul yang tinggi. Polisakarida bila
dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari sepuluh monosakarida, contohnya adalah
amilum, dekstrin, glikogen, selulosa dan lainnya. Dalam karbohidrat dikenal beberapa
pengujian untuk menentukan kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut.
Pada Praktikum Biokimia I “Uji Identifikasi Karbohidrat” ini kami akan melakukan
analisis kualitatif karbohidrat dengan uji Molisch, uji Benedict, uji Barfoed, uji
Seliwanoff, dan uji pati iodium.

KESIMPULAN
1. Karbohidrat merupakan kelompok besar senyawa polihidroksialdehida
danpolihidroksiketon atau senyawa-senyawa yang dapt dihidrolisis
menjadipolihidroksialdehida atau polihidroksiketon
DAFTAR PUSTAKA

Hart, H. (2003). Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.


Poedjiadi. (1994). Dasar-dasar Bikomia. Jakarta: UI-Press.
Ratna., & dkk. (2021, Desember Kamis). Kegunaan Minyak Bumi. Retrieved from
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/kegunaan-minyak-
bumi-2/

Anda mungkin juga menyukai