Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN RESMI

PERCOBAAN 3 IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT


Tanggal Praktikum: 22 Maret 2021

Pengampu : apt. Dewi Andini K.M., M.Farm

Disusun oleh :

Gol,Kelompok/Kelas: 3A/B

Neni Yuli Sulistiani 20105011066

Siti Aminah 20105011068

Cindy Aurelia Vernanda 20105011069

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
MARET 2021
I. Tujuan
Sebelum melakukan praktikum ini, praktikan harus telah memahami
penggolongan karbohidrat dan struktur glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa dan
polisakarida.
Setelah melakukan praktikum ini, dengan menggunakan pereaksi dan/atau
mikroskop, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi beberapa bahan alam nabati yang mengandung karbohidrat
secara kimiawi
2. Membedakan antara gula pereduksi dan bukan pereduksi
3. Membedakan monosakarida, disakarida dan polisakarida

II. Dasar Teori

Jerman adalah negara pertama terkemuka yang memperkenalkan kata


“kohlenhidrat” yang kemudian dikenal sebagai “karbohidrat”. Nama tersebut jelas
menunjukkan bahwa senyawa ini merupakan hidrat karbon. Semua karbohidrat terdiri
atas karnon, hidrogen dan oksigen, serta dua elemen terakhir (hidrogen dan oksigen)
berada dalam proporsi yang sama seperti pada air. Karbohidrat atau sakarida merupakan
senyawa yang termasuk golongan polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton,
senyawa lain yang bila dihidrolisis juga menghasilkan senyawa polihidroksi aldehida
atau polihidroksi keton, digolongkan dalam kelompok karbohidrat. Rumus umum dari
karbohidrat adalah Cx (H2O) y. Namun, ada juga senyawa yang memenuhi aturan hidrat
yaitu perbandingan H dan O (2:1), tetapi tidak termasuk dalam kategori karbohidrat,
yaitu: formaldehida, asam asetat dan asam laktat..

Karbohidrat dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu monosakarida,


oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida adalah gula sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana. Monosakarida juga terdiri dari beberapa
golongan tergantung dari jumlah atom karbon, antara lain heksosa, pentosa, tetrosa dan
triosa. Contoh monosakarida yang lazim: glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Oligosakarida adalah gula yang terdiri dari dua atau lebih satuan monosakarida yang
berikatan dengan ikatan glikosidik. Golongan ini juga dibedakan menjadi disakarida,
trisakarida dan seterusnya. Contoh disakarida antara lain: sakarosa, laktosa dan
maltosa. Golongan yang ketiga adalah polisakarida yaitu molekul yang tersusun dari
sejumlah besar satuan monosakarida yang berikatan dengan ikatan glikosidik. Tidak ada
perbedaan yang tajam antara oligosakarida derajat tinggi dengan polisakarida.

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton satu senyawa yang


menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal dari
kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus empiris, yang menunjukan
bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat”, dan memiliki nisbah karbon terhadap
hydrogen dan terhadap oksigen sebagaai 1:2:1. Sebagai contoh, rumua D-glukosa adalah
C6H12O6, yang juga dapat ditulis sebagai (CH2O)6 atau C6(H2O)6. Walaupun banyak
karbohidrat yang umum sesuai dengan rumus empiris (CH2O) n, yang lain tidak
memperlihatkan nisbah ini dan beberapa yang lain lagi juga mengandung nitrogen,fosfor,
atau sulfur. (Lehninger,1982)
Berdasarkan strukturnya karbohidrat digolongkan menjadi
monosakarida,oligosakarida, polisakarida. Ketiga golongan karbohidrat ini berkaitan
satu dengan lainnya lewat hidrolisis. Monosakarida (kadang disebut gula sederhana) ialah
karbohidrat yang tidak dapat hidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana lagi.
Polisakarida mengandung banyak unit monosakarida, ratusan bahkan ribuan.
Oligosakarida mengandung sekurang-kurangnya dua dan biasanya tidak lebih dari
beberapa unit monosakarida yang bertautan. (Hart Harold et al,2003)
Karbohidrat yang ada di dalam suatu sampel dapat dideteksi dengan berbagai uji
diantaranya uji molisch, uji bennedict, uji barfoed, uji seliwanoff, uji pati-iodium, uji
osazon, uji moore, uji fermentasi, dan lain-lain. Namun pada praktikum ini hanya
dilakukan 5 uji, yaitu uji molisch, uji bennedict, uji barfoed, uji seliwanoff, uji pati-
iodium.
Uji molish adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat menjadi
monosakarida. Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat. Uji ini ditandai dengan warna
ungu kemerah-merahan untuk reaksi positive sedangkan warna hijau untuk reaksi
negative. (Sumardjo,2006).
Dengan reaksi sebagai berikut:
H

CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4 →Heksosa

O

H2─ ─C—H +
│ │
OH OH
5-hidroksimetil furfural α-naftol
Rumus dari cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut:
O

║ __SO3H
H2C ─────C───── ─OH

(Cincin ungu senyawa kompleks)


Uji Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung gugus aldehida atau keton
bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu+ yang mengendap
sebagai Cu2O (kuprooksida) berwarna merah bata. Uji Barfoed memiliki prinsip berupa
mekanisme Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh
gula reduksi monosakarida dari pada disakarida (biru) dan menghasilkan Cu2O (kupro
oksida) berwarna merah bata. (Sumardjo 2006)
Dengan reaksi sebagai berikut:
O O
║ ║
R—C—H + Cu2+ 2OH- → R—C—OH + Cu2O
Gula Pereduksi Endapan Merah Bata
Uji Seliwanoff adalah uji kimia yang dilakukan untuk membedakan gula aldosa dan
ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula tersebut. Jika
gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika mengandung
gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan
ketosa lebih cepat terdehidrasi dari pada aldosa.
Dengan reaksi sebagai berikut:

Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
▪ Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida menjadi gula
sederhana.
▪ Ketosa yang terdehidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol, menghasilkan zat
berwarna merah tua. Aldosa dapat sedikit bereaksi dan menghasilkan zat berwarna
merah muda.
Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif.
Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari
fruktosa dan glukosa. (Anonim, 2013)
Uji pati-iodium berdasarkan pada penambahan iodium pada
suatu polisakarida yang menyebabkan terbentuknya kompleks adsorpsi berwarna spesifik.
Amilum atau pati dengan iodium mengahasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan warna
merah anggur, glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium
membantuk warna merah coklat. (Sumardjo, 2006)
Dengan reaksi sebagai berikut:
III. Alat Dan Bahan

Alat:
• Tabung reaksi
• penjepit tabung
• kompor listrik
• beker glass
• Pipet
• Mikroskop cahaya
Bahan:
• Ubi jalar
• Rimpang kunyit
• Fruktosa
• Laktosa
• Alfa naftol
• H2SO4
• Tollens, fehling, barfoed, seliwanoff, iodin, osazon

IV. CARA KERJA

1. Uji Molish

Dipipet 1 ml larutan uji,dimasukkan ke dalam tabung reaksi


Didalam setiap tabung reaksi ditambahkan 3 tetes larutan α-naftol

Dicampurlah, Miringkan tabung reaksi

Ditambahkan dengan hati-hati melalui dinding tabung asam sulfat pekat


sebanyak 10 tetes

Uji positif bila terjadi piringan berwarna merah ungu pada


perbatasan kedua cairan

Diulangi dengan menggunakan air untuk pengganti larutan gula.

2. Uji Tollens

Didalam tabung yang mengandung 1 ml pereaksi tollens dimasukkan masing-masing


5 tetes larutan uji

Diamati apakah terjadi cermin perak atau tidak ?

Dipanaskan tabung uji di atas penangas air selama 10 menit

apakah terjadi cermin perak ?

Dicatat hasil pengujian tersebut.

3. Uji Fehling

Ditambahkan beberapa tetes reaksi fehling ke dalam masing-masing semple



Dipanaskan didalam air penangas

Diamati hasilnya apakah terbentuk endapan merah atau tidak ?

Dicatat hasil pengujian tersebut
4. Uji Barfoed
Ditambahkan beberapa tetes pereaksi barfoed ke dalam masing-masing sampel

Dimasukkan kedalam penangas air

Diamati pada setiap sample pada menit keberapa terbentuk endapan merah

Dicatat hasil pengujian tersebut

5. Uji Seliwanoff
Ditambahkan beberapa tetes seliwanoff kedalam masing-masing sample

Dipanaskan didalam air penangas

Diamati perubahan yang terjadi setelah 5 menit dimasukkan ke dalam air mendidih

Dicatat hasil pengujian tersebut

6. Uji Iodin
Ditambahkan beberapa tetes reaksi iodin ke dalam masing-masing sample

Diamati apakah terjadi perubahan warna biru pada masing-masing sample

Dicatat hasil pengujian tersebut

7. Uji Osazon
Ditambahkan beberapa tetes pereaksi osazon pada masing-masing sample

Dipanaskan dadalam air penangas sampai keruh

Dipipetkan 1-2 tetes kedalam objek glass

Diamati dengan mikroskop apakah terbentuk kristal pada masing-masing sample

Dicatat hasil pengujian tersebut

V. DATA PENGAMATAN

Reagen Nama bahan Warna awal Warna akhir Hasil ( +/- ) Keterangan
Molish Rimpang Berwarna Violet Positif Ada warna
(alfanaftol & kencur putih keruh karbohidrat violet
H2SO4 kekuningan didasar
permukaan
Ubi jalar Berwarna Cicin violet Positif Ada cincin
putih bening karbohidrat violet dan
dibagian
bawah ada
sedikit warna
hijau
Fruktosa Berwarna Violet Positif Ada warna
putih bening karbohidrat violet
didasar
permukaan
Laktosa Berwarna Cicin violet Positif Ada cicin
putih bening karbohidrat violet
dibagian
tengah dan
didasarnya
warna
kehijauan
Uji tollens Rimpang Berwarna Coklat Negative Ada endapan
kencur putih keruh karbohidrat serbuk
karena tidak
dilakukan
penyaringan
, warnanya
coklat dan
tidak terlihat
adanya
cincin perak
Ubi jalar Berwarna Coklat Negative Ada endapan
kuning keruh karbohidrat serbuk
karena tidak
dilakukan
penyaringan
, warnanya
coklat dan
tidak terlihat
adanya
cincin perak
Fruktosa Berwarna Cincin perak Positif Adanya
putih bening karbohidrat cincin perak
, warna
terlihat
keabu abuan
Laktosa Berwarna Cicin perak Positif Adanya
putih bening karbohidrat cincin perak
agak lemah
karena kadar
laktosa 5%
Uji fehling Rimpang Berwarna Coklat muda Negative Endapan
kencur putih keruh karbohidrat tidak
kekuningan berwarna
merah, lebih
relative ke
coklat muda
Ubu jalar Berwarna Jingga merah Positif Berwarna
putih keruh bara karbohidrat jingga-jingga
merah bata
Fruktosa Berwarna Merah bata Positif Berubah
putih bening karbohidrat warna
menjadi
merah bata
Laktosa Berwarna Merah Positif Ada endapan
putih bening kecoklatan karbohidrat merah
kecoklatan
Uji barfoed Rimpang Berwarna Dibahas
kencur putih keruh - - dengan uji
lain
Ubi jalar Berwarna Coklat semu Positif Coklat
kekuningan merah karbohidrat kemerah
merahan
karena kadar
sangat kecil
Fruktosa Berwarna Merah bata Positif Terbentuk
putih bening karbohidrat endapan
merah bata
Laktosa Berwarna Merah bata Positif Terbentuk
putih bening karbohidrat endapan
merah bata
Uji Rimpang Berwarna Merah ceri Positif Terdapat
seliwanoff kencur putih keruh karbohidrat gugus gula
ketosa
karena
terbentuk
warna merah
ceri
Ubi jalar Berwarna Merah ceri Positif Terdapat
agak karbohidrat gugus gula
kekuningan ketosa
karena
terbentuk
warna merah
ceri
Fruktosa Berwarna Merah ceri Positif Terdapat
putih bening karbohidrat gugus gula
ketosa
karena
terbentuk
warna merah
ceri
Laktosa Berwarna Orange Negative Tidak ada
putih bening karbohidrat gugus ketosa
pada
karbohidrat
karena tidak
terjadi
perubahan
warna merah
ceri
Uji iodin Rimpang Berwarna Biru Positif Terjadi
kencur putih keruh kehitaman karbohidrat perubahan
warna biru
kehitaman
yang berarti
terdapat
polisakarida
Ubi jalar Berwarna Biru Positif Terjadi
putih bening kehitaman karbohidrat perubahan
warna biru
kehitaman
yang berarti
terdapat
polisakarida
Fruktosa Berwarna Orange Negatif Terjadi
putih bening karbohidrat perubahan
warna biru
kehitaman
yang berarti
terdapat
polisakarida
Laktosa Berwarna Orange Negatif Terjadi
putih bening karbohidrat perubahan
warna biru
kehitaman
yang berarti
terdapat
polisakarida
Uji osazon Rimpang Berwarna Ada kristal Positif Muncul
kencur putih keruh karbohidrat adanya
keruhan pada
tabung dan
setelah
dilihat
dimikroskop
ada kristal
yang berarti
ada
karbohidrat
pada sampel
Ubi jalar Berwarna Ada kristal Positif Muncul
agak karbohidrat adanya
kekuningan keruhan pada
tabung dan
setelah
dilihat
dimikroskop
ada kristal
yang berarti
ada
karbohidrat
pada sampel
Fruktosa Berwarna Ada kristal Positif Muncul
putih bening karbohidrat adanya
keruhan pada
tabung dan
setelah
dilihat
dimikroskop
ada kristal
yang berarti
ada
karbohidrat
pada sampel
Laktosa Berwarna Ada kristal Positif Muncul
putih bening karbohidrat adanya
keruhan pada
tabung dan
setelah
dilihat
dimikroskop
ada kristal
yang berarti
ada
karbohidrat
pada sampel

VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan ke 3 yaitu identifikasi karbohidrat bahan bahan yang digunakan adalah
ubi jalar, rimpamg kencur, laktosa, dan fruktosa. Sedangkan reagen yang digunakan yaitu
Molish (alfanaftol & H2SO4), tollens, fehling, barfoed, seliwanoff, iodin,dan osazon.

➢ Pada uji molish ubi jalar, rimpang kencur, laktosa, dan fruktosa positif
mengandung karbohidrat karena terjadi perubahan warna yang awalnya berwarna
putih berubah menjadi warna violet dan membentuk cincin violet.
➢ Pada uji tollens ubi jalar dan rimpang kencur tidak mengandung karbohidrat
(negative) karena ada endapan serbuk (tidak dilakukan penyaringan), warnanya
coklat dan tidak terlihat cincin perak, sedangkan pada laktosa, dan fruktosa
mengandung karbohidrat (positive) karena ada cincin perak
➢ Pada uji fehling ubi jalar, laktosa, dan fruktosa mengandung karbohidrat (positive)
karena ada perubahan warna menjadi merah bata, sedangkan pada rimpang kencur
tidak mengandung karbohidrat (negative) karena endapan tidak berwarna merah,
lebih relative ke coklat muda.
➢ Pada uji barfoed rimpang kencur,tidak terjadi reaksi apapun, sedangkan pada uni
jalar, laktosa, dan fruktosa mengandung korbohidrat (positive) karena ada
perubahan warna menjadi merah bata.
➢ Pada uji seliwanoff ubi jalar, rimpang kencur, dan fruktosa mengandung
karbohidrat (positive) karena terdapat gugus gula ketosa karena terbentuk warna
merah ceri, sedangkan pada laktosa tidak mengandung karbohidrat (negative)
karena tidak terjadi perubahan warna.
➢ Pada uji iodin ubi jalar dan rimpang kencur mengandung karbohidrat (positive)
karena terjadi perubahan warna biru kehitaman yang berarti terdapat polisakarida,
sedangkan pada laktosa dan fruktosa tidak mengandung karbohidrat (negative)
karena tidak terjadi perubahan warna (biru kehitaman).
➢ Pada uji osazon ubi jalar, rimpang kencur, laktosa, dan fruktosa mengandung
karbohidrat (positive) karena muncul adanya keruhan pada tabung dan setelah
dilihat dimikroskop ada kristal yang berarti ada karbohidrat pada sample.
Berdasarkan literatur:
Tanaman ubi jalar memiliki banyak keunggulan, yaitu umbinya mempunyai
kandungan karbohidrat yang tinggi sebagai sumber energi, daun ubi jalar kaya
akan vitamin A dan sumber protein, dapat tumbuh di daerah marjinal dimana
tanaman lain tidak bisa tumbuh, sebagai sumber pendapatan petani karena bisa
dijual sewaktu-waktu, dan dapat disimpan dalam bentuk tepung dan pati
(Damardjati dan Widowati 1994)
Komponen dan Kandungan (%) yang terdapat pada rimpang kencur yaitu Air 10
%, Abu 7,61 %, Lemak 6,42%, Karbohidrat 51,21 %, Serat kasar 6,25 %, Nitrogen
1,41 %, Minyak atsiri 1,93%. (Sujarwadi, 1996).

VII. KESIMPULAN
1. Uji molish terhadap sample ubi jalar, rimpang kencur, fruktosa, dan laktosa positive
warna violet
2. Uji tollens ubi jalar dan rimpang kencur tidak menunjukan reaksi positive sedangkan
pada laktosa dan fruktosa menunjukan reaksi positif terdapat cincin perak
3. Uji fehling ubi jalar, laktosa, dan fruktosa menunjukan hasil reaksi positive warna
merah bata, sedangkan pada rimpang kencur negative
4. Uji barfoed ubi jalar, laktosa, dan fruktosa menunjukan hasil positive ada perubahan
warna merah bata, sedangkan pada rimpang kencur tidak menunjukan reaksi apapun
5. Uji seliwanoff ubi jalar, rimpang kencur, dan fruktosa menunjukan hasil
reaksipositive ada gugus ketosa dan warna merah ceri, sedangkan laktosa menunjukan
reaksi negative tidak ada perubahan warna.
6. Uji iodin ubi jalar dan rimpang kencur menunjukan hasil reaksi positive warna biru
kehitaman, sedangkan pada laktosa dan fruktosa menunjukan hasil negative tidak
terjadi perubahan warna.
7. Uji osazon terhadap sample ubi jalar, rimpang kencur, fruktosa, dan laktosa positive
terdapat kristal setelah dilihat dimikroskop.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Ambar Puspita W, DKK. 2015. Identifikasi Karbohidrat. Universitas Islam Bandung

Hart Harold et al .2003.Kimia Organik .Penerjemah: Suminar Setiati Achmadi.Jakarta (ID):


Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry

Anonym. 2018. Ekstraksi Oleorisin Kencur. Universitas Semarang

Anonym. 2012. Pendahuluan penelitian ubi jalar. Universitas Pasundan Bandung

Anda mungkin juga menyukai