Anda di halaman 1dari 8

MODUL 1: KARBOHIDRAT 1

KARBOHIDRAT

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa-senyawa


yang dapat dihidrolisis menjadi senyawa tersebut.
Karbohidrat dapat dibagi menjadi:
Monosakarida: monosakarida adalah unit karbohidrat terkecil. Berdasarkan
jumlah kar bonnya bisa diklasifikasikan sebagai pentose (5 karbon), heksosa (6
karbon). Contoh pentose adalah ribose dan deoksiribosa yang merupakan unit gula
dalam rantai DNA kita. Heksosa contohnya adalah glukosa, galaktosa, fruktosa.
Disakarida: golongan dua unit gula (misal dua unit glukosa bergabung menjadi
maltose. Glukosa dan galaktosa bergabung membentuk laktosa. Glukosa dengan
fruktosa membentuk sukrosa.
Oligosakarida: oligosakarida terdiri dari tiga atau beberapa unit gula, misal
FOS (fructose oligosaccharides) dan GOS (glucose oligosaccharides)
Polisakarida: polisakarida terdiri dari unit monosakarida dalam jumlah yang besar,
bisa ratusan atau bahkan ribuan, contohnya adalah pati, selulosa, glikogen.
Banyak karbohidrat dapat diidentifikasi dengan reagen kondensasi yang membentuk
hasil yang berwarna atau menghasilkan endapan.

Beberapa uji sederhana yang akan dilakukan adalah untuk membedakan


mono-, di-, poli- sakarida dengan beberapa reaksi kimia.
Tujuannya adalah :
 Membedakan ketosa dengan aldosa
 Membedakan gula pereduksi dan bukan
 Membedakan mono-, di-, dan polisakarida
 Mengetahui reaksi keidentikan karbohidrat.
MODUL 1: KARBOHIDRAT 2

Skema sederhana pemisahan dan identifikasi karbohidrat:

Pereaksi:
 Pereaksi Molisch: 12,5 gram -naftol dalam 250 mL etanol 96%
 H2SO4 pekat
 Larutan iodium
 Pereaksi Benedict: 17 gram CuSO4.5H2O, 100 gram Na2CO3 anhidrat, Na-
sitrat 170 gram dalam 1 liter larutan
 Pereaksi Fehling A: 69 CuSO4.5H2O dalam 1 liter aquadest, Fehling B: 364
gram K-Na-Tartrat dan 100 gram NaOH dalam 1 liter larutan
 Pereaksi Barfoed: 14 gram Cu-asetat dan 2 mL asam asetat dalam 200 mL
larutan
MODUL 1: KARBOHIDRAT 3

 Pereaksi Seliwanoff: 50 mg resorsinol dalam 100 mL HCl 50%


 Pereaksi fenilhidrazin : 5 mL fenilhidrasin + 5 mL asam asetat + 50 mL
aquadest atau 5 gram fenilhidrasin klorohidrat+7 gr natrium asetat + 10 mL
asam asetat pekat + aquadest sampai 100 mL, panaskan perlahan. Saring.
 Larutan 2% gula (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, amilum)

Prosedur:

Uji Molisch untuk semua jenis gula


Dua mL tiap-tiap gula dalam tabung reaksi, ditambah pereaksi Molisch, kocok,
alirkan 1 mL asam sulfat pekat melalui dinding tabung. Amati apa yang terjadi
Prinsip kerja uji Molisch adalah reaksi alfa-naftol melalui karbohidrat dengan adanya
asam sulfat. Gula akan bereaksi dengan alfa-naftol dalam lingkungan asam, kemudian
membentuk warna ungu pada turunan furfural
MODUL 1: KARBOHIDRAT 4

Uji Iodium untuk polisakarida

Satu mL tiap-tiap gula ditambah 3 tetes iodium, amati mana yang memberikan hasil
positif mana yang negatif.
Jika bahan makanan mengandung karbohidrat, maka akan menunjukan
warna biru keunguan. Uji karbohidrat Iodin mengambil prinsip sifat serap molekul
polisakarida yang mengandung rantai glukosa dan membentuk heliks. Ruang antara
heliks ini mampu menampung molekul iodin

Uji Benedict untuk gula pereduksi


Tiga mL pereaksi Benedict dan 5 tetes tiap-tiap gula. Kocok, panaskan dalam
waterbath mendidih. Catat waktu pembentukan endapan merah. Mana yang paling
cepat terbentuk. Setelah lima menit angkat, adakah gula yang memberi hasil negatif?

Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam larutan
sampel. Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau keton bebas pada gula reduksi
yang terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu2+ dari CuSO4.5H2O dalam suasana
alkalis menjadi Cu+ yang mengendap menjadi Cu2O.
MODUL 1: KARBOHIDRAT 5

Uji Fehling untuk gula pereduksi


Satu mL Fehling A dan satu mL Fehling B dan satu mL conto. Kocok, panaskan
dalam waterbath mendidih selama lima menit. Amati perubahan yang terjadi
Pereaksi fehling adalah pereaksi yang mengandung ion Cu2+ (berwarna biru
transparan) berfungsi untuk menunjukkan adanya gugus aldehid (-CHO) yang
ditandai dengan timbulnya endapan Cu2O berwarna merah bata.

Uji Barfoed untuk mono- dan disakarida


Satu mL pereaksi Barfoed dan sepuluh tetes conto, panaskan dalam waterbath selama
lima menit. Amati mana yang paling cepat memberikan endapan merah
Prinsip uji barfoed adalah monosakarida dan disakarida pereduksi apabila dicampur
dengan reagen barfoed kupri asetat dan asam asetat dalam keadaan asam akan
mereduksi reagen barfoed sehingga terbentuk endapan Cu2O berwarna merah bata.
MODUL 1: KARBOHIDRAT 6

Uji Seliwanoff
Satu mL pereaksi Seliwanoff dan tiga tetes conto. Panaskan dalam waterbath selama
lima menit. Amati yang terjadi.

Uji osazon untuk kristal gula


Dua mL pereaksi fenilhidrazin ditambah dua mL conto. Panaskan dalam waterbath
sampai terbentuk kristal. Catat waktu pembentukan kristal. (Untuk laktosa dan
maltosa, kristal terbentuk setelah larutan dingin). Amati bentuk kristal di bawah
mikroskop.
Glukosazone terlihat dalam bentuk kristal kuning halus dan memanjang, sering
berkumpul dalam bentuk kuas.
Galaktosazon tampak seperti lembaran terpisah atau berkelompok dengan beragam
cara.
Arabinosazon mengkristal dengan bentuk benang-benang panjang melengkung dan
kusut.
Xylosazon terbentuk oleh jarum-jarum panjang dengan ukuran yang tidak rata.
Laktosazon berbentuk bulatan seperti bulu babi (durian)
Maltosazon berbentuk lembar tipis berkelompok membentuk roset tak beraturan.
MODUL 1: KARBOHIDRAT 7
MODUL 1: KARBOHIDRAT 8

Anda mungkin juga menyukai