&
DASAR-DASAR ELEKTROANALISIS
10/18/2019
• Sel Elektrolisis— reaksinya non-spontan; menggunakan listrik
untuk menghasilkan reaksi kimia redoks
• Banyak sel elektrokimia dapat dioperasikan baik secara galvani
atau elektrolitik dengan mengubah kondisi operasional
eksperimen
3
Sel Elektrokimia
Elektroda
Logam, semikonduktor
atau konduktor yang
berfungsi penghantar
ELEKTRON
Larutan/ elektrolit
10/18/2019
• Dapat digunakan secara in situ
• Dapat untuk informasi :
KULIAH PENDAHULUAN
ELEKTROANALISIS
• Keadaan/tingkat oksidasi
• Stoichiometri
• Kecepatan reaksi
• Transfer muatan
• Menghitung konstanta kesetimbangan reaksi (K)
6
Electroanalytical
methods
Interfacial bulk
methods methods
10/18/2019
Static methods dynamic Conductometry
methods i > 0 Conductometric
i=0 G=1/R titrations
potentiometry Potentiometric
E titrations
volume
Controlled Constant
Constant electrode potential current
potential coulometry
Q = i dt
Amperometric Coulometric 7
Electrogravimetry
Voltammetry Electrogravimetry titrations Q=it (wt)
I=f(E)
titrations (wt)
volume
SEL VOLTA
Sel Volta atau Sel Galvanik - listrik pasif
(tidak butuh “sumber dc”)
• elektron bergerak karena reaksi spontan
10/18/2019
• Memanfaatkan kimia untuk memperoleh
energi
• elektron diambil oleh katoda dengan
reduksi, mengakibatkan elektron
bergerak ke arah katoda
• Dapat digunakan sebagai sumber dc
untuk sel elektrolitik. 9
Sel elektrolisis - butuh “sumber dc” =
pompa elektron
• elektron dipaksa bergerak satu arah, tidak
10/18/2019
bergantung pada kespontanan
• energi listrik digunakan agar reaksi
nonspontan dapat terjadi
• elektron digerakkan ke katoda oleh pompa
elektron sehingga terjadi reduksi.
10
Agar supaya listrik dapat mengalir
diperlukan :
1. ke 2 Elektroda dihubungkan secara eksternal dengan konduktor
logam
2. ke 2 larutan elektrolit yang kontak dengannya memungkinkan
terjadinya pergerakan ion-ion dari satu ke lainnya
Dalam sel galvani :
• Tabung Kaca yang berisi jembatan garam bersifat porous
• Fungsi jembatan garam adalah untuk memepertahankan kenetralan
medium elektrolit tempat batang elektrode beraada.
• Sel galvani/daniel/volta bekerja atas prinsip redoks.
• Contoh:
Logam seng teroksidasi dan membebaskan eletron yang mengalir
melalui kawat menuju elektrode tembaga. Elektron tersebut
digunakan Cu2+ yang mengalami reduksi membentuk logam embaga.
Ion Cu2+ dari CuSO4 akan melapisi elektrode tembaga, sedangkan
elektrode seng semakin berkurang (habis). Kation-kation dalam
jembatan garam berpindah ke wadah yang mengandung elektrode
tembaga untuk menggantikan ion tembaga yang semakin habis.
Sebaliknya, anion-anion pada jembatan garam akan berpindah ke sisi
elektrode seng, yang menjaga agar larutan yang mengandung Zn2+
tetap bermuatan listrik netral
Sel Galvani Sel Elektrolisis
Cu | CuSO4(x M) | AgNO3(y M) | Ag
Cu | CuSO4(x M) || AgNO3(y M) | Ag
Contoh :
Cu2+ (aq) + 2e Cu (s) E°Cu2+ = 0,34 V
2H+ (aq) + 2e H2 (g) E°H+ = 0,00 V
Zn2+ (aq) + 2e Zn (s) E°Zn2+ = - 0,76 V
Semakin positif (+) nilai E°red maka unsur tersebut lebih cenderung mudah
mengalami reduksi, dan sebaliknya semakin negatif (-) cenderung mudah
mengalami oksidasi.
Dari urutan diatas, kemampuan ion yang mengalami reduksi adalah : Cu2+ > H+
> Zn2+
Potensial Reduksi Standar
Deret Volta :
Li-K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Mn-(H2O)-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-H-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Tabel Potensial
Reduksi
Deret Volta
• Pada Deret Volta, unsur logam dengan potensial elektrode lebih
negatif ditempatkan di bagian kiri, sedangkan unsur dengan
potensial elektrode yang lebih positif ditempatkan di bagian kanan.
• Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka
1. Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)
2. Logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah
mengalami oksidasi)
• Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret
tersebut, maka
1. Logam semakin kurang reaktif (semakin sulit melepas elektron)
2. Logam merupakan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah
mengalami reduksi)
Potensial Sel Standar
• Potensial sel (E sel) adalah energi yang terlibat pada proses
pelepasan elektron pada anoda dan proses penangkapan elektron
pada katoda.
• Potensial Sel Standar (E°Sel) = Potensial sel dari reaktan dan produk
reaksi pada keadaan standar pada temperatur tertentu (25°C)
Penyelesaian :
a. Cu(s) Cu2+ (aq) + 2e ( oksidasi)
2H+(aq) + 2e H2(g) ( reduksi )
E°sel = E° reduksi - E°oksidasi
= 0,00 V - 0,34 V = - 0,34 V
Reaksi tidak berlangsung spontan.
Latihan Soal
1. Jika diketahui E° Fe2+/Fe = -0,44 V dan E°Ag+/Ag = +0,80 V, maka
harga potensial standar adalah ….
2. Jika diketahui potensial standar sel +0,46 V. Reaksi sel nya adalah :
2Ag+ (aq) + Cu(s) 2 Ag(s) + Cu2+(aq)
Potensial standar reduksi Cu2+ = +0,34 V, Tentukan potensial standar
reduksi Ag+ !
3. Suatu sel volta tersusun dari elektrode alumunium dan magnesium
Al3+ (aq) + 3e Al (s) E°= -1,66 volt
Mg2+ (aq) + 2e Mg (s) E°= -2,37 volt
Tentukan !
a. elektroda anoda dan katoda
b. Notasi sel
c. Potensial sel ( E°sel)
Elektrolisis
• Susunan sel elektrolisis :
• Sel Elektrolisis = Dari arus listrik
yang dialirkan dihasilkan reaksi
kimia.
Elektrolit
0
RT (8,314 J/K•mol)(298 K)
Esel = ln K = ln K
nF n (96.500 J/V•mol)
0 0,0257 V
Esel = ln K
n
0 0,0592 V
Esel = log K
n
Kespontanan Reaksi Redoks
DG0 = -RT ln K
DG = -nFEsel
• Petensial yang timbul dalam sel elektrokimia merupakan
ukuran kecenderungan reaksi mencapai keadaan kese-
timbangan, dinyatakan oleh persamaan Nernst sebagai :