Anda di halaman 1dari 35

ELEKTROGRAVIMETRI DAN

KULOMETRI-Bag 2
Divisi Kimia Analitik
Dept Kimia IPB

Genap 19/20
1
ELEKTROGRAVIMETRI

Analisis elektrodeposisi
yang didasarkan pada
penimbangan logam yang
terdeposisi pada elektrode
yang ditimbang sebelum
dan sesudah proses
pengendapan
Metode analisis yang
sangat tua (mulai
digunakan sejak abad 19)
2
Alat elektrogravimetri
ELEKTROGRAVIMETRI

Dua tipe umum


elektrogravime
tri:
1)Elektrogravimetri
tanpa kontrol
potensial

2)Potensial
terkontrol;
metode
potensiostatik

3
Alat elektrogravimetri
ELEKTROGRAVIMETRI
Perubahan arus saat
potensial konstan diberikan
pada proses elektrolisis
Dalam prosedur potensial
konstan Ekeluaran diset cukup
tinggi unuk menurunkan [ion] ke
level yang diinginkan dan cukup
rendah untuk mencegah evolusi
hidrogen atau deposisi logam
lainnya
Secara umum, elektrolisis
dengan potensial konstan tidak
selektif. Setiap solut yang lebih Ekatode menjadi lebih negatif dengan
mudah tereduksi dibandingkan bertambahnya waktu saat elektrolisis
dengan H+ akan terelektrolisis dilaksanakan pada sel dari dua elektrode dengan
potensial konstan diantara dua elektrode 4
ELEKTROGRAVIMETRI
Penurunan arus dengan
berjalannya waktu
memperlihatkan semakin
habisnya ion Cu dalam larutan
dan juga meningkatkan
polarisasi konsentrasi pada
katode. Dalam faktanya,
dengan permulaan polarisasi
konsentrasi, arus menurun
secara eksponensial terhadap
waktu (gambar disamping)
Perubahan arus terhadap
waktu selama elektrolisis
5
ELEKTROGRAVIMETRI

Arus saat diawal proses


tinggi karena [spesi
elektroaktif] pada tiap
permukaan elektrode
besar. Saat elektrolisis
dimulai, spesies ini
terdeposit pada permukaan
elektrode dan elektrode
menjadi terpolarisasi
Perubahan arus terhadap
waktu selama elektrolisis
6
ELEKTROGRAVIMETRI

Perubahan (a) Arus; (b) IR drop dan


potensial katode selama deposisi
elektrolisis Cu pada potensial sel yang
konstan
a Arus dan IR drop menurun dengan
stabil dengan berjalannya waktu
Potensial katode bergeser menjadi
negatif untuk mengimbangi
penurunan IR drop.
Pada titik B, katode mengalami
depolarisasi oleh reduksi ion hidrogen.
Logam yang terdeposit pada titik A
atau D mengganggu pengendapan Cu
(ko-deposisi). Logam yang terdeposisi
pada titik C tidak akan mengganggu
b
7
ELEKTROGRAVIMETRI

Elektrolisis potensial terkontrol (potensiostatik)

Tiga buah sel elektrode dapat digunakan untuk mempertahankan potensial


katode agar tetap konstan dan dengan cara demikian meningkatkan
selektivitas elektrolisis
8
ELEKTROGRAVIMETRI

Elektrode kerja: dimana terjadi


reaksi
Elektrode pendukung (auxiliary):
elektrode lainnya yang diperlukan
untuk mengalirnya arus
Elektrode pembanding (SCE) :
mengukur potensial elektrode kerja
Dalam elektrolisis potensial terkontrol,
terdapat potensial yang konstan antara
elektrode kerja dan pembanding.
Potensial diantara elektrode kerja dan
auxiliary berubah. Di dalam elektrolisis
dengan potensial konstan terjadi
Sirkuit yang digunakan untuk
potensial yang konstan antara elektrolisis dengan potensial terkontrol
elektrode kerja dan auxiliary denga tiga buah sel elektrode
9
ELEKTROGRAVIMETRI
Arus elektrolisis akan melewati sirkuit antara
elektrode kerja dan pendukung. Elektrode
pendukung tidak mempunyai efek pada reaksi
yang terjadi di elektrode kerja
Reaksi reduksi terjadi pada elektrode kerja
dengan potensial (terukur dengan adanya
elektrode pembanding) lebih negatif
dibandingkan dengan yang diperlukan untuk
mengawali reaksi. Oksidasi terjadi ketika
elektrode kerja lebih positif dibandingkan
dengan potensial yang diperlukan untuk
mengawali reaksi 10
ELEKTROGRAVIMETRI
Potensial terkontrol berarti bahwa selisih
potensial konstan dipertahankan diantara
elektrode kerja dan pembanding
Potensial konstan berarti bahwa selisih potensial
konstan dipertahankan diantara elektrode kerja
dan pendukung
Potensial terkontrol menghasilkan selektivitas
yang tinggi, tetapi prosedurnya lebih rendah
dibandingkan elektrolisis potensial konstan
Potentiostat akan mempertahnkan potensial
elektrode kerja pada nilai yang tetap relatif
terhadap elektrode pembanding 11
ELEKTROGRAVIMETRI

Muatan pada potensial sel


(A) dan arus (B) saat
deposisi Cu dengan potensial
terkontrol. Potensial katode
dipertahankan –0.36V (vs
SCE) Lingane JJ. 1948. Anal
Chim Acta 2: 590) 12
ELEKTROGRAVIMETRI

13
ELEKTROGRAVIMETRI

14
Alat elektrolisis potensial terkontrol. Digital
voltmeter akan memonitor potensial diantara
elektrode kerja dan pembanding. Voltase
keluaran antara elektrode kerja dan pendukung
divariasikan dengan mengatur kontak C pada
potensiometer agar mempertahankan potensial
pada elektrode kerja (potensial katode) tetap
konstan. Arus pada elektrode pembanding pada
dasarnya bernilai nol disetiap waktu.

15
ELEKTROGRAVIMETRI
Arus dan Waktu Saat Elektrodeposisi
Coulomb (Q) merupakan kuantitas keelektrikan dan arus adalah laju
mengalirnya listrik
96500 C  keelektrikan yang diperlukan untuk mereduksi 1 g ekuivalen
bobot suatu logam ke tingkat oksidasi yang lebih rendah
96500 C = 1 Faraday
Arus = amps = i = coulomb/detik
Jumlah gram (w) yang terdepositkan diperoleh melalui persamaan berikut:
e.i.t
w
96.500
dengan e = Mr/e- yang ditransfer
i = arus
t = waktu (detik)

16
ELEKTROGRAVIMETRI

Contoh soal
Hitunglah g Cu yang dapat terdepositkan jika arus sebesar 6 amps
diberikan selama 5 menit pada larutan yang mengandung Cu2+
Jawaban

e.i.t
w
96.500

63,54 g / mol det ik



x 6 A x 5 menit x 60
w 2e menit  0,0988 g
96.500

17
ELEKTROGRAVIMETRI
Akan tetapi tidak semua elektron digunakan dalam reaksi, tidak 100%
efisien

e.i.t.efisiensi
w
96.500

Contoh soal
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengendapkan seluruh ion
Cu2+dari larutannya dengan konsentrasi 1,0 M, i = 0,1 A dan efisiensinya
50%?
Jawaban

63,54 g.96500.2e 
t
0,5.0,1 A.63,54 g / mol
t  3,86.106 det ik  44,68 hari
18
KULOMETRI

Teknik kulometri lebih memperhatikan kuantitas


keelektrikan yang mengalir pada sel elektrokimia
dan hubungan antara kuantitas ini dengan jumlah
reaktan/produk Kulometri mengukur jumlah
elektron yang berpartisipasi dalam suatu
reaksi kimia Kulometri lebih serbaguna
dibandingkan dengan elektrodeposisi, karena
termasuk didalamnya reaksi elektrokimia yang
menghasilkan gas ataupun reaktan dan produk
terdapat dalam larutan

19
KULOMETRI
Kulometri didasarkan kepada hukum Faraday,
yang menyatakan bahwa 1 F keelektrikan akan
bereaksi dengan 1 ekuivalen bobot dari reaktan
dan akan menghasilkan 1 ekuivalen bobot
produknya. Jika arus kontan (I) mengalir dalam
waktu t, maka jumlah coulomb (Q) diberikan
dengan persamaan berikut: Q = It
Jika arus tidak konstan terhadap waktu seperti
pada kulometri potensial terkontrol, kuantitas
keelektrikan akan lebih sulit ditentukan,
memerlukan integrasi arus terhadap waktu Q =
ot I(t)dt
20
English bookbinder who became interested in electricity. He obtained an
assistantship in Davy's lab, then began to conduct his own experiments. He
wrote a review article on current views about electricity and magnetism in
1821, for which he reproduced Oersted's experiment. He was one of the
greatest experimenters ever. Because he was self trained, however, he had no
grasp of mathematics and could therefore not understand a word of Ampère's
papers. In the course of his experiments, Faraday discovered that a suspended
magnet would revolve around a current bearing wire, leading him to propose
that magnetism was a circular force. He also discovered magnetic optical
rotation, invented the dynamo (a device capable of converting electricity to
motion) in 1821, discovered electromagnetic induction in 1831, and devised
the laws of chemical electrodeposition of metals from solutions in 1857.
He formulated the second law of electrolysis: "the amounts of bodies which
are equivalent to each other in their ordinary chemical action have equal
quantities of electricity naturally associated with them." He published many of
his results in the three-volume Experimental Researches in Electricity (1839-
1855). One of his most important contributions to physics was his
development of the concept of a field to describe magnetic and electric forces
in 1845. He first suggested that current produces a electric "tension" which
produced an "electrotonic state," or polarization of matter molecules, and was
responsible for transmitting the electric force. He experimented with dielectrics
in a capacitor. After further experimentation, he abandoned the concept of
electrotonic forces in favor of "lines of force." He maintained that these lines
could be made visible in a magnet using iron filings. Faraday was an
advocate of the law of conservation of energy, believing that possibility of "the
production of any one [power] from another, or the conversion of into
another“.
21
Michael Faraday (1791-1867)
KULOMETRI
Tipe Kulometri
 Kulometri potensial terkontrol (kulometri potensiostatik)
Arus awalnya tinggi, tetapi akan turun secara eksponensial dengan
menurunnya konsentrasi analat. Karena arus tidak konstan maka coulomb
diukur dengan mengintegrasikan arus terhadap waktu reaksi :
Q = ot I(t)dt.
 Kulometri arus konstan (kulometri arus terkontrol: titrasi
kulometrik)
Jika kita mengetahui nilai arus, hanya diperlukan jumlah waktu yang
diperlukan hingga reaksi berjalan sempurna
q = It.
Elektron  reagen pada titrasi kulometrik.

Teknik mana saja yang digunakan, persamaan untuk menentukan jumlah analat
yaitu:
mek analat = mek muatan
1 ekuivalen = 1 mol elektron
22
KULOMETRI

I I

q = It

t= 0 t= t0
waktu waktu

Kurva arus-waktu untuk Kurva arus-waktu untuk


kulometri arus terkontrol kulometri potensial terkontrol

23
KULOMETRI

Sel elektrolisis untuk kulometri potensiostatik. Elektrode kerja: (a)


platinum gauze, (b) mercurypool. 24
KULOMETRI
Aplikasi kulometri potensial terkontrol
Lebih dari 55 elemen pada senyawa anorganik dapat ditentukan
Dapat digunakan untuk menentukan secara elektrolitik (dan sintesis) senyawa
organik
Contoh: Asam trikloroasetat dan asam pikrat dapat direduksi secara
kuantitatif pada katode merkuri dengan potensial terkontrol

Asam trikloroasetat

asam pikrat
25
KULOMETRI
Titrasi Kulometri
Menggunakan sumber arus konstan  amperostat
Contohnya: titrasi kulometri Fe(II)
Pada anode Pt: Fe2+  Fe3+ + e
Pereaksi auxiliary: Ce3+  Ce4+ + e
- Saat [Fe2+] menurun, jika arus yg diinginkan tetap
konstan  potensial keluaran sel ditingkatkan
(polarisasi konsentrasi)  meningkatkan potensial
anode yang dapat menyebabkan dekomposisi air
H2O  O2 + 4H+ + 4e-
26
KULOMETRI
- Kuantitas keelektrikan yang diperlukan untuk
oksidasi Fe2+ menjadi komplit  lebih besar dari
yang dihitung secara teori  efisiensi arus <
100%
- Diatasi dengan adanya kelebihan Ce3+ yang
dioksidasi pada potensial yang lebih rendah
dibanding air, dengan pengadukan Ce4+ yang
dihasilkan akan berpindah ke permukaan
elektrode dan mengoksidasi Fe2+
Ce4+ + Fe2+  Ce3+ + Fe3+

27
28
29
KULOMETRI

Diagram konseptual untuk alat titrasi kulometri. Titrator kulometri


komersial saat ini semuanya telah terkomputerisasi 30
KULOMETRI

Sel titrasi kulometri


31
KULOMETRI

Sel eksternal untuk menghasilkan asam atau basa 32


Aplikasi titrasi kulometri
KULOMETRI

33
KULOMETRI

34
KULOMETRI
Contoh soal
Sebanyak 25 ml larutan yang mengandung fenol ditambahkan dengan 5 ml KBr 1 M
dan 10 ml HCl 1 M. Elektrode generator Pt digunakan sebagai anode, dimana Br -
dioksidasi menjadi Br2. Arus konstan sebesar 8 mA dilewatkan selama 2 menit 38
detik untuk mencapai titik akhir titrasi. Hitunglah konsentrasi molar fenol dalam
sampel!
Jawaban
Dalam titrasi langsung jumlah analat dapat ditentukan dari jumlah titran yang
digunakan. Pada kasus ini, jumlah Br2 (titran) yang diproduksi adalah:

Q 8.103 A x 158 det ik


jumlah Br2 (n)    1,31.105 ek
F 96485 C / eq
Karena diperlukan 2 elektron untuk menghasilkan Br : 2

1,31.10 5 ek Br2
 6,55.10 6 mol Br2
Dari reaksi stoikiometri titrasi: 2 ek / mol
1 fenol
6,55.10 6 mol Br2 x  2,18.10 6 mol fenol
3 Br2
2,18.10 6 mol fenol
[fenol]   8,73.10 5 M 35
0,025 liter

Anda mungkin juga menyukai