Anda di halaman 1dari 34

?

Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang
berlangsung pada proses elektrokimia. Boleh dibilang, reaksi redoks
adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi. Berikut pengertian
dari kedua istilah tersebut.
Reduksi adalah reaksi yang mengalami
penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan
elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah
reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen.
Oksidasi adalah reaksi yang mengalami
peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan
elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah
reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen.
Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa
terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena
itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi (biloks).
Menurut konsep perubahan bilangan oksidasi, menyatakan bahwa reaksi reduksi
yaitu sebuah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sementara
itu, reaksi oksidasi sendiri merupakan reaksi yang mengalami kenaikan bilangan
oksidasi.
Ada 8 (delapan) aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom yang
wajib anda ketahuinya, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Konsep Bilangan Oksidasi Unsur Bebas Dalam Bentuk Atom dan Molekul yaitu O
2. Konsep Bilangan OksidasI Ion Monoatom dan Poliatom Sesuai Dengan Jenis Muatan Ionnya
3. Konsep Bilangan Oksidasi Unsur Pada Golongan Logam IA, IIA, dan IIIA Sesuai Dengan Golongan
4. Konsep Bilangan Oksidasi Unsur Golongan Transisi atau Golongan B Lebih dari Satu
5. Konsep Jumlah Bilangan Oksidasi Unsur-unsur yang Membentuk Ion = Jumlah Muatannya
6. Konsep Jumlah Bilangan Oksidasi Unsur-unsur yang Membentuk Senyawa = 0
7. Konsep Bilangan Oksidasi Hidrogen (H) Jika Berhubungan Dengan Logam = -1 Tetapi Jika H
berhubungan dengan non logam = +1
8. Konsep Bilangan Oksigen (O) Dalam Senyawa Peroksida = -1 dan Bilangan Oksidasi O Dalam Senyawa
Non Peroksida = -2
Sudarmo, U. (2007). Kimia untuk Kelas X.
Jakarta: Phibeta.Chang, R. (2013). Kimia
Dasar. Edisi ke-3. Jakarta: Erlangga.
TABLE OF CONTENTS
01 02
Proses Contoh
elektrolisis elektrolisis

03 04
Hukum Faraday Potensial
pada elektrolisis Penguraian
01
PROSES ELEKTROLISIS
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus
listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi
jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu
energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia
(reaksi redoks). Tiga ciri utama, yaitu:
PROSES ELEKTROLISIS
1. Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-
ion ini dapat memberikan atau menerima elektron
sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang
mengalirkan arus listrik searah ( DC ).
3. Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis. Elektroda yang
menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut
Katoda, sedangkan elektoda yang mengalirkan elektron
kembali ke sumber arus listrik luar disebutAnoda. Katoda
adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang
elektrodanya negative (-) dan Anoda adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanya positive (+).
SEL ELEKTROLISIS
Merupakan sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang
diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang dapat diisi
ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang diberikan menjadi
produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H2O, dapat diuraikan dengan menggunakan
listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya.

Frendi, D. (2016). Sel Elektrolisis |


Diakses 3 Januari 2023, Dari
http://eprints.polsri.ac.id/
02
CONTOH ELEKTROLISIS
Terdapat beberapa larutan
yang dapat dielektrolisis, dan
beberapa yang tidak dapat
dielektrolisis
LARUTAN YANG DAPAT DI ELEKTROLISIS :
Larutan NaCl dengan elektroda C
Larutan H2SO4 dengan elektroda grafit
Larutan KI dengan elektroda Pt
Larutan CuSO4 dengan elektroda Cu
Larutan NaOH dengan elektroda Pt
Lelehan PbBr2 dengan elektroda C
Lelehan MgCl2 dengan elektroda C
Lelehan AI2O3 dengan elektroda Pt
Larutan Na2SO4 dengan elektroda grafit
Larutan BaSO4 dengan elektroda C
Larutan CuCl dengan elektroda Au
LARUTAN YANG TIDAK DAPAT DI ELEKTROLISIS :

Logam Alkali
Alkali Tanah

Alfari, S. (2023). Reaksi-Reaksi pada


Elektrolisis | Kimia Kelas 12. Diakses
Januari 2023, dari
https://www.ruangguru.com/blog/rea
reaksi-pada-sel-elektrolisis
03
HUKUM FARADAY
PADA ELEKTROLISIS
Hukum Faraday sendiri memprediksi bagaimana suatu
medan magnet saling berinteraksi dengan rangkaian
listrik sehingga dapat menimbulkan gaya gerak listrik.
Hal itu juga akrab dengan nama fenomena induksi
elektromagnetik.
HUKUM FARADAY
Hukum Faraday kimia ditemukan oleh Michael Faraday. Ia
merupakan seorang ilmuwan asal Inggris.

Hukum ini masuk ke dalam bab elektrolisis memiliki definisi


sebagai reaksi peruraian zat oleh arus listrik. Prinsip kerja sel
elektrolisis adalah dengan menghubungkan kutub negatif dari
sumber listrik ke kutub positif di anoda.

Kutub negatif akan mendorong elektron untuk bergerak ke


katode sehingga menjadi negatif. Sementara sumber positif akan
menarik elektron dari anode sehingga bermuatan positif.

Terdapat dua jenis Hukum Faraday, yaitu Hukum Faraday I dan


Hukum Faraday II.
HUKUM FARADAY I
“Massa zat yang suatu elektrode hasilkan (w) selama proses
elektrolisis akan berbanding lurus dengan muatan listrik (Q)
yang digunakan”.

w≈Q

Keterangan :

● w = massa zat
● Q = muatan listrik elektron
HUKUM FARADAY I
Jumlah penggunaan muatan listrik (Q) akan sama dengan hasil kali
antara kuat arus listrik (i) dan selang waktu (t)

Q=ixt
Keterangan:

● i = arus listrik (ampere)


● t = waktu (detik)

Persamaan tersebut akhirnya menghasilkan rumus w ≈ I x ta.


Berdasarkan eksperimen yang terjadi, 1 mol elektron akan
sama dengan 1 faraday dengan muatan listrik 96.500
Coulomb. Sehingga, hubungan tersebut dapat menjadi rumus
Q = ne × F.
HUKUM FARADAY II
Faraday II berbunyi “massa zat yang elektrode hasilkan
selama elektrolisis (w) akan tetap berbanding lurus dengan
massa milik ekivalen penggunaan zat (e)”.

Kesimpulan persamaan Hukum Faraday Kimia II secara


sistematis adalah:
w ≈ ME

Keterangan:

● w = massa zat
● ME = massa ekivalen zat
Website :
https://www.harapanrakyat.com/2022/03/
hukum-faraday-kimia/
Penulis : Ika Nilasari
Maret 16 , 2022
w ≈ ME

Keterangan:

● w = massa zat
● ME = massa ekivalen zat

Massa ekuivalen merupakan massa atom yang relatif (Ar)


kemudian terbagi dengan perubahan bilangan oksidasi atau
muatan atomnya sehingga menjadi:ME = Ar/biloks atau
muatan ion

Pahami penjelasan dari Hukum Faraday kimia yang berada


di dalam bab elektrolisis. Kamu dapat memahaminya
bersama dengan rumus kedua jenis Hukum Faraday yang
tersedia.
04
POTENSIAL PENGURAIAN
Potensial Penguraian adalah Tegangan luar
terkecil yang harus yang harus dikenakan untuk
menimbulkan elektrolisis secara kontinu.Pada
sel Elektrolisis.Potensial yang digunakan harus
mampu mengatasi potensial sel galvani yang
dihasilkan dan harus pula mengatasi tahanan
larutan terhadap aliran air.
POTENSIAL PENGURAIAN
Contoh Reaksi :
2H2O +2e-–> H2 + 2OH- potensial elektroda normal = -0,828 V

Dalam contoh reaksi diatas terlihat bahwa Esel atau potensial galvani
dari H20 adalah -0,828,jika kita ingin elektrolisis berlangsung secara
kontinu maka kita butuh potensial penguraian yang nilai potensial nya
lebih besar dari potensial H2O
POTENSIAL PENGURAIAN
Reaksi elektrolisis ini dipengaruhi oleh potensial reaski,salah satunya
adalah potensial penguraian,potensial penguraian ini digunakan agar
rekasi elektrolisis berlangsung secara kontinu.

Cara kerjanya sel ini yaitu mengatasi potensial sel galvani yang timbul
dari proses elektrolisis yang akan membuat reaksi tidak kontinu,agar
reaksi ini berlangsung kontinu nilai potensial penguraian harus lebih
besar dari potensial galvani,serta sel ini juga menghilangkan tahanan
larutan agar air atau larutan didalam reaksi tersebut dapat mengalir
dengan lancar secara kontinu.

Website: http://apriliaputri30.blogspot.com/2014/06/potensial-
penguraian-sel-galvani.html?m=1
Penulis: Aprilia Putri Dewanty Sudjoko
Juni, 21 2014
Potensial Penguraian Dan Sel Galvani
Diakses: 10/01/2023 10:30
Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel
elektrokimia yang mampu menyebabkan terjadinya energi
listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. reaksi redoks
spontan yang mampu mengakibatkan terjadinya energi
listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro
Guiseppe Volta.
Rangkaian Sel Galvani
Contoh rangkaian sel galvani.sel galvani
terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
Voltmeter, sebagai menentukan akbarnya potensial
sel.jembatan garam (salt bridge), sebagai menjaga
kenetralan muatan listrik pada larutan.anode, elektrode
negatif, tempat terjadinya reaksi oksidasi. pada
gambar, yang memerankan sbg anode adalah elektrode
Zn/seng (zink electrode).katode, elektrode positif,
tempat terjadinya reaksi reduksi. pada gambar, yang
memerankan sbg katode adalah elektrode Cu/tembaga
(copper electrode).Proses dalam Sel GalvaniPada
anode, logam Zn melepaskan elektron dan menjadi
Zn2+ yang larut.
R
A Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-Pada
N
G katode, ion Cu2+ menangkap
K
A elektron dan mengendap menjadi
I
A logam Cu.
N

S
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)hal ini mampu
E dikenal dari menjadi kurangnya massa
L
logam Zn setelah reksi, sedangkan
G
A massa logam Cu semakin. Reaksi total
L
V
yang terjadi pada sel galvani adalah:
A Nama penulis : UNKRIS JAKARTA
Tahun : 2017
N
I Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) Judul berita : sel galvani
Diakses : senin tanggal 9-01-23 pu
QUIZ
1. Apa itu Reaksi Disproporsionasi
2. Tulislah reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan
katode Fe dan anode Cu.
3. Ubahlah Larutan CuCl2 dengan Elektrode Au
menjadi bentuk elektrolisis
4. Tentukan Jumlah faraday untuk mereduksi ion
Ca2+ dalam bentuk leburan (Ar Ca= 40) sebanyak 12
gram.
5. Pada elektrolisis larutan NiSO4 selama 45 menit
menghasilkan endapan Ni sebanyak 9,75 gram.
Berapa gram Ag yang dihasilkan jika arus dalam
waktu yang sama dialirkan pada elektrolisis larutan
AgNO3? (Ar Ni = 58,5; Ag = 108)
QUIZ
Diketahui potensial standar beberapa sel sebagai
berikut.Li | L1²+ || Zn²+| Zn E°=2,24 VoltMg | Mg²+ ||
Zn²+ | Zn E°=1,61 VoltFe | Fe²+ || Cu²+ | Cu E=0,78
VoltZn | Zn²+ || CU²+ | Cu E=1,10 Volt
Tentukan potensial standar sel berikut: 4. Diagram sel: Zn(s) | Zn2+(aq) ||
1. Li | Li²+ || Cu²+ | Cu E=? Br2(aq) | Br–(aq)Jadi, diagram
sel untuk sel tersebut adalah
2. Mg | Mg²+ || Cu²+ | cu E=?
Zn(s) | Zn2+(aq) || Br2(aq) | Br–(aq)
3. Mg | Mg²+ || Fe2+ | Fe E=?

4. Nyatakanlah diagram sel dari reaksi pada sel


kombinasi berikut.
5. Tuliskanlah persamaan reaksi redoks di anode dan
di katode dari diagram sel berikut.
Daftar kelompok

DAFTAR KELOMPOK
Aditya Julian 20122055
Anggi Rahmat Yuniza 20122181
Gilang Arya Sena 20122546
Harits Raharjo Setiono 20122581
Muhammad Nafis Abdullah 20122946
Rafi Dzulhaj Wafi 21122145
Rifqi Abiyyu Hersa Putra 21122559
Daftar Pustaka
!

Anda mungkin juga menyukai