Laporan Sementara
Praktikum Kimia Fisika
ELEKTROKIMIA
Disusunoleh:
Kelompok A – 3
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Elektrokimia adalah suatu reaksi kimia yang menghubungkan reaksi
oksidasi dan reduksi dengan aliran muatan elektron. Elektrokimia ini sering
digunakan sebagai penyimpanan energi listrik contohnya air dan baterai sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai sumber arus. Sel Elektrokimia adalah alat yang dapat
menghasilkan arus listrik dengan prinsip elektrokimia, sel elektrokimia ini
memiliki dua elektroda yang disebut anoda dan katoda. Elektrolit sebagai salah
satu sumber energi listrik yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode sel
elektrokimia. Untuk menjaga muatan listrik tetap netral pada elektrolit digunakan
jembatan garam yang terisi penuh dengan larutan KNO3 (Prakoso dkk.,2020).
Sel volta merupakan sel yang dapat menghasilkan arus listrik. Pada
Galvani, anoda berfungsi sebagai elektroda bermuatan negatif dan katoda
bermuatan positif. Arus listrik mengalir dari katoda menuju anoda dengan reaksi
yang terjadi yaitu reaksi spontan. Penataan bahan kimia dan penghantar listrik
memberikan aliran elektron lewat rangkaian luar dari suatu zat kimia yang
teroksidasi ke zat kimia yang tereduksi. Dalam sel volta, oksidasi berarti
dilepaskan elektron oleh atom, molekul, atau ion. Sedangkan reduksi merupakan
diperolehnya elektron oleh partikel atom, molekul, atau ion (Usman dkk., 2017).
T = temperatur (K)
N = jumlah mol elektron yang dipertukarkan dalam reaksi
elektrokimia (mol)
F = konstanta Faraday = 96.500 Coulomb /mol
Q = hasil bagi reaksi, yang merupakan ungkapan kesetimbangan
dengan konsentrasi awal daripada konsentrasi kesetimbangan.
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
Sel volta merupakan sel elektrokimia yang dapt menimbulkan arus listrik
akibat adanya reaksi redoks dalam sel tersebut. Reaksi oksidasi terjadi pada anoda
yang merupakan elektroda negatif, manakala reaksi reduksi terjadi pada katoda
merupakan elektroda positif. Elektroda positif dibuat dari bahan yang mudah
mengalami reaksi oksidasi, biasanya berupa logam Zn. Sedangkan elektroda
negative dari bahan yang mudah mengalami reduksi. Jika elektroda karbon inert
digunakan maka ion dalam larutan harus mudah mengalami reduksi (Putri dan
Anang, 2018).
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
BAB II
DATA PENGAMATAN
Tabel 2.1 Data Pengamatan Esel pada Pengaruh Variasi Konsentrasi dengan Luas
Elektroda 7x7 cm2
Dimensi Berat Awal Berat Akhir
Waktu Esel
Konsentrasi Elektroda Elektroda Elektroda Esel
(menit) Rata-Rata
CuSO4 (N) (Cm2) (gram) (gram) (volt)
(volt)
Zn Cu Zn Cu Zn Cu
0 1,09
3 1,08
6 1,02
1,5 7x7 7x7 3,76 13,87 3,6 13,91 1,015
9 0,98
12 0,97
15 0,95
0 1,02
3 1,04
6 0,94
1,4 7x7 7x7 3,6 13,91 3,41 13,93 0,9633
9 0,93
12 0,93
15 0,92
0 1
3 0,99
6 0,93
1,3 7x7 7x7 3,41 13,93 3 13,98 0,9266
9 0,93
12 0,91
15 0,8
0 0,97
3 0,97
6 0,93
1,2 7x7 7x7 3 13,98 2,74 14,02 0,9233
9 0,92
12 0,88
15 0,87
0 0,94
3 0,89
6 0,87
1,1 7x7 7x7 2,74 14,02 2,68 14,05 0,84833
9 0,81
12 0,8
15 0,78
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
Tabel 2.2 Data Pengamatan Esel pada Pengaruh Variasi Konsentrasi dengan Luas
Elektroda 7x5 cm2
Dimensi Berat Awal Berat Akhir
Konsentras Elektroda Elektroda Elektroda Esel
Waktu Esel
i CuSO4 (Cm2) (gram) (gram) Rata-Rata
(menit) (volt)
(N) (volt)
Zn Cu Zn Cu Zn Cu
0 1,03
3 1,01
6 0,92
1,5 7x5 7x5 2,11 10,59 1,91 10,71 0,92166
9 0,87
12 0,85
15 0,85
0 0,92
3 0,91
6 0,87
1,4 7x5 7x5 1,91 10,71 1,87 10,74 0,8383
9 0,81
12 0,77
15 0,75
0 0,9
3 0,88
6 0,79
1,3 7x5 7x5 1,87 10,74 1,85 10,77 0,8183
9 0,74
12 0,74
15 0,73
0 0,89
3 0,89
6 0,78
1,2 7x5 7x5 1,85 10,77 1,84 10,79 0,79166
9 0,74
12 0,73
15 0,72
0 0,87
3 0,78
6 0,78
1,1 7x5 7x5 1,84 10,79 1,82 11,01 0,77166
9 0,77
12 0,72
15 0,71
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
Tabel 2.3 Data Pengamatan Esel pada Pengaruh Variasi Konsentrasi dengan Luas
Elektroda 7x3 cm2
Dimensi Berat Awal Berat Akhir Esel
Konsentras Elektroda Elektroda Elektroda Waktu Esel Rata-
i CuSO4 (Cm2) (gram) (gram) (menit) (volt) Rata
(N)
Zn Cu Zn Cu Zn Cu (volt)
0 0,96
3 0,94
6 0,85
1,5 7x3 7x3 2,3 8,99 1,15 9,02 0,8616
9 0,82
12 0,81
15 0,79
0 0,93
3 0,88
6 0,81
1,4 7x3 7x3 1,15 9,02 1,77 9,13 0,8250
9 0,81
12 0,8
15 0,78
0 0,88
3 0,85
6 0,83
1,3 7x3 7x3 1,77 9,13 1,67 9,38 0,7966
9 0,79
12 0,79
15 0,77
0 0,83
3 0,83
6 0,78
1,2 7x3 7x3 1,67 9,38 1,58 9,51 0,7833
9 0,77
12 0,75
15 0,74
0 0,78
3 0,75
6 0,75
1,1 7x3 7x3 1,58 9,51 1,54 9,57 0,7166
9 0,73
12 0,67
15 0,62
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Luas Elektroda
Esel (v) pada Konsentrasi (N)
(cm)
1,5 1,4 1,3 1,2 1,1
7x7 1,015 0,9633 0,9266 0,9233 0,8483
7x5 0,9216 0,8383 0,8183 0,7916 0,7716
7x3 08616 0,8250 0,7966 0,7833 0,7166
3.2 Pembahasan
Pada praktikum elektrokimia ini dilakukan untuk menyusun dan mengukur
GGL sel elektrokimia dan mencoba menguji persamaan Nerst, selain itu juga
untuk menentukan nilai Esel secara teoritis dan Esel aktual yang divariasikan
konsentrasi, waktu dan luas elektroda. Larutan elektrolit yang digunakan yaitu
CuSO4.5H2O dengan variasi konsentrasi 1,5; 1,4; 1,3; 1,2; dan 1,1 N sedangkan
larutan ZnSO4. 7H2O dengan konsentrasi 1,5 N. Luas elektroda yang digunakan
yaitu 7x7; 7x5; dan 7x3 cm 2 dan dengan variasi waktu dari 0, 3, 6, 9, 12, dan 15
menit.
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
1.2
Nilai E Sel (volt)
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 3 6 9 12 15
Waktu (menit)
1,5 1,4 1,3 1,2 1,1
Gambar 3.1 Hubungan Variasi Waktu terhadap Nilai Esel dengan Variasi
Konsentrasi CuSO4.5H2O dengan Konsentrasi ZnSO4.7H2O 1,5 N
Berdasarkan Gambar 3.1 dapat dilihat bahwa nilai Esel menurun dengan
bertambahnya waktu. Pada konsentrasi CuSO4.5H2O 1,5 N dengan waktu
berturut-turut, yaitu 0; 3; 6; 9; 12; dan 15 menit, didapat nilai Esel berturut-turut
sebesar 1,09; 1,08; 1,02; 0,97; dan 0,95 volt. Pada konsentrasi CuSO4.5H2O 1.4 N
dengan variasi waktu yang sama didapat nilai Esel berturut-turut sebesar 1,04;
1,02; 0,94; 0,93; 0,93; dan 0,92 volt. Selanjutnya pada konsentrasi CuSO4.5H2O
1,3 N dengan variasi waktu yang sama didapat nilai Esel berturut-turut sebesar
1,0; 0,99; 0,93; 0,91; dan 0,8 volt. Kemudian pada konsentrasi CuSO4.5H2O 1,2 N
dengan variasi waktu yang sama didapat nilai Esel berturut-turut sebesar 0,97;
0,97; 0,93; 0,92; 0,88; dan 0,87 volt. Dan pada konsentrasi CuSO 4.5H2O 1,1 N
dengan variasi konsentrasi yang sama didapat nilai Esel berturut-turut sebesar
0,94; 0,89; 0,87; 0,81; 0,8; dan 0,78 volt. Hubungan antara waktu terhadap nilai
Esel adalah berbanding terbalik. Dimana semakin lama sel bekerja maka potensial
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
sel yang dihasilkan juga semakin berkurang. Hal ini terjadi karena saat sel bekerja,
terjadi reaksi di dalam larutan yang menyebabkan konsentrasi ion-ion semakin
berkurang karena terjadi proses kesetimbangan di dalam larutan, dimana sel yang
reaksinya berada dalam kesetimbangan tidak dapat melakukan kerja dan sel
demikian memiliki potensial sel sebesar nol. Sehingga semakin lama sel tersebut
digunakan energi listrik yang dihasilkan semakin berkurang dan akan habis
(Islamunisa dkk., 2018).
0.6
0.4
0.2
0
1.5 1.4 1.3 1.2 1.1
Konsentrasi (N)
Gambar 3.2 Hubungan Variasi Konsentrasi CuSO4 terhadap Nilai Esel dengan
Konsentrasi ZnSO4 1,5 N
Berdasarkan Gambar 3.2 dapat dilihat bahwa nilai Esel yang diperoleh
masing masing konsentrasi akan meningkat sesuai dengan meningkatnya
konsentrasi larutan elektrolit. Pada konsentrasi CuSO 4 berturut-turut sebasar 1,5;
1,4; 1,3; 1,2; dan 1,1 N diperoleh nilai Esel berturut-turut sebesar 1,0515; 0,9633;
0,9266; 0,9233; dan 0,8483 volt. Hubungan antara konsentrasi terhadap nilai Esel
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
adalah berbanding lurus. Semakin besar konsentrasi zat terlarut maka semakin
besar pula nilai Esel yang terukur. Hal ini dikarenakan jumlah sel yang
mempengaruhi potensial sel yang dihasilkan, dimana semakin tinggi konsentrasi
maka akan semakin meningkat nilai Esel yang dihasilkan karena sesuai dengan
persamaan Nernst, potensial pada kompartemen katoda dipengaruhi oleh
konsentrasi larutan elektrolit yang digunakan, sehingga semakin tinggi
konsentrasi maka potensial yang diperoleh akan semakin besar (Muftiana dkk.,
2018).
1.2
Nilai Esel (volt)
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Konsentrasi CuSO4 (N)
Aktual Teoritis
Gambar 3.3 Perbandingan Nilai Esel Aktual dan Esel Teoritis pada
Elektroda 7x7 cm 2
Berdasarkan Gambar 3.3 dilihat bahwa nilai Esel aktual yang didapatkan
lebih kecil dibandingkan nilai Esel teoritis, dimana pada larutan CuSO4 1,5; 1,4;
1,3; 1,2; dan 1,1 N diperoleh persen kesalahan berturut-turut yaitu 7,72; 12,35;
15,61; 15,83; 22,59 %. Besarnya perbedaan antara Esel aktual dan Esel teoritis
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
dapat diakibatkan oleh kabel tembaga yang hanya ditempelkan dengan selotip
pada saat digunakan, hal ini memungkinkan terjadinya gangguan pergerakan
elektron. Perbedaan ini juga dapat terjadi karena adanya kesalahan pada saat
proses praktikum berlangsung misalnya kurangnya keakuratan dan ketelitian pada
saat proses pengukuran bahan dan pembuatan larutan serta pemakaian alat yang
kurang tepat. Jika terjadi penurunan nilai Esel aktual secara drastis, hal ini
disebabkan karena kemungkinan pada proses oksidasi pada praktikum ini
menghasilkan lapisan tipis yang menempel pada elektroda. Semakin lama
lapisan ini akan semakin menebal dan akan memperlambat proses oksidasi
sehingga energi yang dihasilkan pun akan semakin kecil. Lapisan hasil oksidasi
yang menempel pada lempeng elektroda ini tentu saja mempengaruhi akurasi
terhadap hasil pengukuran (Ansari dkk., 2018).
1.2
1
Nilai Esel (volt)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1.5 1.4 1.3 1.2 1.1
Konsentrasi CuSO4 (N)
7x7 7x5 7x3
0.096
0.095 f(x) = 0.0230840200184235 x + 0.0719475527122174
0.094 R² = 0.935920262704398
Esel (V)
0.093
0.092
0.091
0.09
0.089
0.84 0.86 0.88 0.9 0.92 0.94 0.96 0.98 1 1.02 1.04
ln Q
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
Gambar 3.5 Hubungan antara nilai ln Q terhadap nilai Esel pada variasi
konsentrasi CuSO4 dan konsentrasi ZnSO4 1,5 N
Berdasarkan Gambar 3.5 dapat dilihat bahwa hubungan Esel aktual dengan
Esel teoritis pada persamaan nerst dinyatakan dengan persamaan linear y=ax+b.
RT
Dimana a menunjukkan dan nilai b adalah Esel. Dapat dilihat pada Gambar
nF
3.5 didapatkan persamaan linear pada konsentrasi ZnSO4 1,5N dan konsentrasi
CuSO4 1,5;1,4;1,3;1,2 dan 1,1 N yaitu, y = 0,0231x + 0,0719. Dimana nilai a
sebesar 0,0231 dan nilai b adalah 0,0719 dengan nilai koefisien korelasi atau R 2
sebesar 0,9359. Nilai koefisien korelasi atau nilai R 2 berpengaruh terhadap
konsentrasi yang didapat, Nilai R2 harus mendekati ± 1 agar kurva yang
dihasilkan linier, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai R 2 yang didapat pada
percobaan ini dikatakan baik karena nilai R2 yang didapatkan 0,9359 yang artinya
korelasi diantara dua variabel baik (Fauziah dan Mubarok, 2019).
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ansari, I., Indrawijaya, B., Nurohmawati, F., dan Zakaria, I. 2018. Pengaruh
Waktu dan Luas Permukaan terhadap Ketebalan Produk Pada Elektroplating
ACID ZINC. Jurnal Teknik kimia. 1(1): 1-7.
Fauziah, N., dan Mubarok, D. A. A. 2019. Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat
Beli: Studi Pada Produk Kecantikan. Image: Jurnal Riset Manajemen,
8(1): 37-44.
Maulana, I., & Munir, M. 2018. Design of Drinking Water Quality Detection To
Use Electrolysis And Conductivity Based Arduino UnoJurnal Elektronik
Pendidikan Teknik Elektronika. 7(2): 65-87.
Muftiana, I., Suyati, L., dan Widodo, D. S. 2018. The Effect of KMnO4 and K3
[Fe (CN) 6] Concentrations on Electrical Production in Fuel Cell Microbial
System with Lactobacillus bulgaricus Bacteria in a Tofu Whey
Substart. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 21(1), 49-53.
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
Usman, M. A., Hasbi, M., dan Sudia, B. 2017. Studi Eksperimen Penggunaan Air
Garam sebagai Sumber Energi Alternatif. ENTHALPY-Jurnal Mahasiswa
Teknik Mesin. 2(2):1-6.
Utami, N., & Rochmadi, R. 2022. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Korosi
Komponen Logam Pada Bagian Fuselage Pesawat MD-80. Jurnal Teknik,
Elektronik, Engine. 8(1): 192-198.
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
A.1 Menghitung massa CuSO4 untuk membuat larutan induk CuSO4 1,5 N
massa CuSO 4 1000
N = × × valensi
Mr CuSO 4 v (mL)
A.2 Menghitung massa CuSO4.5H2O untuk membuat larutan induk CuSO4 1,5 N
MassaCuSO 4 Massa CuSO 4 .5 H 2 O
=
Mr CuSO 4 Mr CuSO 4 .5 H 2 O
120 Massa CuSO 4 .5 H 2 O
=
160 249 ,5
Massa CuSO4.5H2O = 187,125 gram
Adapun perhitungan massa ZnSO4.7H2O yang dibutuhkan untuk membuat
larutan ZnSO4 1,2 N dapat digunakan rumus di atas.
A.3 Menghitung Volume pengenceran larutan induk untuk membuat larutan kerja
CuSO4 dengan variasi konsentrasi 1,4; 1,3; 1,2; 1,1 N sebanyak 250 mL.
A.4 Menghitung Massa KNO3 untuk membuat larutan KNO3 1,0 N sebagai
jembatan
garam.
A.5.1 Untuk konsentrasi ZnSO4 1,5 N dan CuSO4 1,5 N pada luas penampang
elektroda 7 x 7 cm2.
R∙T
Esel = Eosel - In - ¿ ¿
nF
j
8,314 x 303 ,15 k [1 ,5 N ]
= 1,1 V - mol . k x In
[1 ,5 N ]
2 x 96500 C
= 1,1 – (0)
= 1,1 V
Revisi 1, 10 November 2022
ACC, 11 November 2022
A.6.1 Persentase kesalahan pada ZnSO4 1,5 N dan variasi konsentrasi CuSO4 pada
elektroda dengan luas 7x7 cm2.
% Kesalahan =| Eselteoritis−Esel
Esel teoritis
aktual
|× 100 %
% Kesalahan =| |× 100 %
1 ,1−1,015
1, 1
= 7,73 %
Adapun perhitungan persentase kesalahan pada variasi konsentrasi dan luas
penampang elektroda lainnya dapat digunakan rumus di atas.