BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au
Mudah mengalami oksidasi (Reduktor) Mudah mengalami reduksi (oksidator)
Gambar 2.1 Deret volta
Semakin ke kiri kedudukan suatu unsur logam dalam deret volta, maka
logam semakin reaktif dan logam memiliki sifat reduktor yang semakin kuat atau
semakin mudah mengalami oksidasi. Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan
suatu logam dalam deret volta, logam semakin kurang reaktif dan logam
memiliki sifat oksidator yang semakin kuat atau semakin mudah mengalami
reduksi (Yulianti dkk., 2017).
1. Massa zat yang dihasilkan atau melarut selama elektrolisis berbanding lurus
dengan jumlah muatan listrik yang melalui sel elektrolisis.
2. Massa zat yang dihasilkan berbanding lurus dengan massa ekuivalennya untuk
jumlah listrik yang sama.
Secara aljabar, Hukum Faraday dapat diformulasikan sesuai dengan
persamaan 2.1:
𝑒 × 𝑖 × 𝑡
𝑊= (2.1)
𝐹
W = massa zat (gram)
e = massa ekuivalen
i = kuat arus (ampere)
t = waktu (sekon)
F = tetapan Faraday (96500 Coulomb)
ELEKTROKIMIA
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
2 3
1 2
1 1
Keterangan :
1. Klem
2. Statif
3. Buret
4. Erlenmeyer
Keterangan
Variabel berubah: waktu elektrolisis, jenis katoda, kuat arus
ELEKTROKIMIA
Keterangan :
X1 = konversi massa
M = berat katoda setelah proses elektrolisa
M0 = berat katoda sebelum proses elektrolisa
MCu = berat tembaga dalam cairan mula mula
Keterangan :
X2 = konversi volume
V0 = volume larutan Na2S2O3 sebelum dielektrolisis
V = volume larutan Na2S2O3 setelah dielektrolisis
N = normalitas larutan Na2S2O3
ELEKTROKIMIA
DAFTAR PUSTAKA