Anda di halaman 1dari 19

TEKNIK ELEKTRO

FISIKA

Kelompok 3
Voltameter
Anggota Kelompok
1 Bian Irianti (21205056)
2 Bagus Ricky F (22105030)
3 M. Deddy Rahman (22105026)
4 Murdi (22105020)
Latar Belakang
Reaksi kimia terutama reaksi oksidasi reduksi dapat terjadi di berbagai
sistem kimia. Sebagai contoh adalah pembentukan karat pada besi. Aksi
cairan pemutih pada noda dan pemurnian. Pemurnian merupakan salah satu
contoh reaksi elektrokimia terutama elektrolisis. Karena dalam proses
pemurnian dibutuhkan sumber listrik untuk mengendapkan larutan emas atau
perak untuk melapisi logam emas atau perak.
Dalam hal ini energi listrik diubah menjadi energi kimia. Pada proses
pemurnian, terjadi reaksi redoks (reduksi oksidasi). Dari proses pemurnian
itu dapat diketahui berapa endapan logam menggunakansebuah alat
voltameter. Dengan menggunakan dua jenis bahan yang digunakan, kita
harus mengetahui E sel terlebih dahulu. Voltameter sesuai dengan namanya
yaitu endapan pada katoda, voltameter tembaga. Percobaan ini
menggunakan prinsip dari Hukum Faraday dalam bidang elektrolisis. Dengan
ini, diharapkan praktikan bisa memahami kegunaanvoltameter dan mengukur
E sel dengan voltameter.
Permasalahan
— Permasalahan dari percobaan ini adalah bagaimana menentukan keseksamaan dari
penunjukkan jarum amperemeter dengan menggunakan voltameter tembaga.

Tujuan Percobaan
— Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan keseksamaan dari penunjukkan jarum
amperemeter dengan menggunakan voltameter tembaga.
Dasar Teori
1. Volt
Potensial listrik atau tegangan listrik didefinisikan sebagai energy potensial
persatuan muatan listrik. Perbedaan potensial listrik pada titik yang berbeda dalam
suatu rangkaian terjadi jika dalam rangkaian dipasang sumber potensial listrik atau
biasa disebut dengan GGL (Gaya Gerak Listrik). Contoh GGL seperti baterai, aki,
dinamo, sel surya dan lain-lain.
2. Voltameter
Voltameter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial.
Untuk mengukur beda potensial antara sembarang atau dua titik pada
rangkaian terminalterminal voltmeter dihubungkan antar titik-titik tersebut
tanpa memutus atau memotong kawat. Apabila voltmeter tembaga, maka
alat ini terdiri dari dua buah lempengan tembaga yang terpasang pada
sebuah bakelite yang serangkai dalam suatu tabung kaca atau plastik.
Lempengan luar berperan sebagai anoda sedangkan yang tengah berperan
sebagai katoda
Dasar Teori
3. Hukum Faraday I
Michael Faraday menyatakan dalam penelitiannya mengenai anoda, katoda,
elektroda, elektrolit, dan elektrolisis. Pada tahun 1833, Faraday menemukan
bahwa besarnya perubahan kimia yang terjadi selama elektrolisis berbanding lurus
dengan besarnya muatan listrik yang lewat pada sel elektrolisis. Bila diambil
sebuah contoh reaksi reduksi ion tembaga di katoda seperti berikut :

Cu2+ (aq) + 2e- Cu(s)


Hukum I Faraday ini menyatakan bahwa “jika muatan listrik dapat dihitung, maka
massa zat yang bereaksi di elektroda dapat ditentukan”.
Persamaan yang mengungkapkan hokum I Faraday tersebut adalah

m = e .i .t 96500
Dengan m adalah massa, e adalah berat ekuivalen, i adalah kuat arus
listrik dan t adalah waktu. Angka 96500 adalah bilangan Faraday dengan
satuan Ampere detik atau dapat juga ditulis sebagai C.
Dasar Teori
4. Hukum Faraday II

Hukum Faraday II menyatakan bahwa “ Massa dari macam-macam zat


yang diendapkan pada masing-masing elektroda oleh sejumlah arus
listrik yangsama banyaknya akan sebanding dengan berat ekuivalen
masing-masing zat tersebut”. Secara matematis Hukum Faraday II
dinyatakan dalam :
m1 : m2 = e1 : e2 . . …. . . . . . . . . . . . . . . . (2.11)
Keterangan dimana m adalah massa zat (gram) dan e adalah berat
ekuivalen sama dengan Ar dibagi Valensi sama dengan Mr dibagi Valensi
[6].
Dasar Teori
5. Ion
Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik netral untuk
melepaskan atau menerima muatan elektron. Ion akan menggunakan gaya tarik
menarik dalam mempertahankan pasangan elektrodannya sehingga berbentuk
kelompok dari sejumlah besar ion positif dan ion negatif yang merupakan proses
pembentukan ikatan ion. Ikatan ion terbentuk karena adanya perpindahan elektron
antara sebuah atom logam dan non logam
6. Kation
Hilangnya satu atau lebih elektron dari kulit valensi atom normal disebut
kation, sebuah ion dengan isi muatan positif. Contohnya, atom Natrium
(Na) dapat dengan mudah kehilangan elektron dan menjadi kation natrium ,
yang dilambangkan dengan NA+.
Dalam pembentukan kation dari atom unsur perwakilan , satu atau lebih
elektron dikeluarkan dari tempat tertinggi yang didudukinya pada kulit ke-n.
konfigurasi elektron dari beberapa atom dan kation yang sesuai adalah
sebagai berikut
Dasar Teori
7. Anion
Apabila sebuah ion mendapatkan electron ke dalam kulit valensi, mengakibatkan ion
tersebut akan bermuatan negatif. Atom yang bermuatan negatif itu disebut dengan
anion. Elektron yang diperoleh digunakan untuk menstabilkan atom tersebut. Hal ini
menyebabkan jumlah electron lebih banyak dari jumlah proton.dari selama elektrolisis,
maka akan tertarik ke katoda . Anion adalah ion yang muatannya adalah negatif
karena peningkatan dalam jumlah elektron. Anion terbentuk ketika suatu atom
bermuatan netral mendapatkan tambahan elektron dari atom lainnya sehingga atom ini
kelebihan jumlah electron
8. Katoda
Saat tengah terjadi reaksi elektrolisis pada sel elektrolisis, maka akan
terdapat dua reaksi yang terjadi, yaitu oksidasi dan reduksi. Pada katoda,
akan terjadi reaksi reduksi, dikarenakan katoda merupakan kutub negatif
pada reaksi ini, atau memiliki muatan negatif. Reaksi yang terjadi pada
katoda berbeda-beda, tergantung pada kation larutan yang digunakan pada
reaksi elektrolisis tersebut.
Dasar Teori
9. Anoda
Jika pada katoda terjadi reaksi reduksi saat elektrolisis, maka pada anoda terjadi
reaksi oksidasi yang melibatkan anion. Seperti halnya katoda, pada anoda terjadi
reaksi oksidasi, dikarenakan anoda merupakan kutub positif pada reaksi ini, atau
memiliki muatan negatif. Reaksi yang terjadi pada anoda juga berbeda-beda,
tergantung pada anion larutan yang digunakan.
10. Elektrolisis
Elektrolisis yaitu energi dari arus listrik yang menyebabkan terjadinya reaksi kimia.
Berikut adalah syarat untyk elektrolisis :
1. Ion (Harus ada partikel bermuatan untuk menghantar arus)
2. Cairan baik cairan murni maupun larutan agar ion-ion dapat bermigrasi.
3. Sumber potensial (Dalam sel galvani, reaksi kimia merupakan sumber
potensial, tetai tidak dalam proses elektrolisis).
4. Ion–ion yang bergerak, rangkaian lengkap (termasuk kawat untuk membawa
elektron) dan elektride (tempat arus) berubah dari aliran elekton ke gerakan ion atau
sebaliknya).
Dasar Teori
11. Larutan Elektrolit
Suatu senyawa yang dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang dapat
menghantarakan arus listrik disebut elektrolit, sedangkan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik disebut non elektrolit
12. CuSO4
Dalam suatu sistem periodik unsur (SPU), tembaga (Cu) termasuk kedalam
golongan 11. Tembaga, perak dan emas disebut logam koin karena dipakai
sejak lama sebagai uang dalam bentuk lempengan (koin). Hal ini
disebabkan oleh logam ini tidak reaktif, sehingga tidak berubah dalam waktu
yang lama. Tembaga adalah logam berdaya hantar listrik tinggi maka
digunakan sebagai kabel listrik. Tembaga tidak larut dalam asam yang
bukan pengoksidasi tetapi tembaga teroksidasi oleh HNO3,sehingga
tembaga larut dalam HNO3 [8].
Dasar Teori
13. Reduksi
Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya satu elektron atau
lebih zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur direduksi, keadaan oksidasi
berubah menjadi lebih negatif (kurang positif). Jadi, suatu zat pereduksi adalah zat
yang kehilangan elektron, dalam proses itu zat ini dioksidasi. Definisi reduksi ini juga
sangat umum dan berlaku juga untuk proses dalam zat padat, leleham maupun gas
14. Oksidasi
Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatka hilangnya satu elektron
atau lebih dari dalam zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur
dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif.
Suatu zat pengoksidasi adalah yang memperoleh elektron, dan dalam
proses itu zat itu direduksi. Definisi oksidasi ini sangat umum, karena itu
berlaku juga untuk proses dalam zat padat, lelehan maupun gas
Dasar Teori
15. Elektroda
Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian atau
media non-logam dari sebuah sirkuit. Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut
sebagai anode atau katode, kata-kata yang juga diciptakan oleh Faraday. Anode ini
didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron datang dari sel elektrokimia dan
oksidasi terjadi, dan katode didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron
memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah
anode atau katode tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia
tersebut.
16. Amperemeter
Amperemeter adalah suatu galvanometer yang diberi tahanan luar
parallel dengan tahanan galvanometer disebut tahanan shunt. Dalam
buku lain disebutkan bahwa amperemeter juga berfungsi untuk mengukur
arus dalam suatu kawat, kita biasanya harus memutus atau memotong
kawat dan menyisipkan amperemeter supaya arus yang akan diukur
melewati alat ini.
Metode
Percobaan
Alat dan Bahan
Dalam percobaan voltameter ini, alat dan bahan yang digunakan
Metode Percobaan
diantaranya adalah
1. Voltmeter Tembaga dan Perlengkapannya
2. Amperemeter 1 buah
3. Timbangan Digital
4. Tahanan Variabel 10x10 1 buah
5. Sumber tegangan DC 1 buah
6. Stopwatch
7. Kompor listrik/Hair Dryer
Cara Kerja
1. Menghitung arus maksimum, dengan mengukur luas permukaan katoda bila
Metode Percobaan
kepadatan arus 0,01-0,02 A/cm2 .
2. Membersihkan elektroda dengan kertas gosok, mengukur massa elektroda
dengan neraca analitis.
3. Membuat rangkaian seperti gambar 2.2, menggunakan i tertentu dengan
mengatur Rv. Mencatat harga amperemeter dan mengusahakan harga i tetap
dengan mengatur Rg.
4. Setelah 10 menit, aliran listrik diputus lalu elektroda dikeringkan dengan
kompor listrik. Elektroda yang telah kering ditimbang, selisih berat antara berat
setelah dikeringkan dengan berat awal adalah berat endapan yang dicari.
5. Ulangi langkah 2-4 sebanyak 2 kali dengan selang waktu yang sama
6. Ulangi langkah 2-5 untuk arus yang berbeda-beda.
DATA DAN ANALISA

No . Timer Ampere M1 M2
1 600 Second 0.497 Ampere A = 33 Gram A = 32 Gram
B = 35 Gram B = 35 Gram
2 1200 Second 1.026 Ampere A = 33 Gram A = 34 Gram
B = 35 Gram B = 34 Gram
3 1800 Second 1.500 Ampere A = 33 Gram A = 35 Gram
B = 35 Gram B = 34 Gram
Kesimpulan
1. Massa tembaga berubah setelah di gunakan praktikum.
2. Larutan elektrolit / ion dapat menghantarkan listrik dengan
disertai perubahan kimia.
3. Besarnya arus yang terbaca oleh amperemeter selalu lebih
kecil daripada besar arus sesungguhnya.
4. Voltameter tembaga merupakan salah satu contoh reaksi
yang terjadi pada elektro kimia.
5. Endapan Cuso4 membuktikan adanya elektron atau hantaran
listrik.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai