ELEKTROLISIS
Disusun Oleh :
Nama : FAHRIAN
Stambuk : 09320230087
Kelas/Kelompok : C3 /2 (Dua)
Asisten
MAKASSAR
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Elektrolisis
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam sel
elektrolisis oleh arus listrik. Dalam sel volta atau galvani, reaksi oksidasi
reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai
reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Sedangkan elektrolisis
merupakan reaksi kebalikan dari sel volta atau galvani yang potensial selnya
negatif atau dengan kata lain, dalam keadaan normal tidak akan terjadi
reaksi dan reaksi dapat terjadi bila diinduksi dengan energi listrik dari luar.
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi
energi kimia. Reaksi elektrolisis tergolong reaksi redoks tidak spontan,
reaksi itu dapat berlangsung karena pengaruh energi listrik (Sugiarto, 2019).
Elektrolisis adalah sebuah proses penguraian elektrolit dengan
menggunakan tenaga listrik, dimana arus listrik dialirkan melalui cairan
elektrolit dan akan menimbulkan reaksi kimia (Prasetyo, 2019).
Ciri-ciri Elektrolisis antara lain:
a. Adanya ion bebas yang terkandung didalam cairan elektrolit, dimana ion
tersebut dapat menerima atau memberikan elektron sehingga elektron
dapat mengalir melalui larutan.
b. Memanfaatkan arus DC yang bersumber dari luar seperti pada baterai.
c. Memiliki 2 elektroda.
Elektroda yang ada pada elektrolisis adalah katoda dan anoda, katoda
adalah elektroda yang menerima arus listrik dari luar sedangkan anoda
adalah elektroda yang mengalirkan kembali elektron ke sumber arus listrik.
Ada beberapa komponen yang ada pada proses elektrolisis yaitu katoda,
anoda, larutan elektrolit dan sumber daya.
a. Katoda yaitu elektroda negatif yang mengalami reaksi reduksi, dimana
pada katoda akan terjadi penempelan ion yang tereduksi dari anoda.
b. Anoda yaitu elektroda positif yang mengalami reaksi oksidasi, dimana
elektroda ini mempunyai fungsi sebaliknya dibanding katoda, anoda
berfungsi sebagai penghantar listrik. Larutan elektrolit adalah larutan
kimia yang didalamnya mengandung
c. Unsur logam pelapis, larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Didalam suatu larutan elektrolit
molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) menjadi partikel
bermuatan positif dan negatif yang disebut 13 dengan ion. Ion
positif disebut dengan kation dan ion negatif disebut dengan anion.
Larutan elektrolit sendiri terbagi menjadi 3 macam antara lain:
Larutan elektrolit kuat Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang
semua molekulnya terurai menjadi ion, oleh karena itu banyaknya
ion penghantar listrik yang terbentuk daya hantarnya juga kuat, pada
umumnya larutan elektrolit kuat adalah larutan garam.
Ciri-ciri larutan elektrolit kuat adalah memiliki daya hantar listrik
yang kuat, terionisasi dengan sempurna contohnya: larutan garam
(NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3), asam kuat (HCl, Hl, HBr, H2SO4
dan HNO3) dan basa kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH).
Larutan elektrolit lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang
tidak semua molekulnya terionisasi sempurna, sehingga tidak semua
ionnya dapat menghantarkan listrik. Ciri-ciri larutan elektrolit lemah
adalah meghantarkan listrik dengan kurang baik, terionisasi sebagian
contohnya: asam lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH dan C2O3), basa
lemah (NH4OH, Al(OH3)) dan Fe(OH)3).
d. Sumber daya adalah sumber arus listrik DC yang dibutuhkan selama
proses elektrolisis berlangsung dimana arus listrik ini nanti akan
mengalir melalui larutan elektrolit.
Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang mana energi listrik
digunakan untuk menjalankan reaksi redoks itu tidak spontan. Elektrolisis
dapat didefinisikan sebagai reaksi peruraian zat menggunakan arus listrik.
Prinsip kerja dari sebuah sel elektrolisis adalah menghubungkan kutub
negatif dari sumber arus searah dengan katoda dan kutub positif ke anoda,
sehingga terjadi over potensial yang menyebabkan suatu reaksi reduksi serta
oksidasi yang tidak spontan bisa berlangsung. Elektron akan mengalir
dari katode ke anoda. Ion-ion positif akan cenderung tertarik ke katode
dan juga tereduksi, sedangkan untuk ion-ion negatif akan cenderung
tertarik ke anoda dan teroksidasi (Wiyati, 2020).
Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang menggunakan
sumber energi listrik untuk mengubah reaksi kimia yang terjadi. Pada sel
elektrolisis katoda memiliki muatan negatif sedangkan anoda memiliki
muatan positif. Apabila dalam suatu elektrolit ditempatkan dua elektroda
dan dialiri arus listrik searah maka akan terjadi peristiwa elektrokimia yaitu
gejala dekomposisi elektrolit, dimana ion positif (kation) bergerak ke katoda
dan menerima elektron yang direduksi dan ion negatif (anion) bergerak ke
anoda dan menyerahkan elektron yang dioksidasi. Pengaliran arus listrik
menggunakan suatu medium sebagai penghantar arus listrik ke dalam
elektrolit, juga menjadi tempat berlangsungnya reaksi redoks, medium
tersebut disebut elektroda. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan
reaksi oksidasi berlangsung pada anoda. Melalui elektrolisis, kation dan
anion dalam larutan dapat bergerak dan disisihkan dengan melibatkan proses
oksidasi dan reduksi, misalnya anion terutama ion klorida akan teroksidasi
menjadi klorin (Syawalian dkk, 2019).
Jenis elektroda ada 2 yaitu inert (tidak mudah bereaksi) ada 3 macam
yaitu platina (Pt), emas (aurum atau au), dan karbon (C) dan tak
inert (mudah bereaksi) zat lainnya selain (Pt), (C), dan (au)
Elektroda inert berperan sebagai permukaan untuk reaksi yang
terjadi, namun elektroda tidak ikut bereaksi dimana elektroda aktif
menjadi bagian dari setengah reaksi. Intinya ada tiga jenis elektroda
referensi yaitu elektrode perak-perak klorida, elektrode kalomel, dan
elektrode emas. elektroda indikator digunakan untuk perubahan konsentrasi
ion analit atau kelompok ion dan sebagai jembatan atau penghalang
bertemunya komponen elektroda referensi dengan komponen analit
(Syawalian dkk, 2019).
2.2 Peristiwa elektrolisis
Pada reaksi elektrolisis terjadi peristiwa penguraian elektrolit oleh arus
listrik searah elektrolit yang digunakan dapat berupa lelehan atau
larutan bila arus listrik dialirkan kedalam elektrolit, maka akan
terjadi pergerakan ion-ion Ion positif akan tertarik ke kutub
negatif (katoda) dan dibebaskan (direduksi) menjadi spesi
y a n g n e t r a l I o n n e g a t i f a k a n bergerak ke kutub positif (anoda) dan
teroksidasi menjadi spesi yang juga bersifat netral reaksi ini terjadi di daerah
sekitar elektroda.
2.3 Kegunaan Sel Elektrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari
Ektrolisis adalah proses kimia yang melibatkan pemisahan senyawa
menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan listrik. Proses ini
memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Berikut
beberapa contoh penggunaan elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari dan
indsutri:
a) Produksi Alumunium
Elektrolisis digunakan secara luas dalam industri aluminium. Boksit
(aluminium oksida) dilebur dalam larutan natrium aluminium oksida cair
(batu alumina) dan kemudian dijalankan melalui sel elektrolisis. Proses
ini memisahkan aluminium dari oksigen dan menghasilkan aluminium
murni.
b) Pemurnian Logam
Industri logam seperti tembaga, seng, dan nikel menggunakan
elektrolisis untuk memurnikan logam. Proses ini memungkinkan
pemisahan logam dari impuritasnya dengan cara mendekomposisi
senyawa logam dalam larutan elektrolit.
c) Pengecatan Elektroplating
Elektrolisis digunakan dalam proses elektroplating untuk melapisi
permukaan logam dengan lapisan logam yang berbeda. Ini digunakan
dalam pembuatan perhiasan, perangkat elektronik, dan berbagai produk
yang memerlukan perlindungan dari korosi atau penampilan lebih baik.
d) Pemisahan Air dari Hidrogen menjadi Oksigen
Elektrolisis air adalah metode untuk memisahkan air menjadi hidrogen
dan oksigen dengan menggunakan listrik. Hidrogen dan oksigen yang
dihasilkan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai
bahan bakar.
e) Produksi Klorin dan Sodium Hydroxide (NaOH)
Industri kimia menggunakan elektrolisis untuk memproduksi klorin dan
natrium hidroksida. Proses ini dikenal sebagai proses elektrolisis
elektrokimia dan memiliki banyak aplikasi dalam industri kimia, seperti
pembuatan produk pembersih dan produk kimia lainnya.
f) Refining Emas dan Perak
Industri perhiasan dan pengolahan logam mulia menggunakan
elektrolisis untuk memurnikan emas dan perak. Ini membantu
menghilangkan logam-logam lain dan impuritas yang ada dalam bijih
logam mulia tersebut.
g) Elektrodeposisi dalam Elektronik
Elektrolisis digunakan dalam industri elektronik untuk membuat lapisan
tipis logam seperti tembaga, nikel, dan emas pada permukaan
sirkuicetak. Ini penting dalam pembuatan papan sirkuit cetak untuk
perangkat elektronik.
h) Produksi Hidrogen untuk bahan Bakar Sel
Elektrolisis juga digunakan untuk menghasilkan hidrogen sebagai bahan
bakar sel. Hidrogen yang dihasilkan dapat digunakan dalam kendaraan
bertenaga sel bahan bakar dan aplikasi lain.
i) Produksi bahan kimia
Elektrolisis digunakan dalam produksi berbagai bahan kimia, seperti
klorin, natrium hidroksida, dan hidrogen peroksida, yang merupakan
bahan penting dalam berbagai industri.
Demikianlah beberapa manfaat elektrolisis dalam kehidupan sehari-
hari. Proses ini memiliki banyak aplikasi yang berkontribusi pada berbagai
industri dan memainkan peran penting dengan kontribusinya luas elektrolisis
memiliki peran penting kemajuan teknologi di dunia modern (Wiyati, 2020).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
3.2 Bahan
A. Larutan KI 0,25 M
B. Larutan FeCI3
C. Indikator PP
D. NH4OH
E. CHCI3
3.3 Cara Kerja
A. Elektrolisis Larutan Kl
4.2 Reaksi
Untuk larutan Kl :
Di katoda : 2H2O + 2e- H2 + 2OH-
Di anoda : 2l- I2 + 2e-
Reaksi sel : 2H2O + 2I- H2 + 2OH- + I2
Untuk larutan FeCl3
Di katoda : Fe3+ + 6e Fe
Di anoda : Cl3- Cl2- + 3e-
Reaksi sel : FeCl3 FeCl3
PP + FeCl3 (anoda) tidak ada perubahan
PP + FeCl3 (katoda) tidak ada perubahan
NH4OH + FeCl3 (anoda) tidak ada perubahan
NH4OH + FeCl3 (katoda) tidak ada perubahan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada elektrolisis, reaksi yang terjadi pada anoda adalah reaksi oksidasi
sedangkan reaksi yang terjadi dikatoda adalah reaksi reduksi. Pada sel volta,
anoda (–) dan katoda (+), sedangkan pada sel elektrolisis sebaliknya, anode
(+) dan katode (–). Pada sel elektrolisis anode dihubungkan dengan kutub
positif sumber energi listrik, sedangkan katode dihubungkan dengan kutub
negatif. Oleh karena itu pada sel elektrolisis di anode akan terjadi reaksi
oksidasi dan di katode akan terjadi reaksi reduksi. Elektroda adalah benda
yang digunakan sebagai penghantar arus listrik (konduktor).
5.2 Saran
A. Saran Untuk Laboratorium
Sebaiknya fasilitas (kipas angin) ditambahkan, agar para praktikan
menjadi lebih nyaman ketika melakukan praktikum.
B. Saran Untuk Asisten
Semoga selalu menjadi kakak pembimbing yang semakin sabar
dalam membimbing para prakitikan seperti saya ini, yang selalu lambat
untuk acc dikarenakan sulit menghapal dan mengerti materi yang kakak
berikan, sehingga harus mengemis agar ditambahkan batas waktu. Dan
sekali lagi terima kasih banyak telah berpartisipasi dalam episode
penimbaan ilmu dihidup saya, semoga bisa bermanfaat bagi diri saya
diperjalanan selanjutnya. Sehat selalu manusia yang bermanfaat bagi
manusia lain.
DAFTAR PUSTAKA
artinya:
“Barang siapa yang berat timbangan amal perbuatannya (karena banyak
amal kebaikannya), maka mereka adalah orang – orang yang beruntung”.
(QS.Al – Araf : 8)
Penjelasan :
Dan penimbangan amal – amal manusia pada hari kiamat dilakukan dengan
timbangan hakiki secara adil dan lurus yang tidak ada unsur kezaliman sama sekali
di dalamnya (timbangan hari itu ialah kebenaran keadilan).
DOKUMENTASI KEGIATAN
ELEKTROLISIS
C3/2