Anda di halaman 1dari 2

Dasar Teori

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri
oleh arus listrik searah.Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel
elektrolisis.Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut
elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada
sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu
energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis
bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat
dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi
oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda
merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda
pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi
reduksi dan di anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya
berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada
sel elektrolisis katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.
Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan di antaranya yaitu dapat memperoleh unsur-
unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung konsentrasi
ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses
elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan
logam lain.

Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :


1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion ion ini dapat memberikan atau menerima
elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus
listrik searah (DC ).
Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
a. Jenis elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion dalam elektrokimia
c. Kepekatan ion
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi sedangkan anoda adalah tempat terjadinya
reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan
anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron.Sel elektrolisis juga memerlukan
elektrode-elektrode. Ada 2 elektrode yang digunakan dalam elektrolisis, yaitu:
a. Elektrode inert yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi (Pt, C, Au).
b. Elektrode tak inert yaitu elektrode yang dapat bereaksi (Cu dan Ag).
Peristiwa elektrolisis banyak dimanfaatkan untuk melapisi logam atau pemurnian logam. Bila
suatu elektrolit (larutan atau leburan) di elektrolisis, maka elektrolit tersebutakan terurai menjadi
kation yang akan menuju katoda/elektrode positif (+) dan anion yang akan menuju
anoda/elektrode negatif (-).

Anda mungkin juga menyukai