Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ELEKTROLISIS
Judul Praktikum : Elektrolisis
Tujuan Praktikum : Mengetahui reaksi redoks yang terjadi pada anoda dan katoda pada
elektrolisis
Tanggal Praktikum :17 Oktober 2012
Kelas : XII IPA 4
Kelompok 2
Anggota :
Afina Zahra
Ammalia Nur Indasari
Dwi Prio Utomo
Halimahtus Sadiah Lubis
M. Irfan Dwiputra .R
Yasmin Permata Sari

SMAN 7 TANGERANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
A. BAB I PENDAHULUAN
a. Landasan Teori
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri
oleh arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel
elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang
disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau
leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui
larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi
redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan
over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat
terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap
elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi
yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu
di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anoda adalah tempat terjadinya
reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katoda

bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda
bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.
Macam-macam elektrolisis :
Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan elektrolit
tanpa menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.
Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi
elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan
konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
Elektrolisis larutan elektrolit
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion ion dalam larutan saja,tetapi juga air.
Contohnya adalah KI.
Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan di antaranya yaitu dapat memperoleh
unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung
konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam,
serta salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi
permukaan suatu logam dengan logam lain. Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion ion ini dapat memberikan atau
menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah
(DC ).
b. Tujuan Praktikum :
Mengetahui reaksi redoks yang terjadi pada anoda dan katoda pada elektrolisis
B. BAB II ALAT & BAHAN
a. Alat :
Tabung U 1 buah
Statif 1 set
Elektroda karbon 2 buah
Kabel dan penjepit buaya 2 buah
Accu 1 buah
Tabung reaksi 4 buah
Rak tabung reaksi 1 buah
Pipet tetes 3 buah
Gelas ukur 10 ml 2 buah
b. Bahan :

Larutan KI 0,2 M
Larutan amilum
Indikator PP
C. BAB III CARA KERJA
1. Rangkailah alat elektrolisis lengkap
2. Elektrolisislah larutan KI 0,2 M sampai terlihat perubahan pada kedua elektroda
3. Dengan menggunakan pipet, ambilah larutan dari ruang katoda ke dalam dua tabung
reaksi masing-masing 2 ml
4. Ke dalam tabung 1 masukan 5 tetes amilum
5. Ke dalam tabung 2 tambahkan 2 tetes pp. catat pengamatan !
6. Lakukan hal yang sama terhadap larutan dari ruang anoda
D. BAB IV DATA HASIL PENGAMATAN & ANALISIS DATA
a. Data Hasil Pengamatan
1. Anoda : Perubahan Selama Elektrolisis = Menimbulkan cairan berwarna kuning
kecoklatan. Perubahan Setelah ditambah Fenolftalein = Dari kuning kecoklatan menjadi
kuning jernih. Perubahan Setelah ditambah Amilum = Dari kuning kecoklatan menjadi
hitam
2. Katoda : Perubahan Selama Elektrolisis = Terdapat gelembung dan tidak berwarna
(jernih) Dari jernih menjadi merah muda (pink) keungu-unguan. Perubahan Setelah
ditambah Amilum = Dari jernih menjadi putih
b. Analisis Data
Anoda, menimbulkan cairan berwarna kuning kecokelatan. Warna kuning yang ada
pada anoda ini menandakan adanya gas iodin pada reaksi tersebut. Jika dilihat dari reaksi
di Anoda larutan KI, maka benar bahwa terjadi reaksi oksidasi pada Anoda. Karena
terlihat pada reaksi tersebut bahwa adanya gas iodin (I2(g)). Setelah ditambah
fenolftalein terjadi perubahan warna yaitu berwarna kuning jernih. Dan setelah ditambah
amilum, warna berubah menjadi hitam. Pada kutub anoda mengandung ion I- kemudian
dioksidasi menjadi unsurnya yaitu I2.
maka, Reaksi yang terjadi : 2I- --> I2 + 2eKatoda, menimbulkan warna menjadi berwarna merah muda keunguan setelah
ditmbahkan fenolftalein, hal ini menandakan bahwa larutan KI di katoda setelah
mengalami elektrolisis bersifat basa. Dan setelah ditambahkan amilum, warna berubah
menjadi putih. Pada kutub katoda, mengandung ion K+ oleh karena itu yang direduksi
adalah air yang menghasilkan H2 dan OH-, sehingga pada elektroda timbul gelembung.
maka, Reaksi yang terjadi : 2H2O + 2e- --> H2 + 2OHFaktor-faktor yang mempengaruhi dalam praktikum ini adalah konsentrasi larutan,
jenis larutan dan sifat elektroda.
E. BAB V KESIMPULAN

Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi
listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Elektrolisis senyawa KI
termasuk basa karena pada katoda terdapat OH-. Pada katoda menghasilkan gelembung,
sedangkan pada anoda terjadi perubahan warna dari kuning kecoklatan menjadi merah
muda keungu-unguan dan menghasilkan I2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sel
elektrolisis adalah konsentrasi larutan, jenis larutan dan sifat elektroda.
F. BAB VI MENJAWAB PERTANYAAN
1. Zat apakah yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis? Jelaskan!
Jawab: Yang di hasilkan adalah gas I2
Reaksi: 2I- --> I2 + 2e2. Ion-ion apakah yang terjadi di ruang katoda setelah elektrolisis? Jelaskan!
Jawab: Menghasilkan 2OH- dan H2
Reaksi: 2H2O + 2e --> 2OH- + H2
3. Tuliskan persamaan setengah reaksi pada reaksi katoda dan anoda!
Jawab: KI --> K+ + IKatoda: 2H2O + 2e --> 2OH- + H2
Anoda : 2I- --> I2 + 2e
+
2H2O + 2I- --> 2OH- + H2 + I2
4. Bagaimanakah suasana pH yang terjadi di ruang katoda dan anoda?
Jawab: Katoda: Pink keunguan = pH basa. Kaerna, ion K+ adalah ion sisa basa
Anoda : Hampir tidak bereaksi = pH asam. Karena, ion I- adalah ion sisa asam
G. BAB VII DAFTAR PUSTAKA
www.google.co.id
Purba, Michael. 2012. KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Erlangga

Ika Rahmawati Yuanita

Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis

Legislator Desak Anggota TNI Wanita Boleh Berjilbab


Legislator Desak Anggota TNI Wanita Boleh Berjilbab
Nov
5

Laporan Hasil Praktikum Kimia


Elektrolisis Larutan KI dan CuSO4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selain sel volta dalam sel elektrokimia juga terdapat ada sel elekrolisis. Sel
elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Bila sel volta adalah energi kimia yang
berasal dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik, sedangkan sel
elektrolisis adalah energi listrik yang digunakan untuk melangsungkan reaksi kimia tak
spontan.
Reaksi elektrolisis adalah reaksi yang terjadi ketika listrik dialirkan melalui
elektrolit. Elektrolisis juga dapat diartikan sebagai peruraian yang disebabkan arus listrik.

Bila elektrolitnya merupakan lelehan senyawa ion, maka kation akan direduksi di katode ,
sedangkan anion dioksidasi di anode.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Zat apakah yang terjadi di ruang anode sebagai hasil elektrolisis?
2. Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katode setelah elektrolisis?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi
pada elektrode (katode dan anode).
D. MANFAAT PENELITIAN
Siswa mengerti dan memahami tentang reaksi pada katode dan anode dalam
reaksi elektrolisis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Reaksi elektrolisis adalah reaksi yang terjadi ketika listrik dialirkan melalui
elektrolit. Elektrolisis juga dapat diartikan sebagai peruraian yang disebabkan arus listrik.
Bila elektrolitnya merupakan lelehan senyawa ion, maka kation akan direduksi di katode,
sedangkan anion dioksidasi di anode.
Dalam reaksi elektrolisis terdapat elektrode yang menghubungkan anion dengan
kation. Elektrode dibagi menjadi dua, yaitu elektrode negatif (katode) dan elektrode
positif (anode). Dalam katode, kation akan mengalami reduksi sedangkan pada anode,
anion akan dioksidasi.

Reaksi elektrolisis dalam larutan elektrolit berlangsung lebih kompleks. Spesi


bereaksi belum tentu kation atau anionnya, tetapi mungkin saja air atau elektrodenya. Hal
ini bergantung pada potensial spesi-spesi yang terdapat dalam larutan. Untuk menuliskan
reaksi elektrolisis larutan elektrolit, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Reaksi-reaksi yang berkompetisi pada tiap-tiap elektrode.
b. Jenis elektrode, apakah inert atau bukan inert (aktif)
c. Potensial tambahan yang diperlukan, sehingga suatu reaksi elektrolisis dapat berlangsung
(overpotensial).
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation: Reaksi di anode bergantung pada jenis
anode dan anion :

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat
Tempat

: Laboratorium Kimia SMAN 6 MADIUN

B. Subjek Penelitian
Pada percobaan elektrolisis larutan elektrolit yang di uji adalah larutan KI dengan
elektrode C dan larutan CuSO4 dengan elektode C.

C. Alat dan Bahan Penelitian


Alat
1.
2.
3.
4.
5.

Tabung Pipa U
Elektrode C
Alat uji elektrolit
Gelas ukur
Baterai

Bahan
1.
2.
3.
4.

Larutan KI
Larutan CuSO4
Fenolftalein
Tepung Kanji (Amilum)

D. Prosedur Penelitian
Elektrolisis larutan KI dengan elektrode C
1. Masukan larutan KI dalam pipa U yang telah disiapkan. Sisakan ruang 2 cm dari atas
lubang pipa U.
2. Letakkan pada gelas ukur ukuran 1000 ml agar pipa U tidak jatuh.
3. Letakkan gelas ukur pada alat uji elektrolit.

4. Jepit elektrode C pada masing-masing jepit buaya yang terdapat pada alat uji elektrolisis.
Tentukan positif negatifnya.
5. Tunggu beberapa saat lalu lihat apa yang terjadi. Catatlah.
6. Ambil 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada katode, letakkan pada gelas ukur kecil
A, lalu teteskan 2ml fenolftalein. Amati perubahannya.
7. Ambil 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada kation, letakkan pada gelas ukur kecil
B, lalu teteskan 2ml amilum. Amati perubahannya.
8. Ambil lagi 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada anode, letakkan pada gelas ukur
kecil C, lalu teteskan 2ml fenolftalein. Amati perubahannya.
9. Ambil lagi 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada anode, letakkan pada gelas ukur
kecil D, lalu teteskan 2ml amilum. Amati perubahannya.
10. Catatlah hasil pengamatan tersebut dalam tabel.
Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode C
1. Masukkan larutan CuSO4 ke dalam pipa U yang telah disiapakan. Sisakan ruang 2 cm
2.
3.
4.
5.
6.

dari atas lubang pipa U.


Letakkan pipau U kedalam gelas ukur ukuran 1000 ml agar tidak jatuh.
Letakkan pada alat uji elektrolit.
Jepit elektrode C pada jepit buaya. Masukkan ke dalam larutan CuSO4.
Amati apa yang terjadi pada Anode dan Katode.
Catatlah hasil pengamatan dalam tabel.

BAB IV
PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian

Elektrolisis KI dengan elektrode C


KI K+ + IKatode =
2H2O + 2e H2 + 2OH
Anode =
I- I + e
Perubahan

Perubahan

setelah ditambah

setelah ditambah

fenolftalein

amilum

Berubah warna

Berubah warna

Berubah warna

menjadi

menjadi kuning

menjadi hitam

kecoklatan

pekat

tapi mengendap

Muncul

Berubah warna

Amilum

gelembung

menjadi merah

mengendap

Cairan dalam

Perubahan

ruang

selama elktrolisis

Anode (+)

Katode (-)

B.

Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode C


CuSO4 Cu2+ + SO42Katode =
Cu2+ + 2e Cu
Anode =
2H2O 4H+ + O2 + 4e
Cairan dalam ruang

Perubahan selama elktrolisis

Katode

Karbon ditempeli oleh tembaga

Anode

Bergelembung

Pembahasan
Larutan KI adalah suatu larutan elektrolit yang dapat diuji dengan menggunakan
alat uji elektrolit. Keterangan pada hasil penelitian di atas menyebutkan bahwa pada
katode muncul gelembung-gelembung selama reaksi elektrolisis berlangsung. Hal ini

menandakan bahwa pada katode, reaksi elektrolisis KI merupakan sisa asam oksi.
Sedangkan pada anode reaksi selama elektrolisis merubah warna larutan menjadi
kecoklatan. Hal ini menandakan bahwa pada anode, reaksi elektrolisis KI membuat
elekroda menguraikan I- menjadi I + e.
Larutan CuSO4 dapat diuraikan menjadi Cu2+ + SO42-. Pada cairan dalam katode,
elektrode yang berupa karbon (C) ditempeli oleh tembaga selama perubahan elektrolisis
berlangsung. Sedangkan pada anode, di sekitar karbon muncul gelembung-gelembung
selama elektrolisis berlangsung. Hal ini dikarenakan pada anode menghasilkan sisa asam
oksi.

BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a.

Pada katode terjadi reduksi. Pada lektrolisis larutan CuSO 4 (kation Cu2+), ion Cu2+

tereduksi.
b. Pada anode terjadi oksidasi. Pada elektrolisis larutan KI terjadi oksidasi ion I -, karena
anion I- lebih mudah teroksidasi dari pada air.
c. Anion sisa asam oksi seperti SO42-, mempunyai potensial oksidasi lebih negatif dari pada
air, sehingga sulit teroksidasi dan air yang akan teroksidasi.

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
www.mysweetpacks.com
search.yahoo.com
id.answer.yahoo.com

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Diposkan 5th November 2013 oleh Ika's Blog

Sel Elektrolisa
Kata Kunci: penyepuhan logam, Reaksi Redoks, sel elektrolisa
Ditulis oleh Zulfikar pada 30-05-2010
Dalam sel elektrolisa terjadinya reaksi kimia karena adanya energi dari luar dalam bentuk
potensial atau arus listrik. Reaksi yang berlangsung pada sel elektrolisa adalah reaksi
yang tergolong dalam reaksi redoks.
Dalam sel elektrolisa katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub
positif. Arus listrik dalam larutan dihantarkan oleh ion-ion, ion positif (kation) bergerak
ke katoda (negatif) dimana terjadi reaksi reduksi. Ion negatif (anion) bergerak ke anoda
(positif) dimana terjadi reaksi oksidasi.
Ingat : Ion positif adalah sebuah atom atau suatu gugusan atom-atom yang kekurangan
satu atau beberapa elektron. Ion negatif adalah sebuah atom atau suatu gugusan atom-tom
yang kelebihan satu atau beberapa elektron.
Pada elektrolisa larutan elektrolit dalam air, ion-on hidrogen dan ion-on logam yang
bermuatan positif selalu bergerak ke katoda dan ion-ion OH- dan ion-ion sisa asam yng
bermuatan negatif menuju ke anoda.

Dengan menggunakan daftar potensial elektroda standart dapat diketahui apakah suatu
reaksi redoks dapat berlangsung atau tidak, yaitu bila potensial reaksi redoksnya positif,
maka reaksi redoks tersebut dapat berlangsung. Sebaliknya jika potensial reaksi
redoksnya negatif, reaksi redoks tidak dapat berlangsung. Perhatikan contoh pada Bagan
7.6.

Bagan 7.6. Potensial reaksi redoks sebagai penentu berlangsung atau tidak
berlangsungnya suatu reaksi
Reaksi yang terjadi pada proses eletrolisa dibagi menjadi dua bagian yaitu reaksi yang
terjadi pada katoda dan pada anoda.
Reaksi pada katoda; ion-ion yang brgerak menuju katoda adalah ion-on positif dan pada
katoda terjadi
reaksi reduksi, perhatikan Gambar 7.7.

Gambar 7.7. Sel Elektrolisis, Katoda terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi
oksidasi
Reduksi untuk ion H+
2H+ + 2e- H2
Reduksi untuk ion logam, mengikuti beberapa syarat yang terkait dengan kemudahan ion
logam tereduksi dibandingkan dengan ion H+. Jika kation lebih mudah dioksidasi (atau
melepaskan elektron), maka air yang akan direduksi.
Ion-ion trsebut meliputi Gol IA dan IIA seperti ion-ion logam alkali dan alkali tanah,
terutama ion Na+, K+, Ca2+, Sr2+, dan Ba2+. Jika ion-ion trsebut lebih mudah tereduksi
dibanding ion H+, maka ion tersebut akan langsung tereduksi seperti ion-ion Cu2+, Ni2+,
Ag+.
Reaksi pada Anoda merupakan reaksi oksidasi. Ion-ion yang bergerak ke anoda adalah
ion-ion negatif (anion). Reaksi yang terjadi dipengaruhi oleh jenis elektroda yang dipakai
dan jenis anion.
Anion: ion OH-dan ion sisa asam.
Jika anoda terdiri dari platina, maka anoda ini tidak mengalami perubahan melainkan ion
negatif yang dioksidasi
Ion OH- akan dioksidasi menjadi H2O dan O2.
4 OH- 2 H2O + O2 + 4eIon sisa asam akan dioksidasi menjadi molekulnya. misalnya: Cl- dan Br-

2 Cl- Cl2 + 2e
2 Br- Br2 + 2e
Ion sisa asam yang mengandung oksigen. Misalnya: SO42-, PO43-, NO3-, tidak
mengalami oksidasi maka yang mengalami oksidasi adalah air.
2 H2O 4 H+ + O2 + 4e
Bila elektroda reaktif logam ini akan melepas elektron dan memasuki larutan sebagai ion
positif.
Prinsip ini digunakan dalam proses penyepuhan dan pemurnian suatu logam.
Perhatikan proses elektrolisa larutan garam Natrium Sulfat dibawah ini,
Na2SO4 2Na+ + SO42Dari tabel tampak bahwa Hidrogen lebih mudah tereduksi dibandingkan logam Natrium.
Demikian pula jika kita bandingkan antara anion SO42- dengan air, sehingga air akan
teroksidasi. Na lebih aktif dari H sehingga sukar tereduksi, dan SO42- sukar teroksidasi.

Hasil elektrolisis dari larutan Na2SO4 adalah:


Pada katoda terjadi gas Hidrogen (H2) dari hasil reduksi H+ dalam bentuk H2O.
Pada Anoda terjadi gas O2 hasil oksidasi dari O2- dalam bentuk H2O.
Karena terjadi perubahan air menjadi gas hidrogen dan oksigen, semakin lama air
semakin berkurang, sehingga larutan garam Na2SO4 semakin pekat. Contoh lain
perhatikan pada Bagan 7.8.

Bagan 7.8. Elektrolisis larutan garam dapur


Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tujuan Percobaan
Siswa dapat mempelajari reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda dalam sel
elektrolisis larutan Na2SO4 1M dan larutan KI 1M dengan elektroda karbon/C
(inert) serta elektrolisis larutan CuSO 4 1M dengan anoda Cu dan katoda Fe
Dasar Teori
1. Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik
menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini
adalah elektroda dan elektrolit.Elektroda yang digunakan dalam proses
elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan
emas (Au).
b. Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam,
dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara
elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis,
yaitu:
a. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
b. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif

c. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert


Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda
merupakan kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada
anoda terjadi reaksi oksidasi.
2. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya
reaksi redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar.
Contohnya adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda platina. Contoh
lainnya adalah pada sel Daniell jika diterapkan beda potensial listrik dari luar
yang besarnya melebihi potensial sel Daniell.
3. Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
a. Jenis elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion dalam siri elektrokimia
c. Kepekatan ion
4. Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia
Sel Elektrolisis dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan
bergerak ke masing-masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan
oleh arus elektrik.Anion bergerak menuju ke elektroda anoda manakala Kation
bergerak menuju ke elektroda katoda.
Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui
tindakbalas kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod) yang
berlainan dicelupkan kedalam suatu larutan masing- masing elektrolit.
Elektroda Zn dicelupkan ke dalam larutan ZnSO 4, Elektroda Cu dicelupkan ke
dalam larutan CuSO4 dan dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus yang
terhasil ialah sebanyak 1.10A.
5. Contoh Elektrolisis
a. Proses penyepuhan
Yaitu proses perubahan Energi listrik menjadi Energi kimia. Proses ini
melibatkan Elektroda (logam-logam yang dihubungkan dengan sumber listrik)
dan Elektrolit (cairan tempat logam-logam tadi dicelupkan). Penyepuhan
berguna untuk melapisi logam untuk perhiasan, atau juga untuk pencegahan
karat/korosi, seperti pada pipa atau besi, yang dilapisi oleh campuran besi
(Fe) dan Seng (Zn), yang disebut proses galvanisasi. Elektrolisis ini adalah
kebalikan dari proses yang terjadi pada baterei atau aki, dimana pada sumber
listrik itu terjadi proses perubahan dari energi kimia menjadi energi Listrik.

b. Elektrolisis Leburan Kalium Bromida


Ion kalium bergerak ke katoda/ ion bromida bergerak ke anoda.
- Anoda:
Ion bromida menyahcas secara membebaskan elektron kepada anoda.
2Br- + 2e Br2
Dua atom bromin akan membentuk satu molekul dwiatom bromin. Gas bromin
berwarna perang terbebas pada anode.

Katoda:
Ion kalium menyahcas secara menerima elektron daripada katode.
K+ + e K
Logam kalium berkilau terbentuk pada katoda

c. Elektrolisis aluminium oksida lebur.


Ion-ion Al3+ dan O2- dibebaskan apabila aluminium oksida dileburkan. Ion
Al3+ tertarik ke katod dan ion O2- tertarik ke anoda semasa elektrolisis.
Pemerhatian:
- Di anoda. Gas oksigen terhasil apabila ion-ion O 2- membuang elektron seperti
berikut;
2O2- O2 + 4e
- Di katoda. Logam aluminium berkilat terhasil apabila ion-ion Al3+ menerima
elektron.
Al3+ + 3e Al
Alat dan Bahan
Alat :
1. Elektrode karbon
2. Tabung U
3. Sumber arus 9 volt
4. Penjepit buaya dan kabel
5. Statif dan klem
6. Tabung reaksi
7. Pipet tetes
8. Rak tabung reaksi
Bahan:

:
:
:
:
:
:
:
:

2 buah
2 buah
1 buah
2 set
1 buah
4 buah
1 buah
1 buah

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Larutan CuSO4 1M
Larutan KI 1M
Fenolftalin
Larutan amilum/kanji
Lakmus merah
Lakmus biru

:
:
:
:
:
:

70 ml
70 ml
secukupnya
secukupnya
1 lembar
1 lembar

Prosedur Kerja
KEGIATAN 1 : Elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektroda karbon
1. Masukkan larutan Na2SO4 1M kedalam tabung U 1cm dari mulut tabung
2. Celupkan kedua elektroda pada masing-masing mulut tabung dan hubungkan
dengan sumber arus, elektrolisis selama 3 menit dan amati
3. Keluarkan elektroda dari larutan. Kemudian ujilah dengan kertas lakmus
dengan cara mencelupkan kertas lakmus merah dan lakmus biru (secara
bergantian) pada bagian anoda demikian pula pada bagian katoda
4. Amati perubahan yang terjadi dan masukkan data pengamatan kedalam table
KEGIATAN 2 : Elektrolisis larutan KI 1M dengan elektroda karbon
1. Masukkan larutan KI 1M kedalam tabung U 1cm dari mulut tabung
2. Celupkan kedua elektroda pada masing-masing mulut tabung dan hubungkan
dengan sumber arus, elektrolisis selama 3 menit dan amati
3. Siapkan 4 tabung reaksi. Kemudian isi 2 tabung reaksi dengan 2cm larutan
amilum dan isi juga 2 tabung reaksi lainnya dengan 2cm fenolftalin
4. Setelah 3 menit hentikan elektrolisis (matikan power supply), keluarkan
electroda dari larutan. Kemudian ambil larutan pada anoda dan katoda dengan
pipet tetes.
5. Teteskan larutan yang telah diambil dari anoda dan katoda ( 10 tetes) ke
dalam tabung reaksi. (10 tetes larutan dari anoda ke dalam larutan kanji dan
10 tetes anoda ke dalam fenolftalin, lakukan juga pada larutan di katoda)
KEGIATAN 3 : Elektrolisis larutan CuSO 4 1M dengan anode Cu dan katode Fe
1. Masukkan larutan CuSO4 1M kedalam tabung U 1cm dari mulut tabung
2. Celupkan kedua elektroda pada masing-masing mulut tabung dan hubungkan
dengan sumber arus, elektrolisis selama 5 menit dan amati
3. Keluarkan electrode dari larutan
4. Amati perubahan yang terjadi dan masukkan data pengamatan ke dalam table.

Data Pengamatan
Larutan yang
dielektrolisis

Na2SO4 1M

Perubahan yang terjadi


Katode/kutub
Anode/kutub
(-)
(+)
Sekitar
Sekitar
electrode C
electrode C
terjadi
terjadi
perubahan yaitu
perubahan yaitu
muncul
muncul
gelembung tapi
gelembung yang
sedikit
banyak, lebih
banyak dari pada
di katoda
Lakmus merah :
berubah menjadi
biru
Lakmus biru :
tidak berubah
warna, tetap biru

KI 1M

Lakmus merah :
tidak berubah
warna, tetap
merah

Sekitar
electrode C
terjadi
perubahan yaitu
muncul
gelembung dan
berubah warna
sedikit menjadi
hitam keunguan

Lakmus merah :
tidak berubah
warna yaitu
tetap merah
Sekitar
electrode C
terjadi
perubahan yaitu
berubah warna
menjadi merah
kecoklatan dan
berbau seperti
betadine.

Tabung reaksi
berisikan amilum
tidak berubah

Tabung reaksi
berisikan amilum
berubah warna
menjadi biru

warna saat
ditambahkan
larutan dari
katoda

Tabung reaksi
berisikan
fenolftalin
berubah warna
menjadi ungu
saat
ditambahkan
larutan dari
katoda

CuSo4 1M

keunguan saat
ditambahkan
larutan dari
anoda

Tabung reaksi
berisikan
fenolftalin tidak
berubah warna
saat
ditambahkan
larutan dari
anoda

Sekitar
electrode C
larutan
mengalami
perubahan
menjadi lebih
jernih dari
sebelumnya

Sekitar
electrode C
larutan
mengalami
perubahan
menjadi lebih
keruh dari
sebelumnya

Kondisi katode
(Fe) :
Fe yang tercelup
dalam larutan
berubah warna
menjadi hitam
pekat

Kondisi anode
(Cu):
Cu yang tercelup
dalam larutan
berubah warna
menjadi lebih
muda dari awal

Pembahasan
1. Elektrolisis KI
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Katoda
() berwarna hitam keunguan kami menyadari kesalahan/kekeliruan yang kami

lakukan sehingga warna pada katoda berwarna hitam, lalu anoda (+) berwarna
merah kecoklatan. Hal ini menunjukkan reaksi menghasilkan larutan yang
sifatnya basa (reduksi H2O pada katoda). Sementara, pada elektroda, katoda
dan anoda memiliki gelembung. Hal ini menunjukkan ada gas yang dihasilkan
oleh katoda ataupun anoda. Katoda menghasilkan gas hydrogen (reduksi H 2O)
dan anoda menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I-).
Sebagaimana reaksinya :
Katode(-) :
Anode(+) :

2H2O + 2e
2OH - + H2
2I
I2 + 2e

Reaksi keseluruhan : 2H2O + 2I


2OH - + I2
Terjadi juga perubahan pada tabung reaksi berisikan fenolftalin, yaitu
berubah warna menjadi ungu saat ditambahkan larutan dari katoda dan
tabung reaksi berisikan amilum tidak berubah warna saat ditambahkan
larutan dari katoda. Juga tabung reaksi berisikan amilum berubah warna
menjadi biru keunguan saat ditambahkan larutan dari anoda dan tabung
reaksi berisikan fenolftalin tidak berubah warna saat ditambahkan larutan
dari anoda.

2. Elektrolisis CuSO4
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada elektrode besi
dan tembaga. Elektrode Fe pada katoda (-) berubah warna menjadi hitam dan
electrode Cu pada anoda (+) berubah menjadi lebih cerah. Sementara, pada
elektroda, katoda terdapat endapan dan anoda tidak terdapat endapan. Hal
tersebut menunjukkan, pada katoda terjadi reduksi Cu 2+ yang menghasilkan
endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H 2O yang menghasilkan gas
oksigen (O2).
Sebagaimana reaksinya :
Katode(-) :
Anode(+) :

2Cu2+ + 4e
2Cu
+
2H2O
4H + O2 + 4e

Reaksi keseluruhan : 2Cu2++ 2H2O


3. Elektrolisis Na2SO4

2Cu + 4H+ + O2

Hasil pengamatan menunjukkan perubahan gelembung pada larutan.


Pada katoda (-), menghasilkan gelembung dalam jumlah yang sedikit dan pada
anoda(+)menghasilkan gelembung dalam jumlah yang lebih banyak. Pada
katoda lakmus merah mengalami perubahan warna menjadi warna biru
sedangkan pada lakmus biru tidak mengalami perubahan warna (tetap biru).
Dan pada anoda lakmus merah tidak mengalami perubahan warna (tetap
merah) sedangkan pada kertas lakmus biru mengalami perubahan menjadi
warna merah.
Sebagaimana reaksinya :
Katode(-) :
Anode(+) :

4H2O + 4e
4OH - + 2H2
2H2O
4H+ + O2 + 4e

Reaksi Keseluruhan : 2H2O

2H2 + O2

Kesimpulan
Kelompok kami telah melakukan percobaan elektrolisis dengan
menggunakan 3 larutan, yaitu larutan Na2SO4, KI, CuSO4. Dari hasil yang kami
peroleh masing-masing larutan memiliki perbedaan setelah di elektrolisis.
Perubahan-perubahan yang terjadi yaitu perubahan warna larutan, perubahan
pH larutan, perubahan kondisi elektroda seperti yang terjadi pada elektroda
Cu dan Fe. Dari percobaan elektrolisis larutan Na 2SO4 larutan pada ruang
anoda bersifat asam, sedangkan pada katoda basa, pada elektrolisis larutan
KI , electrode C pada anoda memiliki perubahan warna dari jernih menjadi
merah kecoklatan sedangkan pada katoda warna larutan tetap (tidak
mengalami perubahan warna), pada elektrolisis larutan CuSO 4 kondisi
electrode Fe pada katoda mengalami perubahan warna semula berwarna
berkarat dan kemudian berubah menjadi warna hitam sedangkan electrode Cu
pada anoda tidak terjadi perubahan warna namun Cu tersebut lebih mengkilap
dari sebelumnya.
Jadi, kesimpulan kami adalah:
1. Elektrolisis adalah proses peruraian zat eletrolit dalam bentuk larutan
atau lelehan oleh arus listrik searah.
2. Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda (reduksi) dan reaksi anoda
(oksidasi).Selain itu, sel elektrolisis terbagi menjadi dua yaitu, elektrolisis
larutan elektrolit dan elektrolisis leburan elektrolisis.
3.
Reaksi elektrolisis KI pada ruang katoda terjadi reduksi/pelepasan
elektron dari 2H2O + 2e menjadi H2 + 2OH-, sedangkan pada ruang anoda

terjadi oksidasi/penambahan elektron dari 2I - menjadi I2 + 2e. Hasil akhir


dari reaksi elektrolisis KI adalah 2KI + 2H 2O
2KOH + H2 + I2.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tujuan : mengamati reaksi yang terjadi di anodeReaksi Elektrolisis Alat dan Bahan : 1.
Pipa U 2. 4dan katode pada reaksi elektrolisis. Baterai 1,5 volt 3. Kabel sebanyak 2 4.
2 buah elektrode karbon 5. 2 buah penjepit buaya 6. Pipet tetes 7. Kertas lakmus merah 8.
Kertas Cara kerja : 1.lakmus biru 9. Larutan KI 0,5 M 10. Larutan fenoftalin
Rangkailah alat erektolisis. 2. Masukkan larutan KI pada pipa U himgga permukaan
larutan 2 cm dibawah mulut tabung. 3. Hubungkan kedua elektrode karbon dengan ujung
kabel menggunakan penjepit buaya. 4. Masukkan kedua elektrode karbon pada bagian
kiri dan kanan pada pipa U hingga tercelup dalam larutan. 5. Lakukan elektrolisis dengan
menggunakan ujung kabel yang lain dengan baterai 6 V. Elektrolisis dilakukan selama
10menit. 6. Masukkan kertas lakmus meran dan biru ke bagian katode. 7. Tetesi anode
dengan 4 tetes fenoftalin. 8. Amati dan Hasilcatat perubahan warna pada kertas lakmus
pada katode dan anode. pengamatan: Bagian yang diamati Perubahan yang terjadi
Katode Ketika diberi PP dikatode berwarna merah. Anode Dianode bewarna kuning
Pertanyaan: 1. Jelaskan ciri yang menunjukkan,meskipun diberi PP. adanya reaksi
elektrolisis pada katode dan anode? 2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi di katode
dan anode! 3. Berikan kesimpulan pada Reaksi : KI K+ + I- Katode : Jawaban
hasil percobaan tersebut1 Ciri-ciri yang terjadi: 1. 2H2O + 2e- 2OH- +H2 Anode :
2I- I2+2e- Reaksi yang terjadi secara tidak spontan dan berlangsung dengan bantuan
energi listrik dari luar,misalnya baterai. 2. Saat dialiri elektroda,di anode terjadi
perubahan warna dari bening menjadi kuning,sedangkan di katode tidak terjadi
perubahan warna. 3. Pada saat diberi PP di Reaksi ; Na2SO4 2Na+ + SO42- Katode:
2H2O + 2e- katode,larutan pink. Ciri-ciri yang terjadi: 1. 2OH- + H2 Anode:2H2O
4H+ + O2 + 4e- Reaksi terjadi secara tidak spontan dan berlangsung dengan bantuan
energi listrik dari luar,misalnya baterai. 2. Pada saat diberi PP, di anode pada larutan
tetap,tidak terjadi perubahan warna. 3. Saat dialiri elektroda,di katode pada larutan
berwarna pink,sedangkan di anode tidak terjadi perubahan warna. 4. Pada saat dialiri
listrik,di katode maupun Dasar teori Pada sel elektrolisis, reaksidi anode terjadi
gelembung. oksidasi terjadi di anode dan reduksi terjadi di katode sebagaimana sel volta.
Reaksi elektrolisis berlangsung kompleks. Spesi yag bereaksi berupa kation, anion, air
atau elektrodenya. Spesi yang mengalami reduksi di katode berupa spesi yang
mempunyai potesial elektrode lebih positif. Spesi yang mengalami oksidasi di anode
berupa spesi yang mempunyai potensial elektrode lebih negatif. Elektrode yang
digunakan dapat berupa inert yaitu elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi. Unjuk
kreativitas Berdasarkan percobaan tersebut,gantilah laruan kalium iodide(KI) dengan
larutan kalium sulfat (Na2SO4) 0,5 M tanpa penambahan larutan amilum.kertas lakmus
merah dan kertas lakmus biru masing-masing dimasukkan ke bagian katode dan
anode.Amati ciri yang menunjukkan Kesimpulan Pada larutan KI diberi PP
diterjadinya elektrolisis! katode,maka larutan itu berubah menjadi larutan

pink.Sedangkan pada larutan Na2SO4 Pada saat diberi PP, di anode pada larutan
tetap,tidak terjadi perubahan warna.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
PEMBAHASAN
* Larutan KI
Dalam larutan KI menghasilkan gelembung gas pada katoda. Sedangkan gelembung gas
dan endapanya berwarna kuning kecoklatan pada anoda
Reaksi yang terjadi adalah
KI
K+ + IKatoda (-) : 2H2O(aq) + 2eAnoda (+) : 2I+
r. elektrolisis : 2H2O(aq) + 2I-

2OH-(aq) + H2(g)
I2 + 2e2OH-(aq) ) + H2(g) + I2

Dikatoda terjadi reaksi reduksi air karena ion K+ adalah ion dari logam golongan IA yang
memiliki Eo paling negatif sehingga tidak bisa mengalami reduksi. Memang tidak
menunjukan perubahan yang signifikan, tetapi terbentuk gelembung gelembung yang
belum dikenali apa jenisnya . pada saat dimasukkan kertas lakmus merah menjadi biru
pda kutub katoda (-) dan anoda (+).

Larutan CuSO4
Hasil pengamatan menunjukkan terjadinya korosis di katoda dan anoda tidak terdapat
endapan, pada saat dimasukkan kertas lakmus biru menjadi merah pada kutub katoda (-)
dan anoda (+).. hal tersebut menunjukkan pada katoda terjadi reduksi Cu2+ yang
menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menghasilkan gas
oksigen. Sebagaimana reaksinya

CuSO4
Cu2+ + SO42Katoda (-) : Cu2++ 2eCu
x2
+
Anoda (+) : 2H2O
4H + O2 + 4e x1
2+
r. elektrolisis : 2Cu + 2H2O
2Cu + 4H+ + O2
.

Larutan Na2SO4
Hasil pengamatan menunjukan tidak terjadi perubahan warna pada lakmus biru tetap
menjadi biru pada kutub katoda(-) dan anoda(+) dan bersifat netral. Sementara pada
elektroda pada kedua duanya menghasilkan gelembung, baik katoda maupun anoda.
Katoda menghasilkan gas hydrogen(H2 (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas
oksigen (O2) (oksidasi H2O) sebagaimana reaksinya :

Na2SO4
Na2+ + SO4Katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e2OH-(aq) + H2(g)
x2
+
Anoda (+) : 2H2O
4H + O2 + 4e
x1
+
2
r. elektrolisis : 4H2O(aq) + 2H2O
4OH (aq) +2H2(g) + 4H + O
: 2H2O
2H2 + O2
Xxxxxxxxxxxxxxx

ELEKTROLISA
A. TUJUAN
Mempelajari perubahan-perubahan
larutan garam

yang

terjadi

pada

elektrolisis

Na2SO4 (Natrium Sulfat) dan KI (Kalium Iodida) CuSO4(tembaga


sulfat), NaOH (natrium hidroksida).
B. TEORI DASAR
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik
searah. Dalam sel
elektrolisis energi listrik dapat menghasilkan reaksi kimia. Sel
elektrolisis berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan
elektron yang mengalir dari anode ke katode. Elektron dialirkan melalui
elektrode yang tidak bereaksi (in e rt). Biasanya digunakan batang
karbon atau platina. Dalam elektrolisis, pada anode terjadi oksidasi
(melepaskan elektron) sedangkan pada katode terjadi reduksi.
C. HIPOTESIS
Pada proses elektrolisis larutan Na2SO4 dan KI dan CuSO4 dan NaOH
terjadi perubahan kandungan ion H+ dan OH- dalam tiap larutan.
ELEKTROLISIS
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
BERBAGAI LARUTAN ELEKTROLIT
ALAT :
1.TABUNG U

ELEKTROLISA
BAHAN

1. KI 0,5 M

DARI
:

LARUTAN

2. ELEKTRODA KARBON

2. Na2SO4 0,5 M

3. WIRE

3. NaOH 0,5 M

4.KLEM DAN STATIF

4. CuSO4 0,5 M

5. BATTERAI

5. P.P (pnolptalein)

6. RAK DAN TABUNG REAKSI

6. Amilum

7. PIPET TETES

7. Indikator Universal

8. BEAKER GLASS

I. ELEKTROLISA LARUTAN KI
CARA KERJA :
1. Pasanglah alat elektrolisis
2. Amat percobaan sampai terlihat perubahan pada kedua elektroda
3. Dengan menggunakan pipet tetes pindahkan larutan dari ruang katoda ke dalam dua
tabung reaksi masing-masing 2ml.
Pada tabung 1 : tambah 2 tetes pnolptalein
Pada tabung 2 : tambah 2 tetes larutan amilum.
4.

Hasil
Larutan dari
ruang
Katoda (+)
Anoda ( - )

Perubahan
selama
elektrolisa
Tidak ada
gelembung,
berwarna kuning
Ada gelembung,
berwarna bening

percobaan
Di tambah
pnolptalein

Ditambah
amilum

kuning

Kebiru-biruan

bening

ungu

RUMUSAN MASALAH
PERTANYAAN :
1. 1. Zat apa yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisa? Jelaskan !

2. 2. Ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisa. Jelaskan !


3. 3. Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi:
a. Di anoda
b. Di katoda
JAWABAN :
1. 1. Zat yang dihasilkan adalah I2 sebagai hasil elektrolisis dari ion Iada elektrolisis larutan KI Pada anoda terjadi oksidasi ion I - yang
terbukti setelah ditetesi amilum berubah warna dari yang
awalnya kuning kecoklatan menjadi biru (biru dongker).
2. 2. Ion K+ dan OH- karena pada katoda: gas yang terdapat selama proses
elektrolisis adalah gas H2 yang terbukti dengan munculnya gelembunggelembung gas sehingga ion K+ dan OH- yang terdapat di ruang
katoda.
3. 3. a. Ruang katoda = OH- dengan sifat larutannya adalah basa.
2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH- (aq)
b. Ruang anoda: 2I- I2 + 2e

II. ELEKTROLISA LARUTAN Na 2SO 4

Prosedur:
1. Kedalam 50ml larutan Na2SO4 0,5M, tambahkan 10 tetes
fnolftalein.
2. Jepit tabung U pada statif dan masukkan larutan Na 2SO4 yang
telah ditetes pnolptalein tadi.
3. Alirkan arus seperti pada percobaan larutan KI dan amati hasil
percobaan :
Elektrolisis larutan Na2SO4:
- Warna larutan + indikator
- Warna sebelum di elektrolisis
- Warna sesudah di elektrlisis
- Warna pada ruang katoda
- Warna pada ruang anoda
bergelembung
4. Hasil percobaan :

:: bening
:: bening dan bergelembung
:
keungu-unguan
dan

a. Warna sebelum di elektrolisis : bening


b. Warna pada ruang katoda : bening dan bergelembung
c. Warna pada ruang anoda
:
keungu-unguan
dan
bergelembung
5. A. dari hasil percobaan warna indikator apakah yang terbentuk
H+ atau OH- pada ruang katoda dan pada ruang anoda?
Ruang katoda= OH- dengan sifat larutannya adalah basa.
2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH- (aq)
Ruang anoda = H+ dengan sifat larutannya adalah asam.
2H2O(l) 4H+(aq) +O 2 (g) +4e
Yang terbukti dengan munculnya gelembung-gelembung gas.
B. bila gas yang terjadi pada katoda (H2) dan pada anoda gas
O2. Tulis persamaan reaksi setengah sel pada katoda dan
anoda
Na2SO4(aq) 2Na + (aq) +SO 4 2- (aq)
A(+)

2H2O(l)
4H+(aq) +O 2 (g) +4e
x1
K (-)
2H2O(l) + 2e
H2(g) + 2OH (aq)

x2

+
2H2O(l)+ 4H2O(l) 4H+(aq) + O2(g) +2H2 (g) + 4OH(aq)
2H2O(l)

O2(g) +2H2 (g)

III. ELEKTROLISA LARUTAN CuSO4


Prosedur:
1. Kedalam 50ml larutan CuSO4 0,5M, tambahkan 10 tetes fnolftalein.
2. Jepit tabung U pada statif dan masukkan larutan CuSO4 yang
telah ditetes pnolptalein tadi dengan elektroda/anoda C.
3. Alirkan arus seperti pada percobaan larutan KI dan larutan
Na2SO4 dan amati hasil percobaan :
4. Hasil percobaan
:
Warna sebelum di elektrolisis
: biru
Warna sesudah di elektrlisis : Warna pada ruang katoda
: tidak terjadi reaksi apa-apa,
tidak terjadi perubahan warna.
Warna pada ruang anoda
:
terbentuk
gas
oksigen
dan
bergelembung,
tidak
terjadi
perubahan warna.
5. A. dari hasil percobaan warna indikator apakah yang terbentuk H +
atau OH- pada ruang katoda dan pada ruang anoda?

di anoda akan terbentuk gas oksigen dan di katoda akan terbentuk endapan
tembaga murni. Sulfat tidak dapat dioksidasi karena mengandung ion okso.
Selama elektrolisis, tembaga dari anoda terus menerus dilarutkan kemudian
diendapkan pada katode.
Ruang katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu (s)
Ruang anoda : 2H2O(l)

4H+(aq) +O 2 (g) +4e

B. bila gas yang terjadi pada anoda terdapat gas O 2. Tulis


persamaan reaksi setengah sel pada katoda dan anoda!
CuSO4 (aq)

Cu2+(aq) + SO42-(aq)

Katoda : Cu2+(aq) + 2e
4H+(aq) +O 2 (g) +4e

Cu (s)

x2

Anoda : 2H2O(l)

x1

2Cu2+ + 2H2O 2Cu + 4H+ + O2

IV. ELEKTROLISA LARUTAN CuSO 4 dengan elektroda anoda


Cu dan katoda C
Prosedur:
1. Kedalam 50ml larutan CuSO4 0,5M, tambahkan 10 tetes
fnolftalein.
2. Jepit tabung U pada statif dan masukkan larutan CuSO 4 yang
telah ditetes pnolptalein tadi, dengan elektroda anoda Cu
dan katoda C
3. Alirkan arus seperti pada percobaan larutan KI dan larutan
Na2SO4 dan amati hasil percobaan :
4. Hasil percobaan :
Warna sebelum di elektrolisis
: biru
Warna sesudah di elektrlisis
:Warna pada ruang katoda
: terbentuk endapan
Warna pada ruang anoda
: terbentuk gas oksigen
dan bergelembung
5. A. dari hasil percobaan warna indikator apakah yang terbentuk
H+ atau OH- pada ruang katoda dan pada ruang anoda?
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, bermuatan negatif.

Pada katoda ion Cu2+ menangkap elektron dan mengendap


menjadi logam Cu.
Katoda (C) : Cu2+(aq) + 2e Cu (s)
Anoda (Cu) : 2OH- + H2 2H2O +2eB. bila gas yang terjadi pada anoda terdapat gas O2. Tulis
persamaan reaksi setengah sel pada katoda dan anoda!
Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode dan anode Cu. Pada elektrolisis
larutan CuSO4 dengan elktrode Cu terbentuk endapan Cu di katode dan
anodenya (Cu) larut.hasil-hasil itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam
larutan CuSO4 terdapat ion Cu2+, ion SO42- molekul air serta logam tembaga
(elektrode). Berbeda dengan elktrode grafit yang inert (sukar beraksi),
tembaga dapat mengalami oksidasi di anode. Kemungkinan reaksi yang terjadi
di katode aldah reduksi ion Cu2+ atau reduksi air.
CuSO4 (aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katoda (C) : Cu2+(aq) + 2e Cu (s)
Anoda (Cu) : 2OH- + H2

2H2O +2e-

Cu2+ + 2OH- + H2 Cu +2H2O


Oleh karena potensial reduksi Cu2+ lebih besar maka reduksi ion Cu2+ lebih
mudah berlangsung. Sementara itu, kemungkinan reaksi yang terjadi di anode
adalah oksidasi ion SO42- ,oksidasi air atau akosidasi Cu.
2SO42- S2O82- + 2e E = -2.71 V
2H2O 4H+ + O2 + 4e E = -1.23 V
Cu Cu2+ + 2e E = -0.34 V
Oleh karena potensial oksidasi Cu paling besar maka oksidasi tembaga lbih
mudah berlangsung. Jadi, elektrolisis larutan CuSO4 dengan Cu menghasilkan
endapan Cu di katode dan melarutkan Cu di anode.
CuSO4 Cu2+ + SO42Katode : Cu2+ + 2e Cu
Anode : Cu Cu2+ + 2e

Cu Cu
(anode)

(katode)

Berdasarkan daftar potensial elektrode standar dapat dibuat suatu ramalan


tentang reaksi katode dan reaksi anode pada suatu elktrolisis. Ramalan
mungkin akan meleset jika spesi yang terlibat mempunyai overpotensial
yang signifikan.

V. ELEKTROLISA LARUTAN NaOH


1. Kedalam 50ml larutan NaOH 0,5M, tambahkan 10 tetes
fnolftalein.
2. Jepit tabung U pada statif dan masukkan larutan NaOHyang telah
ditetes pnolptalein tadi, dengan elektroda / anoda C.
3. Alirkan arus seperti pada percobaan larutan KI dan larutan Na2SO4
dan larutan CuSO4 dan amati hasil percobaan :
4. Hasil percobaan :
Warna sebelum di elektrolisis
: bening
Warna sesudah di elektrlisis
:Warna pada ruang katoda
: terbentuk gas H2 dan
bergelembung.
Warna pada ruang anoda
: terbentuk gas oksigen dan
bergelembung
5. A. dari hasil percobaan warna indikator apakah yang terbentuk
H+ atau OH- pada ruang katoda dan pada ruang anoda?
Ruang katoda= OH- dengan sifat larutannya adalah basa.
2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH- (aq)
Ruang anoda = H+ dengan sifat larutannya adalah asam.
2H2O(l) 4H+(aq) +O 2 (g) +4e
Yang terbukti dengan munculnya gelembung-gelembung gas.
B. bila gas yang terjadi pada katoda atau anoda gas H2 atau O2.
Tulis persamaan reaksi setengah sel pada katoda dan anoda!
NaOH (aq) Na+(aq) + OH-(aq)

Katoda (C) : 2H2O (l) + 2e 2OH-(aq) + H2 (g)

x2

Anoda (C): 2H2O(l)

4H (aq) +O 2 (g) +4e

x1

4H2O(l) 4H+(aq) +

2OH - (aq)

H2

(g)

+O 2 (g)

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Volume gas yang terbentuk berbanding lurus dengan
konsentrasi, dimana semakin besar konsentrasi suatu
larutan, semakin besar pula gas yang terbentuk.
Hasil dari elektrolisis bergantung pada jenis elektrolit,serta elektroda yang
digunakan.
Pada sel elektrolisis arus listrik, berasal dari luar yang dialirkan dalam
larutan sel.
NaOH berfungsi sebagai larutan elektrolit, yaitu suatu
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena
terionisasi sempurna.
Pada sel elektrolisis, anodanya bermuatan positif dan
katodanya bermuatan negatif.
Penguraian suatu senyawa kimia menjadi unsur-unsur
pembentuknya yang lebih sederhana dapat dilakukan
dengan elektrolisis yang dihubungkan dengan arus listrik.
Arus listrik/tegangan yang digunakan diperlukan untuk
menjalankan reaksi elektrode-elektrode yang dihubungkan
oleh pipa U dan larutan elektrolit.
Pada katoda terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi
reaksi oksidasi.
Pipa U berfungsi untuk mendapatkan hasil elektrolisa yang baik karena
kedua gas hasil tidak saling bercampur
Xxxxxxxxxxxxxx

Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana terjadi bentuk perubahan energy
listrik menjadi energy kimia.
Dalam sel ini, pada saat arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit, akan
terjadi pemisahan ion ion dalam larutan, di mana ion ion positif (kation) akan
mendekati elektroda negative (katoda) dan ion ion negative (anion) akan
mendekati elektroda positif (anoda).
Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi ion atau air dan pada anoda akan terjadi
oksidasi anion atau air, atau logam elektroda, bergantung pada jenis elektrolit
serta anoda yang digunakan.
Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik
digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel elektrolisis
terdiri dari sebuah electrode, elektrolit, dan sumber arus searah. Electron
memasuki sel elektrolisis melelui kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam
larutan menyerap electron dari katoda dan mengalami reduksi. Sedangkan spesi
lain melepas electron di anoda dan mengalami oksidasi.
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi, dan reaksi anoda,
yaitu oksidasi. Spesi yang terlibat dalam reaksi katoda dan anoda bergantung
pada potensial elektroda dari spesi tersebut. Ketentuannya sebagai berikut.
Spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah spesi yang potensial
reduksinya terbesar.
Spesi yang mengalami oksidasi di anoda adalah spesi yang potensial
oksidasinya terbesar.
Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Elektrolisis larutan elektrolit.
2. Elektrolisis larutan non elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Elektroda inert/tidak aktif (elektroda karbon, platina, dan emas)
2. Elektroda selain inert/aktif.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

ALAT DAN BAHAN :


Pipa U.
Tabung reaksi.
Baterai 1,5 V sebanyak 3 buah.
kabel sebanyak 2 buah.
2 elektrode karbon.
2 penjepit buaya.
Pipet tetes.
Statif.
Kertas lakmus merah.
Kertas lakmus biru.
Larutan KI 0,5 M.
Larutan Na2SO4 0,5 M.
Larutan CuSO4 0,5 M.

14. Larutan amilum.


15. Indikator fenolftalein.
D.
1.
2.
3.

CARA KERJA :
Siapkan alat dan bahan.
Gunakan jas laboratorium dengan benar.
Cuci peralatan yang akan digunakan, seperti tabung reaksi, pipa U, pipet tetes,
dan elektrode.
4.
Lap dengan bersih dan biarkan hingga kering.
5.
Rangkailah alat elektrolisis seperti gambar berikut :

rangkaian sel elektrolisis


6. Masukkan larutan KI secukupnya dalam pipa U hingga elektrode bisa tercelup
ke dalam larutan tersebut.
7. Hubungkan elektrode karbon dengan ujung kabel dengan penjepit buaya.
8. Masukkan elektrode pada bagian kanan dan kiri pipa U hingga tercelup larutan.
9. Lakukan elektrolisis dengan menghubungkan ujung kabel yang lain dengan
baterai 4,5 V. Lakukan elektrolisis selama 10 menit.
10. Masukkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam tabung reaksi yang masih
kosong.
11. Ambil larutan dari katode dengan menggunakan pipet tetes dan masukkan ke
dalam tabung reaksi yang telah diisi dengan kertas lakmus.
12. Ambil beberapa tetes larutan di katode dan masukkan ke dalam tabung reaksi
yang masih kosong. Tetesi dengan indikator fenolftalein.
13. Kemudian masukkan larutan amilum ke dalam tabung reaksi lainnya yang
masih kosong. Tetesi larutan amilum dengan larutan yang berasal dari anode.
14. Amati perubahan yang terjadi di masing-masing tabung reaksi.
15. Catatlah perubahan-perubahan yang terjadi.
16. Gantilah larutan KI dengan Na2SO4 dan CuSO4.
17. Ulangi langkah 6-15 dengan teliti dan cermat.
18. Setelah semuanya selesai, cuci kembali peralatan yang telah digunakan dan
rapikan jas laboratorium.
E.

DATA PENGAMATAN :

Berikut adalah data dari pengamatan elektrolisis yang dilakukan dengan


menggunakan elektrode karbon:
JENIS
LARUTAN
KI
Na2SO4

CuSO4

KATODE
ANODE
Gelembung-gelembung gas Endapan berwarna kuning
Gelembung-gelembung gas Gelembung-gelembung gas
(banyak)
(sedikit)
Endapan tembaga

Gelembung-gelembung gas

F.
ANALISIS DATA
1.
LARUTAN KI
Dalam larutan KI dihasilkan gelembung-gelembung gas pada katode dan
endapan berwarna kuning pada anode. Reaksi yang terjadi adalah:
KI(aq)
K+(aq) + I-(aq)
K : 2H2O(l) + 2eH2(g) + OH-(aq)
A : 2I (aq)
I2(g) + 2e
Di katode terjadi reaksi reduksi air karena ion K + adalah ion dari logam golongan
IA yang termasuk logam memiliki Eo paling negatif sehingga tidak bisa
mengalami reduksi. Memang tidak menunjukkan perubahan yang signifikan,
tetapi terbentuk gelembung-gelembung yang belum dikenali apa jenisnya.
Sedangkan pada anode terjadi oksidasi I - menjadi I2, karena Eo yang bernilai
positif. Terbukti bahwa pada larutan di anode yang terelektrolisis tercipta
endapan berwarna kuning yang kuning itu sendiri merupakan identitas dari iodin.
Pada suhu ruangan, iodin berwujud cair. Serta percobaan untuk membuktikan
bahwa iodin benar-benar terbentuk dilakukan pengambilan larutan dari anode
dan diteteskan pada amilum, hasilnya positif mengandung iodin karena
mengubah amilum menjadi ungu kehitam-hitaman.
2.

LARUTAN Na2SO4

Dalam larutan Na2SO4 dihasilkan banyak gelembung gas pada katode dan
sedikit gelembung gas pada anode. Reaksi yang terjadi adalah:
Na2SO4
2Na+(aq) + SO42-(aq)
K : 2H2O(l) + 2eH2(g) + OH-(aq)
+
A : 2H2O(l)
4H (aq) + O2(g) + 4ePada katode, yang seharusnya direduksi adalah ion Na +. Karena logam Na
adalah logam golongan IA yang memiliki Eo yang sangat negatif, maka yang
tereduksi adalah air. Reaksi yang terjadi seperti tercantum pada reaksi di atas.
Sedangkan pada anode, juga terjadi oksidasi air karena anion larutan yang
dielektrolisis merupakan anion oksi.
3.
LARUTAN CuSO4
Dalam larutan CuSO4 dihasilkan endapan tembaga pada katode dan sedikit
gelembung gas pada anode. Reaksi yang terjadi adalah:
CuSO4
Cu2+(aq) + SO42-(aq)
2+
K : Cu (aq) + 2eCu(s)
A : 2H2O(l)
4H+(aq) + O2(g) + 4ePada katode, tidak terjadi reduksi air karena ion yang ada di katode bukan
merupakan ion dari logam golongan utama, selain itu elektrode yang digunakan
juga elektrode yang inert. Maka, yang tereduksi adalah Cu2+ sendiri.
Pada anode dihasilkan gas oksigen dan ion-ion H + sebagai produk dari oksidasi
air. Oksidasi air terjadi karena anion pada anode merupakan anion dari asam
oksi yang tidak dapat dioksidasi.
G.
1.
2.
3.
4.

KESIMPULAN :
Pada anode mengalami reaksi oksidasi.
Pada katode mengalami reaksi reduksi.
Reaksi reduksi oksidasi selalu terjadi bersamaan
Jenis elektroda mempengaruhi reaksi yang terjadi dalam sel elektrolisis.

ELEKTROLISA
A. TUJUAN
Mempelajari perubahan-perubahan
larutan garam

yang

terjadi

pada

elektrolisis

Na2SO4 (Natrium Sulfat) dan KI (Kalium Iodida) CuSO4(tembaga


sulfat), NaOH (natrium hidroksida).
B. TEORI DASAR
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik
searah. Dalam sel
elektrolisis energi listrik dapat menghasilkan reaksi kimia. Sel
elektrolisis berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan
elektron yang mengalir dari anode ke katode. Elektron dialirkan melalui
elektrode yang tidak bereaksi (in e rt). Biasanya digunakan batang
karbon atau platina. Dalam elektrolisis, pada anode terjadi oksidasi
(melepaskan elektron) sedangkan pada katode terjadi reduksi.
C. HIPOTESIS
Pada proses elektrolisis larutan Na2SO4 dan KI dan CuSO4 dan NaOH
terjadi perubahan kandungan ion H+ dan OH- dalam tiap larutan.
ELEKTROLISIS
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
BERBAGAI LARUTAN ELEKTROLIT
ALAT :
1.TABUNG U

ELEKTROLISA
BAHAN

1. KI 0,5 M

DARI
:

LARUTAN

2. ELEKTRODA KARBON

2. Na2SO4 0,5 M

3. WIRE

3. NaOH 0,5 M

4.KLEM DAN STATIF

4. CuSO4 0,5 M

5. BATTERAI

5. P.P (pnolptalein)

6. RAK DAN TABUNG REAKSI

6. Amilum

7. PIPET TETES

7. Indikator Universal

8. BEAKER GLASS

I. ELEKTROLISA LARUTAN KI
CARA KERJA :
1. Pasanglah alat elektrolisis
2. Amat percobaan sampai terlihat perubahan pada kedua elektroda
3. Dengan menggunakan pipet tetes pindahkan larutan dari ruang katoda ke dalam dua
tabung reaksi masing-masing 2ml.
Pada tabung 1 : tambah 2 tetes pnolptalein
Pada tabung 2 : tambah 2 tetes larutan amilum.
4.

Hasil
Larutan dari
ruang
Katoda (+)
Anoda ( - )

Perubahan
selama
elektrolisa
Tidak ada
gelembung,
berwarna kuning
Ada gelembung,
berwarna bening

percobaan
Di tambah
pnolptalein

Ditambah
amilum

kuning

Kebiru-biruan

bening

ungu

RUMUSAN MASALAH
PERTANYAAN :
1. 1. Zat apa yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisa? Jelaskan !

2. 2. Ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisa. Jelaskan !


3. 3. Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi:
a. Di anoda
b. Di katoda
JAWABAN :
1. 1. Zat yang dihasilkan adalah I2 sebagai hasil elektrolisis dari ion Iada elektrolisis larutan KI Pada anoda terjadi oksidasi ion I - yang
terbukti setelah ditetesi amilum berubah warna dari yang
awalnya kuning kecoklatan menjadi biru (biru dongker).
2. 2. Ion K+ dan OH- karena pada katoda: gas yang terdapat selama proses
elektrolisis adalah gas H2 yang terbukti dengan munculnya gelembunggelembung gas sehingga ion K+ dan OH- yang terdapat di ruang
katoda.
3. 3. a. Ruang katoda = OH- dengan sifat larutannya adalah basa.
2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH- (aq)
b. Ruang anoda: 2I- I2 + 2e

II. ELEKTROLISA LARUTAN Na 2SO 4

Prosedur:
1. Kedalam 50ml larutan Na2SO4 0,5M, tambahkan 10 tetes
fnolftalein.
2. Jepit tabung U pada statif dan masukkan larutan Na 2SO4 yang
telah ditetes pnolptalein tadi.
3. Alirkan arus seperti pada percobaan larutan KI dan amati hasil
percobaan :
Elektrolisis larutan Na2SO4:
- Warna larutan + indikator
- Warna sebelum di elektrolisis
- Warna sesudah di elektrlisis
- Warna pada ruang katoda
- Warna pada ruang anoda
bergelembung
4. Hasil percobaan :

:: bening
:: bening dan bergelembung
:
keungu-unguan
dan

a. Warna sebelum di elektrolisis : bening


b. Warna pada ruang katoda : bening dan bergelembung
c. Warna pada ruang anoda
:
keungu-unguan
dan
bergelembung
5. A. dari hasil percobaan warna indikator apakah yang terbentuk
H+ atau OH- pada ruang katoda dan pada ruang anoda?
Ruang katoda= OH- dengan sifat larutannya adalah basa.
2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH- (aq)
Ruang anoda = H+ dengan sifat larutannya adalah asam.
2H2O(l) 4H+(aq) +O 2 (g) +4e
Yang terbukti dengan munculnya gelembung-gelembung gas.
B. bila gas yang terjadi pada katoda (H2) dan pada anoda gas
O2. Tulis persamaan reaksi setengah sel pada katoda dan
anoda
Na2SO4(aq) 2Na + (aq) +SO 4 2- (aq)
A(+)

2H2O(l)
4H+(aq) +O 2 (g) +4e
x1
K (-)
2H2O(l) + 2e
H2(g) + 2OH (aq)

x2

+
2H2O(l)+ 4H2O(l) 4H+(aq) + O2(g) +2H2 (g) + 4OH(aq)
2H2O(l)

O2(g) +2H2 (g)

III. ELEKTROLISA LARUTAN CuSO4


Prosedur:
1. Kedalam 50ml larutan CuSO4 0,5M, tambahkan 10 tetes fnolftalein.
2. Jepit tabung U pada statif dan masukkan larutan CuSO4 yang
telah ditetes pnolptalein tadi dengan elektroda/anoda C.
3. Alirkan arus seperti pada percobaan larutan KI dan larutan
Na2SO4 dan amati hasil percobaan :
4. Hasil percobaan
:
Warna sebelum di elektrolisis
: biru
Warna sesudah di elektrlisis : Warna pada ruang katoda
: tidak terjadi reaksi apa-apa,
tidak terjadi perubahan warna.
Warna pada ruang anoda
:
terbentuk
gas
oksigen
dan
bergelembung,
tidak
terjadi
perubahan warna.
5. A. dari hasil percobaan warna indikator apakah yang terbentuk H +
atau OH- pada ruang katoda dan pada ruang anoda?

di anoda akan terbentuk gas oksigen dan di katoda akan terbentuk endapan
tembaga murni. Sulfat tidak dapat dioksidasi karena mengandung ion okso.
Selama elektrolisis, tembaga dari anoda terus menerus dilarutkan kemudian
diendapkan pada katode.
Ruang katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu (s)
Ruang anoda : 2H2O(l)

4H+(aq) +O 2 (g) +4e

B. bila gas yang terjadi pada anoda terdapat gas O 2. Tulis


persamaan reaksi setengah sel pada katoda dan anoda!
CuSO4 (aq)

Cu2+(aq) + SO42-(aq)

Katoda : Cu2+(aq) + 2e
4H+(aq) +O 2 (g) +4e

Cu (s)

x2

Anoda : 2H2O(l)

x1

2Cu2+ + 2H2O 2Cu + 4H+ + O2

IV. ELEKTROLISA LARUTAN CuSO 4 dengan elektroda anoda


Cu dan katoda C
Prosedur:
1. Kedalam 50ml larutan CuSO4 0,5M, tambahkan 10 tetes
fnolftalein.
2. Jepit tabung U pada statif dan masukkan larutan CuSO 4 yang
telah ditetes pnolptalein tadi, dengan elektroda anoda Cu
dan katoda C
3. Alirkan arus seperti pada percobaan larutan KI dan larutan
Na2SO4 dan amati hasil percobaan :
4. Hasil percobaan :
Warna sebelum di elektrolisis
: biru
Warna sesudah di elektrlisis
:Warna pada ruang katoda
: terbentuk endapan
Warna pada ruang anoda
: terbentuk gas oksigen
dan bergelembung
5. A. dari hasil percobaan warna indikator apakah yang terbentuk
H+ atau OH- pada ruang katoda dan pada ruang anoda?
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, bermuatan negatif.

Pada katoda ion Cu2+ menangkap elektron dan mengendap


menjadi logam Cu.
Katoda (C) : Cu2+(aq) + 2e Cu (s)
Anoda (Cu) : 2OH- + H2 2H2O +2eB. bila gas yang terjadi pada anoda terdapat gas O2. Tulis
persamaan reaksi setengah sel pada katoda dan anoda!
Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode dan anode Cu. Pada elektrolisis
larutan CuSO4 dengan elktrode Cu terbentuk endapan Cu di katode dan
anodenya (Cu) larut.hasil-hasil itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam
larutan CuSO4 terdapat ion Cu2+, ion SO42- molekul air serta logam tembaga
(elektrode). Berbeda dengan elktrode grafit yang inert (sukar beraksi),
tembaga dapat mengalami oksidasi di anode. Kemungkinan reaksi yang terjadi
di katode aldah reduksi ion Cu2+ atau reduksi air.
CuSO4 (aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katoda (C) : Cu2+(aq) + 2e Cu (s)
Anoda (Cu) : 2OH- + H2

2H2O +2e-

Cu2+ + 2OH- + H2 Cu +2H2O


Oleh karena potensial reduksi Cu2+ lebih besar maka reduksi ion Cu2+ lebih
mudah berlangsung. Sementara itu, kemungkinan reaksi yang terjadi di anode
adalah oksidasi ion SO42- ,oksidasi air atau akosidasi Cu.
2SO42- S2O82- + 2e E = -2.71 V
2H2O 4H+ + O2 + 4e E = -1.23 V
Cu Cu2+ + 2e E = -0.34 V
Oleh karena potensial oksidasi Cu paling besar maka oksidasi tembaga lbih
mudah berlangsung. Jadi, elektrolisis larutan CuSO4 dengan Cu menghasilkan
endapan Cu di katode dan melarutkan Cu di anode.
CuSO4 Cu2+ + SO42Katode : Cu2+ + 2e Cu
Anode : Cu Cu2+ + 2e

Cu Cu
(anode)

(katode)

Berdasarkan daftar potensial elektrode standar dapat dibuat suatu ramalan


tentang reaksi katode dan reaksi anode pada suatu elktrolisis. Ramalan
mungkin akan meleset jika spesi yang terlibat mempunyai overpotensial
yang signifikan.

V. ELEKTROLISA LARUTAN NaOH


1. Kedalam 50ml larutan NaOH 0,5M, tambahkan 10 tetes
fnolftalein.
2. Jepit tabung U pada statif dan masukkan larutan NaOHyang telah
ditetes pnolptalein tadi, dengan elektroda / anoda C.
3. Alirkan arus seperti pada percobaan larutan KI dan larutan Na2SO4
dan larutan CuSO4 dan amati hasil percobaan :
4. Hasil percobaan :
Warna sebelum di elektrolisis
: bening
Warna sesudah di elektrlisis
:Warna pada ruang katoda
: terbentuk gas H2 dan
bergelembung.
Warna pada ruang anoda
: terbentuk gas oksigen dan
bergelembung
5. A. dari hasil percobaan warna indikator apakah yang terbentuk
H+ atau OH- pada ruang katoda dan pada ruang anoda?
Ruang katoda= OH- dengan sifat larutannya adalah basa.
2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH- (aq)
Ruang anoda = H+ dengan sifat larutannya adalah asam.
2H2O(l) 4H+(aq) +O 2 (g) +4e
Yang terbukti dengan munculnya gelembung-gelembung gas.
B. bila gas yang terjadi pada katoda atau anoda gas H2 atau O2.
Tulis persamaan reaksi setengah sel pada katoda dan anoda!
NaOH (aq) Na+(aq) + OH-(aq)

Katoda (C) : 2H2O (l) + 2e 2OH-(aq) + H2 (g)

x2

Anoda (C): 2H2O(l)

4H (aq) +O 2 (g) +4e

x1

4H2O(l) 4H+(aq) +

2OH - (aq)

H2

(g)

+O 2 (g)

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Volume gas yang terbentuk berbanding lurus dengan
konsentrasi, dimana semakin besar konsentrasi suatu
larutan, semakin besar pula gas yang terbentuk.
Hasil dari elektrolisis bergantung pada jenis elektrolit,serta elektroda yang
digunakan.
Pada sel elektrolisis arus listrik, berasal dari luar yang dialirkan dalam
larutan sel.
NaOH berfungsi sebagai larutan elektrolit, yaitu suatu
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena
terionisasi sempurna.
Pada sel elektrolisis, anodanya bermuatan positif dan
katodanya bermuatan negatif.
Penguraian suatu senyawa kimia menjadi unsur-unsur
pembentuknya yang lebih sederhana dapat dilakukan
dengan elektrolisis yang dihubungkan dengan arus listrik.
Arus listrik/tegangan yang digunakan diperlukan untuk
menjalankan reaksi elektrode-elektrode yang dihubungkan
oleh pipa U dan larutan elektrolit.
Pada katoda terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi
reaksi oksidasi.
Pipa U berfungsi untuk mendapatkan hasil elektrolisa yang baik karena
kedua gas hasil tidak saling bercampur

Anda mungkin juga menyukai