Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Percobaan Elektrolisis

DIBUAT OLEH:
FARAH DEWI PRATIWI
XII IPA 5
15

SEKOLAH MENENGAH ATAS


(SMA) NEGERI 6 KOTA
SEMARANG
JL. Ronggolawe Nomor 4, (024) 7605578,7609076
Email: sma6semarang@yahoo.co.id, Website: www.sman6smg.sch.id

PERCOBAAN ELEKTROLISIS I

A.   Tujuan
Mengetahui peristiwa elektrolisis pada larutan KI
B.    Dasar Teori

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri
oleh arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel
elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang
disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan
atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan
melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia
(reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial elektroda,
konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.

Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah
tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negatif karena
menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas
elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti
pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di anoda
adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda.
Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada
sel elektrolisis katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.

Macam-macam elektrolisis:

• Elektrolisis leburan elektrolit


Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan elektrolit
tanpa menggunakan air.  Contohnya adalah NaCl.

• Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi
elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan
konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.

• Elektrolisis larutan elektrolit


Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan saja,tetapi juga air.
Contohnya adalah KI.

Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan di antaranya yaitu dapat memperoleh


unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat
menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian
suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyepuhan,
yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.

Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :


1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan atau
menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah (DC ).
C.   Alat dan Bahan
      Alat :
1.     Tabung pipa U
2.     Tempat Baterai
3.     Baterai (2)
4.     Elektrode karbon ( C )
5.     Pipet tetes
      Bahan :
1.        Larutan KI
2.        Larutan amilum
3.        Indikator pp

D.   Langkah kerja
1.     Memasukkan larutan KI pada pipa U sampai permukaan larutan kurang lebuh 2 cm di
bawah mulut tabung.
2.     Kemudian memasang elektroda karbon hingga tercelup ke dalam larutan, sebelum
dipakai karbon di amplas terlebih dahulu.
3.     Melakukan elektrolisis dengan menghubungkan elektroda-elektroda karbon dengan
sumber arus listrik 6 volt  yaitu baterai yang dilakukan kurang lebih 10 menit dan
mengamati perubahannya.
4.     Ambil 2 tetes larutan KI yang berada pada katode, letakkan pada gelas ukur kecil A,
lalu teteskan 2tetes fenolftalein. Amati perubahannya.
5.     Ambil 2 tetes larutan KI yang berada pada kation, letakkan pada gelas ukur kecil B,
lalu teteskan 2 tetes amilum. Amati perubahannya.
6.     Ambil lagi 2 tetes larutan KI yang berada pada anode, letakkan pada gelas ukur kecil
C, lalu teteskan 2 tetes fenolftalein. Amati perubahannya.
7.     Ambil lagi 2 tetes larutan KI yang berada pada anode, letakkan pada gelas ukur kecil
D, lalu teteskan 2 tetes amilum. Amati perubahannya.
8.     Catatlah hasil pengamatan tersebut dalam tabel.

E.    Hasil Kerja

Cairan Perubahan selama Perubahan setelah Perubahan setelah ditambah


dalam elektrolisis ditambah amilum
ruang fenolftalein
Anode (+) Berubah warna Berubah warna Berubah warna menjadi
menjadi kecoklatan menjadi kuning hitam tapi mengendap
pucat
Katode (-) Muncul gelembung Berubah warna Amilum mengendap
menjadi merah
muda memudar

  F. Pembahasan

a.    Elektrolisis larutan kalium iodida (KI)


Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda mengalami perubahan warna dari bening
menjadi kuning kecoklatan.Warna kuning pada Anoda menandakan bahwa di Anoda
mengandung gas iodine.Setelah ditambah fenolftalein terjadi perubahan warna
sedangkan ketika ditambah dengan amilum, warnanya bersifat asam serta berubah
menjadi coklat kehitaman (pekat).Hal tersebut menandakan bahwa pada anoda
terdapat ion I-yang kemudian dioksidasi menjadi unsurnya yaitu I 2, maka reaksi yang
terjadi di anoda adalah :
2I- → I2 + 2e
Ketika reaksi berlangsung, pada Katoda tidak mengalami perubahan
warna.Namun, setelah ditambakan fenolftalein terjadi perubahan warna.Hal tersebut
menandakan bahwa pada Katoda elektrolisis bersifat basa serta terdapat ion
K+ sehingga mereduksi air direduksi menghasilkan H 2 dan OH-. Hal tersebut dapat
ditandai dengan munculnya gelembung, maka reaksi yang terjadi yaitu :
2H2O + 2e → H2 + 2OH-

b.    Elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat (CuSO )


4

Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda tidak mengalami perubahan warna.Pada


Anoda elektrolisis bersifat asam karena dapat ditemukan ion H +. Ion H+ dan gas
O2 merupakan hasil reduksi yang dapat ditemukan di Anoda sehingga pada Anoda
dapat ditemukan banyak gelembung. Maka reaksi yang terjadi yaitu :
2H2O → O2 + 4H+ + 4e
Ketika reaksi berlangsung, pada Katoda mengalami perubahan warna menjadi
merah keunguan. Hal tersebut menandakan bahwa pada Katoda unsur Cu mengalami
pengendapan, maka reaksi yang terjadi yaitu
2Cu2+ + 4e → 2Cu

G.  Kesimpulan
a.  Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu dari
energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
b.   Elektrolisis larutan kalium iodida (KI) pada katoda mengasilkan zat I2 sedangkan
pada anoda menghasilkan gas H2 dan ion OH-.
c.  Elektrolisis larutan tembaga (II) sullfat (CuSO4)  pada katoda menghasilkan
endapan Cu. Pada Anoda menghasilkan O2 + H+.

LAPORAN PRAKTIKUM
REAKSI ELEKTROLISIS

Kelas               : XII – A1


Kelompok       : 4
Anggota          :  1. M. Kerry N              ( 19 )
                          2. Santi Indah P.         ( 20 )
                          3. Ifronia Fitriani K.    ( 21 )
                          4. Leny Yuliany           ( 22 )
                          5. Lia Nur A. F             ( 23 )
                          6. M. Ilham Akbar      ( 24 )

TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013


SMA NEGERI 1 PORONG
PRAKTIKUM REAKSI ELEKTROLISIS
I.                   TUJUAN
Meneliti adanya perubahan yang terjadi pada proses elektrolisis larutan garam.

II.                 RUMUSAN MASALAH
Adakah perbedaan hasil akhir proses elektrolisis pada 3 larutan yang berbeda?

III.              HIPOTESIS
Hasil akhir proses elektrolisis berbeda antara larutan satu dengan larutan
lainnya.

IV.             DASAR TEORI
A.   Elektrolisis

Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi


energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah
elektroda dan elektrolit.

Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi


dua, yaitu:
Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas
(Au).
Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)

Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula
leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan
elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
~ Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
~ Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
~ Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub
positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi
oksidasi.

B.   Sel elektrolisis

Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi


redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya
adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda platina. Contoh lainnya adalah
pada sel Daniell jika diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya
melebihi potensial sel Daniell.

Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis


1. Jenis elektroda yang digunakan
2. Kedudukan ion dalam siri elektrokimia
3. Kepekatan ion

Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia


Sel Elektrolisis dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak ke
masing-masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh arus
elektrik.
Anion bergerak menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak menuju ke
elektroda katoda.

Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui
tindakbalas kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod) yang berlainan
dicelupkan kedalam suatu larutan masing- masing elektrolit. Elektroda Zn
dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4, Elektroda Cu dicelupkan ke dalam larutan
CuSO4 dan dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus yang terhasil ialah
sebanyak 1.10A.
Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan
bahwa “jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan
besarnya muatan listrik yang melewati suatu elektrolisis”. Hukum
kedua tentang elektrolisis menyatakan bahwa : “Sejumlah tertentu
arus listrik menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa
saja dalam suatu elektrolisis” (Petrucci, 1985).

V.                VARIABEL
a.      Variabel manipulasi :
1.      Larutan Na2SO4  (1 M)
2.      Larutan CuSO4  (1 M)
3.      Larutan KI  (1 M)

b.      Variabel kontrol         :
1.      Alat percobaan
2.      Tempat praktikum

VI.             ALAT DAN BAHAN


ALAT :
1.      Tabung U
2.      Statif
3.      Pipet Tetes
4.      Gelas Kimia 50ml
5.      Rak Tabung Reaksi
6.      Gelas Ukur 50ml
7.      Baterai kotak 9volt
8.      Kabel
9.      Elektroda Karbon
10.  Penjepit Elektroda

BAHAN :
1.      Larutan Na2SO4  (1 M)
2.      Larutan CuSO4  (1 M)
3.      Larutan KI  (1 M)
4.      Indikator PP
5.      Indikator Amilum
VII.           GAMBAR PERANGKAT PERCOBAAN

I.                   LANGKAH KERJA
  Elektrolisis Larutan Na2SO4  dan Larutan CuSO4 
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Merangkai perangkat percobaan seperti pada gambar perangkat percobaan.
3.      Mengambil 50ml Larutan Na2SO4  atau Larutan CuSO4  dan memasukkan larutan
tsb pada gelas kimia.
4.      Menambahkan 3ml (  3 tetes ) indikator PP kedalam larutan tersebut.
5.      Menuangkan larutan yang sudah dicampur indikator PP kedalam tabung U
sampai 1,5cm dari mulut tabung.
6.      Menyelupkan kedua elektroda karbon kedalam masing-masing mulut tabung U.
7.      Menghubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik searah
(menggunakan baterai kotak 9volt) selama 5 menit.
8.      Mengamati reaksi yang terjadi dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi
pada pada masing-masing kaki tabung U.
9.      Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.
10. Mendokumentasikan hasil praktikum.

  Elektrolisis Larutan KI
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Merangkai perangkat percobaan seperti pada gambar perangkat percobaan.
3.      Mengambil 50ml Larutan KI dan memasukkan larutan tsb pada tabung U.
4.      Menambahkan 3 tetes indikator amilum pada anoda, dan 3 tetes indikator PP
pada katoda.
5.      Menyelupkan kedua elektroda karbon kedalam masing-masing mulut tabung U.
6.      Menghubungkan kedua elektroda dengan sumber arus listrik searah
(menggunakan baterai kotak 9volt) selama 5 menit.
7.      Mengamati reaksi yang terjadi dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi
pada pada masing-masing kaki tabung U.
8.      Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pengamatan.
9.      Mendokumentasikan hasil praktikum.

II.                 TABEL PENGAMATAN
a)    Elektrolisis Na2SO4
PADA KATODA PADA ANODA
1.     Warna Larutan + indikator PP 1.     Warna Larutan + indikator PP

Warna larutan berubah menjadi ungu Warna larutan tetap bening


2.     Reaksi yang terjadi 2.     Reaksi yang terjadi

Na2SO4(aq)  2Na+ + SO42- Na2SO4(aq)  2Na+ + SO42-


Kat : 2H2O + 2e  2OH- + H2 An : 2H2O  4H+ + O2 + 4e
3.     Zat yang dihasilkan 3.     Zat yang dihasilkan

2OH- + H2 4H+ + O2 + 4e


4.     Pengamatan lain 4.     Pengamatan lain

Dihasilkan banyak gelembung- Dihasilkan sedikit gelembung-


gelembung udara yang berukuran kecil. gelembung udara yang berukuran
besar.

b)    Elektrolisis CuSO4
PADA KATODA PADA ANODA
1.     Warna Larutan + indikator PP 1.     Warna Larutan + indikator PP

Tetap berwarna biru bening Tetap berwarna biru bening


2.     Reaksi yang terjadi 2.     Reaksi yang terjadi

CuSO4(aq)  Cu2+ + SO42- CuSO4(aq)  Cu2+ + SO42-


Kat : Cu2+ + 2e  Cu An : 2H2O  O2 + 4H+ + 4e
3.     Zat yang dihasilkan 3.     Zat yang dihasilkan

Cu O2
4.     Pengamatan lain 4.     Pengamatan lain

Dihasilkan banyak gelembung- Tidak dihasilkan gelembung udara.


gelembung udara yang berukuran besar.
 

c)     Elektrolisis KI
PADA KATODA PADA ANODA
1.     Warna Larutan + indikator PP 1.     Warna Larutan + amilum

Warna larutan berubah menjadi kuning Warna larutan berubah menjadi ungu
kecoklatan. kehitaman.
2.     Reaksi yang terjadi 2.     Reaksi yang terjadi

2H2O + 2e  2OH- + H2 2 I-  I2 + 2e


3.     Zat yang dihasilkan 3.     Zat yang dihasilkan

H2 I2
4.     Bau yang dihasilkan 4.     Bau yang dihasilkan

Seperti betadine
5.     Pengamatan lain 5.     Pengamatan lain

Dihasilkan banyak gelembung Dihasilkan sedikit gelembung

III.              ANALISA DATA
Pada percobaan pertama yaitu memasukkan Na 2SO4 pada tabung U
menambahkan indikator PP , kemudian menghubungkan ke dua elektroda
seperti pada gambar perangkat percobaan dengan arus searah selama 5menit.
Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu pada katoda dan pada anoda tidak
terjadi perubahan warna yaitu tetap bening. Reaksi yang terjadi pada katoda
yaitu 2H2O + 2e  2OH- + H2 dan pada anoda yaitu 2H2O  4H+ + O2 + 4e . zat yang
dihasilkan pada katoda yaitu H2 sedangkan pada anoda yaitu O2 . pengamatan
lain yaitu terdapat banyak gelembung pada katoda dan sedikit gelembung pada
anoda.

Pada percobaan pertama yaitu memasukkan CuSO 4 pada tabung U


menambahkan indikator PP , kemudian menghubungkan ke dua elektroda
seperti pada gambar perangkat percobaan dengan arus searah selama 5menit.
Tidak menghasilkan perubahan warna pada katoda maupun anoda. Dan reaksi
yang terjadi pada katoda yaitu Cu2+ + 2e  Cu , dan pada anoda yaitu 2H2O  O2 +
4H+ + 4e . Zat yang dihasilkan pada katoda yaitu Cu , sedangkan pada anoda
yaitu O2 . Pengamatan lain pada katoda dihasilkan sedikit gelembung dan pada
anoda dihasilkan banyak gelembung. Hal tersebut menunjukkan pada katoda
terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi
oksidasi H2O yang menhasilkan O2 .
                                                
Pada percobaan pertama yaitu memasukkan KI pada tabung U menambahkan
indikator PP pada katoda dan amilum pada anoda, kemudian menghubungkan
ke dua elektroda seperti pada gambar perangkat percobaan dengan arus searah
selama 5menit. Menghasilkan perubahan warna menjadi kuning kecoklatan pada
katoda dan ungu pada anoda. Reaksi yang terjadi pada katoda yaitu 2H2O +
2e 2OH- + H2 dan reaksi yan terjadi pada anoda yaitu 2 I -  I2 + 2e . zat yang
dihasilkan pada katoda yaitu H 2 dan pada anoda dihasilkan I2 .  pengamatan lain
pada katoda dihasilkan banyak gelembung dan pada anoda dihasilkan sedikit
gelembung. Bau yang dihasilkan pada katoda yaitu seperti betadine, dan tidak
ada bau pada anoda.

IV.             PERTANYAAN
1.      Zat apakah yang terjadi di ruang anoda dari hasil elektrolisis pada larutan KI
maupun pada larutan CuSO4 ?
2.      Ion – ion apakah yang terdapat di ruang katodasetelah elektrolisis? Jelaskan !
3.      Jelaskan persamaan reaksi yang terjadi pada Na2SO4 dan KI ?
a.      Katoda
b.      Anoda

JAWABAN

1.      Pada larutan KI zat yang terjadi di ruang anoda adalah I - dan pada larutan
CuSO4 zat yang terjadi di ruang anoda adalah SO42- .

2.      Ion yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisis pada larutan KI adalah I - .
sedangkan ion yang terdapat di ruang katoda larutan CuSO 4 setelah di elektrolisis
adalah ion SO42- .

3.      Larutan Na2SO4 .
Na2SO4(aq)  2Na+ + SO42-
Katoda  : 2H2O + 2e  2OH- + H2
Anoda : 2H2O  4H+ + O2 + 4e

Larutan KI
2 KI  2K+ + 2 I-
Katoda : 2H2O + 2e  2OH- + H2
Anoda  : 2 I-  I2 + 2e

Anda mungkin juga menyukai