NAMA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Safyra Fajari O
Satria Aji
Serly Safitri
Vinska Gina Galuh
Intan Annisa L
Nasario Wahyu H
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
XII MIPA 5
SMA NEGERI 1 TAMAN
2016 2017
A. Tujuan Praktikum
Membandingkan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit pada konsentrasi sama
B.
Rumusan Masalah:
Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan ?
Jelaskan perbedaan antara titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
Faktor apa saja yang mempengaruhi titik beku larutan ?
C. Hipotesa:
Menurut pendapat kelompok kami, larutan NaCl akan memiliki konsentrasi titik beku
lebih rendah dibandingkan larutan urea
D. Variabel:
Variable bebas
Variable terikat
Variable kontrol
E. Dasar toeri
a. Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat
koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat
koligatif larutan nonelektrolit
b. Penurunan Titik Beku Larutan
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan sehingga jarak
antarpartikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik
menarik antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut
akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang,
akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antar molekul diperlukan suhu
yang lebih rendah. Perbedaan suhu akibat adanya partikel-partikel zat terlarut
disebut penurunan titik beku (Tf). Pernyataan tersebut secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
T f =T f T f
Untuk penurunan titik beku menurut Raoult :
gram 1000
T f =m. K f =
x
x Kf
Mr
P
Rumus penurunan titik beku elektrolit :
Tf = m. Kf.i
Rumus penurunan titik beku non elektrolit :
Tf = m. Kf
c. Larutan NaCl
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa
kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling
memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme
multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering
digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.
d. Larutan Urea
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan
Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea,
carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik
sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya
meruntuhkan konsep vitalisme.
Urea ditemukan pertama kali oleh Hilaire Roulle pada tahun 1773. Senyawa ini
merupakan senyawa organik pertama yang berhasil disintesis dari senyawa
anorganik.
Es batu
Urea 1 M dan 2 M
NaCl 1 M dan 2 M
Garam
G. Langkah kerja
1. Masukkan pecahan kecil-kecil es batu dalam gelas kimia hingga dan beri 10
sendok garam dapur padat, aduk hingga rata!
2. Masukkan 5 ml larutan urea (CO(NH2)2) 1 molal pada tabung reaksi kemudian,
masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi pecahan es.
3. Aduklah larutan urea tersebut hingga membeku.
4. Keluarkan tabung reaksi dari gelas kimia dang anti pengaduk dengan
thermometer.
5. Ukur suhu constant dari urea dan catat sebagi titik beku larutan.
6. Ulangi langkah 1-5 untuk larutan lainnya.
H. Tabel Pengamatan
Zat
Tf C
Tf C
Urea 1 M
0C
0C
Urea 2 M
-4C
4C
NaCl 1 M
-16C
16C
NaCl 2 M
-8C
8C
I. PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang kami peroleh pada saat melakukan percobaan terdapat
perbedaan titik beku antara larutan Urea 2 M (-4C), dan lauran NaCl 2 M (-8C), kedua
larutan tersebut memiliki molalitas yang sama tetapi memiliki titik beku yang berbeda,
titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berbeda karena zat elektrolit sebagian atau
seluruhnya terurai menjadi ion. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar
daripada sifat koligatif non elektrolit. NaCl merupakan larutan elektrolit, sedangkan
Urea merupakan larutan nonelektrolit. Molalitas kedua larutan sama, yakni 1 M tetapi
Tf NaCl = 2x Tf Urea, hal ini disebabkan karena NaCl terurai menjadi 2 ion (2
partikel).
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, karena
larutan elektron itu terurai menjadi partikel partikel yang berupa ion. Larutan non
elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena larutan non
elektron itu tidak terurai menjadi partikel partikel yang berupa ion.
NaCl termasuk elektrolit, sementara Urea non elektrolit, jadi gula tidak terionisasi
sehingga tetap sebagai molekul itulah sebabnya NaCl 2 x lebih besar dari Tf urea pada
konsentrasi yang sama. Harga(i) dari elektron tipe ion selalu lebih kecil daripada harga
teoritis. Hal itu disebabkan oleh tarikan listrik antar ion yang berbeda muatan sehingga
ion-ion tidak 100% bebas. Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin
besar dan ion ion semakin bebas.
Larutan elektrolit (NaCl) mempunyai i=2 sehingga
larutan non elektrolit (Urea) tidak memiliki i sehingga
Tf =m x Kf x i
sedangkan
Tf =m x Kf . Jadi penurunan
Dalam prakteknya, penurunan titik beku larutan yang diuji tidak sesuai dengan
teorinya. Seharusnya penurunan beberapa larutan yang diuji adalah sebagai berikut :
a. Urea 2 M (larutan nonelektrolit)
T f =K f air x M
T f =1,86 x 2 T f =3,72 C
T f =T f T f
T f =03,72
T f =3,72 C
Seharusnya titik beku larutan urea 2 M adalah -3,72C, namun pada prakteknya titik
beku larutan urea 2 M adalah -4C
b. NaCl 1 M (larutan elektrolit, =1 n=2 i=2)
T f =K f air x M x i
T f =1,86 x 1 x 2
T f =T f T f
T f =03,72
T f =3,72 C
T f =3,72 C
Seharusnya titik beku larutan NaCl 1 M adalah -3,72C, namun pada prakteknya titik
beku larutan NaCl 1 M adalah -16C. Menurut teori, titik beku larutan NaCl 1 M dan
urea 2 M adalah sama, yakni -3,72C. Namun, pada prakteknya titik beku kedua larutan
tersebut berbeda yakni -4C (urea 2 M) dan -16C (NaCl 1 M)
T f =7,44 C
T f =07,44
T f =7,44 C
Seharusnya titik beku larutan NaCl 2 M adalah -7,44C, namun pada prakteknya titik
beku larutan NaCl 2 M adalah -8C
Kesalahan- kesalahan tadi bisa saja terjadi karena beberapa faktor :
1 Rusaknya/kurang maksimalnya fungsi alat alat yang dipakai
2 Perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh es batu yang ada pada gelas kimia yang
digunakan untuk membekukan larutan ini sedikit demi sedikit mulai mencair. Oleh
karena itu agar larutan ini tetap membeku, es batu yang ada di dalam tabung perlu
diberi garam dapur kasar lebih banyak lagi sehingga es batu yang ada tetap membeku
atau dengan kata lain tidak cepat mencair, sebab garam dapur ini dapat mengikat
3
Permasalahan
1.
2.
Jelaskan perbedaan antara titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit !
Jawab : a.) Larutan elektrolit memiliki harga Tf yang lebih besar dari pada larutan
non
elektrolit
b.) Larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada
Konsentrasi larutan
J. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa perubahan titik beku larutan elektrolit
dan nonelektrolit dipengaruhi oleh banyaknya ion yang terkandung dalam larutan
tersebut yang biasanya disebut konsentrasi zat terlarut. Semakin banyak ion yang
dibutuhkan untuk membentuk titik beku atau semakin besar konsentrasi yang terkandung
dalam larutan tersebut, maka penurunan titik beku juga semakin besar dan sebaliknya.
Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka semakin rendah suhu titik bekunya.
Dengan demikian hipotesa kelompok kami yang menyatakan bahwa larutan NaCl
akan memiliki konsentrasi titik beku lebih rendah dibandingkan larutan urea adalah
benar.
K. LAMPIAN