Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

SEL VOLTA DAN ELEKTROLISIS

Kelompok : 1. 2. 3. 4. Eni Indarwati Frida Zakiyya Harasuna Nova Alvia Fitriani Nurferi Handayani (06) (08) (18) (20)

SMA N 1 REMBANG Tahun Pelajaran 2013/2014

LAPORAN SEL VOLTA A. Tujuan


Menentukan potensial pel pada sel volta

B. Dasar Teori
Sel Volta disebut juga dengan sel Gavani. Sel Volta ini mempunyai elektrode logam yang dicelupkan kedalam larutan garamnya. Ciri-ciri sel volta sebagai berikut: a. Pada sel elektrokimia, sel volta menggunakan elektroda, yaitu katode dan anode, dan larutan elektrolit. b. Terjadi reaksi redoks, yaitu reduksi pada katode da oksidasi pada anode. c. Terjadi perubahan energy kimia menjadi energy listrik. d. Katode merupakan kutub positif (+) dan anode merupakan kutub negative (-). Secara singkat yaitu KPAN ( Katode Positif Anode Negatif). e. Terjadi eaksi redoks spontan ( bereaksi dengan sendirinya) mnghasilkan energy listrik. 1. Deret Volta Pada tahun 1825, seorang ilmuwan Itali yang bernama Alessandro Giuseppe Volta (1745-1827) berhasil menyusun beberapa unsurlogam, air (H2O), dan Hidrogen (H) berdasarkan sifat reduktor dan oksidatornya. Susunan unsure-unsur tersebut diurutkan dari reduktor terkuat ( paling mudah teroksidasi ) apai reduktor terlemah ( paling sukar teroksidasi ), yaitu sebagai berikut : Deret Volta K Ba Ca Na Mg - Al Mn ( H2O ) Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb ( H ) Cu Hg Ag Pt Au Hal penting yang harus diketahui mengenai deret Volta, yaitu : a. Makin kekiri letak logam dalam deret volta, makin kuat sifat reduktor logam tersebut. b. Logam dalam deret volta dapat mereduksi ion ion logam disebelah kanannya, tetapi tidak dapat mereduksi ion ion logam disebelah kirinya. Untuk membuktikan sifat reduksi & oksidasi pada deret volta , berikut diberikan contoh pada unsure seng ( Zn ) dan Tembaga ( Cu ). Didalam deret volta, Cu berada disebelah kanan Zn, sehingga Cu memiliki daya reduktor lebih lemah dibandingkan sifat reduktor Zn. Hal ini terbukti, ketika Cu dicelupkan kedalam larutan ZnSO4, maka Cu tidak dapat teroksidasi , tetapi ketika logam Zn dicelupkan kedalam larutan CuSO4, sehingga Zn teroksidasi menjadi ion Zn2+ dengan melepaskan 2 buah elektron, sedangkan ion Cu2+ menangkap 2 buah elektron yang dilepaskan oleh Zn

sehingga terbentuk endapan tembaga ( Cu ). Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut : Oksidasi / Anoda Reduksi / Katoda Zn(s) + Cu2- (aq) Zn(s) Cu2-(aq) + 2e Zn2+(aq) + 2e Cu(s) Zn2+ (aq) + Cu (s)

2. Notasi Sel Volta Anoda dituliskan disebelah kiri dan katoda dituliskan disebelah kanan yang dipisahkan oleh 2 garis sejajar. Anoda yang dituliskn disebelah kiri menyatakan reaksi oksidasi yang tiap fase zat dalam oksidasi tersebut dituliskan dengan lambing atom atau ion yang dipisahkan dengan garis tunggal. Demikian juga dengan katoda yang dituliskan disebelah kanan menyatakan reaksi reduksi yang tiap fase zat dalam reaksi tersebut dituliskan dengan lambing atom atau ion yang dipisahkan dengan garis tunggal.sementara itu dua garis sejajar menyatakan jembatan garam. Sel volta dengan elektrolit ZnSO4 dan CuSO4; serta elektroda-elektroda Zn dan Cu dapat dituliskan dengan notasi sel seperti berikut : Zn Zn2+ Cu2- Cu 3. Potensial Elektroda Potensial elektroda standar suatu elektroda adalah daya gerak listrik yang timbul karena pelepasan elektron dari reaksi reduksi. Karena itu, potensial elektroda standar sering juga disebut potensial reduksi standar. Potensial ini relatif karena dibandingkan dengan elektroda hidrogen sebagai standar. Nilai potensial elektroda standar dinyatakan dalam satuan Volt (V). Untuk elektroda hidrogen, E0 nya adalah 0,00V. Bila Eo > 0 cenderung mengalami reduksi (bersifat oksidator) Bila Eo < 0 cenderung mengalami oksidasi (bersifat reduktor) Potensial standar sel adalah nilai daya gerak listrik sel yang besarnya sama dengan selisih potensial reduksi standar elektroda yang mengalami reduksi dengan potensial reduksi standar elektroda yang mengalami oksidasi. Eosel = Eoreduksi - Eooksidasi

C. Alat dan Bahan


a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Larutan CuSO4 0,1 m Larutan MgSO4 0,1 m Larutan ZnSO4 0,1 m Larutan FeSO4 0,1 m Pipa U ( jembatan garam ) Lempengan seng (Zn) Lempengan Tembaga (Cu) Lempengan Magnesium (Mg) Paku (Fe) Amplas AVO meter

D. Cara kerja
1. Siapkan semua bahan yang d butuhkan. 2. Amplas logam yang akan digunakan. 3. Memasukkan larutan CuSO4 dan ZnSO4 kedalam gelas kimia 100 ml lalu memasang jembatan garam diantara kedua larutan dan memastikan bahwa ujung jembatang garam tercelup kedalam larutan. 4. Menjepitkan jepitan buaya pada lempeng Cu dan lempengan Zn, lalu celupkan lempeng Cu dan Zn kedalam larutan CuSO4 dan ZnSO4 dan mengamati pergerakan jarum. 5. Lakukan langkah 2, 3, dan 4 pada larutan yang lain dengan cara yang sama. 6. Mencatat hasil pengamatan pada table.

E. Hasil Pengamatan
1. Zn + CuSO4 2. Zn + MgSO4 3. Zn + FeSO4 4. Mg + ZnSO4 5. Mg + CuSO4 6. Mg + FeSO4 7. Fe + ZnSO4 8. Fe + CuSO4 9. Fe + MgSO4 10. Cu + ZnSO4 11. Cu + MgSO4 12. Cu + FeSO4 ZnSO4 + Cu ZnSO4 + Mg ZnSO4 + Fe MgSO4 + Zn MgSO4 + Cu MgSO4 + Fe FeSO4 + Zn FeSO4 + Cu FeSO4 + Mg CuSO4 + Zn CuSO4 + Mg CuSO4 + Cu Eo = -1,0 Eo = +0,8 Eo = -0,6 Eo = - 0,7 Eo = -0,6 Eo = -0,8 Eo = +0,4 Eo = -0,6 Eo = +1,0 Eo = +0,9 Eo = +1,8 Eo = +0,6

F. Pembahasan
Dari hasil percobaan yang dilakukan kelompok kami, yaitu reaksi antara : 1. ZnSO4 dan CuSO4, berdasarkan pengamatan , hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada reaksi ini yaitu -1,0 Volt. Hal tersebut dapat dipastikan bahwa larutan tersebut tidak dapat bereaksi. 2. MgSO4 dan ZnSO4, berdasarkan pengamatan , hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada reaksi ini yaitu +0,8 Volt. Sehingga reaksi tersebut dapat berlangsung. 3. FeSO4 dan ZnSO4, berdasarkan pengamatan, hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada reaksi ini yaitu -0,6 Volt. Dan karena harga E0 selnya negative, sehingga dapat dipastikan reaksi tersebut tidak dapat berlangsung. 4. ZnSO4 dan MgSO4 berdasarkan pengamatan, hasil yang ditunjukkan bahwa reaksi ini tidak dapat berlangsung spontan, sehingga menghasilkan E0 sel negative sebesar 0,7 volt. 5. CuSO4 dan MgSO4 berdasarkan pengamatan hasil yang ditunjukkan bahwa reaksi ini tidak dapat berlangsung spontan, sehingga menghasilkan E0 sel negative sebesar 0,6 volt. 6. MgSO4 dan FeSO4 berdasarkan pengamatan hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada reaksi ini yaitu -0,8 volt. Sehingga reaksi tersebut tidak dapat berlangsung. 7. FeSO4 dan ZnSO4 berdasarkan pengamatan hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada reaksi ini yaitu +0,4. Dan dapat dipastikan reaksi dapat berlangsung spontan. 8. CuSO4 dan FeSO4 berdasarkan pengamatan hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada reaksi ini yaitu -0,6 volt. Dan karena harga E0 sel nya negative, sehingga dipastikan reaksi tidak dapat berlangsung. 9. FeSO4 dan MgSO4 berdasarkan pengamatan hasil yang ditunjukkan bahwa reaksi ini dapat berlangsung spontan, sehingga menghasilkan E0 sel adalah +1,0. 10. ZnSO4 dan CuSO4 berdasarkan pengamatan hasil yang ditunjukkan bahwa reaksi ini dapat berlangsung spontan, sehingga menghasilkan E0 sel adalah +0,9. 11. MgSO4 dan CuSO4 berdasarkan pengamatan hasil yang ditunjukkan bahwa reaksi ini dapat berlangsung spontan, sehingga menghasilkan E0 sel adalah +1,8. 12. FeSO4 dan CuSO4 berdasarkan pengamatan hasil yang ditunjukkan bahwa reaksi ini dapat berlangsung spontan, sehingga menghasilkan E0 sel adalah +0,6.

G. Pertanyaan
1. Tulis bagan sel dalam persamaan setengah reaksi dari tugas diatas. 2. Hitung harga E0 sel dari : a. Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu b. Mg / Mg2+ // Fe2+ / Fe 3. Apakah reaksi berikut dapat berlangsung:

a. MgSO4(aq) + Ag(s) b. Fe(s) + CuSO4 (aq) 4. Jika diketahui : Zn2+ + 2e Zn E0 = -0,76 V Fe2+ + 2e Fe E0 = -0,44 V Mg2+ + 2e Mg E0 = -2,37 V Cu2+ + 2e Cu E0 = +0,34 V Ag2+ + 2e Ag E0 = +0,80 V Logam apakah yang dapat member perlindungan katodik pada besi ? Jelaskan !

H. Jawaban pertanyaan
1. Diagram sel Vota Cu a. Cu + FeSO4 CuSO4 + Fe 2+ Katoda (reduksi) : Cu + 2e Cu 2+ Anoda (oksidasi) : Fe Fe +2e 2+ Fe + Cu Fe2+ + Cu 2+ 2+ Diagram Sel Volta : Fe / Fe // Cu / Cu b. Cu + MgSO4 CuSO4 + Mg 2+ Katoda (reduksi) : Cu +2e Cu 2+ Anoda ( oksidasi ) : Mg Mg + 2e 2+ Cu + Mg Cu + Mg2+ Diagram Sel Volta : Mg / Mg2+ // Cu2+ / Cu c. Cu + ZnSO4 CuSO4 + Zn 2+ Katoda (reduksi) : Cu +2e Cu 2+ Anoda (oksidasi) : Zn Zn + 2e 2+ Cu + Zn Cu + Zn2+ Diagram Sel Volta : Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu

Mg a. Mg + ZnSO4 MgSO4 + Zn 2+ Katoda (reduksi) : Mg +2e Mg 2+ Anoda (oksidasi) : Zn Zn + 2e 2+ Mg + Zn Mg + Zn2+ +2e Diagram Sel Volta : Mg2+ / Mg // Zn / Zn2+ b. Mg + CuSO4 MgSO4 + Cu 2+ Katoda (reduksi) : Mg +2e Mg 2+ Anoda (oksidasi) : Cu Cu + 2e

Mg2+ + Cu Mg + Cu2+ +2e Diagram Sel Volta : Mg2+ / Mg // Cu / Cu2+ c. Mg + FeSO4 MgSO4 + Fe 2+ Katoda (reduksi) : Mg +2e Mg 2+ Anoda (oksidasi) : Fe Fe + 2e 2+ Mg + Fe Mg + Fe2+ +2e Diagram Sel Volta : Mg2+ / Mg // Fe / Fe2+ Zn a. Zn + FeSO4 CuSO4 + Fe 2+ Katoda (reduksi) : Zn +2e Zn 2+ Anoda (oksidasi) : Fe Fe + 2e 2+ Zn + Fe Zn+ Fe2+ +2e Diagram Sel Volta : Zn2+ / Zn // Fe / Fe2+ b. Zn + CuSO4 MgSO4 + Cu 2+ Katoda (reduksi) : Zn +2e Zn 2+ Anoda (oksidasi) : Cu Cu + 2e 2+ Zn + Cu Zn + Cu2+ +2e Diagram Sel Volta : Zn2+ / Zn // Cu / Cu2+ c. Zn + MgSO4 ZnSO4 + Mg 2+ Katoda (reduksi) : Zn +2e Zn 2+ Anoda ( oksidasi ) : Mg Mg + 2e Zn2+ + Mg Zn + Mg2+ Diagram Sel Volta : Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu Fe a. Fe + CuSO4 MgSO4 + Cu 2+ Katoda (reduksi) : Fe +2e Fe 2+ Anoda (oksidasi) : Cu Cu + 2e 2+ Fe + Cu Fe + Cu2+ +2e Diagram Sel Volta : Fe2+ / Fe // Cu / Cu2+

b. Fe + MgSO4 FeSO4 + Mg 2+ Katoda (reduksi) : Fe +2e Fe 2+ Anoda ( oksidasi ) : Mg Mg + 2e 2+ Fe + Mg Fe + Mg2+ Diagram Sel Volta : Fe / Fe2+ // Cu2+ / Cu

c. Fe + ZnSO4 FeSO4 + Zn 2+ Katoda (reduksi) : Fe +2e Fe 2+ Anoda (oksidasi) : Zn Zn + 2e 2+ Fe + Zn Fe + Zn2+ +2e Diagram Sel Volta : Fe2+ / Fe // Zn / Zn2+ 2. a. Zn + CuSO4 ZnSO4 + Cu 2+ Katoda (reduksi) : Zn +2e Zn 2+ Anoda (oksidasi) : Cu Cu + 2e 2+ Zn + Cu Zn + Cu2+ b. Mg + FeSO4 MgSO4 + Fe 2+ Katoda (reduksi) : Mg +2e Mg 2+ Anoda (oksidasi) : Fe Fe + 2e 2+ Mg + Fe Mg + Fe2+ 3. MgSO4 + Ag Fe + CuSO4 E0 = -0,76 V E0 = +0,34 V E0 sel = + 1,10 V

E0 = -2,37 V E0 = -0,44 V E0 sel = - 1,93 V

AgSO4 + Mg ( tidak dapat berlangsung ) FeSO4 + Cu

4. Logam yang dapat memberi perlindungan katodik pada besi yaitu Mg ( Magnesium ) logam Mg mempunyai Eo lebih kecil sehingga dapat teroksidasi terlebih dahulu sehingga dapat melindungi besi.

I. Kesimpulan
1. Dari data pengamatan, diketahui bahwa reaksi yang mempunyai beda potensial positif adalah yang mengalami reaksi redoks secara spontan. Reaksi redoks spontan terjadi apabila sel anode lebih mudah teroksidasi dan sel katode lebih mudah tereduksi.

2. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai