Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Mengkaji Pengaruh Zat Terlarut pada Titik Beku

Kelompok 2

Nama anggota :

1. Anggita Suryandari (06)

2. Hilmi Zufar Arban A. (15)

3. Livia Hananda (20)

4. Reyhan Ardi F. (29)

5. Shafira Dwi S. (32)

XII MIPA 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Mengkaji Pengaruh Zat Terlarut pada Titik Beku


I. Tujuan
Untuk mengetahui hubungan konsentrasi larutan dengan kenaikan titik didih
dan penurunan titik beku.
II. Landasan Teori
Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair
ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu
tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut
dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point
depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak
bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam
larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.

∆Tf = Tf pelarutmurni – Tf larutan


     
Larutan yang mudah mengion(elektrolit) akan mempunyai titik beku lebih rendah
dari pada larutan non elektrolit, karena larutan elektrolit akan terurai sehingga
partikelnya pun akan lebih banyak dari pada non elektrolit, sehingga larutan
elektrolit mempunyai sifat
koligatif lebih besar dari pada non elektrolit.

        Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan titik beku dan
kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut di
dalamnya. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut. (untuk larutan
elektrolit)

∆Tf = m x Kf

Keterangan:
∆Tf: Penuruan titik beku
m : Molalitas larutan
Kf : Tetapan penurunan titik beku molal

III. Alat dan Bahan


-          Tabung reaksi                    - NaCl 1 m
-          Thermometer                     - NaCl 2 m
-          Es batu                               - CO(NH2)2 1 m
-          Garam besar                      - CO(NH2)2 2 m
-          Gelas ukur plastik

IV. Cara Kerja

1.Masukkan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira-kira tiga perempat
bagian. Tambahkan 8 sendok makan garam dapur, lalu aduk. Inilah campuran pendingin.
2.Isi tabung reaksi dengan air suling kira-kira setinggi 4cm.
Masukkan tabung itu ke dalam campuran pendingin. Masukkan pengaduk kaca ke
dalam tabung reaksi dan gerakkan turun-naik dalam air suling hingga seluruhnya
membeku.
3. Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair
sebagian.Ganti pengaduk dengan thermometer. Dengan hati-hati,aduklah campuran
dalam tabung dengan thermometer secara turun-naik. Kemudian bacalah thermometer
dan catat suhu campuran es dan air itu
4. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan mengguankan larutan urea dan NaCl, masing-masing
dengan konsentrasi 1 m dan 2 m. sebagai pengganti air suling.
(jika es dalam campuran pendingin sudah banyak yang mencair,buatlah lagi campuran
pendingin seperti cara diatas).
V. Hasil Percobaan

Titik beku air suling : 0°C

Titik beku larutan :

No Zat terlarut kemolalan Titik beku (°C)


1. CO(NH2)2 1m -4
2. CO(NH2)2 2m -8
3. NaCl 1m -9
4. NaCl 2m -8

VI. Menganalisis dan Menafsirkan Data


1. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan titik beku pelarut murni (lebih tinggi,
lebih rendah, atau sama)?

Apabila dibandingkan dengan pelarut murni (air), larutan memiliki titik beku yang lebih
rendah. Air sebagai pelarut murni memiliki titik beku 0°C, sedangan CO(NH2)2 1 molal,
CO(NH2)2 2 molal, NaCl 1 molal, dan NaCl 2 molal memiliki titik beku secara berturut-turut
-4°C, -8°C, -9°C, -8°C (Untuk larutan NaCl 2 molal belum didapat data yang akurat karena
waktu percobaan yang terbatas sehingga larutan belum benar-benar membeku). Hal tersebut
disebabkan zat pelarutnya harus membeku lebih dulu daripada zat terlarutnya sehingga
larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut murninya.

2. Bagaimana pengaruh kemolalan larutan urea terhadap:


a. Titik beku larutan?
Semakin tinggi kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya.
b. Penurunan titik beku larutan?
Semakin tinggi kemolalan, semakin besar perbedaan penurunan titik beku
karena kemolalan sebanding dengan penurunan titik beku.
3. Bagaimana pengaruh kemolalan larutan NaCl terhadap:
a. Titik beku larutan?
Semakin tinggi kemolalan NaCl, semakin rendah titik bekunya karena larutan
NaCl merupakan larutan elektrolit sehingga terurai atas ion-ion.
b. Penurunan titik beku larutan?
Semakin tinggi kemolalan NaCl, semakin besar penuruna titik bekunya .
4. Pada kemolalan yang sama, bagaimanakah pengaruh natrium klorida (elektrolit)
dibandingkan dengan pengaruh urea (nonelektrolit) terhadap:
a. Titik beku larutan?
Pada kemolalan yang sama, titik beku larutan elektrolit (natrium klorida) lebih
rendah daripada larutan nonelektrolit (urea).
b. Penurunan titik beku larutan?
Pada kemolalan yang sama, penurunan titik beku larutan elektrolit (natrium
klorida) lebih besar daripada larutan nonelektrolit karena selain dipengaruhi
kemolalan, penurunan titik beku juga dipengaruhi oleh jenis larutan (elektrolit
atau nonelektrolit).

Menurut Anda apakah yang menyebabkan perbedaan itu?


Yang menyebabkan perbedaan pada larutan tersebut adalah
- jenis larutan elektrolit, titik beku natrium klorida lebih rendah daripada
larutan urea karena pada pengionisasian faktor Van’t Hoff larutan natrium
klorida dapat diionisasikan sedangkan larutan urea tidak dapat diionisasikan.
- pada penurunan titik beku, larutan natrium klorida dapat diionisasikan
sehingga pada rumus faktor Van’t Hoff, natrium klorida memiliki i = 2. Jika
diterapkan dalam rumus yaitu ∆Tf = m . Kf . i sedangkan pada larutan non
elektrolit i dianggap 1 atau bahkan 0 sehingga tidak berpengaruh dalam
perhitungan faktor Van’t Hoff.

VII. Kesimpulan
1) Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
2) Penurunan titik beku larutan (Tf) berbanding lurus dengan molalitas
larutan
3) Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
4) Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit
pada kemolalan yang sama
5) Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan ion-
ion semakin bebas
6) Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah
partikel lebih banyak daripada larutan non elektrolit
7) Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat
koligatif non elektrolit
8) Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah titik bekunya
9) Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik
beku

Anda mungkin juga menyukai