Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Kimia

Pengaruh Zat Terlarut terhadap Titik Beku Larutan

Disusun Oleh :
Aza Azkiyatutdahniyah
Emy Qurniawati
Husnul khotimah
Jumriani
Rizqi Nur Abidah
Syifa'an Kamila

XII IPA 3

SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT


Tujuan percobaan

Untuk mengetahui pengaruh adanya zat terlarut terhadap titik beku larutan.

Landasan teori

Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat.
Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama
dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut
penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression).

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik
beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu
adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka
titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah
0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau
dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah.

Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0oC, tapi dengan adanya
zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini
tidak akan sama dengan 0oC lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0oC, dan inilah yang
dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.

Alat dan Bahan

No. Alat/Bahan Ukuran/satuan Jumlah


1. Tabung reaksi kecil 5 buah
2. Gelas kimia plastik 1000 mL 1 buah
3. Thermometer -100C – 1100C 1 buah
4. Batang pengaduk - 1 buah
5. Larutan NaCl 1m 5 cm3
6. Larutan gula 1m 5 cm3
7. Es batu - 1 Kg
8. Garam dapur kasar - 1 Kg
9. akuades - secukupnya

Cara kerja

a. Buatlah campuran pendingin yang terdiri atas campuran es batu dan garam dapur kasar di dala
gelas kimia plastik.
b. Masukkan 5 Ml akuades ke dalam tabung reaksi.
c. Masukkan ke dalam 4 tabung reaksi terpisah masing – masing 5 ml larutan NaCl 1m, dan gula 1
m.
d. Masukkan kelima tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin. Biarkan sampai
membeku ( ditandai dengan air keruh ).
e. Jika sudah terjadi pembekuan,angkat tabyng reaksi dari campuran pendingin kemudian aduk –
aduk sampai sebagian mencair. Kemudian ukurlah suhunya dan masukkan dalam tabel
pengamatan.

Hasil Pengamatan

Titik beku air murni ( akuades ) :…0……..0c

Larutan Konsentrasi ( m ) Titik beku (0C ) Penurunan titik beku ( 0C )


NaCl 1 -4oC 2oC
gula 1 -2oC 3oC

Pertanyaan diskusi

a. Bagaimana pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan?


b. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan ?
c. Perhatikan dan bandingkan titik beku larutan NaCl 1 m dan kelarutan gula 1 m, mengapa terjadi
perbedaan ? Jelaskan!

Pembahasan

Dari konsep dasar teori, didapatkan bahwa kemolalan akan mempengaruhi sifat koligatif
larutan, sebagai contoh pada molal yang sama, titik beku larutan elekrolit dan non-elektrolit berbeda hal
ini disebabkan karena Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar dari pada sifat koligatif
non elektrolit. Larutan NaCl merupakan larutan elektrolit sedangkan gula merupakan larutan non-
elektrolit sehingga titik beku larutan NaCl 2 kali lebih besar dari titik beku gula pada konsentrasi yang
sama. Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak atra ion semkain besar sehingga ion semakin bebas.
Penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan jumlah partikel zat dalam larutan.
Semakin besar jumlah partikel zat, semakil besar pula penurunan titik beku larutan. Hasil penelitian
diatas berbeda dengan teori Perbedaan tersebut biasanya disebabkan karena kurang teliti dalam
beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian sehingga terjadi perbedaan yang signifikan.
Garam yang ditambahkan pada es batu merupakan salah satu penerapan sifat koligatif larutan
yang berfungsu sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga tidak cepat mencair, sebab
apabila tidak ada penambahan garam pada es batu maka suhu es batu akan lebih tinggi dari 00C pada
saat es berubah menjadi liquid.
Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi
kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah dari pada tekanan
uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan kenaikan titik didih
dan penurunan titik beku larutan. Hal ini terbukti pada penambahan zat yang tidak mudah
terlarut Gula dan NaCl menyebabkan adanya penurunan titik beku.
Perbedaan larutan tersebut ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada
jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik
beku tergolong sifat koligatif. Larutan yang mudah mengion ( elektrolit ) akan mempunyai titik beku
lebih rendah daripada larutan non elektrolit, karena larutan elektrolit akan terurai sehingga partikelnya
pun akan lebih banyak daripada non elektrolit, sehingga larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih
besar daripada non elektrolit.

Analitas data

Pada percobaan kali ini yang dimaksud dengan zat pelarut itu adalah air, sedangkan Gula dan NaCl pada
percobaan tersebut sebagai zat terlarut. Pada penggunaan alat dan bahan diutamakan untuk berhati-
hati. Ketika termometer dimasukkan ke dalam tabung reaksi, usahakan agar termometer tidak
menyetuh dinding tabung karena akan membuat termometer jadi tidak stabil sehingga mempengaruhi
temperatur penurunan titik beku larutan yang di uji. Dan sebelum penghitungan suhu, termometer
harus dalam temperatur yang stabil.

Es, gula dan NaCl merupakan bahan yang digunakan pada percobaan mengenai penurunan titik beku,
melalui penentuan molalitas. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang
dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam melakukan
penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji tersebut.

Ternyata, bila ke dalam air ditambah dengan garam, maka akan terjadi penurunan titik beku larutan
garam tersebut, sehingga larutan garam akan membeku pada suhu di bawah 00C. Penjelasan untuk hal
ini didapat bahwa titik beku suatu larutan adalah suhu saat tekanan uapnya sama dengan tekanan uap
pelarutnya. Karena tekanan uap larutan lebih rendah daripada pelarutnya, larutan belum membeku
pada suhu 0oC. Oleh karena itu, suhu harus diturunkan agar larutan dapat membeku. Saat pelarut akan
membeku, penurunan tekanan uap pada pelarut lebih cepat daripada zat cair. Akibatnya, pada suhu di
bawah titik beku pelarut terjadi keseimbangan tekanan uap larutan dengan tekanaan uap pelarut. Saat
itu, pelarut akan membeku sedangkan zat terlarutnya masih dalam fase cair, sehingga larutan menjadi
makin pekat sehingga titik bekunya makin rendah.

Dalam penggunaan garam dapur, massa garam yang digunakan jangan terlalu banyak dan juga jangan
terlalu sedikit, sebab akan mempengaruhi proses penurunann titik beku dan hasil yang didapat
kemungkinan kurang akurat. Namun apabila garam yag digunakaan terlalu sedikit, penurunan titik beku
tidak mencapai suhu yang akurat, dan pada larutan gula yang di uji , pembentukkan kristal yang terjaadi
tidak sempurna. Oleh karena itu para pratikum di tuntut ketelitian dan keterampulannya dalalam
melakukan percobaan tersebut.

Perubahan titik beku pada larutan dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi perubahan suhu baik
dari sisitem ataupun dari lingkuangan. Dari data hasil pengamatan yang telah didapat, masing-masing
ada tiga larutan yang di uji memiliki titik beku konstant yang berbeda-beda.
Dalam penurunan titik beku berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut, maka titik bekunya akan turun.
b. Titik beku larutan elektrolit lebih rendah dibanding larutan non-elektrolit
c. ∆Tf ( penurunan titik beku) = titik beku pelarut murni – titik beku larutan).
Dengan demikian, jelaslah larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah dibanding dengan titik
beku air. Selisih antara titik beku pelarut murni dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku
larutan yang dilambangkan dengan ΔTf.
ΔTf = Tºf – Tf
Keterangan:
ΔTf = penurunan titik beku
Tºf = titik beku larutan
Tf = titik beku pelarut

Kesimpulan apa yang berpengaruh terhadap titik beku ( sifat koligatif ) larutan
titik beku larutan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan titik beku air
karena di dalam larutan gula dan NaCl mengandung zat terlarut berupa molekul-molekul gula dan
molekul-molekul NaCl yang menyebabkan terghalangnya molekul-molekul air untuk membeku sehingga
dibutuhkan suhu yang lebih rendah untuk membekukan larutan gula dan NaCl tersebut. Dan garam
dapur disini berfungsi sebagai stabilisator suhu es dikarenakan garam dapur dapat menghambat proses
pencairan es.

Daftar pustaka

MGMP KIMIA Kab. Klaten


http://ndhaarlinda.blogspot.co.id . Diakses pada 20 November 2016
http//penurunan-titik-beku-kimia.co.id .
http://notechaca.wixsite.com/firarizqyagfa/single-post/2016/10/15/LAPORAN-PRAKTIKUM-
KIMIA-PENENTUAN-TITIK-BEKU
http://www-supadi.blogspot.co.id/2012/06/pengaruh-penambahan-garam-pada-es.html
http://blogkaryasiswa.blogspot.co.id/2015/09/laporan-praktikum-titik-didih-dan-titik.html
http://bagasajiharvian.blogspot.com/2016/11/laporan-praktikum-kimia-titik-beku.html

Anda mungkin juga menyukai