Anda di halaman 1dari 13

sebagai rangka tubuh porifera, tersusun atas

serabut spongin, calsium dan silika.


C; Proses Fisiologi
1; Sistem Sirkulasi
Tipe saluran air porifera dikelompokkan atas:
1. tipe ascon
2. type sycon
3. typa leucon atau rhagon
Sistem aliran air pada porifera adalah sebagai
berikut:
Ostium --> porosit --> spongocoel --> osculum
2; Sistem Pencernaan Makanan
Porifera mengambil makanan dengan cara
menyaring makanan yang terlarut dalam air. Flagel
menarik makanannya (bakteri, protozoa dan alga)
yang melekat pada leher dari sel koanosit, kemudian
dicerna dalam sel koanosit. Sel amoebosit mengambil
hasil pencernaan yang dilakukan oleh koanosit untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Kelebihan air dan
makanan dikeluarkan melalui lubang oskulum.
3; Sistem Reproduksi
a; Reproduksi aseksual
Reproduksi aseksual dari porifera adalah
dengan menggunakan:
Kuncup luar, yang terlepas dari induknya dan
membentuk porifera baru, atau tetap tingga
berdekatan dengan induknya membentuk
koloni.
Gemulae merupakan tunas dalam, terbentuk
ketika porifera berada pada lingkungan yang
terlalu panas atau terlalu dingin. Tunas ini
merupakan salah satu bentuk pertahanan
tubuh terhadap kondisi buruk. Gemulae akan
lepas dari induknya jika kondisi lingungan
mulai membaik dan membentuk poriera baru.
Regenerasi. Potongan tubuh porifera dapat
tumbuh menjadi porifera baru.
b; Reproduksi seksual
Porifera merupakan hewan hermaprodit
(menghasilkan sperma dan ovum), tetapi sperma
dan ovum yang melebur berasal dari porifera
yang berbeda.

1;
A;
1;
2;
3;
4;
5;
6;

PORIFERA/HEWAN BERPORI
Ciri-Ciri
Hewan yang paling sederhana (primitif)
Hidup menempel pada dasar (sessil).
Tidak memiliki sistem syaraf dan indra.
Ukuran tubuh bervariasi dari 2 cm sampai 2m.
Tergolong hewan asimetri
Tubuh terdiri atas lubang-lubang halus/pori yang
disebut ostium (jamak: ostia) sebagai tempat
sirkulasi air.
B; Struktur Tubuh

Oskulum, merupakan lubang besar di bagian atas


tubuh, sebagai tempat keluarnya air dan zat-zat
sisa tubuh
Spongocoel, adalah rongga tubuh porifera

Porosit berfungsi mengatur membuka dan


menutupnya ostium
Mempunyai 2 lapisan sel (ekstoderm dan
endoderm) yang dipisahkan subtansi berbentuk
jeli atau gelatin yang disebut mesoglea.
a; Lapisan luar (ektoderm) disusun oleh selapis selsel yang berbentuk pipih (sel pinakosit).
b; Lapisan dalam (endoderm) disusun oleh sel-sel
berflagel yang disebut sel koanosit atau sel leher.
Flagel dari sel-sel koanosit bergetar dan menarik
air yang berisi air. Sel koanosit berfungsi
mencerna makanan.
c; Mesoglea tersusun atas: 1) sel-sel amoebosit
yang dapat bergerak mengambil makanan dari sel
koanosit dan mendistribusikannya ke seluruh
bagiann tubuh porifera. sel-sel amoebosit juga
mengangkut karbondioksida dan zat sisa keluar
dari tubuh porifera.2) spikula yang berperan

D; KLASIFIKASI
Berdasarkan jenis bahan dasar spikulanya
porifera dikelompokkan atas:
1; Calcarea, Spikula tersusun atas zat kapur
karbonat (CaCO3), hidup di air dangkal dan
koanositnya besar. Contoh: Sycon dan Clathrina.

2; COELENTERATA/HEWAN BERONGGA
A; Ciri-Ciri
1; Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan
2;
3;

2; Hexactinelida, termasuk porifera kaca dan


keranjang bola pinus dengan spikula terbuka dari
silica. Contoh: Pheronema, Euplectella.

4;
5;

6;
7;
3; Demospongia, termasuk porifera suling dan
porifera spons, spikula terbuat hanya dari
spongin atau spongin bercampur dengan silica,
Contoh: Spongilla, Euspongia molisima,
Hypospongia equina

endoderm. Diantaranya ada rongga (mesoglea)


Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti
mangkok (medusa)
Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk
menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya
sel racun (knidoblast) atau sel penyengat
(nematosis)
Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh
permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan
Sifonoglia
Sistem saraf difus (baur)
Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan),
vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase
medusa
Polip

a;
Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula

yang membentuk koloni.


Melekat pada dasar perairan
Tubuh atas membesar

Di dalam tubuh polip ini terdapat rongga


gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus.
Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk
berperan untuk menangkap mangsa.
Polip merupakan fase vegetatif pada coelenterata,
karena bisa melakukan fragmentasi pemutusan
bagian dari tubuhnya untuk membentuk individu
baru
b; Medusa
Fase medusa merupakan fase generatif (seksual),
dimana pada fase ini menghasilkan sel telur dan
sel sperma. Medusa dapat melepaskan diri dari
induk dan berenang bebas di perairan. Bentuknya
seperti payung dan punya tentakel yang
melambai-lambai. Kita biasa menamakannya
dengan ubur-ubur
B; Struktur Tubuh

E; PERAN PORIFERA
Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan
Hippospongia dapat digunakan sebagai spons
mandi.
Heliclona berguna untuk bahan penggosok alatalat.
Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi
sebagai obat penyakit kanker dan penyakit
lainnya.

bersilia (planula) berenang meninggalkan induk


dan membentuk polip di dasar perairan.
D; Klasifikasi
Coelenterata dibedakan menjadi 4 kelas,
yaitu : Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa dan
Ctenophora
1. HYDROZOA
Hydrozoa berasal
dari kata hydra, artinya
hewan yang bentuknya
seperti ular. Umumnya
hidup
soliter
atau
berkoloni.
Hydrozoa
yang soliter mempunyai
bentuk polip, sedangkan yang berkoloni, bentuk polip
dominan dan beberapa jenis membentuk medusa.
Contoh Hydra dan Obellia.
a; Hydra
Bagian tubuh sebelah bawah tertutup
membentuk kaki, berguna untuk melekat pada obyek
dan untuk bergerak.
b; Obelia
Hidup di air laut secara koloni. Sebagian
besar waktu hidupnya sebagai koloni polip. Bagian
polip yang berfungsi dalam hal makan disebut
hidrant, sedang fase seksual (medusa) disebut
gonangium. Berikut ini gambar siklus hidup Obelia

1; Epidermis,

2;

C;
1;

2;

3;

a;

b;

terdapat sel-sel knidosit yang


mengandung racun penyengat (nematosit) yang
berguna untuk melumpuhkan mangsanya dan
menangkap makanan.
Gastrodermis, terdiri atas sederet sel yang
berbatasan dengan rongga gastrovaskuler.
Rongga gastrovaskuler Coelentarata bercabangcabang yang dipisahkan oleh septum/penyekat
dan belum mempunyai anus.
Proses Fisiologi
Proses Pencernaan Makanan
Jika terdapat hewan kecil, misal partikel
organik, plankton, jentik nyamuk menempel pada
tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sel
tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas
lalu tentakel membawanya ke mulut. Di bawah
mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk
ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara
ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endoderm
menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa makanan
akan dimuntahkan melalui mulut
Sistem saraf
Sistem syaraf sederhana yang terletak
menyebar (sistem difus).
Sistem Reproduksi
Ada 2 cara perkembangbiakan, yaitu :
aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif)
Aseksual (vegetatif), membentuk kuncup pada
kaki pada fase polip. Makin lama makin besar,
lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh
disekitar kaki sampai besar hingga induknya
membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu
menjadi koloni.
Seksual (generatif)
Dilakukan dengan peleburan sel sperma
dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase
medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan
ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan
lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang
dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot
tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva

2. SCYPHOZOA
Berasal dari kata scyphos = mangkok.
Memiliki bentuk dominan medusa.
Contoh : Aurellia aurita,
Aurellia juga mengalami pergiliran keturunan
seksual dan aseksual.

E; PERAN COELENTERATA
1; dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung uburubur.
2; Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, uburubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
3; Karang atol, karang pantai, dan karang
penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi
air laut dan merupakan tempat persembunyian
dan tempat perkembangbiakan ikan.

ANTHOZOA
Berasal dari kata anthos = bunga.
Hidup di laut bentuk polip, tidak punya fase
medusa.
Kelas Anthozoa meliputi Mawar Laut (Anemon
Laut) dan Koral (Karang)
1.Mawar Laut (Anemon Laut)
Mawar laut menempel pada dasar perairan.
Pada permukaan mulut Mawar Laut terdapat banyak
tentakel berukuran pendek. Tentakel ini berfungsi
untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak
melekat sehingga Mawar Laut tetap bersih. Contoh:
Metridium marginatum, Utricina crasicaris.

3;
A;

PLATHYHELMINTHES = CACING PIPIH


Ciri-Ciri
Tubuh pipih simetri bilateral
Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap
cahaya
contoh : Planaria yang sering ditemukan di balik
batuan (panjang 2-3 cm), Bipalium yang hidup di
balik lumut lembab (panjang mencapai 60 cm),
cacing hati, dan cacing pita.
B; Struktur Tubuh

2.Koral (Karang)

Hidupnya berkoloni membentuk massa yang kaku dan


kuat. Massa itu sebenarnya karang kapur yang
dibentuk oleh generasi polip. Koral yang sudah mati,
rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu.
Contoh : Astrangia denae, Tubiphora musica
4. CTENOPHORA
Tubuhnya mempunyai
lapisan mesoderm, tidak
mempunyai nematoksis
dan
tentakelnya
mengandung
zat-zat
pelekat
untuk
menangkap
mangsa.
Contoh : Mertensia

Tergolong triploblastik aselomata karena


memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari
ektoderma, endoderma, dan mesoderma. Ektoderm
yang akan berkembang menjadi kulit, mesoderm
yang akan berkembang menjadi otot otot dan
beberapa organ tubuh dan endoderm yang akan
berkembang menjadi alat pencernaan makanan.
C; Proses Fisiologi
1; Sistem pencernaan
Sistem pencernaan cacing pipih disebut
sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan
tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem
pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut -> faring

-> kerongkongan -> usus yang bercabang ke seluruh


tubuh -> mulut.
2; Sistem Respirasi
Gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya
melalui proses difusi.
3; Sistem syaraf
Ada beberapa macam sistem syaraf pada cacing
pipih, yaitu:
a; Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem
syaraf yang paling sederhana. Pada sistem
tersebut, pusat susunan saraf yang disebut
sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala
dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion
otak tersebut keluar tali saraf sisi yang
memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang
dihubungkan dengan serabut saraf melintang.
b; Pada cacing pipih yang lebih tinggi
tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari
sel saraf (neuron) yang dibedakan menjadi sel
saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke
otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke
efektor), dan sel asosiasi (menghubungkan
sensori dengan motorik)
4; Sistem Indera
Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem
penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang
mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik
mata tersebut berjumlah sepasang dan terdapat di
bagian anterior (kepala).
Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba
dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya.Beberapa
spesies juga memiliki indra tambahan berupa
aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan),
dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran
sungai).
5; Sistem Osmoregulasi
Sistem
osmoregulasi
yang
disebut
protonefridia. Sistem ini terdiri dari saluran
berpembeluh yang berakhir di sel api. Lubang
pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut
protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih.
Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan
secara difusi melalui dinding sel.

yang peka cahaya, mempunyai tiga lapisan otot


membuatnya dapat melakukan gerak.
b; Trematoda
Kelas
Trematoda
termasuk
cacing
isap
baik
dalam
darah,
hati
maupun paruparu.Cacing kait tidak memiliki kepala, namun
memiliki mulut penghisap. Contoh: Fasciola
hepatica (cacing hati) yang parasit di hati domba.
Berikut ini siklus hidupnya.

c; Kelas Cestoda
Bentuk tubuh pipih panjang menyerupai
pita..Bagian kepala
(scolex)
memiliki
pangait
dan
pengisap
yang
memungkinkannya
menempel
pada
dinding usus inang.
Di bawah skolex
terdapat leher yang pendek dan tali panjang
proglotid, dimana setiap proglottid (segmen) berisi
satu set penuh organ kelamin jantan dan betina dan
stuktur lainnya. Setelah terjadi pembuahan, proglottid
menjadi sekantung telur masak, lalu putus dan keluar
bersama feses. Jika telur ini tertelan oleh babi atau
sapi, larvanya menjadi sistiserkus di dalam otot
inang. Jika manusia memakan daging babi atau sapi
yang terinfeksi yang tidak dimasak sempurna, maka
manusia akan terinfeksi cacung ini.

6; Reproduksi
Cacing pipih dapat bereproduksi secara
aseksual dengan membelah diri dan secara seksual
dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini
tergolong hermafrodit

D; Klasifikasi
Filum Platyhelminthes ini dibagi menjadi tiga
kelas yaitu Turbelaria, Trematoda, dan Cestoda.
a; Turbellaria
Contohnya Planaria. Kepala planaria
berbentuk ujung panah, mempunyai dua bintik mata

Reprduksi secara seksual. Organ reproduksi


jantan dan betina terpisah dalam individu yang
berbeda
B; STRUKTUR TUBUH
Individu betina berukuran lebih besar
daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat
panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung
yang meruncing.

Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi


kutikula untuk melindungi diri. Kutikula ini lebih kuat
pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang
hidup bebas. Kutikula berfungsi untuk melindungi
dari dari enzim pencernaan inang.
C; PROSES FISIOLOGI
1;
Sistem Pencernaan
Sistem percenaan yang lengkap terdiri dari
mulut, faring, usus, dan anus. Beberapa
Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah.
Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan
pada pseudoselom.
2. Sistem Respirasi , dilakukan secara difusi melalui
permukaan tubuh.
3. Sistem Reproduksi secara seksual. Sistem
reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin
jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur
hasil fertilisasi dapat membentuk kista yang dapat
bertahan hidup pada lingkungan yang tidak
menguntungkan.
D; KLASIFIKASI
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas,
yaitu Nematoda dan Nematophora. Pada uraian
berikut akan dibahas beberapa spesies dari nematoda
yang merupakan parasit bagi manusia
a Ascaris lumbricoides (cacing perut)

E; PERAN PLATHYHELMINTHES
a; Planaria menjadi salah satu makanan bagi
organism lain.
b; Cacing hati maupun cacing pita merupakan
parasit pada manusia
c; Beberapa spesies Platyhelminthes dapat
menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan.
Salah satu diantaranya adalah genus Schistosoma
yang dapat menyebabkan skistosomiasis,
penyakit parasit yang ditularkan melalui siput air
tawar pada manusia.
d; Pada hewan, infeksi cacing pipih juga dapat
ditemukan, misalnya Scutariella didactyla yang
menyerang udang jenis Trogocaris dengan cara

menghisap cairan tubuh udang tersebut

4; NEMATHELMINTHES/CACING GILIK
A; CIRI-CIRI
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema=

benang, helminthes= cacing) disebut sebagai


cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat
panjang atau seperti benang.
Memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga
tubuh sejati.
Cacing dewasa memiliki pseudocoelom (tabung
dalam tabung), sebuah ruang tertutup yang berisi
cairan berfungsi sebagai rangka hidrostatik,
membantu dalam peredaran dan penyebaran sari
makanan.
Merupakan hewan Triploblasik Pseudoselomata
Tubuhnya simetri Bilateral
Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem
respirasi

Ascaris tidak punya segmentasi tubuh


dan memiliki dinding luar yang halus, bergerak
dengan gerakan seperti cambuk. Cacing ini hidup
di dalam usus halus manusia sehingga sering kali
disebut cacing perut.
Ascaris lumbricoides jantan memiliki
sepasang alat berbentuk kait yang menyembul
dari anus disebut spikula. Spikula berfungsi
untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan
memindahkan sperma saat kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit
askariasis atau cacingan, umumnya pada anakanak. Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi
makanan atau minuman yang tercemar telur
ascaris.
b Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena
ditemukan di pertambangan daerah tropis.Cacing
tambang dapat hidup sebagai parasit dengan
menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus
manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih
kecil dari cacing perut, memiliki ujung anterior
melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4
pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait
kitin berfungsi untuk menempel pada usus
inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang
jantan terdapat bursa kopulasi.Alat ini digunakan
untuk menangkap dan memegang cacing betina saat
kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin
luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
c Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Cacing ini disebut cacing kremi karena
ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm.
Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia.
Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara
autoinfeksi, yaitu dilakukan oleh penderita
sendiri.Cacing ini bertelur pada anus penderita dan
menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering
menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga
kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan
terjadi kembali.
d Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di
daerah tropis.
e
Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan
menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan
otot. Manusia yang terinfeksi cacing ini karena
memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus,
keturunan yang hidup terbawa oleh aliran darah
menuju otot rangka kemudian menjadi kista.

Peranan Nemathelminthes bagi kehidupan


manusia secara ekonomi tidak ada yang
menguntungkan bahkan merugikan.

5; ANNELIDA/CACING GELANG/CACING
A; STRUKTUR

BERUAS-RUAS
TUBUH
DAN

PROSES

FISIOLOGI
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah
mempunyai rongga sejati sehingga disebut
triploblastik selomata.
Annelida memiliki sistem peredaran darah
tertutup, dengan pembuluh darah memanjang
sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di
setiap segmen.
Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri
bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi
lapisan kutikula. Setiap ruas dibatasi dengan
sekat (septum).
Sistem saraf annelida terdiri dari sebuah otak
yang terhubunga dengan serabut saraf ventral,
dengan sebuah ganglion di setiap segmen.
Annelida memiliki sistem pencernaan yang
lengkap termasuk faring, lambung, usus, dan
kelenjar pencernaan.
Alat ekskresi berupa nefridia di setiap segmen
yang mengumpulkan zat sisa dari coelom dan
mengekskresikannya keluar tubuh.
C.KLASIFIKASI
a. Polychaeta

Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta


memiliki parapodia dan setae. Parapodia adalah kaki
seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang
sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan. Setae
adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang
membantu polychaeta melekat pada substrat dan juga
membantu mereka bergerak.

E; PERAN NEMATHELMINTHES
7

a;

- tubuh lunak, tidak bersegmen


- kaki berbentuk pipih, lebar & berotot
- Sekresi zat cangkang = kalsium karbonat
- Simetri tubuhnya bilateral
- memiliki kelenjar lendir yang terdapat pada kelenjar
pembuat bahan cangkok
- ada bagian tubuh yang berperan sebagai kaki
B; STRUKTUR TUBUH
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1; Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari
bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki
berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian
mollusca kaki telah termodifikasi menjadi
tentakel yang berfungsi untuk menangkap
mangsa.
2; Massa
Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak
dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat
organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi,
dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh
mantel.
3; Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi
massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga
yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga
mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah
tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
C; PROSES FISIOLOGI
1; Sitem syaraf Mollusca terdiri dari cincin syaraf.
Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan
serabut saraf yang menyebar.
2; Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang
lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung,
usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah
bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan
makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.
3; Sistem Pernapasan, Mollusca yang hidup di air
bernafas dengan insang yang berada pada rongga
mantel.
4; Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada
umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada
umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris).
Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang
bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara
internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan
telur.
Telur -> lava -> mollusca dewasa.

Oligochaeta

Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otototot tubuh dibantu dengan setae. Cacing tanah adalah
pemakan sampah yang mengekstrak sisa-sisa bahan
organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot
menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah
dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela.
Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki
testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan
penerima semen. Perkawinan dilakukan dengan
melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam
posisi berlawanan dan saling bertukar sperma. Setiap
cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir,
untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
c. Hirudinae
Lintah
mempunyai
pengisap anterior
kecil
sekitar
mulutnya
dan
pengisap
posterior
yang
besar. Pengisap
darah
dapat
mencegah
penggumpalan
darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari ludah.
D. PERANAN
a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena
membantu menghancurkan tanah dan membantu
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan
msayarakat di daerah tertentu dijadikan sebagai
makanan
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat
antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.

D; KLASIFIKASI
Berdasarkan bentuk, kedudukan kaki, cangkang,
mantel, dan sistem syarafnya, Filum Mollusa terbagi
menjadi lima kelas yaitu

6; MOLLUSCA/HEWAN BERTUBUH LUNAK


A; CIRI-CIRI
8

kepala.Mulutnya terdapat pada rongga mantel,


dilengkapi dengan labial palpus.
Tidak memiliki rahang atau radula. Maka
makanannya berupa hewan kecil seperti
protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.
5; Cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo =
kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang
memiliki kaki di kepala. Makananya berupa kepiting
atau invertebrata lainnya.

1; Polyplacophora/Amphineura
Polyplacophora merupakan satu dari lima kelas
dalam filum mollusca.
Polyplacophora
memiliki bentuk bulat
telur,
pipih,
dan
simetri
bilateral.
Mulut
terletak di
bagian anterior tetapi
tidak
berkembang
dengan baik. Sedangkan anusnya berada di bagian
posterior. Polyplacophora tidak memiliki tentakel dan
mata. contoh : Chiton sp.
2;
Scapopoda

E; PERAN MOLLUSCA
1; Sumber makanan berprotein tinggi
2; Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada
margaritifera)
3; Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang
tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
4; Bahan baku terasi, misalnya cangkang Tridacna
sp.
5; Mollusca yang merugikan bagi manusia,
misalnya bekicot dan keong sawah yang
merupakan hama dari tanaman. Siput air adalah
perantara cacing Fasciola hepatica.

Hewan jenis ini


pada umumnya
bercangkang
seperti kerucut
atau tanduk. Di
kedua
ujung
cangkang berlubang. Scapopoda biasa hidup di air.
contoh: Dentalium vulgare
3; Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster =
perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang
menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.
Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel
panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung
tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk
mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada
tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan
pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang,
sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan
rongga mantel.
4; Pelecypoda
Ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti
kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan
digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan
lumpur. Pelecypoda mampu melekat pada
bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu
karena mensekresikan zat perekat.
Memiliki dua buah cangkang pipih yang
setangkup sehingga disebut juga Bivalvia. Kedua
cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan
oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi
seperti engsel untuk membuka dan menutup
cangkang dengan cara mengencangkan dan
mengendurkan otot.
Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan
cangkangnya masuk benda asing seperti pasir,
lama-kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara
terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus
oleh
hasil
sekresi
palisan
cangkang
nakreas.Pelecypoda
tidak
memiliki

7. ARTRHOPODA
A; CIRI-CIRI DAN STRUKTUR TUBUH
Arthropoda (arthros = ruas, podos = kaki)
merupakan hewan yang memiliki kaki berbuku-buku.
Filum Arthropoda memiliki jumlah species paling
besar yaitu sekitar 75% dari seluruh hewan yang ada
didunia atau 3 dari 4 hewan adalah arthropoda.
Ciri-ciri:
Merupakan hewan triploblastik acoelomata
dengan simetri bilateral.
Secara umum memiliki 3 kharakter utama yaitu
tubuh bersegmen (ruas), memiliki rangka luar
(eksoskeleton) yang keras, dan ekor.
Tubuh dibungkus oleh kutikula sebagai rangka
luar yang terbuat dari protein dan kitin.
Eksoskeleton bersifat kaku dan keras dan dapat
mengalami pergantian pada kurun waktu tertentu
disebut eksidisis.
Bentuk tubuh beruas-ruas dan tubuh dibedakan
atas daerah kepala (caput), dada (thoraks) dan
perut (abdomen)
B; PROSES FISIOLOGI
1; Sstem Indra berkembang dengan baik seperti
indra penglihatan, penciuman, antene untuk
peraba dan penciuman, sebagian besar terletak di
bagian anterior tubuh.
2; Sistem Peredaran darah terbuka, darah berupa
hemolimphe dan mempunyai jantung pembuluh.
3; Sistem respirasi arthropoda yang hidup di air
dengan menggunakan insang, dan permukaan
tubuh, sedangkan yang hidup di darat
menggunakan sistem trakea dan paru-paru buku.

4; Sistem ekskresi dengan menggunakan pembuluh

Reproduksi: berkelamin terpisah, pembuahan

Malpighi
5; Sistem syarafnya tangga tali.
6; Reproduksi: Reproduksi dilakukan secara seksual
dengan fertilisasi internal, sebagian mengalami
metamosfosis dalam daur hidupnya.
C; KLASIFIKASI
Berdasarkan pembagian tubuh dan jumlah
kaki filum arthropoda dikelompokkan atas 4
kelompok yaitu:
1. Crustacea

Umumnya
hidup di air, bernafas
dengan insang (atau
difusi melalui seluruh
permukaan
tubuh),
dan
termasuk
omnivora (pemakan segala).
Kulit merupakan rangka luar (eksokeleton).
Kepala: sepasang mata faset bertangkai, 2 pasang
antena, 3 pasang rahang
Dada: sepasang kaki pertama besar seperti catut, 4
pasang kaki untuk berjalan.
Perut: beberapa pasang kaki untuk berenang, pada
ekor terdapat uropod atau telsom untuk alat
kemudi saat berenang.
Pencernaan: mulut, kerongkongan, perut besar,
usus dan anus.
2. Arachnida
Tubuh terdiri 2 bagian: sefalotoraks dan
abdomen.
Memiliki mata 0, 2, 4, 6, 8 (tergantung jenisnya)
2 pasang alat mulut di kepala, yaitu: Kelisera
(seperti catut) dan Pedipalpus (seperti kaki
berakhir dengan cakar)

terjadi di dalam tubuh induk betina. Serangga


umumnya bersifat ovipar, atau bertelur.
Respirasi: berupa trakea atau saluran udara yang
bercabang ke seluruh jari-jari.
Sistem pencernaan: bervariasi tergantung jenis
serangganya. Umumnya terdiri dari: mulutkerongkongan-tembolok-perut
otot-perut
kelenjar-usus bagian akhir-anus.
PERAN ARTHROPODA
Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi,
misal udang, lobster dan kepiting.
Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong
zooplankton menjadi sumber makanan ikan,
misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan
Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan
antara lain:
Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota
Isopoda.
Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota
Cirripedia dan Copepoda.
Merusak pematang sawah atau saluran irigasi
misalnya ketam.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian
populasi serangga terutama serangga hama. Akan
tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga
banyak merugikan manusia terutama hewan
Acarina misalnya:
Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada
manusia
Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak
domba, kelinci, kuda.
Ododectes cynotis (tungau kudis telinga)
menyerang anjing dan kucing.

D;

1;
2;
3;

8. ECHINODERMATA/HEWAN BERKULIT
DURI
A; CIRI-CIRI
pada saat dewasa tubuhnya simetri radial
meskipun saat muda simetri bilateral.
Makannya
bergantung
pada
jenisnya.
Makanannya misalnya kerang, plankton, dan
organisme yang mati atau membusuk.
B; STRUKTUR TUBUH
Permukaan Echinodermata umumnya berduri,
baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.

3. Myriapoda terdiri atas Chilopoda dan Diplopoda


Tubuh terdiri atas kepala dan bagian belakang
yang berbuku-buku.
Pada setiap segmen terdapat kaki sehingga
disebut kaki seribu
Pada kepala terdapat sepasang antena dan mata
tunggal. Sedangkan pada kelabang
mata
majemuk dan 1 atau 2 maksila
4. Insecta
Abdomen, terdiri dari 10,
atau 11 segmen

10

Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium


karbonat yang disebut testa.
Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya
disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk
mengatur pergerakan bagian yang menjulur
keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki
tabung ambulakral.
Secara umum Echinodermata memiliki 5 lengan,
Hewan ini memiliki kemampuan autotomi, yaitu
kemampuan untuk membentuk kembali organ
tubuhnya yang terputus.
C; PROSES FISIOLOGI
1; Sistem pencernaan
Hewan ini sudah memiliki sistem pencernaan
yang sempurna di mana mulut sebagai jalan masuknya
makanan berada di bagian bawah dan anus sebagai
jalan keluarnya sisa pencernaan berada di sebelah
atas. Seperti halnya dengan hewan akuatik yang lain,
Echinodermata juga bernapas. Sistem saraf
2; Sistem
Gerak
melalui
sistem
kaki
ambulakral adalah sebagai berikut: air masuk
melalui madreporit -> turun ke saluran cincin ->
saluran radial ->kaki-kaki tabung -> air
disemprotkan sehingga dalam kaki tabung
muncul tekanan hidrolik dari air -> kaki tabung
menjulur ke luar -> ampula melekat pada benda
lain -> berpindah tempat.
3; Sistem pernapasan dengan insang
4; Sistem saraf berupa cincin saraf yang
mengelilingi mulut, lalu bercabang 5 menuju
masing-masing lengan yang dimiliki.
5; Reproduksi secara generatif, yaitu dengan
peleburan antara sperma dan ovum sehingga akan
dihasilkan zigot. Fertilisasi berlangsung secara
eksternal. Zigot berkembang menjadi larva yang
simetris bilateral bersilia. Hewan ini juga dapat
beregenerasi
D; KLASIFIKASI
1; Crinoidea
lilia laut yang berjalan dengan rumbairumbai yang dapat bergerak. Lengan-lengan
bercabang digunakan untuk menyaring makanan serta
member bentuk menyerupai bunga atau tumbuhan.
2; Holothuroidea
Holothuroidea memiliki tubuh berbulu
memanjang dan mendapat makanan dengan tentakel
yang terletak di sekitar mulut.

3; Echinoidea
Memiliki duri-duri yang mereka gunakan
untuk bergerak, mempertahankan diri serta membuat
lubang.

4; Ophiuroidea
Bintang
ular
memiliki
cakram
dengan lima lengan
yang panjang yang
membuat
mereka
bergerak lebih cepat.

5; Asteroidea
11

Bintang laut memiliki cakram pusat dengan 5


aytau kelipatan 5 lengan yang kekar tertancap
padanya. Bintang laut hidup di sepanjang pantai
berkarang memakan kerang, tiram dan bivalvia
lainnya. Bintang laut memasukan apapun ke dalam
perutnya. Bintang laut mengeluarkan enzim perut
untuk mencerna mangsanya yang dipecah kecil-kecil
untuk dimasukkan ke dalam perut berpilorus. Sebuah
usus pendek keluar menuju sebuh anus di sisi aboral.
Setiap lengan memiliki coelom yang telah
berkembang dengan baik dan berisi sepasang kelenjar
pencernaan dan kelenjar kelamin jantan atau betina.

E; PERAN ECHINODERMATA
1; Crown of thorns starfish. (Salah satu contoh
2;
3;
4;
5;

12

Echinodermata) Kadang-kadang menimbulkan


kerusakan pada batu karang.
Crinoidea(akar bahar) untuk bahan gelang bakar.
Makanan.Misalnya telur landak laut yang banyak
dikonsumsi di Jepang dan keripik timun laut
yang banyak dijual di Sidoarjo. Jawa Timur.
Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan
perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering
mengggunakan gamet dan embrio landak laut.
Merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan
kerang laut karena merupakan predator hewanhewan budidaya tersebut.

C. Peran Vertebrata
- Vertebrata

: Sapi sebagai penghasil daging dan susu


Unggas sebagai penghasil daging dan telur
Penyu sebagai penghasil telur untuk obat
Katak sebagai penghasil daging.
Ikan mas sebagai sumber protein untuk makanan, dll.

13

Anda mungkin juga menyukai