Disusun oleh :
Amalia Nurul Fauziah XII IPA 1/03
Khalaqas Hakiim XII IPA 1/19
Wening Nurwulan XII IPA 1/26
Yudi Kristanto XII IPA1/28
VI. Pembahasan
1. Pada percobaan menentukan titik beku larutan, larutan urea 1m titik bekunya -4°C
2. Pada percobaan menentukan titik beku larutan, larutan urea 2m titik bekunya -5°C
3. Pada percobaan menentukan titik beku larutan, larutan urea 1m titik bekuny -8,5°C
4. Pada percobaan menentukan titik beku larutan, larutan urea 2m titik bekunya -9°C
∆ Tf = 1. 1,86 ∆ Tf = 2. 1,86
= 1,86 oC = 3,72 oC
Tf = 0oC -1,86 oC Tf = 0oC – 3,72 oC
= -1,86 oC = – 3,72 oC
∆ Tf = 1. 1,86. 2 ∆ Tf = 2. 1,86 . 2
= 3,72 oC = 7,44 oC
Tf = 0oC -3,72 oC Tf = 0oC – 7,44 oC
= - 3,72 oC = – 7,44 oC
Fungsi garam pada butiran es
Garam berfungsi sebagai penurun titik beku air, air yang awalnya berupa es akan
memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan titik beku air murni.
Fungsi garam bukan agar air tetap menjadi es, tetapi es akan mencair namun suhu
yang dimiliki lebih rendah. Beaker glass yang berisikan air ini berfungsi untuk
mencegah agar proses pendinginan berjalan terlalu cepat.
VIII. Kesimpulan
Dari data percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa
1. Titik beku (Tf) dan penurunan titik beku dipengaruhi oleh konsentrasi suatu larutan.
2. Selain itu juga dipengaruhi oleh keelektrolitan larutan. Larutan elektrolit kuat
memiliki titik beku lebih rendah daripada larutan nonelektrolit.