A. TUJUAN
Mengamati pengaruh zat terlarut terhadap penurunan titik beku larutan.
C. CARA KERJA
D.HASIL PENGAMATAN
E. PEMBAHASAN
Dalam percobaan tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa titik beku larutan
elektrolit lebih rendah dibandingkan dengan titik beku larutan non elektrolit. Larutan NaCl
merupaka larutan elektrolit kuat, larutan cuka merupakan larutan elektrolit lemah, dan larutan
urea merupakan larutan non elektrolit.
Berdasarkan hasil pengamatan, dengan konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan
elektrolit mempunyai harga yang lebih rendah dibandingkan sifat koligatif larutan non
elektrolit. Hal tersebut dibuktikan dari larutan NaCl 0,1 M memiliki penurunan titik beku
sebesar -1° C sedangkan larutan urea lebih besar dari larutan NaCl yaitu 2° C.
Hal ini dapat terjadi karena suatu faktor van hoff pada elektrolit dan dinyatakan dalam
lambang i. Faktor van hoff adalah perbandingan antara sifat koligatif yang terukur dari suatu
larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif larutan yang diharapkan dari suatu zat non
elektrolit pada konsentrasi yang sama.
Dalam percobaan ini kami melakukan kesalahan, seharusnya percobaan ini hasilnya suhu harus –
(negatif) karena merupakan titik beku.
F. kesimpulan
dari semua kegiatan yang kami lakukan ,dapat kami simpulkan bahwa larutan elektrolit memiliki sifat
koligatif yang lebih rendah daripada larutan non elektrolit. Pada larutan elektrolit terjadi
penambahan jumlah zat terlarut karena terurai menjadi ion- ion, sedangkan zat terlarut pada larutan
non elektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion- ion. Itulah sebabnya titik beku
larutan NaCl lebih besar daripada larutan urea.
A. TUJUAN
1. Tabung reaksi
2. Gelas beker
3. Termometer
4. Pembakar sepiritus
5. Kawat kasa
6. Kaki tiga
7. Aquades
8. Larutan urea 0.1M
9. Larutan NaCL 0.1M
C. CARA KERJA
D. HASIL PENGAMATAN
E. PEMBAHASAN
Dalam percobaan tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa titik didih larutan
elektrolit lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih larutan non elektrolit. Larutan NaCl
merupaka larutan elektrolit kuat, larutan cuka merupakan larutan elektrolit lemah, dan larutan
urea merupakan larutan non elektrolit.
Berdasarkan hasil pengamatan, dengan konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan
elektrolit mempunyai harga yang lebih besar dibandingkan sifat koligatif larutan non
elektrolit. Hal tersebut dibuktikan dari larutan NaCl 0,1 M memiliki penurunan titik didih
sebesar 89° C sedangkan larutan urea lebih kecil dari larutan NaCl yaitu 81° C.
Hal ini dapat terjadi karena suatu faktor van hoff pada elektrolit dan dinyatakan dalam
lambang i. Faktor van hoff adalah perbandingan antara sifat koligatif yang terukur dari suatu
larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif larutan yang diharapkan dari suatu zat non
elektrolit pada konsentrasi yang sama.