Anda di halaman 1dari 23

SISTEM RANGKA

Maria Tri Irama RDP,dr,M.Kes


• Rangka tubuh dibentuk dari beberapa jaringan bekerja bersama :
jaringan tulang, tulang rawan, jaringan ikat, jaringan epitel,
jaringan lemak, jaringan saraf.

• Jumlah tulang yang menyusun rangka sebanyak 206, merupakan


tulang yg dpt dipisahkan atau tumbuh menjadi satu

• Jaringan tulang adalah kompleks, jaringan hidup yang dinamik,


terus menerus berproses yg disebut remodeling( membentuk
jaringan tulang baru dan merombak jaringan tulang lama.

• OSTEOLOGI : OSTEO = bone dan LOGY = study of


FUNGSI
1. Support : menegakkan tubuh

2. Protection : melindungi bagian tubuh yang lemah, mis cranial,


vertebra, tulang iga.

3. Assistance in movement : alat gerak pasif dan tempat melekatnya


otot. Bila otot kontraksi maka menarik tulang utk bergerak

4. Mineral homeostasis : tempat cadangan kalsium dan phospat

5. Blood cell production : tempat memproduksi sel darah. sumsum


merah hasilkan sel darah merah, sel darah putih, platelet.

6. Trigliceride storage : sumsum tulang kuning berisi sebagian besar sel


lemak yaitu trigliserida, yang merupakan cadangan energi
• Rangka tubuh ada 2 macam : rangka aksial/rangka
sumbu dan rangka apendikular/rangka anggota
badan
• Rangka sumbu membentuk sumbu tubuh, terusun
dari tulang tulang tengkorak, tulang belakang,
tulang dada, tulang2 rusuk
• Rangka anggota badan terdiri anggota gerak atas (
tulang2 bahu, tulang lengan) dan anggota gerak
bawah( tulang pelvis, tulang kaki)
KLASIFIKASI
Berdasarkan bentuk :

1. tulang panjang/pipa ;
– tulang paha, tulang betis, tulang kering, tulang lengan atas, tulang radius dan
tulang ulna.

– terdiri dari ; epifise, diafise

2. tulang pendek ; metakarpal,metatarsal

3. tulang pipih ; tulang dahi, tulang ubun2, tulang dada

4. tulang tidak beraturan ; tulang wajah dan ruas2 tulang belakang

Berdasarkan jaringan penyusunnya : tulang kompak, tulang spongiosa, tulang


rawan.
STRUKTUR TULANG PANJANG
1. Diafise : bagian tengah seperti pipa, tersusun dari jaringan kompak

2. Epifise : kedua ujung tulang panjang yang berbentuk gembungan,


tersusun dari tulang spongiosa yang dikelilingi tulang rawan hialin

3. Metafise

4. Articular cartilage

5. Periosteum : membran fibrosa putih yg melapisi diafisis

6. Cavum Medularis : berisi sumsum


Tulang kompak dan spongiosa
• matrix terdiri dari 70% kalsium fosfat dan 30% serabut kolagen, saling
menjalin.
• Sel2 yang membentuk matrik disebut osteosit, osteosit saling
bersambung
• Matrix terdapat dalam lamela, osteosit dalam lakuna.
• Lamela dekat permukaan tulang sejajar permukaan tulang, yang lebih
dalam ada 2 susunan.
• Pada tulang kompak lamela mengelilingi saluran haver membentuk
sistem haver. Pada tulang spongiosa lamela membentuk jala dengan
rongga terisi sumsum merah tulang.
• Lamela pada tulang spongiosa terdiri dari sel2 meilosit
• Tulang belakang, tulang rusuk, tulang tengkorak,
lapisan luar tersusun tulang kompak dan tengah
adalah tulang spongiosa.

• Tulang panjang, pipa utama berupa silinder dari


tulang kompak, rongga berisi sumsum kuning.
Tulang spongiosa terdapat pa da kedua
ujungnya.
Tulang Rawan :
– Matriks tersusun dari kondrin
– Sel2 kondrosit membentuk matriks dalam satu kapsul.
– Dilapisi jaringan ikat fibrosa yang disebut perikondrium
– Perikondrium berisi pembuluh darah utk memasok
makanan dan oksigen dalam kondrosit.
– Macam tulang rawan :
1. Tulang Rawan hyalin
2. Tulang Rawan elastis
3. Tulang Rawan fibrosa
TULANG RAWAN HIALIN
• Matrik tidak mengandung serabut.

• 40% berat kering hialin terdiri dari kolagen

• Tulang rawan persendian, perikondrium dilapisi jaringan ikat


padat .

• Dijumpai pada tulang rawan rusuk, tulang rawan trakea,


pembuluh brokial pada ujung laring
TULANG RAWAN ELASTIS
• Berwarna kuning atau lebih gelap, lebih lentur dan lebih elastis.

• Sel hampir sama dengan tulang rawan hialin.

• Matriks terdapat serabut2 yang membentuk jaring2 yang padat.

• Lapisan dibawah perikondrium serabut elastis agak longgar.

• Terdapat pada daun telinga, dinding pembuluh eustrakhius dan


epiglotis
TULANG RAWAN FIBROSA
• Kondrosit di dalam kapsul yang homogen.

• Matriks terdapat serabut serabut kolagen yang tebal dan padat.

• Dijumpai pada persambungan tulang punggung, simpisis pubis,


ligamen teres femoris, persambungan tendon dengan tulang.
OSIFIKASI
• Os = tulang, Fication = making, disebut juga osteogenesis.

• Dimulai pada embrio usia 6 minggu, awal tersusun dari membran fibrosa dan

tulang rawan hialin.

• Dua cara osifikasi : osifikasi intramembranosa dan osifikasi

endokondral/intercartilagonosa.

• Migrasi jaringan ikat embrional(sel2 mesenkimal) ke daerah pembentukan

tulang. Kemudian sel mesenkim menjadi kondroblas dan osteoblas.

• Kondroblast menjadi tulang rawan dan osteoblas membentuk jaringan tulang

secara intramebranosa atau endokondral.


OSIFIKASI INTRAMEMBRANOSA
• Pembentukan tulang pipih (dahi, ubun2, tulang osipital, tulang pelipis,
rahang atas dan rahang bawah)
• Pembentukan osteoblas dari kelompok sel mesenkim di dalam membran
fibrosa. Tempat pembentukan ini disebut pusat osifikasi.
• Osteoblas membentuk matriks dari serabut kolagen, tempat
penyimpanan kalsium.
• Sekelompok osteoblas yang dikelilingi matriks berkapur disebut
trabekula. Trabekula di sekitar pusat osifikasi akan melebur membentuk
kisi2 terbuka yang merupakan ciri khas tulang spongiosa.
OSIFIKASI INTRAMEBRANOSA
• Dengan pembentukan tulang terus menerus maka osteoblas
terperangkap dalam ruangan sempit yang disebut lakuna.
• Osteoblas yang terjebak kehilangan kemampuan membentuk
sel akan berubah menjadi osteosit
• Ruang antar trabekula akan diisi oleh sumsum merah.
• Jaringan ikat yang mengelilingi masa tulang menjadi periosteum
• Daerah pembentukan tulang akan menjadi tulang spongiosa
dan lapisan permukaan tulang spogiosa disusun kembali
menjadi tulang kompak
OSIFIKASI ENDOKONDRAL
• Pembentukan tulang dari tulang rawan hialin.

• Pusat pembentukan tulang ada 3 tempat, bagian tengah menjadi

diafise dan dua ujung akan menjadi epifise.

• Sekelompok sel2 mesenkim membentuk osteoblas di pusat

osifikasi, jaringan ikat disekelilingnya.

• Pada tulang panjang, pembentukan tulang awal adalah

terbentuknya jaringan tulang dalam perikondrium yang

mengelilingi diafisis melalui osifikasi intramembranosa.


OSIFIKASI ENDOKONDRAL
• Jaringan tulang ini disebut bone collar, yang bagian luar akan
menjadi periosteum.
• Dalam bone collar, kondrosit mengalami degenerasi menyerap
matriks disekitarnya sehingga terjadi perluasan lakuna. Pada
saat yang sama terjadi kalsifikasi pada tulang rawan.
• Pembuluh darah dari periosteum masuk ke bone collar melalui
lubang, menembus matriks. Sel2 mesenkim juga masuk dan
memperbanyak diri menghasilkan osteoblas dan sel2 batang
sumsum tulang . Sel2 batang sumsum tulang ini yang akan
menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
OSIFIKASI ENDOKONDRAL
• Osteoblas yang terbentuk di pusat osifikasi akan mensekresi serabut kolagen. Kalsium
disimpan di serabut kolagen sehingga menghasilkan masa tulang spongiosa pada pusat
osifikasi primer. Pusat osifikasi primer akan membentuk diafise tulang panjang.

• Ujung2 tulang adalah pusat osifikasi sekunder yang akan membentuk epifise.

• Osteoklas melubangi bagian tengah tulang membentuk rongga sumsum.

• Selama osifikasi, sebagian tulang rawan dirubah menjadi tulang, setelah selesai masih
ada tulang rawan yang stersisa, terletak antara epifise dan diafise yang disebut cakram
epifise.

• Cakram epifise tersusun dari tulang rawan yang masih aktif membelah sehingga tulang
masih bisa memanjang. Aktifitas berhenti bila anak sdh dewasa.
• Ada dua hormon yang mempengaruhi osifikasi yaitu hormon
paratiroid dan hormon kalsitonin.

• Hormon paratiroid mempengaruhi aktifitas osteoklas dalam


pembebasan kalsium dari tulang (dekalsifikasi)

• Hormon kalsitonin berpengaruh pada proses kalsifikasi.

• Peningkatan kadar steroid sex dalam darah orang dewasa akan


menyebabkan cakram epifise dirubah menjadi tulang.

• Pada orang tua cakram epifise tidak nampak lagi, diafise dan
epifise menyatu.
TULANG SEBAGAI ORGAN HOMEOSTASIS
• Osteoblas dan osteoklas sebagai pengontrol kadar kalsium dalam darah.

• Bila kadar kalsium dalam darah turun maka kelenjar paratiroid akan melepaskan
hormon ke dalam darah. Bila hormon sampai pada tulang maka osteoklas akan
diaktifkan dan calsium dibebaskan dari tulang. Dengan demikian kadar kalsium
ddalam darah akan meningkat.

• Bila kadar kalsium dalam darah meningkat, misal setelah makan sampai diatas
ambang batas, maka kelenjar tiroid akan membebaskan hormon kalsitonin.

• Kalsitonin akan menghambat kerja osteoklas dalam membebaskan kalsium tulang


dan merangsang osteoblast menyimpan kalsium dalam tulang (mempercepat proses
kalsifikasi) dan kadar calsium dalam darah diturunkan ke keadaan normal kembali.

Anda mungkin juga menyukai