Anda di halaman 1dari 5

UJI PENURUNAN TITIK BEKU DAN KENAIKAN TITIK

DIDIH

A. Praktik ke :1
B. Judul : Uji Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik
Didih
C. Hari / Tanggal : Selasa, 27 Agustus 2013
D. Tujuan Penelitian : Menentukan penurunan titik beku dan kenaikan
titik didih larutan
E. Landasan Teori

Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi


perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada
suhu 0C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap
es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut
penurunan titik beku (Tf). Titik beku pelarut murni dengan adanya zat
terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air, maka titik beku
larutan ini tidak akan sama dengan 0C, melainkan akan menjadi lebih
rendah di bawah 0C. Itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku,
yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut
menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik
beku akan berkurang).

Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya
samadengan tekanan di atas permukaan zat cair. Titik didih suatu zat cair
dipengaruhi oleh tekanan udara (tekanan atmosfer), artinya makin besar
tekanan udara makin besar pulatitik didih zat cair tersebut, begitu juga
sebaliknya semakin rendahtekanan udara, maka semakin rendah titik didih.
Pada tekanan dan temperatur udara standar (1 atm, 25C) titik didih air
sebesar 100C. Namun ketika air tersebut dicampur dengan bahan lainnya,
titik didih larutan itu tidak akan sama dengan titik didih air tadi. Selisih
antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik
beku (Tb). Titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut
murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam
suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut.
Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi
yang lebih besar.

F. Alat dan Bahan


Percobaan Titik Beku:
1. Gelas beker pelastik
2. Tabung reaksi
3. Pengaduk kaca
4. Termometer
5. Es batu
6. Garam dapur padat
7. Larutan urea ( CO(NH2)2 1 m
8. Larutan urea ( CO(NH2)2 2 m
9. Larutan NaCl 1 m
10. Larutan gula 1 m
11. Aquades
Percobaan Titik Didih:
1. Termometer
2. Spirtus dan kaki tiga
3. Gelas beker kaca
4. Tabung reaksi
5. Penjepit besi
6. Korek api
7. Aquades 25 ml
8. Larutan urea ( CO(NH2)2 1 m
9. Larutan urea ( CO(NH2)2 2 m
10. Larutan NaCl 1 m
11. Larutan NaCl 2 m
12. Larutan gula 1 m
G. Cara Kerja
Titik Beku
1. Memasukkan pecahan-pecahan es batu dalam gelas kimia plastik
hingga bagian dan menambahkan 8 sendok garam dapur padat.
Mengaduknya hingga rata dengan pengaduk
2. Mengisi tabung reaksi dengan aquades kira-kira 3 cm
3. Memasukkan/mencelupkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas
kimia plastik yang sudah berisi campuran es batu dan garam
dapur tadi. Memutar-mutar gelas kimia pelastik tersebut dengan
posisi tabung reaksi tidak berubah (tabung dipegangi agar
posisinya tetap) hingga aquades dalam tabung reaksi membeku.
4. Mengukur suhu konstan aquades saat dalam wujud beku
menggunakan termometer
5. Mencatat hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan
6. Mengulangi langkah 1 5 untuk larutan lainnya.

Titik Didih
1. Memasukkan 25 ml ke dalam gelas beker, kemudian
memanaskannya hingga mendidih di atas spirtus.
2. Mengukur titik didih air tersebut menggunakan termometer.
3. Mencatat hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan
4. Mengulang langkah 1 3 dengan mengganti aquades dengan
larutan-larutan lainnya.
H. Hasil Pengamatan
Titik Beku
Titik beku aquades = -1C

No Larutan Titik Beku Penurunan Titik Beku


1 Gula 1 m 1 C Tf = (-1) 1 = -2C
2 NaCl 1 m 2 C Tf = (-1) 2 = -3 C
3 Urea 1 m 1 C Tf = (-1) 1 = -2 C
4 Urea 2 m -2 C Tf = (-1) (-2) = 1 C

Titik Didih
Titik didih aquades = 80C

No Larutan Titik Didih Kenaikan Titik Didih


1 Gula 1 m 76 C Tb = 76 80 = -4 C
2 Urea 1 m 74 C Tb = 74 80 = -6 C
3 Urea 2 m 77 C Tb = 77 80 = -3 C
4 NaCl 1 m 73 C Tb = 73 80 = -7 C
5 NaCl 2 m 85 C Tb = 85 80 = 5 C

I. Pembahasan
Titik Beku
Pada tabel diatas, dapat kita lihat data titik beku dari
bermacam-macam larutan dengan bermacam-macam molalitas. Titik
beku aquades, sebagai pelarut, adalah -1 C (karena tekanan udara
tidak 1 atm). Larutan gula 1 molal membeku pada suhu 1 C, larutan
NaCl 1 molal membeku pada suhu 2 C, larutan urea 1 molal
membeku pada suhu 1 C, dan larutan urea 2 molal membeku pada
suhu -2 C. Dari data-data tersebut banyak hal yang dapat kita
bandingkan. Pada larutan bernilai molal 1, titik bekunya hampir
mendekati sama. Larutan gula, NaCl, dan urea yang bermolal 1, sama-
sama memiliki titik beku yang hampir 1 C. Sedangkan pada larutan
urea 1 molal dan 2 molal walaupun sama jenis larutannya, tetapi titik
bekunya berbeda. Hal tersebut dikarenakan perbedaan molal antara
keduanya. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa titik beku suatu
larutan tidak dipengaruhi oleh jenis zat terlarutnya, tetapi dipengaruhi
oleh seberapa molal kah zat terlarut didalamnya.
Akan tetapi ditemukan suatu kejanggalan pada hasil percobaan
di atas. Pada teori, titik beku larutan seharusnya lebih rendah
dibanding titik beku pelarutnya. Namun pada percobaan, didapat
beberapa data yang menunjukkan bahwa titik didih larutan lebih tinggi
dibandinkan titik didih pelarut. Hal ini dapat menjadi suatu indikasi
bahwa terjadi kesalahan pada saat melakukan percobaan. Maka dari itu
dilakukan penelusuran untuk mencari tau kesalahan apakah yang
dilakukan pada saat melakukan percobaan. Dari penelusuran yang
dilakukan, didapatkan dugaan kesalahan, yaitu :
1. Pada saat dilakukan pengukuran, tangan pengukur menyentuh
kaca termometer. Hal tersebut menyebabkan panas tubuh yang
dimiliki tangan pengukur menjadi ikut terhitung oleh
termometer. Sehingga didapatkan data suhu yang lebih tinggi
dibandingkan suhu yang seharusnya.
2. Pada saat dilakukan pengukuran, tangan pengukur memegang
tabung reaksi secara langsung. Kemudian dalam menentukan
nilai pengukuran, pengukur terlalu lama memegangi tabung
reaksi. Hal tersebut menyebabkan panas tubuh dari tubuh
pengukur mengalir ke dalam larutan dalam tabung reaksi yang
telah membeku, sehingga membuat larutan tersebut mencair
dan menaikkan suhu larutan dalam tabung. Jadi yang terukur
oleh termometer adalah suhu larutan setelah menangkap kalor
dari tubuh pengukur.

Dikarenakan oleh kesalahan yang dilakukan pada saat


percobaan tersebut, maka didapatkan data yang kurang sesuai dengan
landasan teori yang menjadi dasar dari percobaan ini.

Titik Didih
J. Kesimpulan
Titik Beku
1. Titik beku suatu larutan tidak dipengaruhi oleh jenis zat
terlarutnya, tetapi dipengaruhi oleh seberapa molal kah zat
terlarut didalamnya.
2. Titik beku larutan seharusnya lebih rendah dari titik beku
pelarutnya.
Titik Didih
1. Titik beku suatu larutan

Anda mungkin juga menyukai