Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

OBJEK 6

KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN NONELEKTROLIT DAN


ELEKTROLIT

A. Alat dan Bahan


a) Alat : Bunsen, gelas ukur, erlemeyer, stopwatch, gelas kimia
b) Bahan : Garam(NaCl), CaCl2, etanol, air suling, urea, gula pasir

B. Hasil dan Pembahasan


Suhu dimana cairan mendidih dinamakan dengan titik didih. Titik
didih adalah temperature dimana tekanan uap sama dengan tekanan
atmosfer. Titik didih merupakan suatu sifat yang digunakan untuk
memperkirakan secara tidak langsung berapa kuatnya gaya tarik menarik
antar molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat
memiliki titik didih yang tinggi dan sebaliknya apabila gaya tarik menarik
antar molekulnya lemah maka memiliki titik didih yang rendah.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik yang terdapat suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-
ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik, contoh larutan elektrolit
yaitu larutan garam. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik hal ini disebabkan larutan noneletrolit tidak
dapat menghasilkan ion-ion, yang termasuk dalam larutan nonelektrolit
adalah larutan urea, larutan glukos, larutan alkohol
Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan beberapa
pengamatan yang telah dilakukan yaitu pengamatan titik didih dari air
suling, larutan gula, larutan garam, CaCl2, larutan urea dan etanol yang
merupakan larutan nonelektrolit dan elektrolit. Pada percobaan ini terdapat
larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit dimana titik didih larutan
nonelektrolit seharusnya lebih kecil dari titik didih larutan non elektrolit
karena larutan non elektrolit tidak dipengaruhi oleh faktor vann hoff
seperti pada larutan elektrolit yang dapat menghambat larutan tersebut
mendidih.
Dapat diketahui bahwa yang termasuk kedalam larutan
nonelektrolit adalah air suling, larutan gula, larutan urea dan etanol dan
yang digolongkan larutan elektrolit adalah larutan garam dan CaCl 2.
Kenaikan titik didih pada air suling 25 ml adalah 950C, larutan gula 17
gram adalah 960C, larutan urea 970C, larutan etanol 25 ml adalah 920C
sedangkan kenaikan titik didih pada larutan garam adalah 2,9 gram 980C
dan CaCl2 5,5 gram adalah 990C.
Larutan elektrolit mempunyai titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan nonelektrolit karena dalam suatu larutan
banyaknya partikel ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat larutan itu
sendiri. Jumlah partikel yang ada pada larutan elektrolit tidak sama dengan
larutan nonelektrolit walaupun kedua larutan memiliki konsentrasi yang
sama hal ini disebabkan larutan elektrolit dapat terurai menjadi ion-ionnya
sedangkan larutan non eletrolit tidak dapat terurai menjadi ion-ion.
Kenaikan titik didih larutan dipengaruhi oleh konsentrasi dan jenis
zat terlarut, dimana konsentrasi berbanding lurus dengan kenaikan titik
didih, semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka titik didihnya juga
semakin tinggi. Jika dibandingkan antara titik didih dari larutan
nonelektrolit dan larutan elektrolit maka diketahui bahwa titik didih pada
larutan lebih besar dari larutan nonelektrolit sehingga dapat disimpulkan
bahwa kenaikan titik didih dapat dipengaruhi oleh zat yang terlarut yaitu
zat elektrolit maupun non elektrolit. Kenaikan titik didih pada larutan
elektrolit lebih besar dari pada kenaikan titik didih larutan nonelektrolit.

DAFTAR PUSTAKA

Harnanto, Ari, Ruminten. 2009. Kimia 3: Untuk SMA/M Kelas XII.


Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Syukri,S. 1999. Kimia Dasar. Bandung: ITB

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta :Erlangga

Anda mungkin juga menyukai