Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia- Nya kepada Saya sehingga Saya berhasil menyelesaikan Laporan Praktikum ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA”.

Laporan ini berisikan tentang laporan hasil praktikum kimia yang membahas
mengenai LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NONELEKTROLIT. Saya
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu Saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Ambon, Maret 2022

Penyusun
A. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan larutan
non elektrolit.
2. Mengetahui larutan mana saja yang termasuk larutan elektrolit kuat lemah dan
larutan elektrolit kuat.

B. Dasar Teori
1. Larutan
Larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan
pelarut. Terlarut merupakan larutan yang dilarutkan oleh pelarut sedangkan
pelarut merupakan zat yang melarutkan terlarut.
Menurut Ilmuwan Svante August Arrhenius dari Swedia menerangkan
teori ion tentang hantaran listrik melalui larutan. Arrhenius berpendapat bahwa
zat-zat elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terurai (terionisasi) menjadi ion
positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion-ion tersebut dapat bergerak bebas
sehingga menghantarkan listrik melalui larutan.
2. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Hal
tersebut disebabkan adanya ion-ion positif dan ion-ion negatif yang berasal dari
senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan. Hantaran listrik melalui larutan
dapat ditunjukkan dengan alat penguji elektrolit. Adanya aliran listrik melalui
larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar pada rangkaian itu dan/atau adanya
suatu perubahan (missal timbul gelembung) pada salah satu atau kedua
elektrodenya.
Contoh ionisasi larutan elektrolit :
a) HCl → H⁺ + Cl⁻ (asam)
b) KOH → K⁺ + OH⁻ (basa)
c) NaCl → Na⁺ + Cl⁻ (garam)

Berdasarkan daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua


sebagai berikut:
1) Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik
dengan baik. Senyawa elektrolit kuat terbentuk dari ikatan ionik. Contoh:
air aki (asam sulfat), asam klorida, air garam, dll.
2) Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik
dengan lemah.Senyawa elektrolit lemah terbentuk dari ikatan kovalen
polar. Contoh: air cuka, amonium hidroksida,air,dan lain-lain.

3. Larutan Nonelektrolit
Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sama sekali
dikarenakan zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral (tidak terurai
menjadi ion-ion) yang tidak bermuatan listrik.Senyawa nonelektrolit terbentuk
dari ikatan kovalen nonpolar. Contoh: minyak goreng, bensin, oli, dll.

4. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus listrik


Larutan elektrolit terdapat ion-ion yang berbeda muatan dan bergerak
bebas. Bila arus listrik dihubungkan, kation bergerak menuju katode dan anion
bergerak menuju anode sehingga arus listrik mengalir dalam sistem tersebut.

5. Alat Uji
Untuk membedakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non
elektrolit dapat dilakukan pengujian dengan electrolyte tester (alat uji elektrolit),
dengan kriteria sebagai berikut:
 Larutan elektrolit kuat Lampu menyala dan muncul gelembung gas pada
elektroda.
 Larutan elektrolit lemah Lampu tidak menyala/redup dan muncul
gelembung gas pada elektroda.
 Larutan non elektrolit Lampu tidak menyala dan tidak muncul gelembung
gas pada elektroda.

C. Alat dan Bahan


1. Rangkaian alat uji elektrolit
2. Percis (bola lampu)
3. Akuades
4. Larutan asam klorida (HCL)
5. Larutan natrium hidroksida (NaOH)
6. Larutan garam
7. Larutan gula
8. Air jeruk nipis/ cina
9. Larutan cuka
10. Air kelapa
11. Alkohol

D. Cara Kerja
1. Susunlah rangkaian alat penguji elektrolit
2. Tuangkan 50 mL aquadest ke dala gelas kimia 100 mL, ujilah aquadest dengan
rangkaian uji elektrolit. Amati peristiwa yang terjadi !
3. Gantilah aquadest dengan larutan lain yang telah tersedia, dengan terlebih dahulu
mencuci gelas kimia dengan elektroda hingga kering !
4. Ulangi cara kerja tersebut untuk setiap larutan yang tersedia dan catat hasil
pengamatan !

E. Hasil Pengamatan

Nyala Lampu Gelembung Gas


No Larutan Tidak Tidak Ket.
Terang Redup Banyak Sedikit
Menyala Ada
1 Aquadest √ √
2 Larutan HCL √ √
3 Larutan NaOH √ √
4 Larutan urea √ √
5 Larutan NaCl √ √
6 Larutan Gula √ √
7 Air kelapa √ √
8 Air jeruk √ √
9 Alkohol √ √
10 Larutan cuka √ √
Larutan kapur
11 √ √
sirih
F. Pertanyaan
1. Larutan apa yang dapat menyalakan lampu dengan terang dan dapat menimbulkan
gelembung gas ?
Jawaban : HCL, NaOH, NaCL, Air jeruk, dan Cuka
2. Larutan apa yang menyalakan lampu redup dan menimbulkan sedikit gelembung
gas ?
Jawaban : Air Kelapa dan Kapir sirih
3. Larutan apa yang tidak menyalakan lampu, tetapi menimbulkan sedikit gelembung
?
Jawaban : Urea
4. Larutan apa yang tidak menyalakan lampu dan tidak menimbulkan gas ?
Jawaban : Aquadest, Alkohol, Gula
5. Sebutkanlah larutan mana yang termasuk larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah
dan larutan non elektrolit dari hasil pengamatan ?
Jawaban :
 Elektrolit kuat : HCL, NaOH, NaCL, Air Jeruk, Cuka.
 Elektrolit lemah : Air Kelapa dan Kapur sirih.
 Non Elektrolit : Aquadest, Alkohol, dan Gula.

G. Pembahasan
Pada percobaan ini cara untuk mengetahui apakah suatu larutan itu merupakan
larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah atau non elektrolit adalah dengan
memperhatikan elektroda tembaga yang dimasukkan ke dalam larutan. Elektroda
tembaga yang dimasukkan ke dalam larutan, akan melakukan proses pelepasan dan
penerimaan ion yang dapat diketahui melalui terang-redupnya sinar lampu dan ada-
tidaknya gelembung gas di ujung-ujung elektroda. Berdasarkan hasil pengamatan
larutan yang merupakan larutan elektrolit kuat adalah :
 Elektrolit kuat : HCL, NaOH, NaCL, Air Jeruk, Cuka.
 Elektrolit lemah : Air Kelapa dan Kapur sirih.
 Non Elektrolit : Aquadest, Alkohol, dan Gula.
H. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik. Senyawa elektrolit kuat terbentuk dari ikatan ionik. Larutan elektrolit lemah
adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan lemah. Senyawa elektrolit
lemah terbentuk dari ikatan kovalen polar. Sedangkan yang terakhir yaitu larutan
non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sama
sekali dikarenakan zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral (tidak
terurai menjadi ion-ion) yang tidak bermuatan listrik.Senyawa nonelektrolit
terbentuk dari ikatan kovalen nonpolar.
2. Larutan-larutan yang termasuk larutan elektrolit kuat lemah dan larutan elektrolit
kuat adalah sebagai berikut :
 Elektrolit kuat : HCL, NaOH, NaCL, Air Jeruk, Cuka.
 Elektrolit lemah : Air Kelapa dan Kapur sirih.
I. Saran
1. Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasil percobaan.
2. Lebih baik percobaan dilakukan 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan atau
memastikan terhadap hasilnya.
3. Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi
menempel pada elektroda.
4. Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji
tidak tumpah

Anda mungkin juga menyukai