Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

LAPORAN HASIL UJI DAYA HANTAR LISTRIK PADA


LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

OLEH :

1. Adinda Putri Anasta


2. Alvito Ferdi Halim
3. Astri Yunita
4. Eko Santoso
5. Geby Elsa Silviananda
6. Riska Sa’adatul Masnah
7. Nur Setiawati
8. Qibtiatul Masruroh

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGGAMUS


SMA NEGERI 1 SUMBEREJO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh
diantaranya seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit,
dan air garam. Selain itu kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-
larutan di atas bisa menghantarkan listrik jika disambungkan dengan alat uji
tertentu.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan
non elektrolit serta mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat,
elektrolit lemah, dan non elektrolit.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut
dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada
tahun 1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke
dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion
positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah
muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah
yang bertugas mengahantarkan arus listrik.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya


gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel
yang bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion
(senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang
mempunyai ikatan kovalen polar). Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat
terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga
dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang
dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian
(derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut
sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion
(ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang
dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3

Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,


sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.
(derajat ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa
BAB III
PENGAMATAN

3.1 Alat dan Bahan


Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
– Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:
– Baterai
– Kabel listrik
– Elektroda karbon
– Bola lampu kecil
– 8 macam larutan yakni : larutan accu,kcl ,garam, gula, alkohol, urea, kapur cat.
– Air secukupnya (pembersih elektroda)
– Lap
– Gelas

3.2 Langkah-Langkah Pengujian


Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam
larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apkah menyala terang, redup, atau
tidak menyala samasekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung,
sedikit atau tidak ada gelembung samasekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu
elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan
dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak
terkontaminasi/tercampur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian


Setelah dilakukan percobaan daya hantar listrik pada setiap larutan accu, kcl,
garam, gula, cuka, akohol, urea, kapur maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel Hasil Pengamatan:

No Nama Larutan Keadaan Lampu Keadaan elektroda

1 Accu Menyala Terang Banyak gelembung

2 KCl Menyala Terang Banyak Gelembung

3 Garam Menyala Redup Banyak Gelembung

4 Gula Padam Tidak ada gelembung

5 Cuka Padam Banyak Gelembung

6 Alkohol Padam Tidak ada gelembung

7 Urea Padam Tiak ada gelembung

8 Kapur Padam Sedikit Gelembung


Dari hasil diatas kita dapat mengetahui apa saja perbedaan antara larutan elektrolit
kuat, lemah, dan non elektrolit sebagai berikut :

1. larutan elektrolit kuat ialah larutan elektrolit yang terionisasi sempurna


sehingga larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik dengan baik yang
ditandai dengan munculnya banyak gelembung disekitar elektroda dan lampu
indikator menyala terang

2. larutan elektrolit lemah ialah larutan elektrolit yang terionisasi tidak sempurna
sehingga larutan tersebut hanya dapat menimbulkan sedikit gelembung disekitar
elektroda namun lampu indikator tidak menyala

3. larutan non elektrolit ialah laritan yang tidak dapat terionisasi sehingga tidak
terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik hal ini ditandai dengan tidak
menyalanya lampu dan tidak terdapat gelembung disekitar elektroda
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa larutan Accu dan KCl merupakan larutan
dengan tingkat hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak
disekitar elektroda dan bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat terang.
Selain itu larutan Kapur dan Cuka merupakan larutan dengan tingkat hantaran
listrik rendah yang hanya menampilkan gelembung yang sedikit di sekitar
elektroda. Dan larutan Alcohol , Urea dan Gula merupakan larutan elektrolit
lemah dengan adanya tanda pada indikator lampu berupa nyala yang redup meski
memiliki banyak gelembung di sekitar elektroda.

Anda mungkin juga menyukai