Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar


reaksi kimia dan biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk
larutan dengan pelarut air. Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
homogen yang terdiri dari dua komponen atau lebih. Terdapat banyak tipe
larutan yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan berdasarkan
kemampuannya menghantarkan arus litrik. Larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit. (ilma, 2016)

Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa


contoh diantaranya seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan
elektrolit, dan air garam. Selain itu kita sering tidak menyadari bahwa ternyata
larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik jika disambungkan dengan
alat uji tertentu.

Larutan berdasarkan daya hantar listriknya terbagi atas dua yaitu larutan
elektrolit dan non-elektrolit. Zat –zat elektrolit dibagi menjadi dua kelompok
yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Oleh karena itu, penulis ingin
mengetahui mana yang termasuk larutan elektrolit dan non elektrolit.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang dikaji yaitu:


1. Bagaimana cara menentukan larutan elektrolit dan non-elektrolit
2

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, pengamatan ini bertujuan untuk :


1. Untuk mengamati dan mempelajari perbedaan larutan elektrolit dan
non elektrolit
1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan di atas, maka manfaat penelitian diharapkan

sebagai berikut:

1. Bagi penulis, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk penelitian


lebih lanjut, menambah wawasan serta pengetahuan dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya tentang larutan

elektrolit dan non elektrolit.

2. Bagi pembaca, dapat menambah pengetahuan tentang larutan elektrolit


dan non elektrolit.
3. Bagi kalangan akademik, di tingkat sekolah menengah atas dapat
menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan penunjang penyusunan
petunjuk pratikum dan sumber belajar mata pelajaran kimia KD larutan
elektrolit dan non elektrolit.
3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Larutan

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut atau solute,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut dan solven. Komposisi zat terlarut dan zat pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan
atau solvasi. (ilma, 2016)

2.2Macam – Macam Larutan

Berdasarkan kemampuannya menghantakan listrik larutan dapat dibedakan


menjadi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala
berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai
sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan
tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. Larutan elektrolit
lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah.
Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi =
0 < α < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit
mengandung ion. Karena itu daya hantarnya lemah.

Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus


listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan
4

atau lampu tidak menyala pada alat uji. Pada larutan non elektrolit, molekul-
molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang
bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0). (ilma,
2016)
5

BAB III

METODE PENELITIAN

2.3 Waktu Dan Tempat

Hari / Tanggal : Kamis, 24 Januari 2019

Tempat : Laboratorium Kimia SMAN 1 Talun

2.4 Alat Dan Bahan

1. Bola lampu senter 5 watt 7. Larutan Urea


(1 buah) 8. Air Gula
2. Kabel listrik secukupnya 9. Amoniak
3. Baterai 1,5 V( 2 buah) 10. Air Sabun
4. Elektrode karbon (2buah) 11. Air Suling
5. Gelas beaker 500ml 12. Larutan Garam Dapur
6. Tisu 13. Alkohol

2.5 Prosedur Kerja

1. Bukalah 2 baterai untuk mencari batang karbonnya


2. Siapkan 2 buah kabel scukupnya dan lilitkan pada masing-masing batang
karbon
3. Pada salah satu kabel,kupas isolatornya kemudia pasangkan lampu LED
4. Disetiap ujung kabel tersebut kupas sedikt isolatornya dan kemudian
letakkan pada baterai
5. Siapkan larutan yang akan diteliti
6. Isi gelas beker dengan larutan yang akan diuji
7. Setelah cukup masukkan batang karbon kedalam larutan tsb.Jangan
biarkan kedua batang karbon bersentuhan
8. Amati reaksi yang terjadi
9. Lakukan pada larutan lainnya
6

BAB IV

HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Tabel 4.1 Tabel Hasil Praktikum

NO NAMA LARUTAN LAMPU GELEMBUNG


1 Larutan Urea Mati Sedikit
2 Alkohol Mati Tidak ada
3 Larutan Garam Dapur Terang Banyak
4 Air Suling Mati Tidak ada
5 Air Sabun Terang Banyak
6 Amoniak Redup Banyak
7 Air Gula Mati Tidak ada

4.2 Pembahasan

Berdasarkan tabel di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Larutan garam dapur adalah larutan yang diperoleh dari hasil reaksi
asam dan basa.Pada percobaan ini larutan garam dapur, merupakan larutan
elektrolit kuat karena pada saat pengujian didapatkan bahwa indikator
lampu menyala terang dan terdapat banyaknya gelembung di sekitar
elektroda.
2. Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, dan kadang
untuk minuman yang mengandung alcohol. Pada percobaan ini Larutan
Alkohol, merupakan larutan Non elektrolit karena lampu indikator tidak
menyala dan tidak ada gelembung gas.

3.Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari


unsur karbon, hidrogen,oksigen dan nitrogen. Pada percobaan ini Larutan
Urea, merupakan larutan elektrolit lemah karena pada saat pengujian
7

didapatkan bahwa indicator lampu tidak menyala dan terdapat sedikit


gelembung.

4. Air suling adalah air yang berasal dari proses distilasi (penyulingan).
Pada percobaan ini air suling, merupakan larutan non elektrolit karena
lampu indikator tidak menyala dan tidak ada gelembung gas

5. Amoniak adalah amonia yang terlarut pada air.Pada percobaan ini


amoniak merupakan larutan elektrolit lemah karena terdapar banyak
gelembung namun lampu menyala redup.

6. Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi


Pada percobaan ini Larutan Gula, merupakan larutan Non elektrolit karena
lampu indikator tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.

7. Air Sabun mengandung NaOH dan KOH yang mana termasuk basa kuat
sehingga pada percobaan ini air sabun merupakan elektrolit kuat karena
lampu menyala terang dan banyak gelembung
8

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada percobaan di atas, diperoleh kesimpulan

1. Jika elektroda dialiri arus listrik kemudian muncul gelembung pada


elektroda, itu berarti bahwa larutan tersebut merupakan larutan
elektrolit. Sedangkan yang tidak bergelembung merupakan larutan non-
elektrolit. Yang termasuk larutan non elektrolit adalah alcohol, air
suling, dan air gula.
2. Apabila adanya gelembung pada elekroda disertai dengan menyalanya
lampu, maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat . Yang
termasuk elektrolit kuat adalah larutan garam dan air sabun. Sedangkan
jika lampu menyala redup atau tidak menyala sama tetapi muncul
gelembung pada elektoda maka larutan tersebut merupakan larutan
elektrolit lemah. Yang termasuk elektrolit lemah adalah urea dan
amoniak.
9

DAFTAR PUSTAKA

ilma, m. (2016, Mei Rabu). Laporan praktikum dan makalah. Retrieved Oktober 12,
2019, from smansalxh.blogspot: http://smansalxh.blogspot.com/2016/05/uji-larutan-
elektrolit.html

Anda mungkin juga menyukai