Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat, memiliki komposisi
merata di seluruh bagian volumenya. Disebut campuran karena susunannya atau
komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam
sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan
mikroskop optis sekalipun.
Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Solute
adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium di mana solute
terlarut. Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air
yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, dll.
Jika pelarutnya bukan air, maka nama pelarutnya disebutkan. Misalnya larutan garam
dalam alkohol disebut larutan garam dalam alkohol (alkohol disebutkan), tetapi larutan
garam dalam air disebut larutan garam (air tidak disebutkan).
Zat terlarut dapat berupa zat padat, gas atau cair. Zat padat terlarut dalam air
misalnya gula dan garam. Gas terlarut dalam air misalnya amonia, karbon dioksida, dan
oksigen. Zat cair terlarut dalam air misalnya alkohol dan cuka. Umumnya komponen
larutan yang jumlahnya lebih banyak disebut sebagai pelarut. Larutan 40 % alkohol
dengan 60 % air disebut larutan alkohol. Larutan 60 % alkohol dengan 40 % air disebut
larutan air dalam alkohol.
B. Jenis-jenis Larutan
Berdasarkan bentuk fasenya, larutan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu larutan
gas, padat dan cair.
1. Larutan gas
Larutan yang pelarutnya berwujud zat gas. Contoh: udara
2. Larutan padat
Larutan yang pelarutnya berwujud padat. Contoh: Larutan padat misalnya
perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain
3. Larutan cair
Larutan yang pelarutnya berwujud zat cair. Contoh: Larutan garam, larutan
gula.
Berdasarkan zat terlarutnya larutan dibedakan menjadi dua yaitu larutan encer
dan larutan pekat.
1. Larutan encer
Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute (zat
terlarut). Jadi, larutan encer memiliki zat terlarut yang lebih sedikit dibanding
dengan pelarutnya.
2. Larutan pekat
Larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute (zat
terlarut). Jadi, larutan pekat memiliki zat terlarut yang lebih banyak dibanding
dengan pelarutnya.

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua yaitu larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit.
1. Larutan elektrolit
Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang  dapat menghantarkan listrik.
Contoh : Larutan HCl, Larutan H2SO4, Larutan Asam Asetat, Larutan NaCl dan
lain-lain.
2. Larutan non elektrolit
Larutan non elektrolit adalah jenis larutan yang tidak dapat menghantarkan
listrik. Contoh : Larutan gula, larutan alkohol, larutan urea dan lain-lain.

C. Larutan dengan Satuan ppm


Istilah ppm dalam bahasa inggris adalah “parts per million” dalam bahasa
Indonesia ada yang menyebut “bagian per sejuta” atau bpj. Ppm adalah satuan
konsentrasi yang biasa digunakan dalam kimia analitik. Ppm = massa komponen larutan
(g) per 1 juta g larutan. Untuk pelarut air: 1 ppm setara dengan 1 mg/liter. Berdasarkan
pemahaman tersebut, ppm dapat dituliskan formulanya sebagai berikut:
1. Zat padat dalam zat cair (air)
mg
ppm=
l
2. Zat padat dalam padatan
mg
ppm=
kg
3. Zat cair dalam zat cairan (air)
ml
ppm=
Kl
Contoh:
a. 1 ppm enrofloks (enrofloxacin HCl) artinya terdapat 1 mg enrofloxacin HCl terlarut
dalam 1 liter air.
b. Berapa ppm kadar CO2 di udara, jika udara bersih mengandung 0,00025% CO2?
Jawab:
massa/ volume zat A
ppm zat A= ×106
massa/volume campuran
0,00025
ppmCO 2= ×106 =2,5 ppm
100
c. Sebuah larutan mengandung 0,004 gram CaCO₃ dalam 800 gram air. Maka
konsentrasi CaCO₃ dalam air tersebut adalah (dalam ppm)...
Jawab:
0,0 04 g
ppmCaCO ₃= ×106=5 ppm
800 g

Kesimpulan
1. Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat, memiliki komposisi
merata di seluruh bagian volumenya. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent)
dan zat terlarut (solute).
2. Larutan dapat dikelompokkan berdasarkan fase, zat terlarutnya dan kemampuan daya
hantar listriknya.
3. Ppm adalah satuan konsentrasi yang biasa digunakan dalam kimia analitik. Ppm =
massa komponen larutan (g) per 1 juta g larutan.
massa/ volume zat A 6
Rumus ppm: ppm zat A= ×10
massa/volume campuran

Daftar pustaka
Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I . Banjarbaru: Universitas Lambung
Mangkurat.
Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Surabaya: Kartika.
Maryunus, Robert P. 2018. Memahami dengan Mudah Perhitungan Ppm dan Aplikasinya
pada Perbenihan Ikan Laut. Maluku: UPTD Balai Budidaya Laut Tual
https://saintif.com/larutan-kimia-adalah/ (Online) diakses pada tanggal 17 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai