Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM : KIMIA ORGANIK

PERTEMUAN : 2

JUDUL PERCOBAAN : ALKOHOL DAN FENOL: SIFAT FISIK


DAN REAKSI KIMIA

NAMA : AMINATUS SHALIHAH


NPM : 1948401110004
KELAS : D3 FARMASI A
GOLONGAN : 1
TANGGAL : 22 APRIL 2020

LABORATORIUM FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2019/2020
PERCOBAAN 2

ALKOHOL DAN FENOL : SIFAT FISIK DAN REAKSI KIMIA

I. Tujuan Percobaan
a. Perbedaan sifat-sifat senyawa alkohol dan fenol
b. Jenis-jenis pereaksi untuk membedakan senyawa-senyawa
alkohol dan fenol

II. Dasar Teori


Suatu atom atau kumpulan dari atom-atom yang terikat bersama
dengan cara tertentu sebagai bagian suatu molekul yang kemudian
mempengaruhi karakteristik sifat dan kimia molekul secara
keseluruhan disebut dengan istilah gugus fungsi. Alkohol dan fenol
termasuk senyawa yang memiliki gugus fungsi yang sama, yaitu
hidroksil (-OH). Perbedaannya pada alkohol gugus hidroksil terikat
pada atom karbon tetrahedral, sedangkan pada fenol gugus hidroksil
terikat pada karbon yang menjadi bagian langsung dari cincin aromatik
(Wahyuningrum, 2014).
Fenol yang dikenal dengan nama asam karbolat ini memiliki sifat
jutaan kali lebih asam dibandingkan dengan alkohol karena fenol
mampu melepasakan ion H+ dari gugus hidroksil sehingga membuat
fenol menjadi anion fenoksida. Anion (muatan negatif) ini akan
disebar oleh cincin aromatik (delokalisasi), sedangkan pada alkohol
tidak terjadi. Fenol memiliki sifat beracun (toksik) pada jaringan
hewan dan berbau sangat menyengat. Fenol juga sulit didegradasi oleh
organisme pengurai/dekomposer sehingga dapat masuk dengan mudah
ke dalam tubuh manusia melalui pencernaan dan pernapasan (Ulya,
2012)
Berdasarkan cara pembuatannya, fenol didapat melalui reaksi
oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat dengan proses
Rasching (Kaniawati, 2011). Sedangkan pada alkohol didapat dari
turunan hidrosi pada alkana. Alkohol terdapat di alam terutama dalam
bentuk ester. Alkohol juga sebagai pelarut senyawa organik dan
pembuat senyawa-senyawa organik lainnya (Besari, 1998). Pada
alkohol juga memiliki sifat optis aktif yaitu dapat memutar atom-atom
karbon asimetris (C kiral). Hal ini yang menyebabkan adanya isomer
optik dengan jumlah isomar adalan 2n2 dengan n adalah jumlah atom
yang asimetris (Parappung, 1987).
Cara untuk membedakan alkohol dengan fenol dan antara
senyawa-senyawa alkohol sendiri dapat dilakukan dengan uji Lucas,
uji asam kromat (Bardwell-wellman) dikarenakan keberadaan sifat-
sifat kimia yang khusus yang ada pada senyawa pengujian (Pujianto,
2011).

III. Alat dan Bahan


Alat
1. Tabung Reaksi
2. Pipet tetes
3. Rak tabung

Bahan

1. Alkohol (etanol)
2. Fenol
3. Air
4. Reagen lucas
5. FeCI3
6. Kertas pH
7. Kloroform
8. Piridin
IV. Cara Kerja
A. Kelarutan Alkohol dan Fenol
1. Dalam setiap percobaan Anda akan mencoba membuat kira-kira
10% berat larutan alkohol atau fenol dalam air (sangat polar)
dan dalam heksana (non polar), untuk melihat apakah senyawa
tersebut dapat larut dalam kedua pelarut atau tidak.
2. Beri label tabung reaksi Anda untuk setiap senyawa turunan
alkohol dan fenol yang tersedia di laboratorium. Masukkan 10
tetes (= ~0,5 mL = ~0,5 g) setiap senyawa ke dalam tabung
reaksi masing-masing. Untuk fenol, tambahkan 0,5 g. Dengan
menggunakan gelas ukur 10 mL, tambahkan 4,5 mL (= 4,5 g)
aqua dm ke dalam tiap tabung. Goyangkan tabung untuk
pengadukan atau aduk dengan batang pengaduk. Catat apakah
senyawa terlarut sempurna, terlarut sebagian atau tak larut
dalam air.
3. Lakukan hal yang sama seperti di atas, tetapi sebagai pelarut
tambahkan 6,8 mL heksana (~ 4,5 g).Aduk dan amati
kelarutannya.
B. Uji Kimia
1. Uji Besi (III) Klorida
Masukkan 10 tetes tiap sampel ke dalam tabung reaksi
berlabel, lalu tambahkan 10 tetes kloroform ke dalam tiap
tabung. Tambahkan pula 5 tetes larutan besi(III) klorida dalam
kloroform ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 tetes piridin
ke dalam tiap tabung. Aduk tabung reaksi, amati dan catat
yang terjadi.
2. Keasaman
Masukkan 5 tetes sampel ke dalam tabung reaksi, lalu
tambahkan masing-masing 5 tetes aqua dm. Gunakan batang
pengaduk kaca untuk mengaduk sampel kemudian sentuhkan
ujung batang pengaduk pada kertas pH. Setelah 15 detik,
bandingkan warna kertas pH dengan kertas skala pH. Catat pH
tiap sampel.

V. Skema Kerja
Kelarutan

Setiap tabung
10 tetes 10 tetes ditambahkan
Alkohol fenol 4,5 ml Aquadest

Goyangkan tabung atau aduk


dengan batang pengaduk,
amati apa yang terjadi

Setiap tabung
10 tetes 10 tetes ditambahkan
Alkohol fenol 6,8 ml PE

Goyangkan tabung atau aduk


dengan batang pengaduk,
amati apa yang terjadi
Uji Asam Kromat

5 tetes 5 tetes
Alkohol fenol

10 tetes 10 tetes
Aseton dan Aseton dan
2 tetes asam 2 tetes asam Goyangkan tabung
kromat kromat atau aduk dengan
batang pengaduk,
Alkohol Fenol
amati apa yang terjadi

Uji Keasaman

Setiap tabung
5 tetes 5 tetes ditambahkan 5
Alkohol fenol tetes Aquadest

Aduk larutan, kemudian


sentuhkan batang
pengaduk pada kertas pH,
setelah 15 detik,
bandingkan warna kertas
pH dengan ketas skala pH.
Catat hasilnya
VI. Hasil Percobaan

Uji kelarutan
Alkohol + Aquadest Larut
Metanol + Aquadest Larut
Fenol + Aquadest Tidak larut

Alkohol + PE Tidak Larut


Metanol + PE Tidak Larut
Fenol + PE larut

Uji Asam Kromat


Alkohol + Aseton + Asam Kromat Kuning
Metanol + Aseton + Asam Kroat Jernih

Uji Keasaman
pH Alkohol 7
pH Metanol 6

VII. Kesimpulan
Dari praktikum ini kita dapat simpulkan bahwa alkohol dan fenol
memiliki kemiripan dalam beberapa hal, tetapi terdapat perbedaan
yang cukup mendasar sehingga kedua kelompok gugus fungsi yang
berbeda. Salah satunya terdapat pada hasil alkohol dan fenol yang
teroksidasi oleh asam kromat serta tingkat keasamannya berbeda yaitu
fenol lebih asam dari alkohol
Daftar Pustaka
Farmasi, T. L. (2019). Buku petunjuk Praktikum Kimia Organik. Banjarmasin: Unuversitas
Muhammadiyah Banjarmasin.

https://www.academia.edu/9198637/ALKOHOL DAN FENOL SIFAT DAN


REAKSI KIMIA (diakses selasa, 21 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai