Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA MAHASISWA (P-5)

Pokok Bahasan : Kimia Larutan


Sub-Pokok Bahasan : Komponen dan Konsentrasi Larutan, Konsep Asam-Basa, serta
Derajat Keasaman (pH)
Tujuan :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep larutan
2. Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen penyusun larutan.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis konsentrasi larutan.
4. Mahasiswa mampu membedakan teori asam-basa Arrheninius, Bronsted-Lowry,
dan Lewis.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep pH
6. Mahasiswa dapat menghitung pH larutan asam-basa

Komponen dan Konsentrasi Larutan, Konsep Asam-Basa,


serta Derajat Keasaman (pH)

Banyak materi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk larutan, seperti air laut,
air teh, alkohol 70%, dan udara. Larutan terdiri atas komponen pelarut (solvent) dan
komponen terlarut (solute). Jumlah komponen terlarut terhadap komponen pelarut disebut
konsentrasi larutan. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan secara kualitatuf dan kuantitatif.
Berdasarkan sifatnya asam-basanya, larutan dapat dibedakan menjadi larutan asam, basa,
dan netral. Ada tiga teori asam-basa, yaitu teori asam-basa Arrheninius, Bronsted-Lowry,
dan Lewis. Untuk menyatakan derajat keasaman/kebasaan dinyatakan dengan pH.

Bacalah teks di atas dan tuliskan konsep/informasi penting yang anda diperoleh!
larutan bisa diartikan sebagai campuran homogen dari dua atau lebih zat yang tidak
bereaksi secara kimia dan komposisinya dapat bervariasi. Dalam larutan, zat yang
jumlahnya lebih sedikit disebut sebagai (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain disebut pelarut atau solven. Proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan sendiri disebut pelarutan atau
solvasi.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi
larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan
jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah
pelarut. Konsentrasi dapat dijelaskan secara kualitatif maupun kuantitatif.

Tulislah Pertanyaan/Rumusan Masalah berdasarkan bacaan di atas yang mengacu pada


pencapain tujuan pembelajaran!
1. Bagaimana konsep larutan dari ukuran partikelnya?
2. Bagaimana konsep larutan berdasarkan konsentrasinya?
3. Bagaimana konsep dari sifat larutan, berdasakan sifat asam-basanya?
4. Jelaskan konsep campuran?

Mengumpulkan Informasi
Untuk menjawab permasalahan yang anda temui, bacalah buku teks kimia dasar dan
diskusikan dengan teman-temanmu dalam kelompok belajar masing-masing

Menganalisis/Mengolah Informasi
1. Berdasarkan ukuran partikelnya, campuran dapat dibedakan menjadi larutan,
koloid, dan suspensi. Jelaskan konsep ketiga konsep campuran tersebut!
a. Larutan
Larutan adalah system disperse yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga
tidak dapat dibedakan antara partikel disperse dan pendispersi. Larutan bersifat kontinu
dan merupakan system satu fase (homogeny). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm
(1 nm = m). larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat disaring. Contohnya,
larutan garam, asam cuka, alkohol 70%, dan bensin.
b. Koloid
Koloid adalah campuran homogeny antara dua zat atau lebih dimana partikel zat
yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium
pendispersi). Koloid ini merupakan system disperse yang terletak diantara suspense dan
larutan. Ukuran partikelnya berkisar antara 1-100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran
homogeny dan merupakan system dua fase. Contohnya, santan, selai, dan minyak.
c. Suspense
Suspense adalah system disperse dengan ukuran partikel relative besar tersebar
merata dalam medium pendispersinya. Suspense bersifat heterogen dan tidak kontinu,
sehingga merupakan system dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm.
Suspense dapat dipisahkan dengan penyaringan. Contohnya, air sungai yang keruh,
campuran pasir dengan air, dan campuran minyak dengan air.

2. Perhatikan larutan 70% gula, larutan 70% alkohol, udara, dan kuningan. Analisis
komponen pelarut dan terlarutnya serta jelaskan cara menentukan komponen
pelarut dan terlarut tersebut!
70% gula
Untuk massa zat terlarut (gula)
70% ×100 gram=70 gram
mol= massa/(Mr C_12 H_22 O_11 )
mol gula= (70 gram)/(342 gram⁄mol)
mol gula=0,20 mol
Untuk massa pelarut (air)
30% ×100 gram=30 gram
mol air= massa/(Mr H_2 O)
mol air= (30 gram)/(18 gram⁄mol)
mol air=1,66 mol
x air+x gula=1
x air= (mol air)/(mol air + mol gula )
x air= 1,66/(1,66+0,20)
x air= 1,66/1,86
x air=0,89
Sehingga, gula = 0,11 (zat terlarut)
air = 0,89 (zat pelarut)

70% alkohol
Untuk massa zat terlarut (alkohol)
70% ×100 gram=70 gram
mol alkohol= massa/(Mr C_2 H_5 OH)
mol alkohol= (70 gram)/(46 gram⁄mol)
mol alkohol=1,52 mol
Untuk massa zat pelarut (air)
30% ×100 gram=30 gram
mol air= massa/(Mr H_2 O)
mol air= (30 gram)/(18 gram⁄mol)
mol air=1,66 mol
x air+x alkohol=1
x air= (mol air)/(mol air+mol alkohol)
x air= 1,66/(1,66+1,52)
x air= 1,66/2,18
x air=0,76
Sehingga, alkohol = 0,24 (zat terlarut)
air = 0,76 (zat pelarut)
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut
pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk
larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Larutan padat (solid solution) terbentuk ketika dua atau lebih unsur logam larut
seutuhnya dalam keadaan cair dan juga larut seutuhnya dalam keadaan padat. Dengan kata
lain, bila campuran homogen dari dua atau lebih jenis atom logam terjadi dalam keadaan
padat, keadaan ini disebut sebagai larutan padat. Dalam suatu larutan padat, komponen
atom yang lebih melimpah disebut pelarut dan komponen atom yang kurang melimpah
disebut zat terlarut.

3. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif. Sebutkan dan
jelaskan jenis-jenis konsentasi larutan tersebut !
Jawab :
Konsentrasi larutan adalah istilah umum untuk menyatakan banyaknya bagian zat
terlarut dan pelarut yang terdapat dalam suatu larutan. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan
secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk ukuran secara kualitatif, konsentrasi larutan
dinyatakan dengan istilah larutan pekat (concentrated) dan larutan encer (dilute). Kedua istilah
ini menyatakan bagian relative zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Larutan pekat berarti
jumlah zat terlarut relative besar, sedangkan larutan encer berarti jumlah zat terlarut relative
lebih sedikit. Biasanya, istilah pekat dan encer digunakan untuk membandingkan konsentrasi
dua atau lebih larutan.
Sedangkan, dalam ukuran kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dalam g/ml (sama seperti
satuan densitas). Selain itu, ada banyak satuan dari konsentrasi larutan, diantaranya yaitu:
a. Persen massa

Persen massa menunjukkan massa suatu zat dalam 100 gram larutannya. Secara matematis,
persen massa dirumuskan sebagai berikut.
% zat terlarut = massa zat terlarut / massa laruta x 100%
% zat pelarut = massa zat pelarut / masaa laruta x 100%

b. Persen volume
Persen volume adalah satuan yang menunjukkan volume suatu zat dalam 100 ml
larutannya. Secara matematis, persen volume dirumuskan sebagai berikut.
% zat terlarut = v zat terlarut / v laruta x 100%

c. Persen massa per volume

Persen massa per volume merupakan salah satu konsentrasi larutan yang menunjukkan
massa zat dalam 100 ml larutannya. Secara matematis, persen massa per volume disrumuskan
sebagai berikut.
% massa per v zat terlarut = massa zat terlarut / massa laruta x 100%

4 Berdasarkan sifatnya asam-basanya, larutan dapat dibedakan menjadi larutan


asam, basa, dan netral. Ada tiga teori asam-basa, yaitu teori asam-basa
Arrheninius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
a) Jelaskan ketiga teori asam-basa di atas disertai masing-masing sebuah contoh!
Konsep Bronsted-Lowry yang diajukan tersebut didasarkan pada fakta bahwa
reaksi asam–basa melibatkan transfer proton (ion H+) dari satu zat ke zat lainnya. Proses
transfer proton ini selalu melibatkan asam sebagai pemberi/donor proton dan basa sebagai
penerima/akseptor proton.

 Asam Bronsted-Lowry = donor proton ( H+ )


 Basa Bronsted-Lowry = akseptor proton ( H+ )

Teori asam-basa Arrhenius merupakan teori asam-basa yang dikenal paling tua
diantara yang lainnya. Asam Arrhenius adalah zat yang melepaskan ion hidronium (H+ )
pada larutan, sedangkan basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH- ) pada
larutan.
Teori asam-basa Lewis menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang bisa
menerima pasangan electron dari senyawa yang lainnya atau bisa dikatakan sebagai
akseptor pasangan electron, sedangkan basa adalah senyawa yang bisa memberikan
pasangan electron kepada senyawa yang lain atau bisa dikatakan sebagai donor pasangan
electron.
b) Jelaskan perbedaan ketiga teori asam-basa di atas
Teori Asam Basa
Arrhenius Zat yang jika Zat yang jika
dilarutkan dalam air dilarutkan dalam air
melepas ion H+ melepas ion OH-
Bronsted Lowry Spesi yang Spesi yang menerima
memberikan proton proton (H+) dari spesi
(H+) kepada spesi lain lain (akseptor proton)
(donor proton)
Lewis Spesi yang menerima Spesi yang
pasangan elektron dari memberikan pasangan
spesi lain elektron pada spesi
lain

c) Jelaskan kelebihan dan kekurangan ketiga teori asam-basa di atas!


Teori asam-basa Arrhenius
Kelebihan:
1. Mampu menyempurnakan teori asam yang dikemukakan oleh Justus Von
Liebig. Liebig menyatakan bahwa setiap asam memiliki hydrogen (asam
berbasis hydrogen). Pernyataan tersebut tidak tepat, sebab basa juga memiliki
hydrogen.

Kekurangan:
1. Teori asam-basa Arrhenius terbatas dalam pelarut air, namun tidak dapat
menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa
pelarut.
2. Tidak menjelaskan mengapa beberapa senyawa yang mengandung hydrogen
dengan biloks +1 (seperti HCl) larut dalam air untuk membentuk larutan asam,
sedangkan yang lain seperti CH4 tidak.
3. Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak OH memiliki (seperti
Na2CO3 ) memiliki karakteristik seperti basa.
Teori asam-basa Bronsted Lowry
Kelebihan:
1. Konsep asam-basa Bronsted Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga
menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
2. Teori asam-basa Bronsted Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat
berupa kation atau anion. Konsep asam-basa Bronsted Lowry dapat menjelaskan sifat asam
NH4Cl , yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat melepas proton.
Kekurangan:
1. Masih terdapat beberapa reaksi yang tidak dapat dijelaskan oleh Bronsted
Lowry, misalnya dalam suatu reaksi yang tidak melibatkan proton.
2. Teori ini memang dapat bekerja untuk semua pelarut protik atau pelarut yang
dapat melepaskan proton (seperti asam asetat, air, ammonia cair). Tetapi, teori ini tidak
dapat menjelaskan perilaku asam-basa dalam pelarut aprotik atau pelarut yang tidak dapat
mendonorkan atau melepaskan ion (seperti benzene dan dioksan).
3. Gagal menjelaskan reaksi antara oksida asam seperti CO2, SO2, dan SO3 dengan
oksida basa seperti CaO, BaO, dan MgO yang kemudian dapat menghasilkan suatu garam.
Teori asam-basa Lewis
Kelebihan:
1. Teori asam-basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain
ataupun tidak mempunyai pelarut.
2. Teori asam-basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang
mempunyai pasangan electron bebas atau yang dapat menerima pasangan electron bebas.
Contohnya, pada pembentukan senyawa kompleks
3. Teori asam-basa Lewis dapat menjelaskan sifat basa untuk zat-zat organic seperti
DNA dan RNA yang mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan electron bebas.
Kekurangan:
1. Tidak dapat menerangkan sifat asam yang memang tidak menerima pasangan
electron, seperti HCl, .
2. Tidak dapat memprediksi kekuatan relative asam atau basa secara kuantitatif dan
menyeluruh.
3. Teori asam-basa Lewis menggunakan pendekatan sangat umum yang melibatkan
semua reaksi senyawa koordinasi.
4. Secara normal reaksi pembentukan senyawa koordinasi berlangsung lambat, oleh
karena itu mestinya reaksi ini juga berlangsung lambat. Nyatanya reaksi ini berlangsung
sangat cepat, jadi tidak sinkron dengan kenyataan.
5. Aktivitas katalitik asam disebabkan oleh ion . Karena asam Lewis tidak perlu
mengandung hydrogen, maka asam Lewis tidak akan memiliki sifat katalitik.

5 Jelaskan konsep pH! Apakah makin tinggi pH larutan, kekuatan asamnya juga
semakin tinggi? Jelaskan!
Kekuatan asam atau basa suatu larutan dapat ditentukan dari harga pH, pOH, dan
pKw larutannya. Istilah pH digunakan untuk menyatakan keasaman atau kebasaan suatu
larutan. Istilah pH berasal dari “potential of Hydrogen” yang berarti pangkat atau eksponen
dimana dikemukakan pada 1909 oleh Soren Peter Lauritz Sorensen seorang kimiawan dari
Denmark. Dengan demikian pH dapat dibaca pangkat hydrogen atau eksponen hydrogen.
Dengan demikian pH dapat dibaca pangkat hydrogen atau eksponen hydrogen. Besarnya
nilai pH adalah negative logaritma konsentrasi ion .

5. Bagaimana menghitung pH larutan asam-basa kuat, asam-basa lemah? Berikan


masing-masih sebuah contoh perhitungannya!

1. pH asam kuat
Rumus : a.Ma
pH = -log [H+] dan pOH = 14 - pH
dengan a = banyak H+ yang diikat dan Ma = Molaritas asam
Tentukan pH HCl 0,007 M !
Jawab :
HCl(aq) → H+(aq) + Cl−(aq)
[H+] = 1 × [HCl] = 0,007 M
pH = − log (0,007) = − log (7 × 10−3)
Jadi, pH = 3 − log 7

2. pH basa kuat
Rumus : [OH-] = b.Mb
pOH = -log [OH-] dan pH = 14 - pOH
dengan
b = banyak OH- yang diikat
Mb = Molaritas basa
Tentukan pH Ca(OH)2 0,001 M !
Jawab :
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH−(aq)
[OH−] = 2 × [Ca(OH)2] = 2 × 0,001 M = 0,002 M
pOH = − log (0,002) = − log (2 × 10−3) = 3 – log 2
pH = 14 − pOH = 14 – (3 – log 2)
Jadi, pH = 11 + log 2
= 11,3

3. pH asam lemah
rumus :[H+] = √ KA X MA
. [H+] = a.Ma
A = √( KA / MA )
pH = -log [H+] dan pOH = 14 - pH
dengan
Ka = Tetapan ionisasi asam
Ma = Molaritas asam
α = derajat ionisasi
Tentukan HCOOH 0,05 M (Ka = 1,8 × 10−4) !
Jawab :
HCOOH(aq) ⇌ H+(aq) + HCOO−(aq)
pH = − log (3 × 10−3)
pH = 3 − log 3
Jadi, pH = 2,52
4. pH Basa Lemah

Rumus : [OH-] = √ KBXMB


[OH-] = α . Mb
α = √(Kb/Mb)
pOH = -log [OH-] dan pH = 14 - pOH
dengan
Kb = Tetapan ionisasi
Mb = Molaritas basa
α = derajat ionisasi
Tentukan pH NH3 0,02 M (Kb = 1,8 × 10−5) !
Jawab :
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)
pOH = − log (6 × 10−4) = 4 – log 6
pH = 14 − pOH = 14 – (4 – log 6)
= 10 + log 6
Jadi, pH = 10,77

Menyimpulkan
Tuliskan kesimpulan yang anda peroleh dari kegiatan ini!
1. Berdasarkan ukuran partikelnya, campuran dapat dibedakan menjadi larutan,
koloid, dan suspensi. Cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut
dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi dan mineral tertentu.
Dengan kata lain, bila campuran homogen dari dua atau lebih jenis atom logam
terjadi dalam keadaan padat, keadaan ini disebut sebagai larutan padat.
2. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk
ukuran secara kualitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat
dan larutan encer. Larutan pekat berarti jumlah zat terlarut relative besar,
sedangkan larutan encer berarti jumlah zat terlarut relative lebih sedikit. Biasanya,
istilah pekat dan encer digunakan untuk membandingkan konsentrasi dua atau lebih
larutan. Sedangkan, dalam ukuran kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dalam
g/ml. Persen massa menunjukkan massa suatu zat dalam 100 gram larutannya.
Persen volume adalah satuan yang menunjukkan volume suatu zat dalam 100 ml
larutannya. Molaritas merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan banyaknya
mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi
yang menunjukkan perbandingan antara konsentrasi mol zat terlarut atau pelarut
terhadap larutannya. Larutan yang diencerkan jelas mengalami perubahan
konsentrasi dan volume. Namun, jumlah mol larutan tidak berubah. Jika dua jenis
larutan dengan konsentrasi berbeda dicampurkan, maka akan terbentuk larutan baru
dengan konsentrasi tertentu.
3. Ada tiga teori asam-basa, yaitu teori asam-basa Arrheninius, Bronsted-Lowry, dan
Lewis. Asam adalah spesi atau zat akseptor pasangan elektron. Basa adalah spesi
atau zat donor pasangan elektron.
Teori Arrhenius ini menyatakan bahwa setiap asam dan basa memiliki hydrogen.
Hanya dapat menjelaskan sifat asam-basa apabila suatu zat dilarutkan dalam air.
Tidak dapat menjelaskan sifat basa amonia dan natrium karbonat yang tidak
mengandung ion OH- namun menghasilkan ion OH- ketika dalam air.
Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, teori ini tidak hanya berupa molekul tetapi
juga dapat berupa kation dan anion. Tidak dapat menjelaskan sifat asam-basa yang
tidak melibatkan transfer proton.
Teori asam-basa Lewis Dapat menjelaskan sifat asam-basa yang tidak terlibat
transfer proton. Dapat menjelaskan sifat asam-basa oksida asam dan oksida basa.
Dapat menjelaskan sifat asam-basa molekul senyawa yang memiliki pasangan
elektron bebas. dapat menjelaskan sifat asam-basa zat organik seperti protein dan
DNA.

Merefleksikan
Tuliskan hasil refleksi dari kegiatan pembelajaran yang anda lakukan!
Materi dalam menjawab beberapa pertanyaan di atas, ada beberapa kendala
yakni,minimnya sumber referensi, namun masih bisa dimengerti karena ada juga diajarkan
saat SMA sehingga dalam pengerjaannya masih bisa diupayakan walau mengalami banyak
kendala dalam pengerjaannya materi. Materi kali ini juga lumayan tidak terlalu rumit
sehingga masih bisa dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai