2 Oktober 2015
Oleh
Elisa*), Juliana
Abstrak
Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui perbedaan indeks bias minyak goreng curah dengan
minyak goreng kemasan bermerek sunco. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur indeks bias
minyak goreng menggunakan metode pembiasan. Analisis data dilakukan dengan mencari harga rata-rata
indeks bias dari setiap jenis minyak goreng. Hasil penelitian menjelaskan bahwa indeks bias minyak goreng
sunco lebih besar dibandingkan dengan minyak goreng curah sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak
goreng bermerek sunco mempunyai kualitas paling baik.
Abstract
The purpose of this research was to determine the difference in the refractive index of bulk cooking
oil with Sunco branded bottled cooking oil. The data collection was done by measuring the
refractive index of cooking oil using refraction method. Data analysis was performed by finding the
average price index of refraction of each type of cooking oil. The results of the study explained that
Sunco cooking oil refractive index greater than that of bulk cooking oil so it can be concluded that
the branded cooking oil Sunco has the most excellent quality.
sinar dibelokkan mendekati garis normal. Dan Menurut Bambang (2010 : 192),
sebaliknya, sinar datang dari medium lebih “Nilai indeks bias (n) sebuah bahan bening
rapat ke medium kurang rapat (misalnya dari merupakan ukuran kerapatan optis dari
air ke udara), maka sinar dibelokkan menjauhi bahan bening itu. Kerapatan optis berarti
garis normal. ukuran kemampuan membelokkan sinar
Dalam bentuk matematika ditulis : kearah mendekati garis normal.Jika n besar,
n_1 sinθ_1=n_2 sinθ_2 semakin besar pula sudut pembelokkan sinar
Dimana n_1adalah medium 1 dan n_2 dari arah lurus kearah mendekati garis
adalah medium 2. normal. Artinya, pada sudut datang yang
Menurut Supriyono (2004 : 31) sama (pada n lebih besar) menghasilkan
menyatakan bahwa, “Berkas cahaya di dalam sudut bias yang lebih kecil. Nilai kerapatan
medium pertama disebut sinar datang, dan optis ini tidak ada hubungannya dengan rapat
berkas sinar di dalam medium kedua disebut massa bahan atau medium pembias”.
sinar bias. Dalam hal ini sudut datang lebih Minyak goreng adalah minyak nabati
besar daripada sudut bias, yaitu sudut yang yang telah dimurnikan dan dapat digunakan
dibentuk antara sinar bias dengan garis sebagai bahan pangan.Minyak goreng
normal. Jika sudut bias lebih kecil daripada merupakan salah satu dari sembilan bahan
sudut datang, maka medium kedua tersebut pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan
disebut mempunyai kerapatan optik lebih masyarakat.Konsumsi minyak goreng
besar”. biasanya digunakan sebagai media
menggoreng bahan pangan, penambah cita
rasa, ataupun shortening yang membentuk
tekstur pada pembuatan roti. Minyak goreng
yang baik mempunyai sifat tahan panas,
stabil pada cahaya matahari, tidak merusak
flavor hasil gorengan, sedikit gum,
menghasilkan produk dengan tekstur dan
rasa yang bagus, asapnya sedikit setelah
digunakan berulang-ulang, serta
menghasilkan warna kemasan pada produk
(Wijaya, 2005 : 2).
Minyak goreng curah umumnya
hanya menggunakan satu kali proses
penyaringan, sehingga masih mengandung
fraksi padat stearin yang relatif lebih banyak
dari minyak goreng bermerek yang
menggunakan dua kali proses penyaringan.
Oleh karena itu minyak goreng curah tidak
sejernih minyak goreng bermerek. Hal ini
Gambar 1 : Pembiasan cahaya berkaitan dengan titik cair (suhu pada saat
Sumber :www.google.com lemak mulai mencair) dan cloud point (suhu
pada saat mulai terlihat adanya padatan)
Indeks bias adalah nisbah laju cahaya c pada minyak. Dari segi kandungan, kadar
dalam ruang hampa terhadap laju cahaya di lemak dan asam oleat dari minyak curah
dalam zat tersebut”. Secara matematis dapat lebih tinggi dibanding dengan minyak
ditulis: kemasan. Namun tidak ada masalah
n=c/v menggunakan minyak curah, asal tidak
Keterangan : berlebihan dan tidak digunakan berulang
n = indeks bias sampai berwarna kehitam-hitaman.Karena
c = kelajuan cahaya di ruang hampa (m/s) pemakaian berulang-ulang pada minyak
v = kelajuan cahaya di dalam bahan (m/s) curah sangat tidak baik bagi kesehatan.
Elisa dan Juliana, “Perbedaan Indeks Bias Minyak Goreng Curah..... | 79
bertambahnya suhu. Hal ini terjadi karena sebanding dengan indeks biasnya. Semakin
adanya pemanasan yang menyebabkan besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin
kerapatan optik minyak akan berubah besar pula indeks biasnya. Korelasi antara
sehingga menyebabkan perbedaan lebar konsentrasilarutan sukrosa C dengan indeks
pola difraksi. Pola difraksi yang telah bias dinyatakan dengan persamaan n = 0,01C
diperoleh dapat digunakan sebagai indikasi +1,296 (R2 = 0,9999). Indeks bias larutan
awal adanya pengaruh suhu terhadap sukrosa dapat ditentukan dari konsentrasinya.
perubahan lebar pola difraksi sehingga
perubahan indeks bias dapat diketahui. PENUTUP
Berdasarkan Standar mutu minyak goreng simpulan
(SNI),indeks bias minyak goreng pada Berdasarkan hasil penelitian yang telah
suhu 40°C mempunyai nilai 1,4565-1,4585 dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat
(Paramitha, 2012). Kenaikan suhu sangat perbedaan indeks bias minyak goreng curah
berpengaruh terhadap perubahan nilai dengan minyak goreng kemasan bermerek
indeks bias. Hubungan antarasuhu dengan sunco dimana indeks bias minyak goreng
indeks bias adalah semakin tinggi suhu kemasan bermerek sunco lebih besar
maka nilai indeks bias akan turun dibandingkan dengan minyak goreng curah
perlahansecara linier sehingga kualitas sehingga minyak goreng kemasan bermerek
minyak kelapa sawit tidak berubah secara sunco mempunyai kualitas lebih baik dari
signifikan. minyak goreng curah karena semakin besar
d. Panjang gelombang, dimana semakin besar indeks bias, semakin baik kualitas minyak
panjang gelombang maka indeks biasnya goreng tersebut.
semakin kecil.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
diuraikan di atas, maka penulis menyarankan
kepada pembaca agar memilih minyak goreng
Diketahui v = λf, dengan f = frekuensi dan yang tepat dikonsumsi oleh tubuh kita dan baik
λ = panjang gelombang. Dengan untuk kesehatan seperti sunco, dan mengurangi
demikian, nilai indeks bias dapat penggunaan minyak goreng curah yang
diperoleh juga dari panjang gelombang kualitasnya kurang baik sehingga dampak
dengan ketentuan frekuensi cahaya yang negatif akibat penggunaan minyak goreng yang
melewati bidang batas antara dua medium kualitasnya tidak baik akan berkurang.
adalah konstan.Hal ini sesuai dengan
penelitian Sigit Hariyanto ,”Penentuan DAFTAR PUSTAKA
Indeks Bias Dan Reflektivitas Lapisan Alan. H. Cromer. 1994. Fisika Untuk Ilmu-
Tipis Dengan Metoda Serapan Optik”. Ilmu Hayati.ANDI: Yogyakarta
Indeks bias lapisan ASi:H maupun SiOx Armando, Rochim. 2000. Memproduksi
semakin kecil pada panjang gelombang Minyak Atsiri Berkualitas. Jakarta: PS
semakin besar sampai pada batas tertentu, Douglas C, Giancoli. 2001. Physics Fifth
dan mulai membesar sehingga membentuk Edition. Jakarta: Erlangga.
hiperbolik. Jati, Bambang Murdaka Eka. 2010. FISIKA
Konsentrasi larutan, dimana semakin DASAR Listrik-Magnet-Optika-Fisika
besar konsentrasi larutan maka indeks bias Modern.Yogyajarta; ANDI
semakin besar, sebaliknya jika semakin kecil Soedojo, P. 1992. Fisika Dasar. Yogyakarta :
konsentrasi larutan maka indeks biasnya juga Gajah Mada University.
semakin kecil. Hal ini sesuai dengan penelitian Tipler, P., A., 2001. Fisika Untuk Sains dan
Abdul Rofiq “Analisis Indeks Bias Pada Teknik.Jakarta:Erlangga
Pengukuran Konsentrasi Larutan Sukrosa Wijana, Susinggih.2005. Mengolah Minyak
Menggunakan Portable Brix Goreng Bekas. Surabaya: Trubus
Meter”. Besarnya konsentrasi larutan sukrosa Agrisana.