Anda di halaman 1dari 5

76 | Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.

2 Oktober 2015

PERBEDAAN INDEKS BIAS MINYAK GORENG CURAH DENGAN MINYAK GORENG


KEMASAN BERMEREK SUNCO
(Index Difference With Bias Cooking Oil Cooking Oil Bulk Packaging Branded Sunco)

Oleh
Elisa*), Juliana

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unsyiah


e-mail: *)kaslielisa@yahoo.com

Abstrak
Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui perbedaan indeks bias minyak goreng curah dengan
minyak goreng kemasan bermerek sunco. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur indeks bias
minyak goreng menggunakan metode pembiasan. Analisis data dilakukan dengan mencari harga rata-rata
indeks bias dari setiap jenis minyak goreng. Hasil penelitian menjelaskan bahwa indeks bias minyak goreng
sunco lebih besar dibandingkan dengan minyak goreng curah sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak
goreng bermerek sunco mempunyai kualitas paling baik.

Kata Kunci: Minyak goreng, indeks bias, pembiasan.

Abstract
The purpose of this research was to determine the difference in the refractive index of bulk cooking
oil with Sunco branded bottled cooking oil. The data collection was done by measuring the
refractive index of cooking oil using refraction method. Data analysis was performed by finding the
average price index of refraction of each type of cooking oil. The results of the study explained that
Sunco cooking oil refractive index greater than that of bulk cooking oil so it can be concluded that
the branded cooking oil Sunco has the most excellent quality.

Keywords: cooking oil, refractive index, refraction.

PENDAHULUAN Optik sangat penting dalam kehidupan


Fisika adalah ilmu yang mempelajari sehari-hari, baik dalam dunia kesehatan (ilmu
tentang sifat serta gejala yang terjadi pada biologi) maupun dalam ilmu fisika.Salah satu
benda-benda di alam. Berbagai gejala alam bagian dari optik adalah optika geometris yang
tersebut pada awalnya ialah apa yang dialami membahas tentang pemantulan dan pembiasan
oleh indera kita, contohnya seperti cahaya dimana cahaya mempunyai sifat-sifat
pendengaran dapat menemukan bunyi, peraba tertentu, salah satu diantaranya ialah cahaya
dapat menemukan panas, dan penglihatan dapat dibiaskan.Ketika sebuah berkas cahaya
dapat menemukan cahaya atau optika. mengenai sebuah permukaan bidang batas
Menurut Soedojo (2000: 93), “Optik atau ilmu yang memisahkan dua medium yang berbeda,
cahaya yaitu cabang ilmu fisika yang seperti misalnya sebuah permukaan udara ke
berhubungan dengan kerja indera mata yang kaca, energi cahaya tersebut dipantulkan dan
mengesankan bentuk dan warna materi. Optika memasuki medium kedua, perubahan arah dari
dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni sinar yang ditransmisikan tersebut disebut
yang berkaitan dengan pembentukan bayangan pembiasan (Tipler, 2001: 446).Pembiasan
oleh sistem optik, termasuk mata, yang kita cahaya sering kita jumpai dalam kehidupan
sebut optika geometris, dan yang berkaitan sehari-hari. Misalnya pensil yang dimasukkan
dengan sifat fisis cahaya selaku gelombang ke dalam gelas yang berisi air, pensil tersebut
elektromagnetik yang menampilkan gejala- akan tampak patah. Penyebab terjadinya
gejala difraksi, interferensi, pola difraksi, dan pembiasan karena adanya perubahan kelajuan
absorpsi, yang kita sebut optika fisis atau gelombang cahaya ketika cahaya merambat
optika elektromagnetik”. melalui dua zat yang indeks biasnya
Elisa dan Juliana, “Perbedaan Indeks Bias Minyak Goreng Curah..... | 77

berbeda.Dengan demikian, pembiasan cahaya Laboratorium Optoelektronik dan Laser,


ini sangat ditentukan oleh indeks bias Jurusan Fisika FMIPA UNDIP yang berjudul
bahannya. “Studi Kualitas Minyak Goreng Dengan
Indeks bias adalah suatu nilai mutlak Parameter Viskositas Dan Indeks Bias”.
yang dimiliki oleh setiap medium sehingga Adapun rumusan masalah dari
terjadinya pembiasan. Secara umum penulisan ini adalah bagaimana perbedaan
penafsiran indeks bias adalah perbandingan indeks bias minyak goreng curah dengan
kecepatan cahaya pada dua medium. Hal ini minyak goreng kemasan bermerek sunco serta
sesuai dengan pernyataanArmando (2008 : 90) tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan
yang menyatakan bahwa, “Indeks bias indeks bias minyak goreng curah dengan
merupakan perbandingan antara kecepatan minyak goreng kemasan bermerek sunco.
cahaya di dalam udara dengan kecepatan Manfaat dari penulisan ini dapat
cahaya di dalam zat”. Manfaat indeks bias mengetahui cara menentukan indeks bias pada
sangat penting dalam bidang sains yakni untuk minyak goreng, menambah pengetahuan
mengetahui konsentrasi larutan, untuk penulis maupun pembaca makalah ini
mengetahui kualitas suatu larutan misalnya mengenai perbedaan kualitas minyak goreng
minyak goreng. berdasarkan indeks biasnya, memberikan
Minyak goreng adalah minyak yang pemahaman kepada masyarakat agar dapat
berasal dari pemurnian bagian tumbuhan, memilih dan menggunakan minyak goreng
hewan yang biasanya digunakan untuk yang kualitasnya baik, mengurangi dampak
menggoreng makanan. Sebagaimana negatif bagi masyarakat akibat mengkonsumsi
dikemukakan oleh Wijaya (2005 : 2),” minyak goreng yang kualitasnya buruk, serta
Konsumsi minyak goreng biasanya digunakan dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan
sebagai media menggoreng bahan pangan”. ilmiah bagi mahasiswa pada khususnya dan
Pada umumnya minyak goreng merupakan masyarakat pada umumnya yang berkeinginan
salah satu bahan pangan pokok yang penting untuk mempelajari lebih mendalam tentang
bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan masalah indeks bias serta dapat dijadikan
sehari-hari.Konsumsi minyak goreng sebagai pertimbangan dalam penelitian-
masyarakat terbagi dalam dua kategori yaitu penelitian yang akan datang.
minyak goreng curah dan kemasan. Minyak Pembiasan adalah peristiwa
goreng curah adalah minyak goreng yang tidak pembelokan cahaya yang melewati medium
memiliki merek dan diukur dalam satuan yang berbeda.Ketika cahaya melintas dari
massa (kilogram). Minyak goreng kemasan suatu medium ke medium lainnya, sebagian
adalah minyak goreng yang diberi merek dan cahaya datang dipantulkan pada
dikemas dengan botol, plastik refill, dan perbatasan.Sisanya lewat ke medium yang
jerigen dan diukur dalam satuan volume baru.Jika seberkas cahaya datang dan
(liter).Tiap jenis minyak goreng memiliki membentuk sudut terhadap permukaan (bukan
kadar lemak tak jenuh (lemak baik) dan lemak hanya tegak lurus), berkas tersebut dibelokkan
jenuh (lemak jahat) yang berbeda-beda. pada waktu memasuki medium baru.
Banyak kita temukan masyarakat lebih Pembelokan ini disebut pembiasan (Giancoli,
memilih mengkonsumsi minyak goreng curah 2001 : 257).
karena harga yang terjangkau murah Konsep dasar pembiasan cahaya
dibandingkan minyak goreng dalam banyak didasari oleh hasil pemikiran ilmuwan
kemasan.Akibatnya dari merekamudah terkena Belanda Willebrord Snellius yang lebih
penyakit karena minyak goreng curah dikenal dengan hukum I Snellius dan hukum II
memiliki kualitas dan higienitas yang buruk. Snellius.
Kualitas minyak goreng bisa diuji Hukum I Snellius berbunyi : sinar
berdasarkan indeks biasnya. Semakin besar datang, sinar bias, dan garis normal terletak
indeks bias, semakin baik kualitas minyak pada satu bidang datar.
goreng tersebut. Hal ini didukung dengan Hukum II Snellius berbunyi : jika sinar
penelitian yang telah dilakukan oleh Sutiah, K. datang dari medium kurang rapat ke medium
Sofjan Firdausi, Wahyu Setia Budi di lebih rapat (misalnya dari udara ke air), maka
78 | Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

sinar dibelokkan mendekati garis normal. Dan Menurut Bambang (2010 : 192),
sebaliknya, sinar datang dari medium lebih “Nilai indeks bias (n) sebuah bahan bening
rapat ke medium kurang rapat (misalnya dari merupakan ukuran kerapatan optis dari
air ke udara), maka sinar dibelokkan menjauhi bahan bening itu. Kerapatan optis berarti
garis normal. ukuran kemampuan membelokkan sinar
Dalam bentuk matematika ditulis : kearah mendekati garis normal.Jika n besar,
n_1 sinθ_1=n_2 sinθ_2 semakin besar pula sudut pembelokkan sinar
Dimana n_1adalah medium 1 dan n_2 dari arah lurus kearah mendekati garis
adalah medium 2. normal. Artinya, pada sudut datang yang
Menurut Supriyono (2004 : 31) sama (pada n lebih besar) menghasilkan
menyatakan bahwa, “Berkas cahaya di dalam sudut bias yang lebih kecil. Nilai kerapatan
medium pertama disebut sinar datang, dan optis ini tidak ada hubungannya dengan rapat
berkas sinar di dalam medium kedua disebut massa bahan atau medium pembias”.
sinar bias. Dalam hal ini sudut datang lebih Minyak goreng adalah minyak nabati
besar daripada sudut bias, yaitu sudut yang yang telah dimurnikan dan dapat digunakan
dibentuk antara sinar bias dengan garis sebagai bahan pangan.Minyak goreng
normal. Jika sudut bias lebih kecil daripada merupakan salah satu dari sembilan bahan
sudut datang, maka medium kedua tersebut pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan
disebut mempunyai kerapatan optik lebih masyarakat.Konsumsi minyak goreng
besar”. biasanya digunakan sebagai media
menggoreng bahan pangan, penambah cita
rasa, ataupun shortening yang membentuk
tekstur pada pembuatan roti. Minyak goreng
yang baik mempunyai sifat tahan panas,
stabil pada cahaya matahari, tidak merusak
flavor hasil gorengan, sedikit gum,
menghasilkan produk dengan tekstur dan
rasa yang bagus, asapnya sedikit setelah
digunakan berulang-ulang, serta
menghasilkan warna kemasan pada produk
(Wijaya, 2005 : 2).
Minyak goreng curah umumnya
hanya menggunakan satu kali proses
penyaringan, sehingga masih mengandung
fraksi padat stearin yang relatif lebih banyak
dari minyak goreng bermerek yang
menggunakan dua kali proses penyaringan.
Oleh karena itu minyak goreng curah tidak
sejernih minyak goreng bermerek. Hal ini
Gambar 1 : Pembiasan cahaya berkaitan dengan titik cair (suhu pada saat
Sumber :www.google.com lemak mulai mencair) dan cloud point (suhu
pada saat mulai terlihat adanya padatan)
Indeks bias adalah nisbah laju cahaya c pada minyak. Dari segi kandungan, kadar
dalam ruang hampa terhadap laju cahaya di lemak dan asam oleat dari minyak curah
dalam zat tersebut”. Secara matematis dapat lebih tinggi dibanding dengan minyak
ditulis: kemasan. Namun tidak ada masalah
n=c/v menggunakan minyak curah, asal tidak
Keterangan : berlebihan dan tidak digunakan berulang
n = indeks bias sampai berwarna kehitam-hitaman.Karena
c = kelajuan cahaya di ruang hampa (m/s) pemakaian berulang-ulang pada minyak
v = kelajuan cahaya di dalam bahan (m/s) curah sangat tidak baik bagi kesehatan.
Elisa dan Juliana, “Perbedaan Indeks Bias Minyak Goreng Curah..... | 79

METODE PENELITIAN Adapun faktor-faktor yang


Untuk mengetahui perbedaan indeks mempengaruhi indeks bias, yaitu:
bias minyak goreng curah dengan minyak a. Kekentalan zat cair, dimana semakin
goreng kemasan bermerek sunco. Penelitian kental zat cair, indeks biasnya semakin
ini dilakukan di Laboratorium Fisika Prodi besar. Begitu pula sebaliknya, semakin
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu encer zat cair maka indeks biasnya
Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Adapun semakin kecil. Hal ini sesuai dengan
alat dan bahan yang digunakan adalah kurvet penelitian Bambang Murdaka Eka Jati
bening berbentuk balok, sinar laser merah, “Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap
gelas ukur, busur, pensil, penggaris, kertas Indeks Bias pada Zat Cair Bening”
HVS, minyak goreng curah dan minyak Dilakukan penelitian mencari kesetaraan
goreng kemasan bermerek sunco. Parameter antara viskositas zat cair bening terhadap
yang digunakan dalam minyak goreng pada nilai indeks biasnya berturut-turut
penelitian ini yaitu indeks bias. Pengukuran menggunakan Viskosimeter Ostwald dan
indeks bias menggunakan metode pembiasan Refraktometer ABEE. Itu dilakukan
pada kaca kurvet bening berbentuk dengan cara mengukur viskositas zat cair
balok.Berkas laser ditembakkan pada kaca berupa larutan gula dan larutan garam pada
yang berisi minyak goreng dengan berbagai sejumlah nilai konsentrasi yang dinyatakan
variasi sudut datang, sampai ditemukan sudut oleh variasi massa jenisnya. Kemudian,
biasnya. Wadah sampel yang digunakan larutan yang sama diukur indeks biasnya.
sebagai tempat minyak goreng terbuat dari Selanjutnya, dicari hubungan kesetaraan
kaca preparat berbentuk balok. antara viskositas dengan indeks bias pada
larutan tersebut. Hasilnya, diperoleh grafik
HASIL DAN PEMBAHASAN cenderung linear antara viskositas terhadap
Uji kualitas minyak goreng pada indeks biasnya baik pada larutan gula
penelitian ini didasarkan dengan parameter maupun larutan garam pada konsentrasi
indeks bias dari minyak goreng curah dan antara 10% hingga 100%.
minyak goreng berkemasan sunco. b. Kecepatan rambat cahaya, dimana semakin
besar cepat rambat cahaya dalam medium,
Tabel 4.2 Data perbedaan indeks bias minyak maka indeks biasnya semakin kecil.
goreng curah dan minyak goreng
sunco
Jenis Indeks bias Persamaan yang dihasilkan di atas
minyak Sudut Sudut Sudut
memiliki makna fisis, yaitu kecepatan
goreng 20 40 60
cahaya dalam suatu medium berbanding
Curah 1,35 1,32 1,35
terbalik dengan nilai indeks biasnya.
Sunco 1,44 1,37 1,36
(Sumber : Lab Pendidikan Fisika FKIP Unsyiah, 2016) Maksudnya, jika indeks bias semakin
besar, kecepatan cahaya semakin kecil.
Berdasarkan hasil penelitian dan olah Sebagai contoh, kecepatan cahaya dalam
data yang telah dilakukan, maka telah medium kaca lebih kecil dibandingkan
didapatkan bahwa minyak goreng curah dengan kecepatan cahaya ketika merambat
memiliki nilai indeks bias rata-rata pada sudut di dalam air. Alasannya, indeks bias
20 sebesar 1,35, sudut 40 sebesar 1,32, sudut mutlak kaca lebih besar daripada indeks
60 sebesar 1,35. Sedangkan minyak goreng mutlak air.
sunco memiliki nilai indeks bias rata-rata pada c. Suhu, dimana semakin besar suhu maka
indeks biasnya semakin kecil. Hal ini
sudut 20 sebesar 1,44, sudut 40 sebesar 1,37,
sesuai dengan penelitian Supriyadi
sudut 60 sebesar 1,36. Melalui perolehan data
“Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa
tersebut dapat diketahui bahwa indeks bias
Sawit dengan Menggunakan Metode
minyak goreng yang paling kecil yaitu minyak
Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal”. Pada
goreng curah, dan nilai indeks bias yang paling
medium minyak kelapa sawit, jarak pola
besar yaitu minyak goreng sunco.
difraksi semakin melebar seiring dengan
80 | Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

bertambahnya suhu. Hal ini terjadi karena sebanding dengan indeks biasnya. Semakin
adanya pemanasan yang menyebabkan besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin
kerapatan optik minyak akan berubah besar pula indeks biasnya. Korelasi antara
sehingga menyebabkan perbedaan lebar konsentrasilarutan sukrosa C dengan indeks
pola difraksi. Pola difraksi yang telah bias dinyatakan dengan persamaan n = 0,01C
diperoleh dapat digunakan sebagai indikasi +1,296 (R2 = 0,9999). Indeks bias larutan
awal adanya pengaruh suhu terhadap sukrosa dapat ditentukan dari konsentrasinya.
perubahan lebar pola difraksi sehingga
perubahan indeks bias dapat diketahui. PENUTUP
Berdasarkan Standar mutu minyak goreng simpulan
(SNI),indeks bias minyak goreng pada Berdasarkan hasil penelitian yang telah
suhu 40°C mempunyai nilai 1,4565-1,4585 dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat
(Paramitha, 2012). Kenaikan suhu sangat perbedaan indeks bias minyak goreng curah
berpengaruh terhadap perubahan nilai dengan minyak goreng kemasan bermerek
indeks bias. Hubungan antarasuhu dengan sunco dimana indeks bias minyak goreng
indeks bias adalah semakin tinggi suhu kemasan bermerek sunco lebih besar
maka nilai indeks bias akan turun dibandingkan dengan minyak goreng curah
perlahansecara linier sehingga kualitas sehingga minyak goreng kemasan bermerek
minyak kelapa sawit tidak berubah secara sunco mempunyai kualitas lebih baik dari
signifikan. minyak goreng curah karena semakin besar
d. Panjang gelombang, dimana semakin besar indeks bias, semakin baik kualitas minyak
panjang gelombang maka indeks biasnya goreng tersebut.
semakin kecil.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
diuraikan di atas, maka penulis menyarankan
kepada pembaca agar memilih minyak goreng
Diketahui v = λf, dengan f = frekuensi dan yang tepat dikonsumsi oleh tubuh kita dan baik
λ = panjang gelombang. Dengan untuk kesehatan seperti sunco, dan mengurangi
demikian, nilai indeks bias dapat penggunaan minyak goreng curah yang
diperoleh juga dari panjang gelombang kualitasnya kurang baik sehingga dampak
dengan ketentuan frekuensi cahaya yang negatif akibat penggunaan minyak goreng yang
melewati bidang batas antara dua medium kualitasnya tidak baik akan berkurang.
adalah konstan.Hal ini sesuai dengan
penelitian Sigit Hariyanto ,”Penentuan DAFTAR PUSTAKA
Indeks Bias Dan Reflektivitas Lapisan Alan. H. Cromer. 1994. Fisika Untuk Ilmu-
Tipis Dengan Metoda Serapan Optik”. Ilmu Hayati.ANDI: Yogyakarta
Indeks bias lapisan ASi:H maupun SiOx Armando, Rochim. 2000. Memproduksi
semakin kecil pada panjang gelombang Minyak Atsiri Berkualitas. Jakarta: PS
semakin besar sampai pada batas tertentu, Douglas C, Giancoli. 2001. Physics Fifth
dan mulai membesar sehingga membentuk Edition. Jakarta: Erlangga.
hiperbolik. Jati, Bambang Murdaka Eka. 2010. FISIKA
Konsentrasi larutan, dimana semakin DASAR Listrik-Magnet-Optika-Fisika
besar konsentrasi larutan maka indeks bias Modern.Yogyajarta; ANDI
semakin besar, sebaliknya jika semakin kecil Soedojo, P. 1992. Fisika Dasar. Yogyakarta :
konsentrasi larutan maka indeks biasnya juga Gajah Mada University.
semakin kecil. Hal ini sesuai dengan penelitian Tipler, P., A., 2001. Fisika Untuk Sains dan
Abdul Rofiq “Analisis Indeks Bias Pada Teknik.Jakarta:Erlangga
Pengukuran Konsentrasi Larutan Sukrosa Wijana, Susinggih.2005. Mengolah Minyak
Menggunakan Portable Brix Goreng Bekas. Surabaya: Trubus
Meter”. Besarnya konsentrasi larutan sukrosa Agrisana.

Anda mungkin juga menyukai