Anda di halaman 1dari 82

Universitas Darul Ulum Jombang

HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kami selaku dosen
pembimbing

dalam

praktikum

fisika

menyatakan

bahwa

sebenarnya :
Nama

: Bayu Nugroho Putro

NIM

: 11 590 070

Kelompok :
Jurusan

: Teknik Informatika Universitas Darul Ulum


Jombang

Dalam penyusunan laporan Praktikum Fisika dinyatakan


telah memenuhi syarat.
Demikian surat pengesahan ini kami buat berdasarkan
hasil terakhir yang telah diajukan penyusun.

Jombang, 10 Desember 2012


Mengetahui,
Pembimbing
Praktikum Fisika
Ir. BAIHAQI

Page 1

Universitas Darul Ulum Jombang

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
Praktikum Fisika Dasar pada laboratorium fisika Fakultas Teknik
Universitas Darul Ulum Jombang.
Praktikum fisika yang telah kami laksanakan merupakan
syarat mutlak untuk memperolaeh gelar sarjana dan menambah
wawasan tentang ilmu fisika yang merupakan penunjang dalam
mempelajari ilimu-ilmu teknik lainnya.
Kami menyadari akan keterbatasan kemempuan kami
dalam menyusun laporan ini sehingga masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran serta nasehat dari dosen
pembimbing dan para pembaca yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian laporan praktikum fisika ini kami susun dan tidak
lupa kami ucapkan banyak terim kasih kepada dosen
pembimbing den semua pihak yanng telah membantu dalam
menyusun laporan fisika ini.

Penyusun

Page 2

Universitas Darul Ulum Jombang

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................

BAB I

Latar Belakang ............................................................


Tujuan ..........................................................................

BAB II

4
4

Percepatan Gravitasi Bumi Dengan Menggunakan Metode


Bandul Matematis ........................................................

Percepatan Gravitasi Bumi Dengan Menggunakan Metode


Bandul Fisis ..................................................................
.....................................................................................11
Viskositas Zat Cair Dengan Metode Viskosimeter Oswald
.....................................................................................17
Viskositas Zat Cair Dengan Metode Viskosimeter Bola
Jatuh ............................................................................
.....................................................................................21
Kecepatan Suara Di Udara ...........................................
.....................................................................................28
Lensa dan Fotometer ...................................................
.....................................................................................34
Indeks Bias Lensa dan Zat Cair ...................................
.....................................................................................41
Panas yang Ditimbulkan Arus Listrik ...........................
.....................................................................................47
Voltmeter .....................................................................
.....................................................................................52
Tetapan Pegas ..............................................................
.....................................................................................55
BAB III Kesimpulan ..................................................................
64

Page 3

Universitas Darul Ulum Jombang

Saran ...........................................................................
.....................................................................................64

Page 4

Universitas Darul Ulum Jombang

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktikum fisika meruoakan salah satu penunjang
dalam mempelajari ilmu fisika yang mana ilmu fisika itu
sendiri merupakan ilmu dasar dan merupakan esensi dari
ilmu teknik. Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya
praktikum fisika diharapkan seorang mahasiswa mempunyai
modal yang kokoh dalam menganalisa permasalahan yang
timbul dalam mempelajari ilmu pada umumnya dan fisika
pada khususnya.
1.2 Tujuan
Era

modernisasi

tidak

hanya

menuntut

seorang

mahasiswa menguasai teori-teori saja akan tetapi trampil


juga dalam praktek serta kerja di lapangan, maka seorang
mahasiswa

sangatlah

perlu

merealisasikan

teori

yang

diperoleh dari bangku kuliah salah satu realisasinya adalah


praktikum fisika.

Page 5

Universitas Darul Ulum Jombang

BAB II
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL MATEMATIS
( Kode Percobaan F1 )
1. Tujuan
Menetukan

percepatan

gravitasi

bumi

dengan

menggunakan :
-

Bandul matematis.

2. Peralatan
1. Bandul matematis dengan perlengkapan 1set.
2. Beban setangkup 1 buah.
3. rollmeter (70 cm)1 buah.
4. Stop watch 1 buah
3. Teori
Bandul Matematis
Bila sebuah bandul digantungkan dengan kawat, dan di
beri simpangan kecil kemudian dilepaskan , maka bandul
tersebut akan melakukan ayunan dengan geteran selaras
(gambar 1).
Dengan demikian akan berlaku persamaan :
f

1
2a

T 2

l
g

l
g

f = Jumlah getaran per detik


T = Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 getaran
sempurna (det)
g = Percepatan gravitasi satuan cm/det
l = Panjang kawat (cm)

Page 6

Universitas Darul Ulum Jombang

Page 7

Universitas Darul Ulum Jombang

4. Cara Melakukan Percobaan


Bandul Matematis :
1. Aturlah alat seperti pada gambar 1 dengan panjang kawat
telah di tentukan oleh pembimbing
2. Aturlah ujung bandul agar tepat berada di tengah.
3. Berikan simpangan kecil pada bandul lalu lepaskan.
Usahakan agar ayunan mempunyai lintasan bidang dan
tidak berputar.
4. Catatlah waktu yang dibutuhkan untuk 5 getaran (1
getaran = 2 simpangan)
5.

Ulangi langkah nomor : 1- 4 sebanyak 5 kali.

6.

Dengan 5 kali panjang kawat yang berbeda, ulangi

langkah nomor 1 - 5.

ANALISA DATA F1
PERCOBAAN 1
Tabel Perhitungan waktu dengan panjang kawat 17,5 cm untuk 5
kali getaran ;
Pengukur
Waktu
an
1.
412
2.
470
3.
497
4.
487
5.
509
Rata-rata (t) =475
0,5778

(t
t)
0,63
0,05
-0,22
-0,12
-0,34
(tt

( t t )2
0,3969
0,0025
0,0484
0,0144
0,1156
2
) =

0,5778
0,1699
5 5 1
D
0,1699
Ralat Nisbi : I t 100% 4,75 100% 0,036%

Ralat Mutlak

: D

Keseksamaan

: K = 100 % - 0,036 % = 99,96%

t
4,75
T1
0,95dt
s
5

Page 8

Universitas Darul Ulum Jombang

g1

4 2 l 4 (3,14) 2 0,175
6,902

7,65 m dt 2
2
2
0,9025
T
0,95

Page 9

Universitas Darul Ulum Jombang

PERCOBAAN 2
Tabel Perhitungan waktu dengan panjang kawat 14,8 cm untuk 5
kali getaran ;
Pengukur
Waktu
an
1.
432
2.
433
3.
441
4.
473
5.
529
Rata-rata (t) = 461
0,6793

(t
t)
0,29
0,28
0,2
-0,12
-0,68
(tt

( t t )2
0,0841
0,0784
0,04
0,0144
0,4624
)2 =

0,6793
0,184
5 5 1
D
0,184
Ralat Nisbi : I t 100% 4,61 100% 0,04%

Ralat Mutlak

: D

Keseksamaan

: K = 100 % - 0,04 % = 99,96%

t
4,61
T2
0,922 dt
s
5
4 2 l 4 (3,14) 2 0,148 5,84
g2

6,87 m dt 2
2
2
0,85
T
0,922

PERCOBAAN 3
Tabel Perhitungan waktu dengan panjang kawat 12 cm untuk 5
kali getaran ;
Pengukur
Waktu
an
1.
385
2.
404
3.
437
4.
426
5.
439
Rata-rata (t) = 418
0,2151
Ralat Mutlak

: D

(t
t)
0,33
0,14
-0,19
-0,08
-0,21
(tt

( t t )2
0,1089
0,0196
0,0361
0,0064
0,0441
)2 =

0,2151
0,104
5 5 1

Page 10

Universitas Darul Ulum Jombang


D

0,104

Ralat Nisbi : I t 100% 4,18 100% 0,025%


Keseksamaan
: K = 100 % - 0,025 % = 99.97%
t
4,18

0,836dt
s
5
4 2 l 4 (3,14) 2 0,12 4,733
g3

6,7705 m dt 2
2
2
0,699
T
0,836

T3

PERCOBAAN 4

Tabel Perhitungan waktu dengan panjang kawat 9 cm untuk 5 kali


getaran ;
Pengukur
(t
Waktu
an
t)
1.
365
0,01
2.
348
0,18
3.
363
0,03
4.
373
-0,07
5.
384
-0,18
Rata-rata (t) = 366 ( t t
0,0707

( t t )2
0,0001
0,0324
0,0009
0,0049
0,0324
2
) =

0,0707
0,0595
5 5 1
D
0,0595
Ralat Nisbi : I t 100% 3,66 100% 0,016%

Ralat Mutlak

: D

Keseksamaan

: K = 100 % - 0,016 % = 99,98%

t 3,66
T4
0,732dt
s
5
4 2 l 4 (3,14) 2 0,09 3,55
g4

6,5741 m dt 2
2
2
0,54
T
0,732

PERCOBAAN 5
Tabel Perhitungan waktu dengan panjang kawat 6 cm untuk 5 kali
getaran ;
Pengukur
an
1.
2.
3.
4.

Waktu
297
319
342
358

(t
t)
0,37
0,15
-0,08
-0,24

( t t )2
0,1369
0,0225
0,0064
0,0576

Page 11

Universitas Darul Ulum Jombang

5.
356
-0,22 0,0484
Rata-rata (t) = 334 ( t t )2 =
0,2718
0,2718
0,1166
5 5 1
D
0,1166
Ralat Nisbi : I t 100% 3,34 100% 0,035%

Ralat Mutlak

: D

Keseksamaan

: K = 100 % - 0,035 % = 99,965%

t 3,34

0,668dt
s
5
4 2 l 4 (3,14) 2 0,06
2,366
g1

5,302 m dt 2
2
2
0
,
446224
T
0,668

T1

Ralat Perhitungan Gravitasi

Percobaa
n
1.

(gg (gg)

7,65

)
-2,02

4,08

2.

6,87

-1,24

1,5376

3.

6,7705

-1,14

1,2996

4.

6,5714

-0,94

0,8836

5.
5,302
0,33
0,1089
Rata-rata (g) = 5,63( g - g )2 = 7,91

Ralat Mutlak

: G
G

g g2
n n 1

7,91
0,6289
5 5 1

0,6289

Ralat Nisbi : I g x100% 5,63 x100% 0,112%


Keseksamaan

: K = 100% - I = 100% - 0,112 % =

99,88%
Berdasarkan perhitungan tersebut maka :
- Gravitasi kota Jombang adalah 5,63 m/dt2 0,6289
=5,0011 m/dt2
KESIMPULAN :
-

Gaya gravitasi yang terjadi pada suatu tempat tergantung


pada jarak pusat massa benda dengan pusat gravitasi

Page 12

Universitas Darul Ulum Jombang

bumi.Semakin jauh dari pusat gravitasi bumi, maka gravitasi


akan semakin kecil.
-

Gaya gravitasi kota Jombang 5,0011 m/dt, namun karena


banyak faktor yang terabaikan dalam praktikum ini, yakni
kurang telitinya dalam percobaan, maka ada sedikit selisih /
penyimpangan pada percobaan ini dibanding dengan gaya
gravitas bumi di kota Jombang yang sesungguhnya.

Page 13

Universitas Darul Ulum Jombang

TUGAS PENDAHULUAN
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL MATEMATIS
PERCOBAAN ( F1 )
2. Pembuktian Persamaan (1)
f

1
2a

T 2

l
g

l
g

1
1

f
1 g
2a l

Jika :
y
f

l
mg

Sin0
k

mg
l

Dimana :
K = m w2
W = 4 f
mg
m4 2
m w 2 m4 2 f 2
l
T2

Maka

: k

Jadi

: f2

T2

4 2 l
,t
g

4 2 l
,f
g

g
1

2
4 l 2a

gl

4 2 l
l
2a
g
g

Berdasarkan persamaan (1) tersebut :


a. Pengaruh panjang kawat terhadap waktu getar (T)
Karena

(waktu

berbanding

lurus

getar)
maka

dengan

(panjang

pertambahan

panjang

kawat)
kawat

berakibat pada pertambahan waktu getar.


b. Pengaruh berat bandul dipengaruhi massa atau berat
bandul (m), tidak dipengaruhi oleh amplitudo ayunan.

PERCEPATAN GRAVITASI BUMI

Page 14

Universitas Darul Ulum Jombang

DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL FISIS


( Kode percobaan F2 )
1. Tujuan
Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan
:
-

Bandul fisis

2. Peralatan
1. Bandul fisis dengan perlengkapannya 1 set.
2. Rollmeter (70 cm) 1 buah.
3. stop watch 1 buah.
3. Teori
Bandul Fisis
Bila kita mempunyai batang dan di ayunkan pada suatu
proses (gambar 2) maka akan berlaku persamaan :
T=2
Yang mana : T

(Kc2+a2)/(g a)

...........(1)

= waktu getar

Kc = jari jari girasi terhadap pusat massa (c).

untuk

= jarak pusat massa.

= percepatan gravitasi bumi .

menghitung

percepatan

grvitasi

bumi

digunakan

persamaan :
((T12+T22)/8(a1+a2))+ ((T12-T22)/8(a1-a2))=(t2/g) .....(2
yang mana :
T1 = waktu getar untuk titik gantung A
T2 = waktu getar untuk titik gantung B
a1 = jarak untuk titik gantung A dengan pusat massa C (cm).
a2 = jarak antara titik gantung B dengan pusat massa C (cm).

Page 15

Universitas Darul Ulum Jombang

4. Cara Melakukan Percobaan


Bandul Fisis
1. Letakkan beban pada suatu kedudukan dan carilah pusat
massa (c) untuk kedudukan tersebut. Perlu di ingat pusat
massa (c) letaknya senantiasa berubah karena tergantung
pada letak beban.
2. Gantungkan beban pada titik

A dan ukur jaraknya

terhadap pusat massa (C).


3. Ayunkan batang dengan memberi ayunan kecil, catatlah
waktu yang dibutuhkan untuk 5 kali getaran sempurna.
4. Ambil titik yang lain (B) terhadap titik (C) sebagai titik
gantung dan ukurlah jaraknya terhadap pusat massa
Ulangi langkah 1 - 3.
5. Ulangi percobaan yang sama untuk pasangan titik A dan B
yang berbeda.
ANALISA DATA (F2)
Percobaan I
Tabel Perhitungan Waktu Dengan Panjang a1 = 50 cm Untuk 5 x
Getaran :
Pengukura
n
1.
2.

(t

Waktu
719

t)
-0,1

732

-0,23

( t t )2
0,01
0,0529

3.
676
0,33
0,1089
Rata-rata (t) = 709 ( t t )2 =
0,1718
Ralat Mutlak

:
D

Ralat Nisbi :
I

0,1718
0,17
3(3 1)

D
0,17
x100%
x100% 0,02%
t
7,09

Page 16

Universitas Darul Ulum Jombang

Keseksamaan
T1

: K = 100 % - 0,02 % = 99,98%

709
1,42dt
5

Page 17

Universitas Darul Ulum Jombang

Tabel Perhitungan Waktu Dengan Panjang a2= 5 Cm Untuk 5 X


Getaran :
Waktu

(t

( t t )2

n
1.

459

t)
0,16

0,026

2.

463

0,12

0,0144

Pengukura

3.
502 -0,27
0,073
Rata-rata (t) = 475 ( t - t )2 =
0,087
Ralat Mutlak

:
D

Ralat Nisbi :
I
Keseksamaan
T2

0,087
0,12
3(3 1)

D
0,12
x100%
x100% 0,03%
t
4,75
: K = 100 % - 0,03 % = 99,97 %

475
0,95dt
5
2

Menurut Persamaan 2 :
Maka

T1 T2
T T2
2
1

8(a1 a 2 ) 8(a1 a 2 )
g

(1,42) 2 (0,95) 2 (1,42) 2 (0,95) 2 3,14 2

8(50 5 )
8( 50 5 )
g
9,8596
0,0066 0,0031
g

jadi
g1

9,8596
10,16 m 2
dt
0,0097

Percobaan II :
Tabel Perhitungan Waktu Dengan Panjang a1 = 45 cm Untuk 5 x
Getaran :
Pengukur

Waktu

(t

( t t )2

an
1.

731

t)
-0,62

0,38

2.

640

0,29

0,0841
Page 18

Universitas Darul Ulum Jombang

3.
638
0,31
0,0961
Rata-rata (t) = 669 ( t t )2 =
0,56
Ralat Mutlak

:
D

Ralat Nisbi :
I
Keseksamaan
T1

0,56
0,31
3(3 1)

D
0,31
x100%
x100% 0,04%
t
6,69
: K = 100 % - 0,04 % = 99,96%

669
1,34 dt
5

Tabel Perhitungan Waktu Dengan Panjang a2 = 10 Cm Untuk 5 X


Getaran :
Waktu

(t

( t t )2

n
1.

464

t)
0,03

0,0009

2.

459

0,08

0,0064

Pengukura

3.
478 -0,11 0,0121
Rata-rata (t) = 467 ( t - t )2 =
0,0194
Ralat Mutlak

:
D

Ralat Nisbi :
I
Keseksamaan
T2

0,0194
0,07
3(3 1)

D
0,07
x100%
x100% 0,02%
t
4,67
: K = 100 % - 0,02 % = 99,98%

467
0,9 dt
5

Menurut Persamaan 2 :

(1,34) 2 (0,90) 2 (1,34) 2 (0,90) 2 3,14 2

8(45 10)
8(45 10)
g2

Page 19

Universitas Darul Ulum Jombang

9,8596
0,006 0,0036
g2

jadi
g2

9,8596
10 ,27 m dt2
0,0096

Percobaan III :
Tabel Perhitungan Waktu Dengan Panjang a1 = 40 cm Untuk 5 x
Getaran :
Waktu

(t

( t t )2

an
1.

637

t)
-0,04

0,0016

2.

636

-0,03

0,0009

Pengukur

3.
625
0,08
0,0064
Rata-rata (t) = 633 ( t t )2 =
0,0089
Ralat Mutlak
:
D
Ralat Nisbi :
I
Keseksamaan
T1

0,0089
0,04
3(3 1)

D
0,04
x100%
x100% 0,006 %
t
6,33
: K = 100 % - 0,006 % = 99,994%

633
1,27dt
5

Tabel Perhitungan Waktu Dengan Panjang a2 = 15 Cm Untuk 5 X


Getaran :
Waktu

(t

( t t )2

an
1.

517

t)
-0,34

0,1156

2.

475

0,08

0,0064

Pengukur

3.
459
0,24
0,0576
Rata-rata (t) = 483 ( t - t )2 =
0,0698
Ralat Mutlak
:
D

0,0698
0,34
3(3 1)

Page 20

Universitas Darul Ulum Jombang

Ralat Nisbi :
I

D
0,34
x100%
x100% 0,07%
t
4,83

Keseksamaan : K = 100 % - 0,07 % = 99,93%


483
0,97 dt
T2
5
Menurut Persamaan 2 :

(1,27) 2 (0,97) 2 (1,27) 2 (0,97) 2 3,14 2

8(40 15)
8(40 15)
g3

9,8596
0,0057 0,0035
g3

jadi
g3

9,8596
10,71
0,0092

2
m dt

Ralat Perhitungan Gravitasi


Percobaa
g
( g g ) ( g g )2
n
1.
10,16
0,22
0,0484
2.
10,27
0,11
0,0121
3.
10,71
-0,33
0,11
Rata-rata (g) = 10,38 ( g - g )2 =
0,1705
Ralat Mutlak :
(g g )2
0,1705

0,03
G
n(n 1)
3(3 1)
Ralat Nisbi :
I

G
0,03
x100%
x100% 0,003 %
g
10,38

Keseksamaan : K = 100% - I = 100% - 0,003 % = 99,997%


Berdasarkan perhitungan tersebut maka :
-

Gravitasi kota Jombang adalah 10,38 m/dt2 0,03 =


10,35 m/dt2

KESIMPULAN :
-

Gaya gravitasi suatu tempat tergantung pada jarak pusat


massa benda dengan pusat garivitasi bumi.

Page 21

Universitas Darul Ulum Jombang

Semakin jauh jarak pusat massa benda dengan jarak pusat


massa bumi, maka gravitasinya semakin kecil.

Gaya gravitasi pada kota jombang 9,48 m/dt2, maka gaya


gravitas bumi dari hasil percobaan kami hampir mendekati
gaya gravitas yang ada di kota Jombang.
TUGAS PENDAHULUAN
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL FISIS
PERCOBAAN ( F2 )

1. Pembuktian Persamaan (1)


Dimana :
T = Waktu getar
a = Jarak pusat massa
Kc = Jari-jari girasi terhadap pusat massa
G = Percepatan Gravitasi

Kc a2
g .a

T 2

2. Pembuktian Persamaan (2)


2

T1 T2
T1 T2
2

8(a1 a 2 ) 8(a1 a 2 )
g

Dimana ; T1 = Waktu getar untuk titik gantung A


T2 = Waktu getar untuk titik gantung B
a1 = Jarak untuk titik gantung A dengan pusat massa C
(satuan cm)
a2 = Jarak untuk titik gantung B dengan pusat massa C
(satuan cm)
VISKOSITAS ZAT CAIR
DENGAN METODE VISKOSIMETER OSWALD
( Kode percobaan F3 )
1. Tujuan
Menetukan angka kekentalan (viskositas)dari suatu cairan
dengan menggunakan : - viskosimeter oswald.
2. Peralatan
1. Viskosimeter oswald dengan perlengkapan 1 set.

Page 22

Universitas Darul Ulum Jombang

2. Gelas ukur satu buah


3. Gelas tabung biasa 2 buah.
4. Cairan yang akan ditera.
5. pipet satu buah.
6. Stop watch 1 buah.
3. Teori
Apabila

benda

bergerak

dalam

suatu

cairan

atau

sebaliknya maka akan timbul gaya yang besarnya berbanding


lurus dengan kecepatannya.
Viskosimeter Oswald
Dalam percobaan ini cairan mengalir dalam sbuah pipa
(U) dengan jumlah volume tertentu.
Apabila kita menganggap bahwa :
-

Cairan

yang

digunakan

adalah

Incompressible

dan

Newtonian.
-

Aliran cairan adalah :Laminer dan Steady.

Kecepatan aliran dekat dinding mendekati nol.

Misalnya cairan : Bensin,Bensol,ether dan Alkohol maka di


dapat hubungan:
n=Kt

.........(1)

yang mana :
n

= angka kekentalan / viskositas cairan satuan dyne

dt/cm3. (1 dyne = 1 poise)

Page 23

Universitas Darul Ulum Jombang

K = Konstanta yang harganya tergantung pada volume


cairan, jari jari kapiler, panjang pipa kapiler, gravitasi,
kerapatan massa cairan dll.
K = (n r g a4) / (8vll )

....................(2)

t = waktu yang diperlukan untuk mengalirkan cairan dalam


satuan detik.
Dalam percobaan ini pengandaian diatas tidak terpenuhi
secara sempurna, sehingga memerlukan koreksi. dengan
demikian persamaan (1) menjadi:
n = K t - ( 0,12 / t )
............. (3)
Bila (t) diatur dan (K) diketahui (dari tabel) , maka harga (n)
dapat ditentukan.
4. Cara Melakukan Percobaan
Viskosimeter Oswald
1. Perlihatkan letak dan kedudukan viscosimeter Oswald,
usahakan agar benar benar vertikal trhadap meja.
2. Bukalah sumbat ( p ) dan bersihkan terlebih dahulu
tabung viscosimeter ini.
3. Melalui mulut viscosimeter ( Q ) masukan cairan ( larutan
alkohol ) yang akan ditera sebanyak 3 ml.
4. Kemudian dengan bola penghisap ( O ) pindahkan cairan
tersebut melalui pipa kapiler R sampai batas titik T.
5. Setelah

itu

bukalah

lubang

penghisap

sehingga

permukaan cairan turun sampai pada titik (S) dan catat


waktu yang diperlukan antara titik T sampai S.
6. Lakukan langkah nomor (4) sampai (5) sebanyak lima kali.

Page 24

Universitas Darul Ulum Jombang

Setelah selesai percobaan, bersihkan kembali dan tutuplah


dengan sumbat (P) dan lihatlah ditabel harga (K) untuk cairan
yang anda pakai.

Page 25

Universitas Darul Ulum Jombang

bola Q

Ke bolapenghisap
viscosi
permukaan
meter

10 cm

cairan
Oswald

T
viscosimeter

bola jatuh
S1
S2
S3
S4
ANALISA DATA F3 :
Data Percobaan :
Jenis Cairan
Alkohol

t1
t2
0
2 1114 2 1678
0

t3
2 1968

t4
2 2122

t5
2 3298
0

Tabel Waktu Yang Dipergunakan Untuk Mengalirkan Cairan Dalam


Viskometer Oswald :
Pengukuran

Waktu

(t

( t t )2

1.

201114

t)
0,092

0,0006

2.

201678

0,036

0,0013

3.

201968

0,007

0,00004

4.

202122

5.

203298

0,008

0,00007

0,0159

0,05768
0,05768

Page 26

Universitas Darul Ulum Jombang

0,126
2
Rata-rata (t) = 2 2036 ( t - t )2 = 0,017919
0

Ralat Mutlak :
t
Ralat Nisbi :

(t t ) 2
0,017919

0,095
n(n 1) 5(5 1)

t
0,095
I x100%
x100% 0, 041
%
t
22036

Keseksamaan : K = 100% - I = 100% - 0,041% = 99,96%


Jadi waktunya : (t) = (2020`36 0,095)
Harga Kekentalan Zat Cair : (Persamaan 3)
n1 2 k .t

0,12
poise
t

n1 0,05768(22036 0,095)

0,12
1271,1 sentipoise = 12,7 poise
(221,11)

n2 0,05768(22036 0,095)

0,12
1239,3
sentipoise = 12,4 poise
(219,41)

n1 n2
12,7+12,4

12,5 poise
2
2

KESIMPULAN :
a. Faktor yang mempengaruhi kekentalan / viskometer zat cair
antara lain :
-

Suhu

- Bentuk dan Volume Zat Cair

Rapat Massa dari zat cair

b. Dalam aliran suatu zat cair dipengaruhi oleh :


-

Viskositas

- Bentuk dan volume

zat cair
-

Suhu

- Rapat Massa
VISKOSITAS ZAT CAIR

Page 27

Universitas Darul Ulum Jombang

DENGAN METODE VISKOSIMETER BOLA JATUH


( Kode Percobaan F4 )
1. Tujuan
Menentukan angka kekentalan (viskositas) dari suatu
cairan dengan menggunakan Viskosimeter Bola Jatuh.
2. Peralatan :
1. Cairan yang akan ditera.
2. Viskosimeter bola jatuh dengan perlengkapan 1 set.
3. Bola kaca 2 buah
4. Bola besi 2 buah
5. Mikrosmeter 1 buah.
6. Stop Watch 1buah.
3. Teori
Apabila benda bergerak dalam cairan atau sebaliknya maka
akan timbul gaya yang besarnya berbanding lurus dengan
kecepatanya.
Viskometer Bola Jatuh
Pada percobaan ini bola kecil dijatuhkan ke dalam cairan yang
akan dukur angka kekentalanya. Bola tersebut mula - mula
akan mengalami percepatan yang dikarenakan gaya beratnya,
tetapi

karena

sifat

kekentalan

cairan,

maka

besarnya

kecepatannya akan semakin berkurangdan akhirnya nol. Pada


saat tersebut kecepatan bola tetap dan disebut Kecepatan
Terminal. Hubungan antara kecepatan terminal dengan
angka kekentalan dapat diperoleh dari Hukum Stokes,
Vm =

(2/9) (r2g/n) (f - fo)

.......(1)

yang mana : Vm = kecepatan terminal (cm/det).


n

= angka kekentalan / viskositas.

= jari - jari bola (cm)

= percepatan grafitasi bumi (cm/det)

Page 28

Universitas Darul Ulum Jombang

= rapat massa bola (gr/cm9)

= rapat massa cairan (gr/cm9)

pada persamaan (3) dianggap bahwa diameter tabung relatif


sangat besar dibanding dengan diameter bola , tetapi
perbandingan kedua diameter tersebut tidak terlalu besar
perlu ditambahkan faktor koreksi terhadap persamaan diatas
yaitu :
F=(1+2,4(r/R))

.......(2)

yang mana :
R = jari -jari tabung bagian dalam pada tabung yang dipakai
untuk

percobaan,

jari-jarinya

1,76

cm,

sehingga

persamaan (1) menjadi :


m (r - m)
n = F Vm

.....(3)

yang mana, F = (1 + 1,36r)


m = (2/9) r2 g
Dengan demikian bila harga n dan m diketahui sedangkan
harga r dan Vm diukur, maka harga n dapat ditentukan dari
per samaan (3).
4. Cara melakukan percobaan
Viskosimeter Bola Jatuh
1. Ukurlah

dengan

micrometer

jari-jari

bola

kecil

yang

tersedia.
2. Perhatikan keadaan / kedudukan dari titik (T) dari tabung
percobaan, dimana pada kedudukan di titik tersebut bola
(G) dianggap telah mencapai kecepatan terminalnya.
3. Tentukan titik (S) yang jaraknya : 40 cm dibawah titik (T).
4. Lakukan langkah nomer : (3) sampai 2 kali dengan jarak
yang berbeda dengan menggunakan bola yang lain.
5. Lakukan percobaan yang sama dengan menggunakan
cairan yang lain.

Page 29

Universitas Darul Ulum Jombang

DATA PERCOBAAN F4
Jarak
(s)

Diamet
er Bola

Berat
Bola

Air
t1

t2

Minyak Kelapa
t3

t1

t2

t3

Oli
t1

t2

t3

2,5 cm 20,2 gr 161 171 168 174 184 166 450 409 463
80 cm

2 cm

43,78
068 069 034 070 068 065 154 122 129
gr

1,5 cm 5,23 gr 143 139 176 153 134 139 405 387 382

ANALISA DATA (F4)


PERCOBAAN I
- Menggunakan cairan : Air
- = Rapat massa bola kaca 2,52 gr/cm3, Bola besi 7,8 gr/cm3
- = Rapat massa cair 1 gr/cm3
- g = Gravitasi Kota Jombang 9,48 m/dt2 (secara umum)
- s = Jarak 80 cm
Waktu yang diperlukan bola kaca dengan berat 20,2 gr dan d =
2,5 cm, r =1,25 cm
t

t 1 t 2 t 3 1 61 1 71 1 68 500

166 dt
3
3
3

Vm

s 80

48,19 cm dt
t 166

2.r 2.g
2 1,25 9,48
948,19
9.Vm
2

2,52 1 0,104 poise

Waktu yang diperlukan bola kaca berat 5,23 gr dan d= 1,5 cm, r
= 0,75 cm
t

t 1 t 2 t 3 1 43 1 39 1 76 458

153 dt
3
3
3

Vm

s 80

52,29 cm dt
t 153

Page 30

Universitas Darul Ulum Jombang

2.r 2.g

2 0,75 9,48
952,29
9.Vm
2

2,52 1 0,04

poise

Waktu yang diperlukan bola besi berat 43,78gr dan d = 2 cm, r =


1 cm
t

t 1 t 2 t 3 068 069 034 1 71

057dt
3
3
3

Vm

s
80

140,35 cm dt
t 0,57

2.r 2 .g

21 9,48 7,8 1 0,102 poise


9140,35
9.Vm
2

PERCOBAAN II
- Cairan yang digunakan : minyak kelapa yang rapat massanya
0,84 gr/cm3 waktu yang diperlukan bola kaca berat 20,2 gr dan
d = 2,5 cm, r = 1,25 cm
t 1 t 2 t 3 1 74 1 84 1 66 524

1 75 dt
t
3
3
3

Vm

s
80

45,71 cm dt
t 1,75

2.r 2 .g
2 1,25 9,482,52 0,84 0,121 poise
9 45,71
9.Vm
2

Waktu yang diperlukan bola kaca berat 5,23 gr dan d = 1,5 cm, r
= 0,75cm
t

t 1 t 2 t 3 1 53 1 34 1 39 426

1 42 dt
3
3
3

Vm

s
80

56,31 cm dt
t 1,42

Page 31

Universitas Darul Ulum Jombang

2.r 2 .g

2 0,75 9,482,52 0,84 0,035 poise


9 56,31
9.Vm
2

Waktu yang diperlukan bola besi berat 43,78 gr dan d = 2 cm, r


= 1 cm
t

t 1 t 2 t 3 070 068 065 2 03

068 dt
3
3
3

Vm

s
80

117,65 cm dt
t 0,68

2.r 2 .g

21 9 , 48
9117,65
9.Vm
2

7,8 0,84 0,113 poise

PERCOBAAN III :
-

Cairan yang digunakan : Oli dengan rapat massanya 0,89


gr/cm3

waktu yang diperlukan bola kaca berat 20,2 gr dan d = 2,5


cm, r = 1,25 cm

t 1 t 2 t 3 450 409 463 1322

441dt
t
3
3
3
Vm

s
80

18,14 cm dt
t 4,41

2.r 2 .g
2 1,25 9 ,482,52 0,89 0,29 poise
918,14
9.Vm
2

Waktu yang diperlukan bola kaca berat 5,23 gr dan d = 1,5 cm, r
= 0,75 cm
t 1 t 2 t 3 405 387 382 1174

391dt
t
3
3
3
Vm

s
80

20,46 cm dt
t 3,91

2.r 2 .g
2 0,75 9 ,482,52 0,89 0,094 poise
920,46
9.Vm
2

Page 32

Universitas Darul Ulum Jombang

Waktu yang diperlukan bola besi berat 43,78 gr dan d = 2 cm, r


= 1 cm
t

t 1 t 2 t 3 154 122 129 405

135dt
3
3
3

Vm

s
80

59,26 cm dt
t 1,35

2.r 2 .g

21 9 , 48 7,8 0,89 0,26 poise


959,26
9.Vm
2

Tabel Rata-Rata Perhitungan Dari Percobaan I

Pengukur

an
I

0,104

II

0,04

0,022
-0,042

2
0,000484
0,002

III

0,102
0,02
0,0004
Rata-rata
( 2 0,00029
0 , 082
Ralat Mutlak :

2
(0,00029 )

0,007
N
1
3(3 1)
Ralat Nisbi

:
I

Keseksamaan :

G
0,007
0,085%
x100%

0,082

K 100% I 100% 0,085% 99,92%

Tabel Rata-Rata Perhitungan Dari Percobaan II


I
II
III
Rata-rata

Pengukuran

0,121
0,035
0,113

0,09 2

Ralat Mutlak :
N

0,031
-0,055
0,023

2
0,00097
0,003
0,00053

0,0045

2
1

(0,0045 )
0,027
3(3 1)
Page 33

Universitas Darul Ulum Jombang

Ralat Nisbi

:
I

Keseksamaan :

G
0,027
0,3 %
x100%

0,09

K 100% I 100% 0,3 % 99,7 %

Tabel Rata-rata Perhitungan dari Percobaan III


Pengukuran

I
0,29
II
0,094
III
0,26
Rata-Rata ( ) = 0,215
0,0226
Ralat Mutlak :
2
N
1
Ralat Nisbi

:
I

Keseksamaan :

( )
0,075
-0,121
0,045

( )2
0,0056
0,015
0,002
( )2 =

(0,0226 )
0,061
3(3 1)

G
0,061
0,3 %
x100%

0,215

K 100% I 100% 0,3 % 99,7 %

KESIMPULAN :
a. Faktor yang mempengaruhi kekentalan / viskometer zat cair
antara lain :
-

Suhu

- Bentuk dan Volume Zat Cair

Rapat Massa dari zat cair

b. Gambar gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda yang


bergerak jatuh di dalam cairan
Ff

FA

Keterangan :
FA = Gaya Ke Atas (Gaya Archimedes)
Fg = Gaya Gesekan ( Hukum Stokes)
W = Gaya Berat Benda (Bola)
Dimana :

Page 34

Universitas Darul Ulum Jombang

FA = G rV

= Koefisien Gesekan (N

det/M2)
V

R = Jari-jari bola (M)


V = Jelajuan bola (M/dt)

Karena bola bergerak dengan kelajuan konstan akan berlaku


persamaan :
Ff + FA = W Dimana : Ff = f . V . g

f = Massa jenis

Fluida
W=M.g

V = Volume Bola

= b . V .g

Percepatan

Gravitasi Bumi
M = Massa Bola

b = Massa Jenis Bola


Sehingga Persamaan (1) akan di dapat :

f .V .g GV b.Vg
GarV b.Vg f .Vg
b f Vg
V
GrV
Sedangkan Rumus V Bola :
4
sehinggadidapat :
3r 3
b f 43
3r .g
V
G.r
V

2 b f r 2 g
G

KESIMPULAN :

Kecepatan suatu cairan berbanding lurus dengan besar gaya


yang ditimbulkan oleh kecepatan suatu benda.Semakin kental

Page 35

Universitas Darul Ulum Jombang

zat cair semakin lambat

gaya yang ditimbulkan oleh

gerak/kecepatan suatu benda.

KECEPATAN SUARA DI UDARA


( Kode Percobaan F5 )
1. Tujuan
a. Menentukan kecepatan suara di udara.
b. Menera bilangan getar garpu tala.
2. Peralatan
1. Tabung resonansi dengan perlengkapan 1 set.
2. Garpu tala standard 1 buah.
3. Garpu tala yang kan di tera.
3. Teori
Bila sumber suara digetarkan dalam suatu kolom udara
yang salah satu ujungnya tertutup dan ujung yang lain
terbuka, maka keadaan Resonansi diperoleh hubungan :
L = (2m+1) 1/4

........(1)

L = ((2m+1)/4 ) X (V/f)

........(2)

yang mana :
L = panjang kolom udara
l = panjang gelombang udara
V = kecepatan suara diudara
f = frekwensi suara diudara

Page 36

Universitas Darul Ulum Jombang

m = 0,1,2,3,................ (tergantung keadan resonansi)


Gambar percobaan :
Keterangan Gambar:
a = tabung silinder besar berisi
air.
b = tabung silinder
kecil berlubang yang dapat
diubah

sesuai

kolom

dengan

udara

yang

diperlukan.
c =

jarak antara tabung dan

garpu tala.
Dalam percobaan ini, kolom udara berupa tabung silinder
kecil yang kedudukanya dapat dirubah sesuai dengan panjang
kolom udara yang di perlukan. Sebagai sumber getaran dari
percobaan ini dipergunakan garpu yang mempunyai bilangan
getaran standard. Bilamana garpu tala digetarkan diujung
tabung yang tebukan maka, tepat diujung tabung tidak terjadi
perut. Oleh karena itu diperlukan koreksi panjang kolom
udara sebesar (e), sehingga :
L = L -e

..........................................(3)

yang mana L = panjang kolom uadara yang sebenarnya


dan persamaan (2) menjadi :
L=V
2f

m + (4

- e)

.............(4)

4f

Bila harga L, f, m diketahui, maka kalau dibuatkan grafik


L = f(m) untuk bermacam-macam harga : m, V, e dapat
ditentukan . Atau bila: L, V, m diketahui, harga (f) dan (e)
dapat ditentukan.

Page 37

Universitas Darul Ulum Jombang

4. Cara Melakukan Percobaan


1. Menentukan kecepatan suara diudara

Ambillah garpu tala standard yang bilangan getarnya


diketahui. Getarkan garpu tala tersebut diatas tabung
silinder kecil.

Angkatlah

tabung

kecil

berlahan-lahan

bersamaan

dengan garpu tala yang telah digetarkan (usahakan jarak


c tetep), sehingga diperoleh kolom udara yang dapat
menimbulkan resonansi ke : 1, 2, 3. Catatlah L setiap
terjadi resonansi (pada bunyi terkeras).

Catatlah tekanan udara dan temperatur kamar.

2. Menera Bilangan Getar Garpu Tala

Getarkan garpu tala yang kan ditera diatas kolom udara


(ingat dalam menggunakan garpu tala).

Aturlah permukaan air agar diperoleh kolom uadara yang


dapat menimbulkan resonansi ke : 1, 2, 3. Catatlah setiap
harga L dari setiap resonansi tersebut.

Catatan : usahakan (c) tetap selama percobaan

ANALISA DATA (F5)


PERCOBAAN I
Diketahui :
Lo = 17,8 cm = 0,178 m

Page 38

Universitas Darul Ulum Jombang

m = 1 cm
L1= 40 cm = 0,4 m

f = 341 Hz

e = L1 L = 0,4 0,178 = 0,222 m


Maka :
V

V
e
m
2f
4f

V
V
V
0,252

0,222
0,4
1
.
.
.
2 341 4 341
682 1364
L1

2V 454,2
2046
1272,6
,
636,3 m / dt 2
V
2
0,4

PERCOBAAN II
Diketahui :
Lo = 17,8 cm = 0,178 m
m = 1 cm
L1 = 43 cm = 0,43 m

f = 288 Hz

e = L1 L = 0,43 0,178 = 0,252 m


Maka :
V

V
e
m
2f
4f

V
V
V
0,252

0,252
0,43
1
.
2. 288
4. 288
576 1152
L1

2V 435,5
1728
1178,5
589,3 m / dt 2
V
2
0,43

PERCOBAAN III
Diketahui :
Lo = 17,8 cm = 0,178 m
m = 1 cm

Page 39

Universitas Darul Ulum Jombang

L1 = 52 cm = 0,52 m

f = 512 Hz

e = L1 L = 0,52 0,178 = 0,342 m


Maka :
V

V
e
m
2f
4f

V
V
V
0,342

0,342
0,52
1
.
2. 512
4. 512
1024 2048
L1

2V 1050,6
3072
2525,2
1262,6m / dt 2
V
2
0,48

* Menentukan Bilangan Getar Garpu Tala Dari Pertanyaan 1 pada


percobaan II :
V
V
L2 1 1 2 e 2
2 f2
4 f2
119,28 122,76

0,09
2 f 2 4 f 2
119,28 122,76 242 ,04

0,39
4 f2
4 f2

0,3

f2

242 ,04
155,15Hz
40,39

KESIMPULAN :
1. Dari hasil percobaan dan perhitungan yang dilakukan, dapat
diambil kesimpulan bahwa kecepatan suara di udara, tekanan
dan temperatur kamar yang ditimbulkan oleh sumber getar
tergantung pada resonansi, sehingga dapat diketahui pada
panjang usara.
2. Dari

hasil

percobaan

tersebut,

kecepatan

udara

yang

dihasilkan tidak sama dengan 350m/dt, hal ini disebabkan


oleh :

Page 40

Universitas Darul Ulum Jombang

Garpu tala yang tidak standart

Resonansi yang di dapat bukan yang terkeras

Kurangnya ketelitian dalam melakukan percobaan

3. Dari grafik L1 sebagai fungsi (M), maka harga-harga yang


belum diketahui dapat ditentukan.
Ralat Perhitungan :
Percobaan
1.

V
119,28

(VV)
-57,4

( V V )2
3294,76

2.

122,76

-53,92

2907,37

3.
Rata-rata V=

288
176,68

Ralat Mutlak
Ralat Nisbi :
I

111,32
12392,14
2
( V V ) = 25366,1

25366,1
65,02
3(3 1)

x 100%

65,02
x100% 36,8 %
176,68

Keseksamaan

K 100% 36,8 % 64,2 %


LAPORAN SEMENTARA

Data Percobaan F5
L1

L2

(cm

(cm

Perco

Frekue

Reson

b.

nsi

ansi

1.

341 Hz

40

2.

288 Hz

43

3.

512 Hz

52

47
56
56,
5

L3
(cm)

50
61
67

L0

(cm

(At

(Co

)
17,

m)

30

38,7

30

44,45

30

48,32

8
17,
8
17,

L rata-rata

Page 41

Universitas Darul Ulum Jombang

Page 42

Universitas Darul Ulum Jombang

TUGAS PENDAHULUAN
KECEPATAN SUARA DI UDARA
PERCOBAAN (F5)

1. Persamaan : L
L13fungsi

V
m
e mempunyai bentuk grafik L1
2f
4f

(m)

L12
L11
12

Dimana

13

m 0.......L1
e
4f

V V

m 1.......L2
e
2f 4f

V
m 2.......L3
2
e
2f
4f

[(V/4f) e] mempunyai harga sangat kecil

mendekati nol dan [(V/4f) e] = 0 . e = V/4f.


f adalah frekuensi yang besarnya konstan.
Keterangan : - Panjang kolom udara dari grafik terlihat
sangat bergantung pada besar kecilnya m selama
V, f dan e dapat ditentukan dari grafik dengan
cara menentukan terlebih dahulu besarnya L 1, V
dan m.
2. Gambar Bentuk Gelombang yang ada dalam kolom udara
(pipa orgona tertutup)
Pada gelombang menghasilkan nada dasar :
a.

Dengan frekuensi :

l 3 4 4l
V
4l
Pada gelombang menghasilkan nada atas
kedua dengan frekuensi :
f V l

b.

Page 43

Universitas Darul Ulum Jombang

l 3 4 4 / 3l
3V
f1 V l
4l
Pada Gelombang

c.

menghasilkan

nada

atas kedua dengan frekuensi :

l 5 4 4 / 5l
5V
f1 V l
4l
3. Terjadinya Peristiwa Resonansi
a. Peristiwa ikut bergetarnya benda karena pada benda
bergetar

mempunyai

frekuensi

sama

tau

yang

satu

merupakan kelipatan yang lain.


b. Sedang kolom udara berfungsi sebagai resonansi karena
molekul-molekul udara akan ikut bergetar.
LENSA DAN FOTOMETER
( Kode Percobaan F6 )
1. Tujuan
1. Mengenal sifat-sifat pembentukan bayangan oleh lensa.
2. Menentukan jarak titik api lensa positif dan lensa negatif.
3. Menentukan intensitas cahaya dari lampu listrik.
2. Peralatan.
1. Sumber cahaya dan perlengkapannya 1 set.
2. Lensa positif 1 buah.
3. Lensa negatif 1 buah.
4. Layar 1 buah.
5. Fotometer dan perlengkapannya 1 set.
6. Lampu yang akan ditera 2 buah.
7. Lampu standard 1 buah.
3. Teori
Page 44

Universitas Darul Ulum Jombang

1. Diantara sebuah benda dan layar ( jarak keduanya dibuat


tetap ), kita tempatkan : sebuah lensa positif. Bila lensa
tersebut kita geser-geserkan sepanjang garis beda layar,
maka

akan

terdapat

Dua

kedudukan

lensa

yang

memberikan bayangan yang jelas pada layar ( gambar 1 ).


Bayangan yang satu diperbesar ( lensa di A ), sedang yang
lain diperkecil ( lensa B ).
Gambar 1
1
C

Keterangan :
A dan B: Lensa cembung
C : Sumber cahaya dan benda berbentuk kasa.
D : Layar
Dengan mengetahui besarnya jarak antara kedudukan
Lensa di A dan di B (h) dan jarak antara benda dan layar (L)
maka dapat ditentukan besarnya titik api lensa (fp).
Dan persamaannya adalah :
fp = L2 - h2
4
L

...........................(1)
2. Diantara sebuah benda dan layar ditempatkan lensa positif
sedemikian rupa sehingga bayangan benda terletak pada
layar. bila kemudian kita tempatkan sebuah lensa negatif
diantara lensa positif dan layar, maka bayangan lensa
positif akan menjadi benda (objek) dari ensa negatif.
bayangan oleh lensa negatif dapat ditangkap lagi pada
layar dengan menggeser geser kedudukan layar tersebut
(Gambar 2).
+

Page 45

Universitas Darul Ulum Jombang

Keterangan :
D : Layar
E : Sumber cahaya dan benda berbentuk kasa.
Dengan mengetahui besarnya a,b,c serta m (perbesaran
total yang ditimbulkan oleh lensa gabungan) , maka dapat
di tentukan besarnya jarak titik api lensa negatif (Fo) dari
persamaan :
1/fn = 1/c + 1/b (ma)/c + 1

.....................(2)

untuk m =D.
Bila kita meletakan sebuah layar diantara 2 suber
cahaya dan terletak pada satu garis lurus , maka setiap
sumber cahaya akan memberikan fluks cahaya (F) pada
layar. Dalam percobaan ini sumber cahayanya adalah
lampu listrik dan layar adalah fotometer (gambar 3)
Dengan

mengatur

letak

Fotometer

dan

Galfometer

menunjukan skala nol sehingga fluks cahaya yang


diterima fotometer dari 2 buah lampu listrik adalah sama.
Ix =

(dx2 / ds2

x ..............................................(3)
yang mana : Is : Intensitas yang di terima fotometer dari
lampu standard.
Ix : Intensitas cahaya yang diterima fotometer
dari lampu yang ditera.
GAMBAR 3:
D

Page 46

Universitas Darul Ulum Jombang

L1

ds

dx

L2

Keterangan :
L1 : lampu standard
L2 : Lampu yang ditera
D : Layar
4. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
1. Untuk percobaan 1
a. susunlah peralatan di landaskan optis yang telah
disediakan . Catatlah kedudukan benda dan

layar serta

ukuran diameter benda.


b. geser geserkan lensa tersebut sepanjang landasan
optis. sehingga di peroleh bayangan yang jelas dan
diperbesar pada layar.

Page 47

Universitas Darul Ulum Jombang

ANALISA DATA ( F6 )
1. Hasil percobaan Lensa dan Fotometer
Hasil percobaan mengenai bayangan yang terjadi pada
gambar 1:
a. Bila jarak benda dan lensa didekatkan dan titik api lensa 2
di dekatkan pada bayangan lensa 1, maka bayangan yang
terjadi pada layar adalah :
-

Maya

- Terbalik

Diperkecil

Sebab bayangan yang diterima oleh layar adalah bayangan


semu lensa 2
b. Bila jarak benda lensa 1 dan titik api lensa 2 di jauhkan
dengan lensa 1, maka bayangan yang terjadi pada layar
adalah :
-

Maya

Diperkecil

Sebab

- Terbalik
bayangan

yang

diterima

oleh

lensa

adalah

bayangan semu lensa 2.


2. Jarak titik api lensa positif ( + , + )
a. Diperbesar

Diketahui : L = 131 cm
h = 85 cm

Diameter Benda = 2,5 cm


Diameter Bayangan = 4 cm

Sifat bayangan = Nyata, Terbalik


Jadi :
fp

l 2 h 2 131 2 852
17161 7225
9936

524
4L
4 131
524

18,96cm

b. Diperkecil

Page 48

Universitas Darul Ulum Jombang

Diketahui : L = 131 cm

Diameter Benda = 2,5 cm

h = 93 cm

Diameter Bayangan = 1 cm

Sifat bayangan = Nyata, Terbalik


Jadi :
l 2 h 2 131 2 93

fp
4L
4 131

17161 8649
524

8512
524

16, 24 cm

3. Jarak titik api lensa negatif ( + , - )


a. Diperbesar

Diketahui : a = 45 cm

Diameter benda = 2,5 cm

b = 65 cm

Diameter bayangan = 6 cm

c = 10 cm

Sifat bayangan = nyata

Jadi :

55ter bayangan = 0,8= 0,

1 1 1 ma

1
fn c b c
1
1
1 4 .45

1
fn 10
65 10
1
65 650 11700
12415

19
))))))))))))))))))))))))))))
fn
650
650
1
1

0,052cm
fn 19,1

b. Diperkecil

Diketahui : a = 76 cm

Diameter benda = 2,5 cm

Page 49

Universitas Darul Ulum Jombang

b = 44 cm

Diameter bayangan = 1,9 cm

c = 5cm

Sifat bayangan

= nyata

Page 50

Universitas Darul Ulum Jombang

Jadi :
1
fn
1
fn
1
fn
1
fn

1 1 ma

1
c b c
1
1 0,8 113,3

1
4
4 5,3
5,3 (0,8 113,3) (5,3 x 4 ) 117,14

5,5cm
(5,3 x 4 )
21,2
1

0,181cm
5,5

4. Intensitas Cahaya Lampu yang akan di tera


a. Diketahui : Is = 60 Watt = 800 condela
dx = 42 cm = 0,42 m
Jadi :
Ix

dx 2
0,1764
Is
2
0,6480
ds

ds = 80,5 cm = 0,805m
x 800 217,78condela

b. Diketahui : Is = 40 Watt = 533,33 condela


dx = 78 cm = 0,78 m
Jadi :
Ix

ds = 44,5 cm = 0,445 m

dx 2
0,608
Is
x533,33 16 condela
2
ds
0,198

5. Menentukan daya dari lampu yang di tera.


Is = 60 Watt

ds1 = 80,5 cm

dx1 = 42 cm

ds2 = 89,5 cm

dx2 = 33 cm
Jadi :
dx 2
Is
ds 2
422

Ix1
x 60 16,33Watt
80,5 2
Ix

Ix 2

332
x60 8,15 Watt
89,5 2

Page 51

Universitas Darul Ulum Jombang

KESIMPULAN :
1. Pembentukan bayangan oleh lensa tergantung pada :
-

Jarak antara lensa 1 dan lensa 2

Jarak antara benda dan lensa

2. Dari pembentukan bayangan pada layar dapat ditentukan :


-

Jarak titik api

Intensitas cahaya dari lampu listrik

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FISIKA


LENSA DAN FOTOMETER
PERCOBAAN (F6)
9
Data Percobaan I
Susun
an
lensa

Diamet
er
benda

Sifat
bayangan

+,+
+,+

2,5 cm
2,5 cm

Pembesar
an
pengecila
n

Diam
eter
baya
ngan
4,6
cm
0,5
cm

A-B

Keterangan

71
4,5

116
cm

Nyata
terbalik

Data Percobaan 2
Diamete
Diamet
Susuna
Sifat
r
er
n lensa
bayangan bayanga
benda
n
Pembesar
+,2,5 cm
an
4 cm
+,2,5 cm Pengecila
0,8 cm
n

62,8
cm
113,3
cm

8 cm
5,3 cm

52,5
cm
4 cm

TUGAS PENDAHULUAN
LENSA DAN FOTO METER
PERCOBAAN (F6)
Page 52

Universitas Darul Ulum Jombang

1. Kedudukan 2 lensa positif dapat membentuk bayangan yang


jelas.
a. Benda berada diantara lensa dengan titik fokus, sifat
bayangan :
-

Maya

Tegak

- Diperbesar

b. Benda berada diantara 2 jarak fokus, sifat bayangan :


-

Nyata

Terbalik

- Diperbesar

Setiap lensa memiliki 2 buah fokus dosebelah kiri dan kanan,


tapi kedua titik fokus tersebut kelensaannya sama untuk jalur
sinar-sinar utama dalam lensa positif.
Gambar jalannya sinar pada lensa positif :
Keterangan : Benda berada pada lensa titik fokus 1 dan 2 :
F2

F1

F1

F2

F3

Bayangan tepat berada di titik fokus 3, sifat bayangan


adalah :
-

Nyata

Terbalik

- Diperbesar

2. Gambar jalannya sinar

E
A

3. Fluks radian adalah


Sudut yang terbentuk oleh cahaya antara sinar datang

garis normal dan sinar pantul.


Intensitas cahaya adalah :
-

Suatu kekuatan penerangan cahaya (dalam satuan


candela)

Page 53

Universitas Darul Ulum Jombang

INDEK BIAS DAN ZAT CAIR


( kode percobaan F7 )
1. Tujuan
Menentukan jarak titik api lensa.
Menentukan jari jari kelengkungan bidang lensa.
Menentukan indeks bias lensa
Menentukan indeks bias zat cair .
2. PERALATAN
Lensa bi- convec 1 buah
Cermin datar 1 buah
Jarum berbentuk garfu 1 buah
Statip 1 buah
Cairan ( air )
3. Teori
Gambar percobaan

1. Pada gambar diatas , bayangan jarum di bentuk oleh


susunan optis dari lensa dan cermin akan dapat di lihat
dari atas Bila jarum di geser geserkan sepanjang statip
akan di peroleh suatu kedudukan tertentu, yang mana
bayangan jarum nampak sama besar dengan jarum.
Pada keadaan ini, jarak antara jarum dan lensa sama
dengan jarak titik api lensa tersebut.
2. Jika cemin di ambil , bidang bawah lensa akan bekerja
sebagai

cermin

cekung

terhadap

sinar

sinaryang

datangnya dari atas ( gambar 2 ). Bila (p) adalah jarak


antara lensa dengan jarum pada kedudukan dimana
jarum bayangan jarum yang dibentuk oleh susunan
lensa dari bidang bawah lensa sama dengan besarnya
jarum, maka :
R1 = (P1. f) / ( f - P1 )

........(1) dan

Page 54

Universitas Darul Ulum Jombang

n = (( f .(P1+P2))-P1.P2)/((f .(P1 + P2 )) - (2P1. P2)) ...( 2)


yang mana :
f=

jarak titik api lensa

R1 = jari jari kelengkungan bidang bawah lensa .


P1 = harga (p) bila jari jari kelengkungan bidang bawah
adalah ( P1 )
P2 = harga (p) yang diperoleh bila lensa di balik
n

= Indeks bias lensa

3. Bila diatas cermin kita teteskan zat cair, kemudian


diatas tetesan tersebut kita letakkan lensa, maka akan
terbentuk susunan optis, yaitu :lensa biconvec, lensa
planconcaf (cairan) dan cermin seperti terlihat pada
gambar 3.
Jika jari jari kelengkungan bidang bawah lensa adalah (R 1)
maka indeks bias cairan adalah :
n = f . ( P1 -f ) / f . (P1 -f )
dimana (f ) adalah jarak titik api gabungan antara lensa
dengan cairan yang dapat diperoleh dari kedudukan jarum
yang menimbulkan bayangan yang sama besarnya seperti
gambar 1.
4. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
1. Susunlah peralatan seperti gambar diatas .
2. Usahakan agar ujung jarum berada di sumbu optis lensa .
3. Dengan menempatkan mata di sumbu optis lensa , geser
geserkan jaru sehingga

kedua ujung

jarum berimpit

dengan kedua ujung bayangannya . catatlah jarak antara


ujung jarum dengan lensa pada kedudukan ini. lakukan
pengamatan ini sebanyak 5 kali.
4. Ulangi percobaan nomor : 1 sampai 3 tanpa cermin datar
seperti gambar 2.

Page 55

Universitas Darul Ulum Jombang

5. Balikkan lensa dan kerjakan seperti percobaan nomor : 1


sampai 4 , bedakan mana bidang bawah dan atas lensa .
6. Setelah
letakkan

selesai

percobaan

cermin

diatas

nomor

1 sampai 5,

meja ,teteskan air diatasnya

kemudian letakan lensa diatas cairan tersebut. kerjakan


seperti

percobaan

nomor

sampai

3.

Lakukan

pengamatan sebanyak 5 kali.


7. Balikkan lensa kemudian lakukan seperti no.6.
ANALISA DATA F7 :

1. a. Jarak titik api lensa cembung = 2,5 cm


b. Jari-jari kelengkungan bidang lensa cembung :
P1 f
2,9 2,5 7,25

18,1 cm
f P1 2,5 2,9 0,4
P f
4,1 2,5 10,25

6,41 cm
R2 2
f P2 2,5 4,1
1,6
R1

2. a. Jarak titik api lensa cekung = 6,0 cm


b. Jari-jari kelengkungan bidang lensa cekung
P1 f 6,4 6,0 38,4

9,6cm
f P1 6,0 6,4 0,4
P f 6,8 6,0 40,8

5,1cm
R2 2
f P2 6,0 6,8 0,8
R1

3. Perhitungan Indeks Bias Lensa


a. Lensa Cembung
Diketahui : f = 2,5 cm
Jadi :

P1 = 2,9 cm P2 = 4,1 cm

f P1 P2 P1 P2
2,5(2,9 4,1) (2,9 4,1)

f P1 P2 2 P1 P2 2,5(2,9 4,1) 2(2,9 4,1)

2,5 7 11,89 17,5 11,89

1,12
2,5 7 23,78 17,5 23,78

b. Lensa Cekung

Page 56

Universitas Darul Ulum Jombang

Diketahui : f = 6,0 cm
Jadi :

P1 = 6,4 cm P2 = 6,8 cm

f P1 P2 P1 P2
6(6,4 6,8) (6,4 6,8)

f P1 P2 2 P1 P2 6(6,4 6,8) 2(6,4 6,8)

79,2 43,52
4,55
79,2 87,04

4. Perhitungan Indeks Bias Air


a. Lensa Cembung
Diketahui : f = 3 cm
Jadi :

P1 = 2,9 cm P2 = 4,1 cm

f P1 P2 P1 P2
3(2,9 4,1) (2,9 4,1)

f P1 P2 2 P1 P2 3(2,9 4,1) 2(2,9 4,1)

21 11,89
3,28
21 23,78

b. Lensa Cekung
Diketahui : f = 6,1 cm
Jadi :

P1 = 6,4 cm P2 = 6,8 cm

f P1 P2 P1 P2
6,1(6,4 6,8) (6,4 6,8)

f P1 P2 2 P1 P2 6,1(6,4 6,8) 2(6,4 6,8)

80,52 43,52
5,67
80,52 87,04

KESIMPULAN :
- Jarak titik api lensa sangat berpengaruh dalam pembentukan
bayangan
- Dari jauh dekatnya titik api lensa dapat ditentukan :
a. Jari-jari kelengkungan lensa
b. Indeks bias lensa
c. Indeks bias air
LAPORAN SEMENTARA
INDEK BIAS DAN ZAT CAIR (F7)
DATA PERCOBAAN F7

Page 57

Universitas Darul Ulum Jombang

Percobaa
n

Jenis
Lensa

1.
2.

Cembung
Cekung

Dengan
Cermin
F
2,5 cm
6,0 cm

Tanpa Cermin
P1
2,9
cm
6,4
cm

P2
4,1
cm
6,8
cm

Denga
n Air
F1
3 cm
6,1
cm

TUGAS PENDAHULUAN
INDEKS BIAS LENSA DAN ZAT CAIR
PERCOBAAN (F7)
1. Prinsip susunan pada teori 1,2 dan 3 diatas adalah :
-

Bayangan jarum di bentuk oleh susunan optis dari lensa


dan cermin dapat dilihat dari atas bila jarum digesergeserkan akan diperoleh kedudukan tertentu, pada saat
besarnya jarum sama dengan yang ada pada lensa, maka
jarak jarum tersebut sama dengan jarak titik api lensa.

Jika cermin diambil, bidang bawah lensa akan bekerja


sebagai cermin cekung terhadap sinar yang datang dari
atas.
F1

Cermin di tetesi zat cair dan di atasnya diletakkan lensa


maka akan terbentuk suatu susunan optis yaitu lensa
biconveks, plan conveks dan cermin.

2. Gambar jalannya sinar pada pembentukan bayangan pada


gambar 1,2 dan
F
1

Page 58

Universitas Darul Ulum Jombang

3. Pembuktian persamaan 1,2 dan 3


f P1
Pf
P1
R1
R1 1
..............1)
f
f P
1

f ( P1 f 1 ) P1 .P2
f 1 ( P1 P2 ) 2 P1 .P2

P1 P2
2 P1 P2

Jadi

f P1
R1
f

P1

Maka f 1

P1 P2
f f

Dibuktikan dengan persamaan 2 ke persamaan 3


n

f ( P1 f 1 )
fP1 ff 1
P1 .P2
fp

1
1
1
f P1 2 P1 .P2
f 1 ( P1 P2 ) f P1 f f

maka f1 = F di Buktikan dengan persamaan 3 ke persamaan


1
P1 f
P1 2 f 1
R

Terbukti
f P1 2 f 1 P1
4. a. Lensa Positif

Terbalik, Nyata,

b. Lensa Negatif

Terbalik,

Nyata,

Diperbesar
Diperkecil
indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya di udara
dengan kecepatan cahaya di medium tersebut. Indeks bias
sesuai dengan perubahan kecepatan medium yang lalui, jika
cahaya bergerak ke arah yang berlawanan, kebalikannya jika
sinar melintasi maka akan menjauhi garis tinjauan.
PANAS YANG DI TIMBULKAN ARUS LISTRIK
( Kode percobaan F8 )

Page 59

Universitas Darul Ulum Jombang

1. Tujuan
a. Menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik.
b. Membuktikan hukum Joule dan menentukan harga dari
satuan Joule.
2. Peralatan
1. Kalorimeter dengan perlengkapannya 1 set (K).
2. Termometer 1 buah (T).
3. Adaptor 1 buah (e).
4. Stopwatch 1 buah.
5. Tahanan geser 1 buah (Rg).
6. Amperemeter 1 buah (A).
7. Voltmeter 1 buah (V).
8. kabel satu set.
3. Teori
Bila antara ujung ujung kawat konduktor diberi beda
potensial listrik, maka elektron bebas akan melalui konduktor
tersebut.

Elektron

tersebut

menumbuk

partikel

partikel

konduktor selama beda potensial tersebut diberikan. dengan


demikian elektron elektron tersebut dapat dianggap bergerak
dengan kecepatan rata rata tetap. karena tumbukan , elektron
akan kehilangan sebagian dari tenaga geraknya dan diberikan
pada partikel partikel konduktor, getearan dari partikel
tersebut akan bertambah (tenaga geraknya akan bertambah
besar),sehingga konduktor menjadi panas.
Dalam percobaan ini kawat tahanan berbentuk spiral yang
dialiri arus listrik (dialiri beda potensial) di masukkan ke dalam
air , sehingga terjadi perpindahan panas dari tahanan kawat
spiral ke air yang keadaannya lebih dingin. dengan demikian
derajat pertambahan panas (dH/dt) berbanding lurus dengan
besar arus listrik i (ampere) dan besarnya beda potensial
listrik V (volt).
(dH/dt) = V.i

.......................(1)

Bila i dan V adalah tetap maka persamaan (1) dapat di


integralkan menjadi :
H=V.i.t

................(2)

Page 60

Universitas Darul Ulum Jombang

Keterangan :
H = Jumlah pertambahan panas yamg timbul (satuan joule)
t = Lama waktu ketika dialiri arus listrik (detik )
Maka bila V , i dan t diukur, H dapat dihitung. sedangkan
panas yang diterima oleh air adalah :
Q1 = W ( T - Tm )

.............................(3)

dan panas yang di terima oleh kalorimeter dan pengaduk :


Q2 = 0,26 W ( T - Tm )

.....................(4)

yang mana :
Q1 = Jumlah panas yang diterima oleh air (kalori)
Q2 = jumlah panas yang diterima kalorimeter dan
pengaduk ( kalori ).
W = berat air ( gram )
T = Temperatur air (oC)
Tm = temperatur mula mula (oC)
0,26 W = harga air
Berdasarkan azas black yang mana panas yang diterima
sama

dengan

panas

yang

diberikan

dengan

demikian

persamaan (2) sama dengan penjumlahan antara persamaan


(3) dan (4). dengan demikian kita dapat menentukan harga
satuan joule kedalam sat7uan satuan kalori.
Rangkaian Percobaan 1
Rg
E

+
-

A
+V termometer
lilitan

air

Gambar 1 : Rangkaian percobaan kombinasi pertama


Page 61

Universitas Darul Ulum Jombang

+
-

- V +

- A +

termometer
Rg
lilitan

air

Gambar 2 Rangkaian percobaan kedua


4. Cara Melakukan Percobaan
1. Rangkain gambar 1 dan 2 jangan dihubungkan dengan
tegangan PLN sebelum mendapat ijin dari asisten.
2. Isilah kalorimeter (K) dengan air dan catat berat air dalam
kalorimeter.
3. Berikan beda potensial selama 10 menit dan usahakan
supaya arusnya mengalir dengan mengatur tahanan geser
(Rg).
4. Catatlah temperatur (T) setiap 30 detik selama 10 menit.
5. Ulangi percobaan di atas ( nomor 1 sampai 4) dengan
menggunakan gambar 2.
ANALISA DATA (F8)
1. Rangkaian I
Kenaikan suhu setiap 10 menit dalam 40 menit dengan
diketahui :
- Suhu awal = 29o C
- Massa air = 26,3 gr
- Amperemeter = 0,5 A
- Volt Meter = 1 Volt

Page 62

Universitas Darul Ulum Jombang

Tabel Kenaikan Suhu Setiap 10 Menit


Waktu
Suhu
10 Menit
31o C
20 Menit
32o C
30 Menit
32,5o C
40 Menit
33o C
2. Rangkaian II
Kenaikan suhu setiap 10 menit selama 40 menit dengan
diketahui :
- Suhu awal = 37o C
- Massa air = 86,2 gr
- Amperemeter = 0,2 A
- Volt Meter = 5 V
Tabel Kenaikan Suhu Setiap 10 Menit
Waktu
Suhu
10 Menit
33o C
20 Menit
33,5o C
o
30 Menit
C
3. Perhitungan Pertambahan Panas
No.

V (Volt)

1
2
3

8
8
8

N
o

V
(Volt)

1
2
3

12
10
10

I
(A)

0,5

I (A)
0,2
0,2
0,2

t (dt)

H = V x I x t ( rangkaian I )

600
1200
1800

8 x 0,5 x 600 = 2400 Joule = 576


Kalori
8 x 0,5 x 1200 = 4800 Joule = 1152
Kalori
8 x 0,5 x 1800 = 7200 Joule = 1728
Kalori

t (dt)

H = V x I x t ( rangkaian II )

600
1200
1800

12 x 0,2 x 600 = 1440 Joule = 345,6


Kalori
10 x 0,2 x 1200 = 2400 Joule = 576
Kalori
10 0,2 x 1800 = 3600 Joule = 864
Kalori

4. Tabel Jumlah Panas ( Q1) yang diterima air


No.
W
T
T mo
Q1 = W (T-Tmo) ( rangkaian I )
1
89,7
30
28
89,75 ( 30 28) = 179,5 Kalori
2
5
30,
28
89,75 ( 30,5 28) = 224,37
3
89,7
5
28
Kalori
5
31
89,75 ( 31 28) = 269,25 Kalori
89,7

Q2
46,67
58,34
70,005

Page 63

Universitas Darul Ulum Jombang

5
No.
1
2
3

W
86,2

T
29
30
30,
5

T mo
28,5

Q1 = W (T-Tmo) ( rangkaian II )
86,2 ( 29 28,5) = 43,1 Kalori
86,2 ( 30 28,5) = 129,3 Kalori
86,2 ( 30,5 28,5) = 172,4
Kalori

Q2
11,206
33,618
44,824

5. Tabel jumlah panas yang diterima kalorimeter (Q2) dan


air (Q1) dengan pertambahan panas.
H pada
No.
T
Q1 + Q2
rangkaia I
179,5 + 46,67 = 226,17 Kalori
1
600
576 Kalori
224,37 + 58,34 = 282,71 Kalori
2
1200
1152 Kalori
269,25 + 70,005 = 339,255
3
1800
1728 Kalori
Kalori
No.

Q1 + Q2

43,1 + 11,206 = 54,306 Kalori


600 129,3 + 33,618 = 162,918
1200 Kalori
1800 172,4 + 44,824 = 217,224
Kalori
Kesimpulan :
1
2
3

H pada
rangkaia II
345,6 Kalori
576 Kalori
864 Kalori

Pada perbandingan jumlah harga Q1 dan Q2 dengan H


terdapat perbedaan yang jauh, seharusnya menurut
Hidlum kekentalan energi adalah sama.
Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya faktor yang diabaikan
dalam melakukan percobaan, diantaranya :
kalor banyak terbuang ke udara
kalor banyak terserap oleh sebagian alat-alat
kesalahan membaca alat ukur
kurang sensitifnya alat ukur

Kesimpulan Grafik.
Suhu akan terus naik bila dialiri arus listrik terus menerus
yang menimbulkan panas. Dalam selang waktu yang telah
ditentukan, misalnya 10 menit, suhu air akan naik +2o C pada
Page 64

Universitas Darul Ulum Jombang

percobaan I dengan 89,75 gr dan + 0,5o C pada percobaan II


pada berat air 86,2 gr.
TUGAS PENDAHULUAN
PANAS YANG DITIMBULKAN ARUS LISTRIK
PERCOBAAN (F8)
1. Yang lebih menguntungkan adalah rangkaian gambar I, karena
amperemeter pada gambar I dapat menghasilkan panas yang
lebih dari rangkaian II.
2. Definisi standar resistor
Standar resistor adalah suatu resistor yang dapat memberikan
tahanan listrik yang optimal.
3. Hukum joule
Dalam tahan yang dialiri arus, energi listrik berubah menjadi
kalor atau panas, panas yang terjadi dalam tekanan selama t
detik atau energi listrik yang dipakai tahanan selama t detik
adalah t.
W = V.I.t joule

V 2 .t
R
2
I R t

Dimana 1 joule = 0,24 kal

4. Tekanan kawat tergantung pada temperatur, dimana tahanan


akan bertambah bila temperatur naik, bertambahnya tahanan
jenis berbeda pada masing-masing konduktor.
Rumus : t
t

= 20 (1+a) (t-20)
= tahanan jenis pada temperatur to C

20 = tahanan jenis 20
a = koefisien temperatur tahanan jenis
VOLTMETER
( Kode percobaan F9 )

Page 65

Universitas Darul Ulum Jombang

1. Tujuan
Menentukan keseksamaan dari penunjukan jarum dari
sebuah Amperemeter dengan menggunakan Voltmeter
Tembaga .
2. Peralatan
1. Voltmeter Tembaga dengan perlengkapannya 1 set.
2. Ampermeter 1 buah.
3. Timbangan analitis 1 set.
4. Tahanan geser 1 buah.
5. Adaptor 1 buah.
6. Stopwatch 1 buah.
7. Tahanan variabel 10 x 10 ohm 1 buah.
8. Kabel 1 set.
3. Teori
Mengingat

hantaran

listriknya

pada

zat

cair

dapat

digolongkan sebagai berikut :


- Zat cair isolator , seperti : air murni , minyak dsb.
- Larutan yang mengandung ion ion seperti : Laritan asam,
larutan basa , dan larutan garam. larutan ini dapat dilalui
arus listrik dengan ion-ion sebagai konduktornya dan di
sertai dengan perubahan perubahan kimiawi.
- Air raksa, logam cair yang dapat dilalui arus listrik tanpa
perubahan kimiawi.
Menurut Hukum Faraday bila arus i ampere di alirkan t
detik, maka pada kutub katoda (negatif) akan terdapat
endapan seberat G. Dan diperoleh hubungan :
G = a .i .t

.............(1)

yang mana : G = berat endapan


a = equivalent elektro kimia
Larutan yang di gunakan adalah larutan garam Cu2 SO4
bila arus listrik dialirkan menurut rangkaian 1 maka akan
terjadi perubahan kimiawi.

Page 66

Universitas Darul Ulum Jombang

Rangkaian kimiawi yang terjadi :


Cu2SO4................................Cu

SO4

Pada kutub anoda :


SO4

...................................SO4

2e

Pada kutub katoda


Cu ++ .................................. SO4+ 2e
Artinya : Cu ++ dari larutan garam akan mengalir menuju
kutub katoda dan kutub anoda akan kehilangan Cu ++ yang
dipakai untuk menetralakn So4.
Dengan demikian dalam percobaan ini , dari persamaan 1 di
peroleh persamaan :
i = G / (a.t)

(ia)

yang mana , G dalam satuan miligram


a

dalam

satuan

miligram/

coulom

(untuk

Cu,a=0,3294)
i dalam satuan ampere
t dalam satuan detik
4. Cara Melakukan Percobaan
1. Hitung terlebih dahulu arus maksimum, dengan mengatur
luas permukaan elektrode ( kutub katode ) bila kepadatan
arus 0,01 sampai 0,02 A/Cm2.
2. Bersihkan

elektrode

tersebut

dengan

kertas

gososk

yangtelah di
3. sediakan , kemudian ukur beratnya dengan neraca analitas.
4. Buatlah rangkaian gambar seperti gambar diatas dan
gunakan arus listrik dengan besar yang tertentu, yaitu
dengan mengatur tahahnan vertikal (Rv). penunjukan dari
amperemeter juga harus saudara catat dan usahakan
penunjukannya tidak berubah dengan jalan mengatur
tahanan geser (Rg).

Page 67

Universitas Darul Ulum Jombang

5. Setelah kurang lebih 10 menit, putuskan aliran listrik dan


catat selang waktu tersebut. Kemudian timbanglah berat
katode. (harus dikeringkan terlebih dahulu).
6. Lakukan langkah nomor :2 sampai 4 sebanyak 5 kali
dengan selang waktu yang sama.
TUGAS PENDAHULUAN
VOLT METER
PERCOBAAN (F9)
1. Menentukan harga untuk Cu
Untuk menentukan harga a (ekivalen elektrokimia) untuk Cu
kita pakai ukuran Farady, bila arus I ampere dialirkan t detik,
maka pada kutub katoda negatif akan terdapat endapan
seberat G dan diperoleh hitungan :
G = . I .t dimana ; G = Berat endapan

= ekivalen elektrokimia
Larutan yang digunakan adalah larutan garam Cu 2So4, bila
arus listrik dialirkan menurut rangkaian 1, maka akan terjadi
perubahan kimia.
Reaksi kimia untuk Cu2So4 :
Cu2So4

Cu2++ So42-

Pada kutub anoda :


So42-

So4- + 2ekonomi (So4, bertambah

2ekonomi)
Pada kutub katoda :

Page 68

Universitas Darul Ulum Jombang

Cu2+

Cu 2ekonomi ( Cu, kehilangan

2ekonomi)
Dari persamaan :
G i t
G

i t
2. Dari rangkaian di atas kita harus memperhatikan kutub
posistif dan kutub negatif, karena dari kutub (+) dan kutub (-)
itu anoda dan katoda dapat kita ketahui, sehingga kita tahu
jalnnya elektron yang mana kekurangan atau kelebihan
elektron akan mempengaruhi hambatan dari pada arus listrik.
3. Cara menentukan arus maksimum yang diinginkan
Dengan cara mengukur luas permukaan elektroda kutub
katoda, sebab jika arus maksimum tidak diketahui maka arus
itu akan menimbulkan panas yang dapat mengakibatkan
gagalnya suatu percobaan.

TETAPAN PEGAS
( Kode percobaan F10 )
1. Tujuan
Menentukan besarnya harga tetapan pegas.
2. Peralatan
Ember kecil 1 buah
Anak timbangan denga perlengkapannya 1 set
Pegas 2 buah
Stopwatch 1 buah
Page 69

Universitas Darul Ulum Jombang

Statip dengan perlengkapannya 1 set


Timbangan standard 0 - 50 gram 1 set\
3. Teori
1.

Cara statis :
Bila suatu pegas dengan tetapan pegas (K) diberi beban
(W),

maka

ujung

pegas

tersebut

akan

mengalami

pergeseran sebanyak (x) yang sesuai dengan persamaan :


mg=kx

...............(1)

Page 70

Universitas Darul Ulum Jombang

2.

Cara Dinamis :
Bila pegas yang diberi beban tadi diberi simpangan
terhadap kedudukan setimbangnya , kemudian dilepaskan
maka : beban, pegas, ember,akan mengalami getaran
harmonis. dan di dapat hubungan :
T = 2 p /m/2K

.............( 2)

yang mana m= massa beban


g = percepatan gravitasi bumi
T = waktu getar
Catatan:
Dalam keadaan beban kosong , persamaan (2) masih tetap
berlaku, sebab ember yang digunakan dapat dianggap
sebagai beban.
Bila digunakan bermacam beban, didapatkan hubungan :
W1 = W2

[ (T22 - To2) / (T2 - T2) ]

yang mana : W2= berat pembebanan kedua tanpa pegas


dan ember
W1= berat pambebanan kesatu tanpa pegas san
ember
T1= waktu getar pembebanan kesatu
T2= waktu getar pembebanan kedua
To= waktu getar untuk beban kosong
4. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
1. Cara statis
a. Gantungkan ember pada pegas ( gunakan statip yang
tersedia ) sehingga menunjukan

pada skala nol.

b. Tambahkan beban satu persatu dan catatlah massa


beban serta kedudukan ember pada setiap penambahan
beban. lakukan untuk lima macam beban.

Page 71

Universitas Darul Ulum Jombang

c. keluarkan beban satu persatu dan catat massa beban


serta

kedudukan

ember

pada

setiap

pengurangan

beban.
d. Lakukan langkah : a -c untuk pegas yang lain.
2. Cara dinamis
a. Gantungkan

ember

pada

pegas

,beri

simpangan

kemudian lepaskan. catatlah waktu yang diperlukan


untuk 15 getaran yang terjadi.
b. Tambahkan sebuah beban pada ember, kemudian catat
lagi waktu untuk 15 getaran. Kerjakan langkah ini lagi
dengan menambahkan 1 beban lagi. usahakan agar
langkah :

a - b, dilakuakn dengan simpangan yang

sama.
c. Lakukan langkah : a - b, unutk 2 beban.
d. Lakukan langkah : a - c , untuk pegas yang lain.

ANALISA DATA F10


Percobaan 1
Diketahui : m1 = 100gr
m4 = 200gr
m2 = 150gr
m5 = 300gr
m3 = 170gr
Gravitasi (g) kota Jombang = 10,14 m/dt2
1.a. Menentukan Tetapan
percobaan 1
m g
K
x
100 10,14
5070
K1
0,2
150. 10,14
1901,25
K2
.
0,8
10,14 1436,5

K 3 170
,
1,2

Pegas

dengan

cara

statis

dari

x l l0

K2

200. 10,14 1014

.
2

300 10,14 585

K3
5,2

Page 72

Universitas Darul Ulum Jombang

Ralat Perhitungan tetapan pegas


No.
K
( K- K1)
1.
5070
3068,65
2.
1901,25
-100,1
3.
1436,5
- 564,85
4.
1014
- 987,35
5.
585
- 1416,35
Rata-rata (K1) = 2001,35
2545319,138

Ralat Mutlak

: m

Ralat Nisbi : I
Keseksamaan

K K
1

n(n 1)

( K- K1)2
9416612,82
10020,01
319055,52
974860,02
2006047,32
( K- K1)2 =

2545319,138
356,74
5(5 1)

K
356,74
100%
100% 17,82%
1
2001,35
K

: K = 100% - I
= 100% - 17,82% = 82,18%

Percobaan 2
1.b. Menentukan tetapan pegas dengan cara statis
m.g
x
70
K1
140
0,5
120
K2
120
1
150
K3
125
1,2
K

x I Io
200
111,11
1,8
300
K5
24
12,5
K4

Ralat Perhitungan tetapan pegas


No.
1.

K
140

( K- K1)
35,98

( K- K1 )2
1294,56

2.

120

15,98

255,36

3.

125

20,98

440,16

4.

111,11

7,09

50,26

5.
24
-80,02
1
Rata-rata (K ) = 104,02

6403,2
(K-K1)2 =

8443,54

Page 73

Universitas Darul Ulum Jombang

Ralat Mutlak

: m

Ralat Nisbi : I
Keseksamaan

K K
1

n(n 1)

8443,54
20,55
5(5 1)

K
20,55
100%
100% 19,75%
1
104,02
K

: K = 100% - I
= 100% - 19,75% = 80,25%

Page 74

Universitas Darul Ulum Jombang

Percobaan 3
2.a. Menentukan tetapan pegas dengan cara dinamis
Diketahui : m1 = 100gr
m2 = 50gr
m3 = 130gr

T1
T2

T3

4'48"
15
4'51
"
15
4'89"
15

0, 29

0,3

0,33

2.3,14
0,1 2,16
0,29
2.3,14
K2
0,05 1,05
0,3
2.3,14
K3
0,13 2,47
0,33
K1

T
K

15
2

Ralat Perhitungan tetapan pegas (k)


No.
1.

K
2,16

( K- K1)
0,27

( K- K1 )2
0,0729

2.

1,05

-0,84

0,7056

0,58

0,3364
(K-K1)2 =

3.
2,47
Rata-rata (K1) = 1,89
0,3716
Ralat Mutlak

: m

Ralat Nisbi : I
Keseksamaan

K K
1

n(n 1)

0,3716
0,248
3(3 1)

K
0,248
100%
100% 13,12%
1
1,89
K

: K = 100% - I
= 100% - 13,12% = 86,88%

Ralat Perhitungan Waktu (T)


Page 75

Universitas Darul Ulum Jombang

No.
1.
2.
3.
Rata-rata
0,0003

T
0,29
0,3
0,33
(T1) = 0,31

Ralat Mutlak

: m

Ralat Nisbi : I
Keseksamaan

( T - T1)
-0,02
-0,01
0,02

T T
1

n( n 1)

( T- T1 )2
0,0004
0,0001
0,0004
( T - T1)2 =

0,0003
0,0071
3(3 1)

T
0,0003
100%
100% 0,096%
1
0,31
T

: K = 100% - I
= 100% - 0,096% = 99,904%

Percobaan 4
2.b. Menentukan tetapan pegas dengan cara dinamis

T
1

T2
T3

5 22
"

0
15
7,34

0
15
9'
11
"

0
15

2 3,14
0,07 1,26
0,348
2 3,14
k2
0,08 1,027
0,489
2 3,14
k3
0,1 1,029
0,61
k1

Ralat Perhitungan tetapan pegas (k)


No.
1.

K
1,26

( K- K1)
0,15

( K- K1 )2
0,0225

2.

1,027

-0,083

0,0068

-0,081

0,0066
(K-K1)2 =

3.
1,029
Rata-rata (K1) = 1,11
0,012

Page 76

Universitas Darul Ulum Jombang

Ralat Mutlak

:m

K K
1

0,012
0,045
3(3 1)

n(n 1)

K
0,045
100%
100% 4,05%
1
1,11
K

Ralat Nisbi : I
Keseksamaan

: K = 100% - I
= 100% - 4,05% = 95,95%

Ralat Perhitungan Waktu (t)


No.
1.

T
0,348

( T - T1)
-0,132

( T- T1 )2
0,0174

2.

0,489

0,009

0,000081

3.
0,61
Rata-rata (T1) = 0,48
0,01146
Ralat Mutlak

:T

0,13

T T
1

n(n 1)

0,0169
( T - T 1 )2 =
0,01146
0,0437
3(3 1)

T
0,0437
100%
100% 9,104%
1
0,48
T

Ralat Nisbi : I
Keseksamaan

: K = 100% - I
= 100% - 9,104% = 90,89%

KESIMPULAN :
Dari hasil percobaan dan perhitungan :
1. Cara statis
Ketetapan pegas akan berkurang bila beban bertambah sebab
pegas mengalami pertambahan panjang.
2. Cara dinamis
Ketetapan

pegas

akan

bertambah

besar

bila

beban

bertambah, karena waktu yang digunakan pegas untuk


bergetar semakin besar.

TUGAS PENDAHULUAN
TETAPAN GAS
PERCOBAAN (F10)
1. Pembuktian persamaan :
Page 77

Universitas Darul Ulum Jombang

T 2

m
k

Dimana :

m = massa

g = percepatan gravitasi
t = waktu getar
Bukti :
W 2f
W
1
2
f
..........
T
2
f
W
k m W 2

= m

22
42
, maka : k m 2
T
T

Page 78

Universitas Darul Ulum Jombang

Karena :
f = ky
= m

42
y
T2

T2 = m

42
y
T2

m y
....... f k y
ky
m y
m
T 2
, makaT 2 Bukti : T 2 W 4 2 m x
ky
k
T 2

W1 W 2

T= 2

T2 T0
T1 T0

m
mg / x

X=0
X=1

T (T 1 T 0 )

mx

= 2 mg
2

mx

T2 = 4 mg
=

T2 . W = 0
T2 . W = 42 . m.x = c

;
;

T0 W1 C

T0 W1 T2 T0 W2

4 2 mx
mg

Sehingga :

W1 W2

T
T

T0

T0

2. Susunan Pegas
-

Seri
F

k k2
1
1
k tot k 2 k 2

Paralel
F

Page 79

Universitas Darul Ulum Jombang

3. Getaran Harmonis
Adalah suatu getaran yang terjadi karena suatu benda / body
yang

diberi

simpangan

terhadap

kedudukan

setimbang,

kemudian dilepaskan sehingga membentuk getaran harmonis.


LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FISIKA
LABORATORIUM FISIKA
TETAPAN PEGAS (F10)
DATA PERCOBAAN F10-1
Perc
ob

13

100

100

13,
6

50

150

14

20

170

14,
8

30

200

18

100

300

l0

12,
8

l-m
12,
5
13,
5
13,
8
14,
7

l0

26

18

l-m

26,
5

70

70

26,5

27

50

120

26,9

30

150

27,3

50

200

27,7

100

300

38,5

l0

70

70

12,8

5,2
2
7,3
4
9,1
1

80

150

27,
2
27,
8
38,
5

DATA PERCOBAAN F10-2


Perc
ob

Getar
an

l0

26

4,4
8
4,5
1
4,8
9

1
2
3

15 kali

100

100

50

150

130

280

100

250

Page 80

Universitas Darul Ulum Jombang

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan mengucapkan alhamdulillah dan puji syukur
kehadirat Allah SWT akhirya kami dapat menyelesaikan
laporan praktikum yang merupakan manifestasi kerja sama
yang baik dari berbagai pihak. Kami ucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
berkonsultasi

tanya

jawab

dan

bantuan

lainnya

yang

berkaitan dengan laporan fisika ini.


Praktikum fisika merupakan sarana dalam menunjang
pelelaahan

pelajaran

fisika

dan

ilmu

fisika

itu

sendiri

merupakan dasar mempelajari keilmuan teknik lainnya. Oleh


karena itu sangatlah penting diadakan praktikum fisika,
sehingga dalam pencapaian disiplin ilmu keteknikan yang
lainnya dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin.
2. Saran Saran.
Dalam penyusunan laporan praktikum fisika ini kami
dapat menunjukkan pengalaman sangat berharga. Sudah
selayaknya kami ikut menyumbangkan apa-apa yang telah
kami dapatkan dalam penyusunan laporan ini.
Saran kami bagi pembaca

yang ingin

menyusun

laporan serupa adalah:

Terlebih dahulu perdalam mata kuliah fisika, sehingga


mengerti benar praktikum yang akan dilaksanakan.

Perbanyaklah konsultasi

terhadap

sehingga

kesalahan

bila

terdapat

dosen
/

pembimbing,

kesulitan

dalam

pengerjaan dapat segera dibetulkan.

Sebelum asistensi pelajarilah terlebih dahulu apa yang


dikerjakan dan persiapkan pertanyaan bila ada kesulitan.

Page 81

Universitas Darul Ulum Jombang

Jangan

menunda

waktu,

segera

selesaikan

laporan

tersebut.

Tahu waktu dan tempat bila mengajukan asistensi kepada


dosen pembimbing.

Page 82

Anda mungkin juga menyukai