Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA

Oleh:

Dosen Pembimbing :

Ir. Iswinarti, M.T.

Disusun Oleh :

Maria Ulfah Amrih M (162322201022)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARUL’ULUM
JOMBANG
2018

44
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini, kami selaku dosen


pembimbing Laporan“PraktikumFisika“ menyatakan bahwa sebenarnya:

Nama : Maria Ulfah Amrih M.


NIM : 162322201022
Fakultas / Jurusan : Teknik / Teknik Sipil
Universitas Darul’UlumJombang

Dalam penyusunan laporan “PraktikumFisika” dinyatakan


telahmemenuhi syarat dan telah kami setujui.
Demikian surat pengesahan ini kami buat berdasarkan hasil
terakhir yang telah diajukan penyusun.

Jombang, Januari 2018

Mengetahui,
Kepala Labolatorium Pembimbing Laporan
Praktikum

Ir.Iswinarti, MT Ir. Iswinarti, MT


NPP. 900 501 031 NIDN. 900 501 031

44
Lembar asistensi

44
Daftar Isi

Halaman Pengesahan ..............................................................................................2


Lembar asistensi.......................................................................................................3
Daftar Isi...................................................................................................................4
Kata Pengantar.........................................................................................................5
BAB I Pendahuluan..................................................................................................6
1.1. LATAR BELAKANG...........................................................................................7
1.2. TUJUAN..........................................................................................................7
1.3. MANFAAT.......................................................................................................7
BAB II Pembahasan.................................................................................................8
F-1. Percepatan Gravitasi Bumi Dengan Menggunakan Bandul Matematis...............9
F-2. Percepatan Gravitasi Bumi Dengan Menggunakan Bandul Fisis........................17
F-3. Viskositas Zat Cair ...........................................................................................26
F-4. Viskositas Zat Cair............................................................................................30
F-5. Kecepatan Suara di udara..................................................................................38
F-6. Lensa dan Fotometer ........................................................................................47
F-7. Indeks Bias Zat Cair..........................................................................................57
F-10. Tetapan Pegas..................................................................................................64
BAB III Penutup....................................................................................................75
Kesimpulan dan Saran .............................................................................................76

44
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Bahwasanya kami telah dapat membuat “Laporan tentang Praktikum
Fisika” walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang kamihadapi
dalam menyusun laporan ini, dan mungkin laporan ini masih terdapat
kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan
keterbatasan kemampuan kami.

Kami sampaikan terimakasih kepada:

1. Kepala jurusan Teknik Sipil Universitas Darul ‘Ulum Jombang


2. Kepala Laboratorium Fisika Fakultas Teknik Universitas Darul
‘Ulum Jombang
3. Asisten Laboratorium Fisika
4. Dosen pembimbing laporan praktikum fisika.
5. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan praktikum Ini

Atas bimbingan dan kontribusi terhadap penyusunan laporan


Praktikum Fisika. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari
Bapak/Ibu Dosen supaya kami dapat lebih baik lagi dalam menyusun
sebuah laporan di kemudian hari, dan semoga laporan ini berguna bagi
siapa saja.

Jombang, 18 Januari 2018

Penyusun

44
BAB I

Pendahuluan

44
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Praktikum Fisika merupakan salah satu sarana penunjang dalam
mempelajari ilmu Fisika yang mana ilmu fisika itu sendiri merupakan ilmu
dasar dan merupakan essensi dari ilmu teknik. Oleh sebab itu, dengan
dilaksanakannya Praktikum fisika diharapkan seorang mahasiswa
mempunyai modal yang kokoh dalam menganalisa permasalahan yang
timbul dalam mempelajari ilmu teknik pada umumnya dan fisika pada
khususnya.

1.2. TUJUAN
Era modernisasi tidak hanya menuntut seorang mahasiswa
menguasai teori-teori saja tetapi trampil juga dalam praktek serta kerja
lapangan, maka seorang mahasiswa sangatlah perlu merealisasikan teori
yang diperoleh dari bangku kuliah, salah satu realisasinya adalah
Praktikum Fisika.

1.3. MANFAAT
Manfaat ini diharapkan dapat memberikan masukan baik secara teoritis
maupun praktis sebagai berikut :

1. Kegunaan Teori
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan pemikiran untuk
mengembangkan dan memperluas wawasan pengetahuan kepada
Mahasiswa pada kegiatan Praktikum Fisika.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat memberikan informasi kepada
Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan praktikum fisika untuk
menyadari pentingnya langkah – langkah dan ketentuan yang harus
dipenuhi dalamkegiatan tersebut.

44
BAB II

Pembahasan

44
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL MATEMATIS
(KODE PERCOBAAN F-1)

I. TUJUAN
Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan :
- Bandul matematis

II. PERALATAN
1. Bandul matematis dengan perlengkapan 1 set
2. Beban setangkup 1 buah
3. Rollmeter (70 cm) 1 buah
4. Stop watch 1 buah

III. TEORI
Bandul Matematis
Bila sebuah bandul digantungkan dengan kawat dan diberi simpangan kecil
kemudian dilepaskan, makan bandul tersebut akan melakukan ayunan dengan
getaran selaras (gambar 1).

Dengan demikian akan berlaku persamaan :

f=
1 l
2a g√
T =2 π −
√ l
g

44
f = Jumlah getaran per detik
T = waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 getaran sempurna (det)
g = Percepatan gravitasi
l = Panjang kawat (cm)

IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN


Bandul Matematis :
1. Aturlah kawat seperti pada gambar 1 dengan panjang kawat telah
ditentukan oleh pembimbing.
2. Aturlah ujung bandul agar tepat berada di tengah.
3. Berikan simpangan kecil pada bandul lalu lepaskan.Usahakan agar
ayunan mempunyai lintasan bidang dan tidak berputar.
4. Catatan waktu yang dibutuhkan untuk 5 getaran ( 1 getaran = 2
simpangan )
5. Ulangi langkah nomor 1 – 4 sebanyak 5 kali.
6. Dengan 5 kali panjang kawat yang berbeda, ulangi langkah nomor 1 – 5.

ANALISA DATA (F-1)

PERCOBAAN I
Tabel perhitungan waktu dengan panjang kawat 10 cm untuk 5 kali
getaran :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 3,25 0,01 0,0001
2 3,30 0,06 0,0036
3 3,21 -0,03 0,0009
4 3,23 -0.01 0,0001
5 3,20 -0,04 0,0016

Rata-rata ( t ) = 3,24 detik,∑ ( t−t ) 2


= 0,0063 detik

44
Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0063
5 ( 5−1 )
=0 , 018

D 0 ,018
I= ×100 %= ×100 %=0 ,56 %
: t 3 ,24
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,56 % = 99,44 %


t 3. 24
T 1= = =0 .6
5 5 detik

4 π 2 l 4×( 3 , 14 )2 ×0 , 10 3 ,94
g1 = = = =10 , 94
T2 ( 0 ,6 )2 0 ,36 m/detik2
PERCOBAAN II

Tabel perhitungan waktu dengan panjang kawat 15 cm untuk 5 kali getaran :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 4,30 0,16 0,0256
2 4,10 -0,04 0,0016
3 4,21 0,07 0,0049
4 4,09 -0,05 0,0025
5 4,01 -0,13 0,0169

Rata-rata ( t )= 4,14 detik, ∑ (t−t )2= 0,0515 detik

Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0515
5 ( 5−1 )
=0 , 050

D 0 ,050
I= ×100 %= ×100 %=1 , 20%
: t 4 ,14
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 1,20 % = 98,80%

44
t 4 ,14
T 2= = =0 , 8
5 5 detik

2
4 π 2 l 4×( 3 , 14 ) ×0 , 15 5 , 91
g2 = 2 = = =9 , 23
T (0 ,8 )2 0 ,64 m/detik

PERCOBAAN III

Tabel perhitungan waktu dengan panjang kawat 20 cm untuk 5 kali getaran :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 4,46 0,04 0,0016
2 4,58 0,16 0,0256
3 4,30 0,12 0,0144
4 4,49 0,07 0,0049
5 4,27 -0,15 0,0229

Rata-rata ( t )= 4,42 detik, ∑ (t−t )2= 0,0690 detik


Ralat Mutlak :
D=
√ 0 ,069
5 ( 5−1 )
=0 , 06

D 0 , 06
I= ×100 %= ×100 %=1 , 36%
: t 4 , 42
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100 % - 1,36 % = 98,64 %

t 4 , 42
T 3= = =0 , 88
5 5 detik

4 π 2 l 4×( 3 , 14 )2 ×0 , 2 7 , 89
g3 = = = =9 , 86
T2 ( 0 , 88 )2 0 ,8 m/detik2

PERCOBAAN IV

Tabel perhitungan waktu dengan panjang kawat 25 cm untuk 5 kali getaran :

44
Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2
1 4,49 -0,07 0,0049
2 4,90 -0,06 0,0036
3 5,05 -0,09 0,0081
4 4,99 -0,03 0,0009
5 4,96 0,00 0

Rata-rata ( t ) = 4,96detik,∑ ( t−t ) 2


= 0,0175detik

Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0175
5 ( 5−1 )
=0 , 00088

D 0 ,00088
I= ×100 %= ×100 %=0 ,018 %
: t 4 , 96
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,018 % = 99,98 %

t 4 , 96
T 4= = =0 , 99
5 5 detik

4 π 2 l 4×( 3 ,14 )2 ×0 , 25 9 ,86


g4 = = = =10 ,06
T2 ( 0 , 99 )2 0 ,98 m/detik2

PERCOBAAN V

Tabel perhitungan waktu dengan panjang kawat 30 cm untuk 5 kali getaran :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 5,64 0,10 0,0100
2 5,61 0,07 0,0049
3 5,43 -0,11 0,0121
4 5,42 -0,12 0,0144
5 5,58 0,04 0,0016

Rata-rata ( t )= 5,54 detik, ∑ (t−t )2= 0,043 detik

Ralat Mutlak :
D=
√ 0 ,043
5 ( 5−1 )
=0 , 046

44
D 0 ,046
I= ×100 %= ×100 %=0 , 83 %
: t 5 , 54
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,83 % = 99,17 %

t 5 ,54
T 5= = =1 ,1
5 5 detipk

4 π 2 l 4×( 3 , 14 )2 ×0 , 3 11, 83
g5 = 2 = = =9 , 78
T ( 1 ,1 )2 1 , 21 m/detik2

Ralat Perhitungan Gravitasi

Percobaan G ( g−g ) ( g−g )2


1 10,94 0,97 0,9409
2 9,23 -0,71 0,5041
3 9,86 -0,11 0,0121
4 10,06 0,09 0,0081
5 9,78 -0,19 0,0361
∑ ( g−g )2= 1,5013 detik
Rata-rata ( g )= 9,97 detik,

Ralat Mutlak :
G=

( g−g )2
n ( n−1 )
=
5 √
1 ,5013
( 5−1 )
=0 ,274

G 0,274
I= ×100%= ×100%=2,75%
: g 9,97
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 2,75 % = 97,25 %

g= g±G

= 9,97 – 0,274 = 9,696 m/det2

Berdasarkan perhitungan tersebut maka :

- Gravitasi kota Jombang adalah 9,97 m/det2 – 0,274 = 9,696 m/det2

44
KESIMPULAN :

- Gaya gravitasi yang terjadi pada suatu tempat tergantung pada jarak pusat
massa benda dengan pusat gravitasi bumi. Semakin jauh dari pusat
gravitasi bumi, maka gravitasi akan semakin kecil.
- Gaya gravitasi kota Jombang 9,696 m/dt2namun karena banyak faktor
yang terabaikan dalam praktikum ini, yakni kurang telitinya percobaan
ini, maka terjadipenyimpangan pada percobaan dengan gaya gravitasi
bumidi kota Jombang terhadap gravitasi yang sesungguhnya adalah 10,14
m/dt2.

TUGAS PENDAHULUAN

PERCEPATAN GRAVITASI BUMI


DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL MATEMATIS
PERCOBAAN (F-1)

1. Pembuktian Persamaan (1)

f=
1 l
2a g√
1 1
T= =
T =2 π −
√ l
g
f 1 g
2a l √
Jika :

y f
Sinθ= =
l mg
mg
K=
l

44
Dimana :

K=m. w2
W =4 πf
mg m4π2
K= =m . w2 =m 4 π 2 . f 2 = 2
Maka : l T

Jadi :
f 2=
4 π 2 .l
g
,f=
√ g
2
1
= √ gl
4 π .l 2a

T 2=
4 π2l
g √
, t=
4 π 2l
l √
=2 a
1
g

Berdasarkan persaman (1) tersebut :


a. Pengaruh panjang kawat terhadap waktu getar (T) karena T (waktu
getar) dengan l (panjang kawat) berbanding lurus maka pertambahan
panjang kawat berakibat pada pertambahan waktu getar.
b. Pengaruh berat bandul dipengaruhi massa atau berat bandul (m), tidak
dipengaruhi oleh amplitude ayunan.

44
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI

DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL FISIS

(KODE PERCOBAAN F-2)

I. TUJUAN
Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan :
- Bandul fisis

II. PERALATAN
1. Bandul matematis dengan perlengkapan 1 set
2. Rollmeter (70 cm) 1 buah
3. Stop watch 1 buah

III. TEORI
Bandul fisis.
Bila kita mempunyai batang dan digunakan pada suatu proses (gambar 2)

44
maka akan berlaku persamaan :

T =2π √ ( Kc 2 +a2 ) / ( ga ) ............. ( 1 )


Yang mana : T = waktu getar
Kc =Jari-jari gravitasi terhadap pusat massa (c)
a = jarak pusat massa
g = percepatan gravitasi
Untuk menghitung percepatan gravitasi bumi digunakan persamaan :

[(T 12
+T
22 ) / 8 ( a1 + a2 ) + ( T 12 −T 22 ) /8 ( a1 −a2 ) ]=( t
2
/ g ) . .. . .. .. . .. .. . .. .. . . ( 2 )

Yang mana :
T1 = waktu getar untuk titik gantung A
T2 = waktu getar untuk titik gantung B
a1 = jarak untuk titik gantung A dengan pusat massa C (cm)
a2 = jarak untuk titik gantung B dengan pusat massa C (cm)
IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
Bandul Fisis :
1. Letakkan beban pada suatu kedudukan dan carilah pusat massa ( C )
untuk kedudukan tersebut. Perlu diingat pusat massa ( C) letaknya
senantisa berubah karena tergantung pada letak beban.
2. Gantungan beban pada titik A dan ukur jaraknya terhadap pusat massa ( C
).
3. Ayunkan batang dengan member ayunan kecil, catatlah waktu yang
dibutuhkan untuk 5 kali getaran sempurna.
4. Ambil titik yang lain ( B ) terhadap ( C ) sebagai titik gantung dan ukurlah
jaraknya terhadap pusat massa. Ulangi langkah 1-3.
5. Ulangi percobaan yang sama untuk pasangan titik A dan B yang berbeda.

44
ANALISA DATA ( F2 )

PERCOBAAN I

Tabel perhitungan waktu dengan panjang a1 = 50 cm untuk 5 kali getaran :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 6,02 -0,06 0,0036
2 6,06 -0,02 0,0004
3 6,15 0,07 0,0049

Rata-rata ( t )=6,08 detik, ∑ (t−t )2=0,0029 detik

Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0029
3 ( 3−1 )
=0 , 022

D 0,22
I= ×100%= ×100%=0 ,36 %
: t 6 ,08
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,36 % = 99,64%

6 , 08
T 1= =1 , 22
5 detik

Tabel perhitungan waktu dengan panjang a2= 5 cm untuk 5 kali getaran

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 4,73 -0,03 0,0009
2 4,77 0,01 0,0001
3 4,79 0,03 0,0009

Rata-rata ( t )=4,76 detik, ∑ (t−t )2=0,00063 detik

Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0063
3 ( 3−1 )
=0 , 01

44
D 0 , 01
I= ×100 %= ×100 %=0 , 21%
: t 4 , 76
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,21 % = 99,79 %

4 , 76
T 2= =0 , 95
5 detik

Menurut persamaan 2 :

T +T 2 T 2 −T
12 2 1 22 π2
+ =
8 ( a1 +a2 ) 8 ( a1 −a2 ) g

( 1, 22 )2 + ( 0 , 95 )2 (1 , 22 )2 −( 0 , 95 )2 ( 3 , 14 )2
+ =
8 ( 50+5 ) 8 (50−5 ) g

1, 4884+0,9025 1,4884−0,9025 9,86


+ =
440 360 g

9,8596
0,0054+0,0036=
Maka : g
9 , 8596
g= =10 , 95
Jadi : 0 , 009 m/dt2

PERCOBAAN II

Tabel perhitungan waktu dengan panjang a1 = 45 cm untuk 5 kali getaran :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 5,72 -0,10 0,01
2 5,71 0,11 0,0121
3 6,03 -0,21 0,0441

Rata-rata ( t )=5,82 detik, ∑ (t−t )2=0,02207 detik

Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 02207
3 ( 3−1 )
=0 , 061

44
D 0 ,061
I= ×100 %= ×100 %=1, 05 %
: t 5 ,82
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 1,05% = 98,95 %

5 , 82
T 1= =1,16
5 detik

Tabel perhitungan waktu dengan panjang a2= 10 cm untuk 5 kali getaran :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 4,43 -0,07 0,0049
2 4,47 -0,03 0,0009
3 4,60 0,1 0,01

Rata-rata ( t )=4,50 detik, ∑ (t−t )2=0,0053 detik

Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0053
3 ( 3−1 )
=0 , 029

D 0 ,029
I= ×100 %= ×100 %=0 ,64 %
: t 4 , 50
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,64 % = 99,36 %

4 , 50
T 2= =0 , 90
5 detik

Menurut persamaan 2 :

T 2 +T T 2 −T
1 22 1 22 π2
+ =
8 ( a1 +a2 ) 8 ( a1 −a2 ) g

( 1, 16 )2 + ( 0 , 90 )2 ( 1 ,16 )2−( 0 , 90 )2 ( 3 ,14 )2


+ =
8 ( 45+10 ) 8 ( 45−10 ) g

1,3456+0,81 1,3456−0,81 9,8596


+ =
440 280 g

44
9,8596
0,0049+0,0051=
Maka : g
9 , 8596
g= =9 ,86
Jadi : 0 , 0010 m/dt2

PERCOBAAN III

Tabel perhitungan waktu dengan panjang a1 = 40 cm untuk 5 kali getaran :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 5,36 -0,35 0,1225
2 5,79 0,08 0,0064
3 5,98 0,27 0,0729

Rata-rata ( t )=5,71 detik, ∑ (t−t )2=0,0673 detik

Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0673
3 ( 3−1 )
=0 , 1 ,06

D 0 ,106
I= ×100 %= ×100 %=1,85 %
: t 5 ,71
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 1,85% = 98,15 %

5 , 71
T 1= =1 , 14
5 detik

Tabel perhitungan waktu dengan panjang a2= 15 cm untuk 5 kali getaran :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2


1 4,73 0,16 0,0256
2 4,50 -0,08 0,0064
3 4,52 -0,06 0,0036

Rata-rata ( t )=4,58 detik, ∑ (t−t )2=0,0119 detik

44
Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0119
3 ( 3−1 )
=0 ,044

D 0 ,044
I= ×100 %= ×100 %=0 ,96 %
: t 4 , 58
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,96 % = 99,04 %

4 , 58
T 2= =0 , 91
5 detik

Menurut persamaan 2 :

T +T 2 T 2 −T
12 2 1 22 π2
+ =
8 ( a1 +a2 ) 8 ( a1 −a2 ) g

( 1, 14 )2 + ( 0 , 91 )2 ( 1 ,14 )2− ( 0 , 91 )2 ( 3 ,14 )2


+ =
8 ( 40+15 ) 8 ( 40−15 ) g

1,2996+0,8281 1,2996−0,8281 9,8596


+ =
440 200 g

9,8596
0,0048+0,0063=
Maka : g
9 , 8596
g= =9 , 96
Jadi : 0 , 0011 m/dt

Ralat Perhitungan Gravitasi

Percobaan g ( g−g ) ( g−g )2


1 `10,95 0,69 0,48
2 9,86 -0,40 0,16
3 9,96 -0,30 0,09

Rata-rata ( g )=10 ,26 ∑ ( g−g )2=0,24

44
Ralat Mutlak :
G=

( g−g )2
=

0 , 24
n ( n−1 ) 3 ( 3−1 )
=0 , 20

G 0 ,2
I= ×100%= ×100%=1,95%
: g 10,26
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 1,95 % = 98,05 %

g=g±G

g = 10,26 - 0,2 = 10,06 m/det2

Berdasarkan perhitungan tersebut maka :

- Gravitasi kota Jombang adalah 10,26 m/det2 – 0,2 = 10,06 m/det2

KESIMPULAN :

- Gaya gravitasi yang terjadi pada suatu tempat tergantung pada jarak pusat
massa benda dengan pusat gravitasi bumi. Semakin jauh dari pusat
gravitasi bumi, maka gravitasi akan semakin kecil.
- Gaya gravitasi kota Jombang 10,06 m/det2namun karena banyak faktor
yang terabaikan dalam praktikum ini, yakni kurang telitinya percobaan
ini, maka terjadi penyimpangan pada percobaan dengan gaya gravitasi
bumidi kota Jombang terhadap gravitasi yang sesungguhnya.

44
TUGAS PENDAHULUAN
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL FISIS
PERCOBAAN ( F2 )

1. Pembukaan Persamaan ( 1 )

T =2 π
√ Kc2 +a 2
g.a
Dimana :
K : waktu getar
Kc : Jari-jari gravitasi terhadap pusat massa
G : Percepatan gravitasi
a : Jarak pusat massa

44
2. Pembukaan Persamaan ( 2 )
T +T 2 T 2 −T
12 2 1 22 π2
+ =
8 ( a1 +a2 ) 8 ( a1 −a2 ) g

Dimana :

T1 : waktu getar untuk titik gantung A


T2 : waktu getar untuk titik gantung B
a1 : Jarak untuk titik gantung A dengan pusat massa C ( satuan cm )
a2 : Jarak untuk titik gantung B dengan pusat massa C ( satuan cm )

VISKOSITAS ZAT CAIR

DENGAN METODE VISKOSIMETER OSWALD

(KODE PERCOBAAAN F-3)

I. TUJUAN
Menentukan angka kekentalan (viskositas) dari suatu cairan dengan
menggunakan viskosimeter oswald.

II. PERALATAN

44
1. Viskosimeter Oswald dengan perlengkapan 1 set
2. Gelas ukur 1 buah
3. Gelas tabung biasa 2 buah
4. Cairan yang akan di tera
5. Pipet 1 buah
6. Stop watch 1 buah

III. TEORI
Apabila benda bergerak dalam suatu cairan atau sebaliknya maka akan timbul
gaya yang besarnya berbanding lurus dengan kecepatannya.
Viskosimeter Oswald
Dalam percobaan ini cairan mengalir dalam sebuah pipa ( U ) dengan jumlah
volume tertentu.
Apabila kita menganggap bahwa :
- Cairan yang digunakan adalah Incompressible dan Newtonian.
- Aliran cairan adalah : Linier dan Steady.
- Kecepatan aliran dekat dinding mendekati nol.
Misalnya cairan : Bensin, Bensol, Ether, dan Alkohol maka didapat hubungan
:
n=K .t ........................(1)
Yang mana :
n = Angka kekentalan/viskositas cairan satuan dyne det/cm3.
( 1 dyne = 1 poise )
K = Konstanta yang harganya tergantung pda volume cairan, jari-
jari kapiler,
panjang pipa kapiler, gravitasi, kecepatan massa cairan dll.
t = Waktu yang diperlukan untuk mengalirkan cairan dalam satuan
detik.

K= ( nrga4 ) / ( 8 v11 ) ................................ ( 2 )


Dalam percobaan ini pengandaian di atas tidak terpenuhi secara sempurna,
sehingga memerlukan koreksi. Dengan demikian persamaan ( 1 ) menjadi :
N=K .t−( 0,12/t ) ...................................(3)

44
Bila ( t ) diatur dan ( K ) diketahui (dari tabel), maka harga ( r ) dapat
ditentukan.

IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN


Viskosimeter Oswald :
1. Perlihatkan letak dan kedudukan viskosimeter Oswald, usahakan agar
benar – benar vertical terhadap meja.
2. Bukalah sumbat dan bersihkan terlebih dahulu tabung viskosimeter ini.
3. Melalui mulut viskosimeter masukan cairan ( larutan alkohol ) yang akan
ditera sebanyak 3 ml.
4. Kemudian dengan bola penghisap pindahkan cairan tersebut melalui pipa
kapiler R sampai batas titik T.
5. Setelah itu bukalah lubang penghisap sehingga permukaan cairan turun
sampai pada titik ( S ) dan catat waktu yang diperlukan antara titik T
sampai S.
6. Lakukan langkah nomor 4 sampai 5 sebanyak 5x.
Setelah selesai percobaan, bersihkan kembali dan tutuplah dengan sumbat
( P ) dan lihatlah di tabel harga ( K ) untuk cairan yang anda pakai.

44
Viscometer Oswald

ANALISA DATA (F-3)

Data percobaan :
Jenis Cairan t1 t2 t3 t4 t5
Alkohol 1,85 2,02 2,08 2,01 2,11

Tabel waktu yang digunakan untuk mengalirkan cairan dalam Viskosimeter


Oswald :

Pengukuran Waktu ( t−t ) ( t−t )2 K


1 1,85 -0,164 0,026
2 2,02 0,006 0,000036
3 2,08 0,066 0,004 0,05768
4 2,01 -0,004 0,000016
5 2,11 0,096 0,009

Rata-rata ( t )=2 , 014 menit, ∑ (t−t )2=0,039 menit

Ralat Mutlak :
t=
n√
( t−t )2
( n−1 )
=
5√
0 , 039
( 5−1 )
=0 , 0019

t 0 , 0019
I= ×100 %= ×100 %=0 , 094 %
: t 2 , 014
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,094 % = 99,906%

Jadi waktunya : ( t ) = ( 2,014 ± 0,0019 )

Harga kekentalan Zat cair : ( Persamaan 3 )

44
0 ,12
n1−2=K . f − poise
t

0 , 12
n1 =0 , 05768. ( 2, 014+0 , 0019 )− =0 , 11627−0 , 059=0 , 05727
2 , 014 Poise

0 ,12
n2 =0 , 05768. ( 2 ,014−0 , 0019 )− =0 ,11605−0 , 059=0 , 05705
1 , 734 Poise

n1 +n2 0 ,05727+0 , 05705


n= = =0 , 05716 poise
2 2

KESIMPULAN :
a. Faktor yang mempengaruhi kekentalan / viskosimeter zat cair antara lain :
- Suhu
- Rapat massa dan zat cair
- Bentuk massa dan volume zat cair

b. Dalam aliran suatu zat cair dipengaruhi oleh :


- Viskositas
- Suhu
- Bentuk dan volume zat cair
- Rapat massa

VISKOSITAS ZAT CAIR

DENGAN METODE VISKOSIMETER BOLA JATUH

(KODE PERCOBAAAN F-4)

I. TUJUAN
Menentukan angka kekentalan ( viskositas ) dari suatu cairan dengan
menggunakan viskosimeter Bola jatuh.

44
II. PERALATAN :
1. Cairan yang akan ditera
2. Viskosimeter bola jatuh dengan perlengkapan 1 set.
3. Bola kaca 2 buah.
4. Bola besi 2 buah
5. Mikrosmeter 1 buah
6. Stop watch 1 buah.

III. TEORI
Apabila benda bergerak dalam cairan atau sebaliknya maka akan timbul gaya
yang besarnya berbanding lurus dengan kecepatannya.
Viskosimeter Bola Jatuh
Pada percobaan ini bola kecil dijatuhkan ke dalam cairan yang akan diukur
angka kekentalannya. Bola tersebut mula – mula akan mengalami percepatan
dan dikarenakan gaya beratnya, tetapi karena sifat kekentalan cairan, maka
besarnya kecepatannya akan semakin berkurang dan akhirnya nol. Pada saat
tersebut kecepatan bola tetap san disebut “Kecepatan Terminal”. Hubungan
antara kecepatan terminal dengan angka kekentalan dapat diperoleh dari
“Hukum Stokes”.

Vm=( 2/9 ) ( r 2 g/h ) ( f −f 0 ) ..................................... ( 1 )


Yang mana : Vm : Kecepatan terminal (cm/det).
h : Angka kekentalan/ viskositas.
r : Jari – jari bola ( cm ).
g : Percepatan gravitasi bumi ( cm/det2 ).
n : Rapat massa bola 9 (gr/cm3).
f : Rapat massa cairan ( gr/cm3)
Pada persamaan ( 3 ) dianggap bahwa diameter tabung relatif sangat besar
dibanding dengan diameter bola, tetapi perbandingan kedua diameter tersebut
tidak terlalu besar perlu ditambahkan faktor koreksi terhadap persamaan di
atas yaitu :
F=( 1+2 , 4 ( r /R ) ) . . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. ( 2 )
Yang mana :

44
R = jari-jari tabung bagian dalam pada tabung yang dipakai untuk percobaan,
jari-jarinya=1,76 cm, sehingga persamaan (1) menjadi :
m ( r−m )
.......................................... ( 3 )
n=FVm
Yang mana : F : ( 1+1,36r)
µ : (2/g) r2g
Dengan demikian bila harga n dan m diketahui sedangkan harga r dan Vm
diukur, maka n dapat ditentukan dari persamaan ( 3 ).

IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN

Viskosimeter Bola Jatuh


1. Ukurlah dengan mikrometer jari-jari bola kecil yang tersedia.
2. Perhatikan keadaan /kedudukan dari titik dari tabung percobaan, dimana
pada kedudukan di titik tersebut bola dianggap telah mencapai kecepatan
terminalnya.
3. Tentukan titik yang jaraknya : 40 cm di bawah titik
4. Lakukan langkah nomor : sampai 2 kali dengan jarak yang berbeda
dengan menggunakan bola yang lain.
5. Lakukan percobaan yang sama dengan menggunakan cairan yang lain.

Bola Dimasukkan

Bola /kelereng

80 cm

44
Air Minyak Kelapa Oli

ANALISA DATA (F-4)

PERCOBAAN I
- Menggunakan cairan : Air.
- f : Rapat massabola besi 7,8 gr/m3, bola kaca 2.52 gr/cm3.
- f0 : Rapat massa cair 1 gr/cm3
- g : Gravitasi kota Jombang 10,14 m/det2
- s : Jarak 80 cm
- Waktu yang diperlukan bola kaca dengan berat 20 gr dan d=2,5 cm, r=
1,25 cm.
t 1 +t 2 +t 3 1 , 71:+1 ,89+1, 71
t= = =1 ,77 det
3 3
s 80
Vm= = =45 , 20
t 1 , 77 cm/det

2. r 2 g 2. ( 1 ,25 )2 ( 10 ,14 ) 321, 23


η= ( f −f 0 )= ( 2 ,52−1 )= ( 1 ,52 )=0, 199 poise
9 .Vm 9 ( 45 , 20 ) 406 , 8
- Waktu yang diperlukan bola besi berat 43,5gr/m3 dan d = 2,20 gr/m3,
r = 1,10 cm
t1+ t2+ t3 0 ,83+ 0 ,58+ 0 ,70
t= = =0 ,703 det
3 3
s 80
Vm= = =113 ,79
t 0 , 703 cm/det
2
2. r 2 g 0 2. ( 1 ,10 ) ( 10 ,14 ) 24 ,53
η= ( f −f )= ( 7 ,80−1 )= ( 6 ,80 )=0, 1564 poise
9 .Vm 9 ( 113 ,79 ) 1024 ,11
- Waktu yang diperlukan kelereng berat 4,5gr/m3 dan d = 1,6 gr/m3,
r = 0,80 cm
t 1 +t 2 +t 3 1 , 33+1 , 65+1 ,11
t= = =1 , 363 det
3 3

44
s 80
Vm= = =58 , 69
t 1 , 363 cm/det

2. r 2 g 2. ( 0 ,80 )2 ( 10 , 14 ) 12 ,97
η= ( f −f 0 )= ( 7 , 8−1 ) = ( 6 ,8 )=0 , 16252 poise
9 .Vm 9 ( 58 , 69 ) 528 ,21

PERCOBAAN II
- Cairan yang digunakan : minyak kelapa yang rapat massanya 0,84 gr/cm 3,
waktu yang diperlukan bola kaca dengan berat 20 gr dan d= 2,5 cm, r = 1,25
cm.
t 1 +t 2 +t 3 1 , 90+2 , 02+1 , 84
t= = =1 , 92 det
3 3

s 80
Vm= = =41 , 667
t 1 , 92 cm/det

2
2. r 2 g 0 2. ( 1 ,25 ) ( 10,14 ) 31, 6875
η= ( f −f )= ( 2 ,52−0, 84 )= ( 1 , 68 )=0, 1419 poise
9 .Vm 9 ( 41, 667 ) 375, 003

- Waktu yang diperlukan besi berat 43,50 gr dan d = 2,2 cm, r = 1,1 cm.
t 1 +t 2 +t 3 0 ,74 +0 , 65+0 , 55
t= = =0 , 646 det
3 3

s 80
Vm= = =123 , 83
t 0 , 646 cm/det

2
2. r 2 g 0 2. ( 1 ,10 ) ( 10 ,14 ) 24 , 54
η= ( f −f )= ( 7 ,80−0 ,84 )= ( 6 , 96 )=0 , 147 poise
9 .Vm 9 ( 123 , 83 ) 1114 , 47
- Waktu yang diperlukan kelereng berat 4,5gr dan d = 1,6 cm, r = 0,80 cm.
t 1 +t 2 +t 3 1 , 49+1 , 46+1 ,39
t= = =1 , 45 det
3 3

s 80
Vm= = =55 , 17
t 1 , 45 cm/det

44
2 . r2 g 2. ( 0 , 80 )2 ( 10 , 14 )
η= ( f −f )=
0
( 7 , 8−0 ,84 )=0 . 182 poise
9 . Vm 9 ( 55 , 17 )

PERCOBAAN III
- Cairan yang digunakan : oli yang rapat massanya 0,89 gr/cm3.
- Waktu yang diperlukan bola kaca dengan berat 20 gr dan d= 2,5cm,
r = 1,25 cm.
t 1 + t 2 + t 3 3 , 24+ 3 , 46+3 , 23
t= = =3 , 31 det
3 3

s 80
Vm= = =24 , 17
t 3 , 31 cm/det

2 . r2 g 2. ( 1 , 25 )2 ( 10 ,14 ) 31 ,69
η= ( f −f )=
0
( 2 , 52−0 , 89 ) = ( 1, 63 ) =0 , 24 poise
9 . Vm 9 ( 24 , 17 ) 217 , 53
- Waktu yang diperlukan besi berat 43,50 gr dan d = 2,2 cm, r = 1,1 cm.
t 1 +t 2 +t 3 1 , 24+1 , 18+1 ,11
t= = =1 ,176 det
3 3

s 80
Vm= = =68 , 02
t 1 , 176 cm/det

2
2. r 2 g 0 2. ( 1 ,10 ) ( 10 ,14 ) 24 ,54
η= ( f −f )= ( 7 ,80−0 ,89 )= ( 6, 91 )=0,28 poise
9 .Vm 9 ( 68 , 02 ) 612 , 18
- Waktu yang diperlukan kelereng berat 4,5 gr dan d = 1,6 cm, r = 0,80 cm.
t1+ t2+ t3 2 , 80+2 , 92+2 ,71
t= = =2 , 81 det
3 3

s 80
Vm= = =28 , 47
t 2 , 81 cm/det

2 . r2 g 2. ( 0 , 80 )2 ( 10 , 14 )
η= ( f −f )=
0
( 7 , 80−0 ,89 )=0 , 35 poise
9 . Vm 9 ( 28 , 47 )

44
Tabel Rata-rata Perhitungan Dari Percobaan I

Pengukuran η ( η−η ) ( η−η )2


1 0,199 0,026 0,000676
2 0,156 -0,017 0,000289
3 0,163 -0,010 0,000100

Rata-rata ( η ) =0 , 173 detik, ∑ ( η−η )2=0,01065 detik

Ralat Mutlak :
N=
η√
( η−η )2
( η−1 )
=

0 , 01065
3(3−1)
=0 , 042

G 0 , 042
I= ×100 %= ×100 %=0 , 061 %
: η 0 , 173
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,061 % =99,938 %


n1= n ± N
= 0,173 + 0,042 = 0,215 poise

Tabel Rata-rata Perhitungan Dari Percobaan II

Pengukuran η ( η−η ) ( η−η )2


1 0,142 -0,015 0,000225
2 0,147 -0,010 0,000100
3 0,182 0,025 0,000625

Rata-rata ( η ) =0 , 157 detik, ∑ ( η−η )2=0,00095 detik

Ralat Mutlak :
N=

( η−η )2
η ( η−1 )
=

0 , 00095
3 ( 3−1 )
=0 , 012

G 0 ,012
I= ×100 %= ×100 %=0 ,081 %
: η 0 , 157
Ralat Nisbi

44
Keseksamaan : K = 100% - 0,081 % = 99,91 %

Tabel Rata-rata Perhitungan Dari Percobaan III

Pengukuran η ( η−η ) ( η−η )2


1 0,240 0,050 0,0025
2 0,280 -0,010 0,0001
3 0,350 0,060 0,0036

Rata-rata ( η ) =0 , 290 detik, ∑ ( η−η )2=0,0062 detik

Ralat Mutlak :
N=
√ ( η−η )2
η ( η−1 )
=
√0 , 0062
3 ( 3−1 )
=0 , 032

G 0 , 032
I= ×100 %= ×100 %=0 ,110 %
: η 0 , 290
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 0,110 % = 99,88 %

KESIMPULAN :
a. Faktor yang mempengaruhi kekentalan / viskositas zat cair antara lain :\
- Suhu

44
- Rapat massa dari zat cair
- Bentuk dan volume zat cair
b. Gambar gaya-gaya yang bekerja sebuah benda yang bergerak jatuh di dalam
cairan :
Ff FA
Keterangan : FA = Gaya ke atas (gaya Archimedes)
Fg = Gaya gesekan ( hokum Stokes )
W = Gaya berat benda ( bola )
Dimana :
F A =G πηrV η = Koefisien gesekan ( N det/M2)
V W
r = Jari- jari bola ( M )
W = Kelajuan bola ( M/det )

Karena bola bergerak dengan kelajuan konstan akan berlaku persamaan :

ρf : Massa jenis fluida


V : Volume bola
F f + F A =W Dimana F f =ρ f . V . g g : Percepatan gravitasi bumi
W =W . g M : Massa bola
Sehingga persamaan (1) akan didapat :
= ρb .V . g ρb : Massa jenis bola
ρ f . V . g+G πη V =ρb . V . g
Ga ηrV =ρ b .Vg−ρ f .Vg
( ρb −ρf ) . Vg
V=
G πη rV
Sedangkan rumus Volume bola :
4
V=
3 πηr 3 Sehingga didapat :
4
( ρb −ρf ) 3 2
3 πr . g 2 ( ρ b −ρf ) r . g
V= =
g ηη . r Gη
 Kecepatan suatu cairan berbanding lurus dengan besar gaya yang ditimbulkan
oleh kecepatan suatu benda. Semakin kental zat cair semakin lambat gaya
yang ditimbulkan oleh gerak / kecepatan suatu benda.

44
KECEPATAN SUARA DI UDARA

(KODE PERCOBAAN F-5)

I. TUJUAN
1. Menentukan kecepatan suara di udara.
2. Menera bilangan getar garpu tala.
II. PERALATAN
1. Tabung resomansi dengan perlengkapan 1 set.
2. Garpu tala standart 1 buah.
3. Garpu tala yang akan ditera.
III. TEORI
Bila sumber suara digetarkan dalam suatu kolam udara yang satu ujungnya
tertutup dan ujung yang lain terbuka, maka keadaan “Resonansi” diperoleh
hubungan :
L=( 2 m+1 ) 1 /4. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. ... .. .. ...... .. ... .. .. . . ( 1 )
L=( ( 2m+1 ) /4 )× ( V /f ) .. . .. .. . .. .. ...... ..... .. .. . .. . ( 2 )
Yang mana :
L : Panjang kolom udara
l : Panjang gelombang udara
V : Kecepatan suara di udara
f : Frekuensi suara di udara
m : 0, 1, 2, 3, …………………………( tergantung keadaan
resonansi)

44
Gambar percobaan :

c
Keterangan gambar :

a = Tabung silinder besar berisi air.


b = Tabung silinder kecil berlubang yang dapat
b diubah sesuai dengan kolom udara yang
a diperlukan.
c = Jarak antara tabung dengan garpu tala

Dalam percobaan ini, kolom udara berupa tabung silinder kecil yang
kedudukannya dapat dirubah sesuai dengan panjang kolom udara yang
diperlukan.Sebagai sumber getaran dari percobaan ini dipergunakan garpu yang
mempunyai bilangan getaran standart.Bilamana garpu tala digetarkan di ujung
tabung yang terbuka, maka tepat di ujung tabung yang terbuka, maka tepat di
ujung tabung tidak terjadi “perut”. Oleh karena itu diperlukan koreksi panjang
kolom udara sebesar ( e ), sehingga :
L = L – e ……………………….. ( 3 )
Yang mana : L = panjang kolom udara yang sebenarnya dan persamaan ( 2 )
menjadi :
V ( 4−e )
L= m+
2f 4f ………………………………( 4 )
Bila harga L, f, m diketahui, maka kalau dibuatkan grafik L = f (m) untuk
bermacam – macam harga =m, V, e ditentukan, atau bila : L, V , m diketahui,
harga (f) dan ( e ) dapat ditentukan.

44
IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
1. Menentukan kecepatan suara di udara
 Ambillah garpu tala standart yang bilangan getarnya diketahui.
Getarkan garpu tala tersebut di atas tabung silinder kecil.
 Angkatlah tabung kecil perlahan – lahan bersamaan dengan garpu tala
yang telah digetarkan ( usahakan jarak c tetap ), sehingga diperoleh
kolom udara yang dapat menimbulkan resonansi ke : 1, 2, 3. Catatlah
L setipa terjadi resonansi ( pada bunyi terkeras ).
 Catatlah tekanan udara dan temperature kamar.
2. Menera bilangan getar garpu tala
 Getarkan garpu tala yang akan ditera di atas kolom udara ( ingat
dalam menggunakan garpu tala ).
 Aturlah permukaan air agar diperoleh kolom udara yang dapat
menimbulkan resonansi ke : 1, 2, 3. Catatlah setipa harga L’ dari
setiap resonansi tersebut.

Catatan : Usahakan ( c ) tetap constan selama percobaan.

44
ANALISA DATA ( F-5 )

PERCOBAAN I
Diketahui : Lo : 21 cm = 0,21 m
m : 1 cm
L1 : 19 cm = 0,19 m f = 426 Hz
e : L1 – Lo = 0,19 – 0,21 = - 0,02 m
Maka :

L1 =
V
2f
m+
V
4f
−e( )
V V
( )
0,19= 1+ +0,02
2. 426 4.426
V V
0,19= + +0,02
852 1704 ¿289,68=3V¿V1=96, 56m/det¿¿¿
V V 2
0,19= + +
852 1704 100
2V V 1704¿
0,19= + +34, 08¿
1704 1704 ¿

PERCOBAAN II
Diketahui : Lo :21 cm = 0,21 m
m : 1 cm
L1 :23 cm = 0,23m f = 288Hz
e : L1 – Lo = 0,23 – 0,24= - 0,02 m
Maka :

44
L1 =
V
2f
m+
V
(
4f
−e )
0 , 23=
V
2. 288
1+
V
(
4 . 288
+0 , 02 )
2V V 23 ,04
0 , 23= + +
1152 1152 1152
264 ,96=3 V −23 ,04
264 ,96 +23 , 04=3V
V 2=96 m /det

PERCOBAAN III

Diketahui : Lo : 21cm = 0,21 m


m : 1 cm
L1 : 23 cm = 0,23 m f = 341Hz
e : L1 – Lo = 0,23 – 0,21 = 0,02 m
Maka :

44
L1 =
V
2f
m+
V
(
4f
−e )
0 ,23=
V
2. 341
1+
V
(
4.341
−0 , 02 )
2V V 27 ,28
0 ,23= + −
1364 1364 1364
0 ,23 .1364=3 V −27 ,28
313 , 72=3 V −27 ,28
341=3 V
V 3=113 ,67 m /det
KESIMPULAN :

1. Dari hasil percobaan dan perhitungan yang dilakukan, dapat diambil


kesimpulan bahwa kecepatan suara di udara, tekanan dan temperature kamar
yang ditimbulkan oleh sumber getar tergantung pada resonansi, sehingga
dapat diketahui pada panjang suara.
2. Dari hasil percobaan tersebut, kecepatan udara yang dihasilkan tidak sama
dengan 350 m/dt, hal ini disebabkan oleh :
- Garpu tala yang tidak standart
- Resonansi yang didapat bukan yang terkeras
- Kurangnya ketelitian dalam melakukan percobaan
3. Dari grafik L1 sebagai fungsi ( M ), maka harga-harga yang belum diketahui
dapat ditentukan.

Ralat perhitungan :
Pengukuran V ( V −V ) ( V −V )2
1 96,56 -5,57 30,44
2 96 -6,077 36,93
3 113,67 11,593 134,39

Rata-rata ( v )=102 ,077 m/det, ∑ ( v−v )2=201,76 m/det

44
Ralat Mutlak :
Δ=
√ 201 ,76
3 ( 3−1 )
=5 , 799

Δ 5 , 799
I= ×100%= ×100%=5 , 681
: V 102,077
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 5,681% = 94,319 %

V=V±Δ
V = 102,077 – 5,799 = 96,278 m/det

44
TUGAS PENDAHULUAN.
KECEPATAN SUARA DI UDARA
PERCOBAAN (F-5)

1. Persamaan :
L' =
V
2f
. m+(V
4f
−e )
mempunyai bentuk grafik L '
Fungsi ( m ).
m=0 . .. . .. .. . .. .. . L' 1= (
V
4f
−e )
L '3
L '2
m=1 .. . .. .. . .. .. . . L ' 21=
2 V
(
2 f 4f
−e )
L '1 V
m=2 . .. .. . .. .. .. . . L ' 3 = +2
2f
V
4f (
−e )
12 13

Dimana [ ( V / 4 f )−e ] mempunyai harga sangat kecil mendekati nol dan


[ ( V / 4 f )−e ]=0
……………….e=V /4 f .
(f)adalah frekuensi yang besarnya konstan.
Keterangan : - Panjang kolom udara dari grafik terlihat sangat bergantung
pada besar kecilnya m selama V,f dan e dapat ditentukan
dari grafik dengan cara menentukan terlebih dahulu besarnya
L1, V dan M.

44
2. Gambar bentuk gelombang yang ada dalam kolom udara (pipa organa
tertutup)
Pada gelombang menghasilkan nada dasar :

a) Dengan frekuensi : I=3/ 4=4 I


V
fο=V / I =
4I
b) Pada gelombang menghasilkan nada atas

kedua dengan frekuensi : I =3/ 4=4 /3 I


3V
f 1=V / I =
4I
c) Pada gelombang menghasilkan nada atas
kedua dengan frekuensi :
I =5/ 4=4 /5 I
5V
f 1=V / I =
4I

44
LENSA DAN FOTOMETER

( KODE PERCOBAAN F-6 )

I. TUJUAN
1. Mengenal sifat-sifat pembentukan bayangan oleh lensa.
2. Menentukan jarak titik api lensa positif dan lensa negatif.
3. Menentukan intensitas cahaya dari lampu listrik.

II. PERALATAN
1. Sumber cahaya dan perlengkapannya 1 set.
2. Lensa positif 1 buah.
3. Lensa negatif 1 buah.
4. Layar 1 buah.
5. Fotometer dan perlengkapannya 1 set.
6. Lampu yang akan ditera 2 buah.
7. Lampu standart 1 buah.
III. TEORI
1. Diantara sebuah benda dan layar ( jarak keduanya dibuat tetap ). Kita
tempatkan : Sebuah lensa positif. Bila lensa tersebut kita geser – geserkan
sepanjang garis beda layar, maka akan terdapat “ Dua kedudukan’’ lensa
yang memberikan bayangan yang jelas pada layar ( gambar 1). Bayangan
yang satu diperbesar ( lensa di A ). Sedang yang lain diperkecil ( lensa
B ).
Gambar 1.

C A B

44
Keterangan :
A dan B : Lensa cembung
C : Sumber cahaya dan benda berbentuk kasa.
D : Layar
Dengan mengetahui besarnya jarak antar kedudukan lensa di A dan di B
( h ) dan jarak antara benda dari layar ( L ) maka dapat ditentukan
besarnya titik api lensa (fp).
Dan persamaannya adalah :
L2 −h2
fp=
4 L …………………….( 1 )
2. Diantara sebuahbenda dan layar ditempatkan lensa positif sedemikian
rupa sehingga bayangan benda terletak pada layar. Bila kemudian kita
tempatkan sebuah lensa negatif diantara lensa positif dan layar, maka
“bayangan’’ lensa positif akan menjadi benda (objek) dari lensa negatif.
Bayangan oleh lensa negatif dapat ditangkap lagi pada layar dengan
menggeser geser kedudukan layar tersebut ( Gambar 2 ).

+ -

E D

A B C
Keterangan : D : Layar
E : Sumber cahaya dan benda berbentuk kaca.

Dengan mengetahui besarnya a, b, c serta m ( perbesaran total yang


ditimbulkan oleh lensa gabungan), maka dapat ditentukan besarnya jarak
titik api lensa negatif (Fo) dari persamaan :
1/ fn=1 / c+1 / b ( ma ) /c+1 ………………………..( 2 )
Untuk m = D

44
Bila kita meletakkan sebuah layar diantara 2 sumber cahaya
dan terletak pada satu garis lurus, maka setiap sumber cahaya akan
memberikan fluks cahaya (F) pada layar. Dalam percobaan ini sumber
cahayanya adalah lampu listrik dan layar adalah “ fotometer’’ ( Gambar 3
). Dengan mengatur letak fotometer dan galfanometer menunjukkan
“skala nol’’ Fluks cahaya” yang diterima fotometer dari 2 buah lampu
listrik adalah sama.

I׿ ( dx 2 /ds 2 )׿ ¿ ……………………………( 3 )


Yang mana :
Is : Intensitas yang diterima fotometer dari lampu
standart.
Ix : Intensitas cahaya yang diterima fotometer dari lampu
yang ditera.

Gambar 3.
D

L1 ds dx
L2
-

Keterangan : L1 : Lampu standart


L2 : Lampu yang ditera
D : Layar

44
IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
1. Untuk percobaan 1
a. Susunlah peralatan dilandaskan optis yang telah disediakan.
Catatlah kedudukan benda dan layar serta ukuran diameter benda.
b. Geser – geserkan lensa tersebut sepanjang landasan optis. Sehingga
diperoleh bayangan yang jelas dan diperbesar pada layar.

44
ANALISA DATA ( F-6 )

1. Hasil percobaan Lensa dan Fotomter


Hasil percobaan mengenai bayangan yang terjadi pada gambar 1
 Bila jarak benda dan lensa didekatkan dan titik api lensa 2 didekatkan
bayangan lensa 1, maka bayangan yang terjadi pada layar adalah :
- Maya
- Diperkecil
- Terbalik
Sebab bayangan yang diterima oleh layar adalah bayangan semu lensa 2.
 Bila jarak benda lensa 1 dan titik api lensa 2 dijauhkan dengan lensa 1,
maka bayangan yang terjadi pada layar adalah :
- Maya
- Diperkecil
- Terbalik
Sebab bayangan yang diterima oleh layar adalah bayangan semu lensa 2.
2. Jarak titik api lensa positif ( + , + )
a. Diperbesar
116 cm

34 cm

Diketahui : L = 116 cm Diameter Benda = 2,5 cm


h = 34 cm Diameter Bayangan = 6 cm
Sifat bayangan = Nyata, Terbalik
Jadi :
l 2  h 2 116 2  34 13456  1156 12300
f      26,50c
4L 2
4  116 464 464
p m

44
 Diperkecil
116 cm 116 cm

27,2 cm

Diketahui : L = 116cm Diameter Benda = 2,5 cm


h = 27,2 cm Diameter Bayangan = 1 cm
Sifat bayangan = Nyata, Terbalik
Jadi :
l 2  h 2 116 2  27,22 13456  739,84 12716,16
f      27 , 40 c
4L 4  116 464 464 m
p

3. Jarak titik api lensa negative ( +, - )


 Diperbesar
116 cm

116

43 6

Diketahui :a = 43cm Diameter benda = 2,5 cm


b = 57 cm Diameter bayangan = 7,5 cm
c = 16 cm Sifat bayangan = nyata

44
Jadi :
1 1 1 ma
   1
f c b c
n1 1 1 7,5..43
   1
f 16, 57 16,
n1 57 + 322,5 + 57,16
. 1291,5
   1 ,4cm
f ( 57,16
. ) 912
n1 1
  0,71 c
f 1,40 m
n

 Diperkecil

116

80.5 33.5 2

Diketahui : a = 80,5cm Diameter benda = 2,5 cm


b = 33,5 cm Diameter bayangan = 1,5 cm
c = 2 cm Sifat bayangan = nyata

Jadi :

44
1 1 1 ma
   1
f c b c
n1 1 1 1,5  80,5
    1
f 2 33,5 2
n1 33,5 + (1,5.80,5) + ( 33,5.2) 221,25
,
   3,30cm
f 33,5.2 67
n1 1
  0,303 cm
f 3,30
n

4. Intensitas cahaya lampu yang akan ditera


a. Diketahui : Is = 25 Watt = 333,33 condela
dx = 75 cm = 0,75 m
ds = 41 cm = 0,41m
jadi :
dx 2 0,5625
Ix  2
 Is  x 333,33  11 condel
d 0,1681 a
s
b. Diketahui : Is = 50 Watt = 666,67 condela
dx = 84 cm = 0,84 m
ds = 32 cm = 0,32 m
jadi :
dx 2 0,706
Ix  2  Is  x666,67  46 condela
d 0,102
s
5. Menentukan daya dari lampu yang ditera
Is = 25 Watt ds1 = 41 cm
dx1 = 75 cm ds2 = 54 cm
dx2 = 62 cm
Jadi :

44
dx 2
Ix= . Is
ds 2
dx 2
1 752 5625
Ix 1 = . Is= 2 ×25= ×25=83 ,66 Watt
ds 2 41 1681
1
dx
2
2 622 3844
Ix 2 = . Is= 2
×25= ×25=32, 96 Watt
ds 2 54 2916
2

PERCOBAAN (F6)
Data Percobaan I
Susunan Diameter Sifat Diameter A-B L Keterangan
lensa Benda bayangan Bayangan
+,+ 2,5 cm Pembesaran 6 cm 34 116 cm Nyata
+,+ 2,5 cm Pengecilan 1 cm 27,2 Terbalik

Data Percobaan 2
Susunan Diameter Sifat Diameter A B C
lensa Benda bayangan Bayangan
+,+ 2,5 cm Pembesaran 7,5 cm 43 57 cm 16 cm
+,+ 2,5 cm Pengecilan 1,5 cm 80,5 33,5 cm 2 cm

KESIMPULAN :
1. Pembentukan bayangan oleh lensa tergantung pada :
- Jarak antara lensa 1 dan lensa 2
- Jarak antara benda dan lensa
2. Dari pembentukan bayangan pada layar dapat ditentukan :
- Jarak titik api
- Intensitas cahaya dari lampu listrik

TUGAS PENDAHULUAN

44
LENSA DAN FOTOMETER
PERCOBAAN ( F-6 )

1. Kedudukan 2 lensa positif dapat membentuk bayangan yang jelas.


a. Benda berada diantara lensa dengan titik fokus, sifat bayangan :
- Maya
- Tegak
- Diperbesar
b. Benda berada diantara 2 jarak fokus, sifat bayangan :
- Nyata
- Terbalik
- Diperbesar
Setiap lensa memiliki 2 buah fokus di sebelah kiri dan kanan, tapi kedua titik
focus tersebut kelensaannya sama untuk jalur sinar-sinar utama dalam lensa
positif.
Gambar jalannya sinar pada lensa positif :
Keterangan : Benda berada pada lensa titik fokus 1 dan 2 :

F2 F F1 F1 F2 F3
Bayangan tepat berada di titik fokus 3, sifat bayangan adalah :
- Nyata
- Terbalik
- Diperbesar
2. Gambar jalannya sinar
+ -
D E

A B

44
INDEKS BIAS DAN ZAT CAIR

(KODE PERCOBAAN F-7)

I. TUJUAN
1. Menentukan jarak titik api lensa.
2. Menentukan jari-jari kelengkungan bidang lensa.
3. Menentukan indeks bias lensa.
4. Menentukan indeks bias zat cair.

II. PERALATAN
1. Lensa bi- convec 1 buah.
2. Cermin datar 1 buah
3. Jarum berbentuk garpu 1 buah.
4. Statip 1 buah
5. Cairan ( air )

III. TEORI
Gambar percobaan

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

1. Pada gambar di atas, bayangan jarum dibentuk oleh susunan optis dari
lensa dan cermin akan dapat dilihat dari atas. Bila jarum digeser-geserkan
sepanjang statip akan diperoleh suatu kedudukan tertentu, yang mana
bayangan jarum nampak sama besar dengan jarum. Pada keadaan ini,
jarak antara jarum dan lensa sama dengan jarak titik api lensa tersebut.
2. Jika cermin diambil, bidang bawah lensa akan bekerja sebagai cermin
cekung terhadap sinar-sinar yang datangnya dari atas ( gambar 2 ). Bila
(p) adalah jarak antara lensa dengan jarum pada kedudukan dimana jarum

44
bayangan jarum yang dibentuk oleh susunan lensa dari bidang bawah
lensa sama dengan besarnya jarum, maka :
R 1=( P 1. f ) / ( f −P1 ) …………………………(1) dan
n=( ( f . ( P 1+ P 2 ) )−P 1. P 2 ) / ( ( f . ( P 1+ P 2 ) )−( 2. P 1. P2 ) ……….. (2)

Yang mana :
f = Jarak titik api lensa
R1 = Jari-jari kelengkungan bidang bawah lensa
P1 = Harga (p) bila jari-jari kelengkungan bidang bawah.
P2 = Harga (p) yang diperoleh bila lensa dibalik.
n = Indeks bias lensa.
3. Bila di atascermin kita teteskan zat cair, kemudian di atas tetesan tersebut
kita letakkan lensa, maka akan terbentuk susunan optis, yaitu : lensa
biconvec, lensa planconcaf (cairan) dan cermin seperti terlihat pada
gambar 3.
Jika jari-jari kelengkungan bidang bawah lensa adalah(R1) maka indeks bias
cairan adalah :

n1 =f . ( P 1−f 1 ) /f 1 . ( P 1−f )
Dimana (f1) adalah jarak titik api gabungan antara lensa dengan cairan yang
dapat diperoleh dari kedudukan jarum yang menimbulkan bayangan yang
sama besarnya seperti gambar 1.

IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Susunlah peralatan seperti gambar di atas.
2. Usahakan agar ujung jarum berada disumbu optis lensa.
3. Dengan menempatkan mata di sumbu optis lensa, geser-geserkan jari
sehingga kedua ujung jarum berimpit dengan kedua ujung bayangannya.
Catatlah jarak antara ujung jarum dengan lensa pada kedudukan ini.
Lakukan pengamatan ini sebanyak 5x.
4. Ulangi percobaan nomor : 1 sampai 3 tanpa cairan datar seperti gambar 2.
5. Balikan lensa dan kerjakan seperti percobaan nomor : 1 sampai 4,
bedakan mana yang bidang bawah dan atas lensa.

44
6. Setelah selesai percobaan nomor : 1 sampai 5, letakkan cermin di atas
meja, teteskan air di atasnya kemudian letakkan lensa di atas cairan
tersebut. Kerjakan seperti percobaan nomor : 1 sampai 3. Lakukan
pengamatan sebanyak 5x.
7. Balikan lensa kemudian lakukan seperti nomor 6.

44
ANALISA DATA (F-7)

1. a. Jarak titik api lensa cembung = 2,5 cm


b. Jari-jari kelengkungan bidang lensa cembung :
P1 . f 17 , 5×24 , 5 428 ,75
R 1= = = =61 , 3 cm
f −P1 24 ,5−17 , 5 7
P .f 4 , 1×2 , 5 10 , 25
R 2= 2 = = =6 , 41 cm
f −P1 2 , 5−4 , 1 1 , 6

2. a. Jarak titik api lensa cekung = 6,0 cm


b. Jari-jari kelengkungan bidang lensa cembung :
P1 . f 24×24 ,5 588
R 1= = = =1176 cm
f −P1 24 ,5−24 0 , 5
P2 . f 6 ,8×6 , 0 40 , 8
R 2= = = =51 cm
f −P1 6 ,0−6 , 8 0 , 8

3. Perhitungan indeks bias lensa


a. Lensa Cembung
Diketahui : f = 16,5 cm P1 = 17,5 cm P2 = 4,1 cm
f ( P1 +P2 )−P1 . P2 16 , 5 ( 17 , 5+4 ,1 ) −( 17 ,5×4 ,1 )
n= =
f ( P1 +P2 )−2 P1 . P2 16 , 5 ( 17 , 5+4 ,1 ) −2 ( 17 , 5×4 ,1 )
Jadi :
16 ,5×22−71 ,75 363−71 ,75
= = =1,33
16 ,5×22−143, 5 363−143, 5

b. Lensa Cekung
Diketahui : f = 24,5 cm P1 = 24 cm P2 = 6,8 cm
f ( P1 + P2 )−P1 . P2 24 ,5 ( 24+ 6 , 8 )−( 24×6 ,8 )
n= =
f ( P1 + P2 )−2 P1 . P2 24 ,5 ( 24+ 6 , 8 )−2 ( 24×6 , 8 )
Jadi :

44
754 ,6−163,2
= =1,38
754 ,6−326, 4

4. Perhitungan indeks bias air


a. Lensa Cembung
Diketahui : f = 18,5 cm P1 = 17,5 cm P2 = 4,1 cm
f ( P1 +P2 )−P1 . P2 18 , 5 ( 17 ,5+4 , 1 )− (17 ,5×4 ,1 )
n= =
f ( P1 +P2 )−2 P1 . P2 18 , 5 ( 17 ,5+4 , 1 )−2 ( 17 , 5×4 , 1 )
Jadi :
400−71 , 75
= =1, 30
400−144
b. Lensa Cekung
Diketahui : f = 25 cm P1 = 24 cm P2 = 6,8 cm
f ( P1 + P2 )−P1 . P2 25 ( 24+ 6 , 8 )−( 24×6 ,8 )
n= =
f ( P1 + P2 )−2 P1 . P2 25 ( 24+ 6 , 8 )−2 ( 24×6 , 8 )
Jadi :
770−163
= =1 ,37
770−326

KESIMPULAN :

- Jarak titik api lensa sangat berpengaruh dalam pembentukan bayangan


- Dari jauh dekatnya titik api lensa dapat ditentukan ;
a. jari jari kelengkungan lensa
b.indeksbias lensa
c.indeks bias air

44
TUGAS PENDAHULUAN
INDEKS BIAS LENSA PAN ZAT CAIR
PERCOBAAN F-7

1. perinsip susunan pada teori 1, 2 dan 3 di atas adalah :


 Bayangan jarum dibentuk oleh susunan optis dari lensa dan Cermin dapat
dilihat dari atas bila jarum digeser geserkanakan diperolehkedudukan
tertentu , pada saat besarnya jarum sama dengan yang ada pada lensa,
maka jarak jarum tersebut sama dengan jarak titik api lensa.
 Jika cermin diambil, bidang bawah lensa akan bekerja sebagai cermin
cekung terhadap sinar yang dating dari atas.

F1

 Cermin ditetesi zat cair dan datasnya diletakkan lensa maka akan
terbentuk suatu susunan optis yaitu lensa biconcave, plan conveks dan
cermin.
2. Gambar jalannya sinar pada pembentukkan bayangan pada gambar 1,2, dan 3.

44
3. Pembuktian persamaan 1,2 dan 3.
P1 . f f −P1
R1 = P1 = . R1
f −P 1 …………………(1) f
f ( P1 −f ' )−P1 . P2 f −P1
n= P1 = . R1
f ' ( P1 −P2 ) −2 P 1 . P2 f
Jadi
P1 . P2 P1 + P2
n= f 1=
2 P1 −P2 Maka f +f
Dibuktikan dengan persamaan 2 ke persamaan 3
f ( P1 −f ' ) fP 1 −f ' fP P .P
n= = = = 1 2
f ' ( P1 −P2 ) f ' P1 −f ' P 2 f ' P1 2 P1 . P2
Maka F
F1 = ½ F dibuktikan dengan persamaan 3 ke persamaan 1
P1 . f P 1−2 f '
R1 = =
f −P 1 2 f '−P1 Terbukti

4. a. Lensa Positif b. Lensa Negatif

Terbalik, Nyata, Diperkecil Terbalik, Nyata,


Diperbesar

Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya di udara dengan


perubahan kecepatan medium yang dilalui, jka cahaya bergerak kea rah yang

44
berlawanan, kebalikannya jika sinar melintasi maka akan menjauhi garis
tinjauan.

TETAPAN PEGAS

( KODE PERCOBAAN F-10 )

I. TUJUAN
Menentukan besarnya harga tetapan pegas.

II. PERALATAN
1. Ember kecil 1 buah
2. Anak timbangan dan perlengkapannya 1 set
3. Pegas 2 buah
4. Stopwatch 1 buah
5. Statip dengan perlengkapannya 1 set
6. Timbangan standart 0-50 gram 1 set

III. TEORI
1. Cara statis :
Bila suatu pegas dengan tetapan pegas (K) diberi beban (W), maka ujung
pegas tersebut akan mengalami pergeseran (X) yang sesuai dengan
persamaan :
m.g = k. x ………………………………( 1 )
2. Cara dinamis :
Bila pegas yang diberi beban tadi diberi simpangan terhadap kedudukan
setimbangnya, kemudian dilepaskan maka : beban, pegas, ember, akan
mengalami getaran ‘harmonis’ dan didapat hubungan :
T=2p/m/2k ……………………………..( 2 )
Yang mana :

44
m = massa beban
g = percepatan gravitasi bumi
T = waktu getar

Catatan :
Dalam keadaan beban kosong, persamaan (2) masih tetap berlaku, sebab
ember yang digunakan dapat dianggap sebagai beban.
Bila digunakan bermacam beban, didapatkan hubungan :

[(
W 1 =W 2 T 2 −T
2 02 ) /(T 12−T )]
2

Yang mana :
W1 = berat kedua pembebanan tanpa pegas dan ember
W2= berat pembebanan kesatu tanpa pegas dan ember
T1 = waktu getar pembebanan kesatu
T2 = waktu getar pembebanan kedua
To = waktu getar untuk beban kosong

IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Susunlah alat-alat percobaan seperti pada gambar.
2. Catatlah skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk saat pegas
digantung tanpa beban.
3. Gantungkanlah beban 1 pada pegas, kemudian catat jarum yang
ditunjukkan oleh jarum penunjuk.
4. Ulangi langkah ke -3 dengan menambahhkan beban 2, beban 2, dan beban
3.
5. Tuliskanlah hasil pencatatan skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk
kedalam tabel.
6. Kurangilah beban dari pegas satu per sat, kemudian tuliskan nilai skala
yang ditunjukkan kedalam tabel.

44
7. Hitunglah skala penunjukkan rata – rata untuk setiap berat bebandan
pertambahan panjang pegas yang dihasilkannya.

ANALISA DATA F10-01

Percobaan 1
Diketahui : m1 = 100 gr m4 = 250 gr
m2 = 150 gr m5 = 300 gr
m3 = 200 gr
Grafik ( g ) kota Jombang = 10,14 m/det2.

1.a. Menentukan Tetapan Pegas dengan cara statis dan percobaan 1


m.g
K=
x X =l−lo
100×10 , 14 150×10 ,14
K 1= =338 K 2 = =304 ,2
3 5
200×10 ,14 250×10 , 14
K 3= =289 ,71 K 4 = =316 , 87
7 8
300×10 ,14
K 5= =304 , 2
10

44
Ralat perhitungan tetapan pegas

No K ( K− K ) ( K− K )2
1 338 27,42 751,86
2 304,2 -6,38 40,70
3 289,71 -20,88 435,97
4 316,87 6,22 38,69
5 304,2 -6,38 40,70

Rata – rata ( K ) =310 ,58 ∑ ( K −K )2= 1307,92

Ralat Mutlak :
m=
√n ( n−1 )
=

( K−K )2 1307 , 92
5(5−1)
=8 , 08

m 8 , 08
I= ×100 %= ×100 %=2 , 60 %
Ralat Nisbi : K 310 ,58
Keseksamaan : K = 100% -2,60 % = 97,40 %

K=k±m

K= 310,58 – 8,08 = 302,5

Percobaan 2
Diketahui : m1 = 250 gr m4 = 150 gr
m2 = 220 gr m5 = 100 gr
m3 = 170 gr
Grafik ( g ) kota Jombang = 10,14 m/det2.

2.a. Menentukan Tetapan Pegas dengan cara statis


m.g
K=
x X =l−lo
250×10 ,14
K 1= =338 K 2 =220×10 ,14 =371 , 8
7 ,5 6

44
170×10 ,14
K 3= =383 , 1 K 4 =150×10 , 14 =380 , 3
4,5 4

100×10 ,14
K 5= =338
3

Ralat perhitungan tetapan pegas

No K ( K− K ) ( K− K )2
1 338 -24,24 587,58
2 371,8 9,56 91,39
3 383,1 20,86 435,14
4 380,3 18,06 326,16
5 338 -24,24 587,58

Rata – rata ( K ) =362, 24 ∑ ( K −K )2= 2027,85

Ralat Mutlak :
m=
n (√n−1 )
=

( K−K )2 2027 , 85
5(5−1)
=10 , 07

m 10 , 07
I= ×100 %= ×100 %=2, 77 %
: K 362 ,24
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 2,77 % = 97,23 %

K=k±m

K= 362,24 – 10,07 = 352,17

Percobaan 3
1.a. Menentukan tetapkan pegas dengan cara dinamis
Diketahui : m1 = 150 gr
m2 = 200 gr
m3 = 250 gr
l 2π
T= K=
15 T

44
6 , 68 2 .3 ,14
T 1= =0 , 45 K 1= x 0,15=2 , 09
15 0, 45

7 , 39 2. 3 ,14
T 2= =0 , 49 K 2= x 0 , 20=2 , 56
15 0 , 49

8 , 65 2.3 , 14
T 3= =0 , 58 K 3= x 0, 25=2 , 70
15 0 ,58

Ralat perhitungan tetapan pegas

No K ( K− K ) ( K− K )2
1 2,09 -0,36 0,1296
2 2,56 0,11 0,0121
3 2,70 0,25 0,0625

Rata – rata ( K ) =2, 45 ∑ ( K −K )2= 0,2042

Ralat Mutlak :
m=

( K−K )2 0 , 2042
n ( n−1 )
=
3(3−1)√=0 , 18

m 0,18
I= ×100 %= ×100 %=7 ,35 %
: K 2 ,45
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 7,35 % = 92,65 %

K=k±m

K= 2,45 – 0,18 = 2,27

2.a. Ralat perhitungan waktu ( T )

No T ( T −T ) ( T−T )2
1 0,45 -0,05 0,0025
2 0,49 -0,01 0,0001

44
3 0,58 0,08 0,0064

Rata – rata ( T )=0 , 5 ∑ (T −T )2= 0,09

Ralat Mutlak :
m
√ 0 , 09
3(3−1)
=0 , 039

m 0, 039
I= ×100 %= ×100 %=7 ,80 %
: T 0, 50
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 7,80 % = 92,20 %

Percobaan 4
1.a. Menentukan tetapkan pegas dengan cara dinamis
Diketahui : m1 = 250 gr
m2 = 200 gr
m3 = 150 gr

6 , 27 2 .3 ,14
T 1= =0 , 418 K 1= x 0,25=3 , 76
15 0 ,418

6 , 89 2.3,14
T 2= =0 , 46 K 2= x 0,2=2,73
15 0,46

7 , 86 2.3,14
T 3= =0 ,524 K 3= x 0,15=1,8
15 0,524

Ralat perhitungan tetapan pegas

No K ( K− K ) ( K− K )2
1 3,76 1 1
2 2,73 -0,03 0,0009
3 1,80 -0,96 0,9216

44
Rata – rata ( K ) =2, 76 ∑ ( K −K )2= 1,9225

Ralat Mutlak :
m=
√ 1, 9225
3 ( 3−1 )
=0 ,57

m 0 ,57
I= ×100 %= ×100 %=20 ,65 %
: K 2, 76
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 20,65% = 79,45%

K=k±m

K= 2,76 – 0,57 = 2,19

K 1+K 2+ K 3 302, 5+352 , 17+2 , 27


Maka−K= = =218 ,98
3 3

2.a. Ralat perhitungan waktu ( T )

No T ( T −T ) ( T−T )2
1 0,418 -0,049 0,002401
2 0,46 -0,007 0,000049
3 0,524 0,057 0,003249

Rata – rata ( T )=0 , 467 ∑ (T −T )2= 0,0056

Ralat Mutlak :
m=
√ 0 , 0056
3 ( 3−1 )
=0 , 031

m 0 ,031
I= ×100 %= ×100 %=6 , 64 %
: T 0 , 467
Ralat Nisbi

Keseksamaan : K = 100% - 6,64 % = 93,36%

44
KESIMPULAN :
Dari hasil percobaan dan perhitungan
1. Cara statis
Ketetapan pegas akan berkurang bila beban bertambah sebab pegas
mengalami pertambahan panjang.
2. Cara dinamis
Ketetapan pegas akan bertambah besar bila beban bertambah, karena
waktu yang digunakan pegas untuk bergetar semakin besar.

TUGAS PENDHULUAN
TETAPAN GAS
PERCOBAAN ( F10 )

1. Pembuktian Persamaan :
m
T =2
K

Dimana : m = massa
g = percepatan gravitasi
t = waktu getaran
Bukti :
W =2 f

44
W 1 2
f = ........................ = =T
2 f W

K=m. W 2

22 42
=m. , maka: K =m 2
T T

Karena :
f =K . y

42
=m. 2 . y
T

42
T 2=m. .y
T2

m. y
T=2 ..............................f =K . y
K.y
m. y m
T =2 , makaT =2
K.y K
Bukti : T2.W = 42.m.x
T 2−T
2 02
W 1=W 2
T 2−T 2
1 0

X–0: T2.W = 0
X–1: T2.W = 42.m.x-c
m
T =2 T =( T 1 −T 0 )
mg /x

mx
=2
mg ( T 12 −T 0 2 ) W 1 =C
mx
T 2=4 2
mg ( T 12−T 0 2) W 1 =( T 22−T 02 ) W 2

44
4 2 mx
=
mg

W 1 =W 2
( T 22−T 02)
T 2 −T
Sehingga : 1 02

2. Susunan Pegas
- Seri

1 K 1+ K 2
=
F Kwt K 2 + K 2

- Paralel

3. Getaran Harmonis
Adalah suatu getaran yang terjadi karena suatu benda / body yang diberi
simpangan terhadap kedudukan setimbang, kemudian dilepaskan sehingga
membentuk getaran harmonis.

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM FISIKA


TETAPAN PEGAS (F10)

DATA PERCOBAAN F10-1

44
Percobaa I0 I m Σ I-
n m m
1 18 10 10 3
0 0
2 20 50 15 5
0
3 15 22 50 20 7
0 Io I m Σm I-m

4 23 50 25 8 22 100 100 3

0 23 50 150 4
5 25 50 30 1 19 23,5 50 170 4,5
0 0 25 50 220 6
26,5 50 250 7,5

DATA PERCOBAAN F10-2


Percobaa Getara I0 t m Σm
n n
1 6,6 15 15
8 0 0
2 15 kali 15 7,3 50 20 I0 t m Σm
9 0 6,27 150 150
3 8,6 50 25 19 6,89 50 200
5 0 7,86 50 250

44
BAB III

Penutup

44
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Dengan mengucap Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah
SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang
merupakan manifestasi kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Kami
ucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
dalam berkonsultasi tanya jawab dan bantuan lainnya yang berkaitan dengan
laporan fisika ini.
Praktikum fisika merupakan sarana dalam menunjang penelaahan
pelajaran fisika dan ilmu fisika itu sendiri merupakan dasar mempelajari
keilmuan teknik lainnya.
Oleh karena itu sangatlah penting diadakan praktikum fisika,
sehingga dalam pencapaian disiplin ilmu keteknikan yang lainnya dapat
mencapai hasil yang semaksimal mungkin.

2. Saran – saran
Dalam penyusunan laporan praktikum fisika ini kami dapat
menunjukkan pengalaman sangat berharga. Sudah selayaknya kami ikut
menyumbang apa – apa yang telah kami dapatkan dalam penyusunan laporan
ini.
Saran kami bagi para pembaca yang ingin menyusun laporan serupa adalah :
 Terlebih dahulu perdalam mata kuliah fisika, sehingga mengerti benar
praktikum yangakan dilaksanakan.
 Perbanyaklah konsultasi terhadap dosen pembimbing, sehingga bila
terdapat kesalahan / kesulitan dalam mengerjakan dapat segera dibetulkan.
 Sebelum asistensi pelajarilah terlebih dahulu apa yang dikerjakan dan
persiapkan pertnyaan bila ada kesulitan.
 Jangan menunda waktu, segera selesaikan laporan tersebut.

44
 Tahu waktu dan tempat bila mengajukan asistensi kepada dosen
pembimbing.

44

Anda mungkin juga menyukai