Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRATIKUM

FISIKA DASAR 1
“BANDUL FISIS”

DISUSUN OLEH :

Agus Priyanto ( 2011034 )

Edo Yosia Limbong ( 2011031 )

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BATAM

TP 2021/2022
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Bandul Fisis tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas . pada mata kuliah Fisika
Dasar 1.

Dalam laporan ini berisi pratikum “Bandul Fisis” penulis banyak mengucapkan terima
kasih pada dosen pembimbing mata kuliah fisika dasar ibu yopi mardisansyah yang telah
memberikan arahan dan bimbingannya kepada penulis .

Penulis menyadari akan kekurangan yang terdapat dalam laporan ini. Oleh karena itu ,
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan semoga
laporan ini dapat bermanfaat.

Batam, 2 Februari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v

BAB I DASAR TEORI.....................................................................................................1

1.1 Bandul Fisis...............................................................................................1

1.2 Momen Inersia..........................................................................................2

BAB II LANGKAH KERJA...........................................................................................4

1.1.................................... Alat dan Bahan..................................................... 4

1.2.................................... Langkah langkah percobaan ..............................4

BAB III HASIL PENGAMTAN......................................................................................6

BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................7

4.1 Analisis Data................................................................................................7

4.2 Diskusi........................................................................................................9

BAB V PENUTUP.............................................................................................................10

5.1 Simpulan ...................................................................................................10

5.2 Saran...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi Elemen Gaya Yang Bekerja Pada Bandul Fisis..................................1
Gambar 2.2 Momen Inersia Berbagai Macam Benda Tegar................................................3

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Pengamatan................................................................................................5


Tabel 4.2 Hasil pengamatan.................................................................................................6
Tabel 4.3 Data Hasil Eksperimen.........................................................................................6

v
BAB I

DASAR TEORI

1.1. Bandul Fisis

Bandul fisis merupakan benda tegar, pusat massa benda tegar. Pada massa batang
logam homogen adalah di tengah-tengah batang, sedangkan pusat massa dua keeping logam
homogen juga di tengah-tengah keping. Jika masing-masing batang dan keeping logam
diketahui, maka pusat massa bandul fisis dapat ditentukan.salah satunya adalah osilasi dan
gelombang dalam buku “fisika,untuk sains dan teknik “ ,Tipler (1998).
Gerak bandul fisis setara dengan gerak pegas, keduanya merupakan gerak harmonis.
Untuk pegas, geraknya merupakan gerak lurus, sedangkan untuk bandul fisis geraknya
melingkar.
Jika C pusat massa bandul fisis dan A adalah titik gantung maka besarnya momen
gaya pada bandul adalah :

gambar 1.1 ilustrasi elemen gaya yang bekerja


pada bandul fisis

Tanda minus meninjukkan arah momen gaya berlawanan dengan sudut 0 untuk sudut 0 yang
kecil, maka :
Persamaan 3 ini setara dengan persaman hooke untuk pegas, sehingga dari persamaan
tersebut dapat ditentukan periode gerak bandul fisis, yaitu : 1

                                T1 = momen inersia bandul


Momen inersia bandul I dapat di tulis sebagai :

K = jari-jari girasi
Dengan demikian persamaan (4) di tulis sebagai :

Jika B dijadikan titik gantung (jarak BC = a 2) maka akan di dapatka bandul fisis yang lain
yang waktu getarannya adalah :

Dari persamaan 6 dan 7 dapat diperoleh :


Dari percobaan a1, a2, T1, T1 dapat di ukur, sehingga harga g dapat di hitung.

1.2. Momen Inersia

Dalam dinamika rotasi juga dikenal istilah penting yaitu momen inersia. Momen
inersia adalah besaran yang menyatakan ukuran kelembaman benda yang mengalami gerak
rotasi adalah momen inersia (analog dengan massa pada gerak translasi). Rumusan momen
inersia adalah sebagai berikut: 
2

Persamaan:

I = Momen Inersia (kg m2)

M = masa (kg)

R = jarak ke sumbu (m)

Gambar 2.2 momen inersia berbagai macam benda tegar

Sumber: https://rumusrumus.com
3

BAB II

LANGKAH KERJA

2.1. Alat dan Bahan

1. Bandul fisis yang terdiri dua keeping ligam berbentuk selinder yang dapat
ditempatkan pada sebuah batang logam yang berlubang lubang
2. Meteran
3. Stopwatch
4. Neraca

2.2. Langkah- Langkah Percobaan

1. Mengukur masa beban dan batang logam selinder beserta sekrup pengait secara
terpisah sebanyak 5 kali pengukuran
2. Mengukur panjang dan lebar batang logam dan diameter keeping logam
3. Mengukur jarak setiap lubang terhadap sumbu putar
4. Memasangkan keeping logam pada batang pada titik tertentu , lalu mengukur jarak
pusat keeping dan ujung batang (XOA)
5. Menentukan letak titik poros , lalu menghitung jarak titik poros terhadap ujung batang
(XOP)
6. Menyimpangkan bandul fisis tegak lurus terhadap sumbu putar
7. Mengayunkan bandul fisis dengan simpangan sudut tertentu (¿ 20 ° ), catat waktu yang
diperlukan untuk 10 ayunan pertama lakukan sebanyak 5 kali pengukuran
8. Memindahkan keeping ke lubang kedua dan ukur jaraknya ke sumbu putar dan
kemudian lakukan langkah 7 sebanyak 5 kali
9. Memindahkan keeping ke lubang ke 3 dan ukur jaraknya ke sumbu putar dan
kemudian lakukan langkah 7 sebanyak 5 kali
4

2.3. Tabel Pengamatan

N0 M batang(KG) M keeping + sekrup (KG)

1
2
3
4
5
M1 = M2 =

∆ M =¿ ∆ M =¿
5

BAB III

HASIL PENGAMATAN

Tabel 3.1. hasil pengamatan

N0 M batang(KG) M keeping + sekrup (KG)

1 1,00105 0,51
2 1,00009 0,5252
3 1,00105 0,5252
4 1,00009 0,5155
5 1,00009 0,5189
M1 = 1,000474 kg M2 = 0,40968 kg

∆ M =¿ 0,05 g ∆ M =¿ 0,05 g

Tabel 3.2. Data Hasil Eksperimen

N X1 = 65,5 T= X2 = 60,5 T= X3 = 41,5 T=


O N = 10 T/N N = 10 T/N N = 10 T/N
(T`) (T`) (T`)
1 T = 15 1,5 13,02 1,302 13,02 1,302
2 15,02 1,502 14,06 1,406 13 1,3
3 15 1,5 14,06 1,406 13 1,3
4 15,04 1,504 14,06 1,406 13 1,3
5 15,02 1,502 14,02 1,402 13,02 1,304
σ 1 = 15,016 T1 = 7,508 σ 2 = 11,032 T2 = 1,3844 σ 3 = 13,008 T3 = 1,3012
6

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data

Hitunglah nilai I ( hitung juga I ) berdasarkan data hasil pengukuran

1
n
mi X mbatang Lbatang+ m keping X OA
l = XPM = ∑ i =0
i
= 2
mtotal mbatang+ mkeping

1
1,000474 . . 75,5 + 0,40698 . 6 5 ,5
1). 2
1,000474+ ¿ 0,40698

1,000479. 37,75+0,40698 . 6 5 ,5
1,000479+0,40698

37,7678 +¿ 26,65719 64,42499


1,000474 + ¿ 0,40968 = 1,40968 = 45,70185 cm

Dit = I ?

(T = √ )
2
2π I
mgl

I
T2 ¿ 4 π .
mgl

2 mgl
I ¿ T .
4π2
76,3868
I ¿ 7,5082 . 2
4 . 3,14

76,3868
I ¿ 56,37 . 25,12

I ¿ 56,37 .3,0408

2
I ¿ 171,4098 kg m 7

1,000479. 37 , 75+0,40969 . 60,5


2). 1,000479+0,40969

37,7678+24,786245 62,554
= =44,3598 cm
1,000479+ 0,40968 1,41015

2 mgl
I ¿ T . 2

44,3598
I ¿ 1,38442 .
4 .3,14 2

44,3598
I ¿ 1,9165 .
25,12

I ¿ 1,9165. 1,7659

2
I ¿ 3,384 kg m

1,00079. 37,75+0,40969 . 41,5


3). 1,000479+0,40969

37,7678+17,002135 54,7699
= = 38,8397 cm
1,000479+ 0,40968 1,41015

2 mgl
I ¿ T .
4π2
38,8397
I ¿ 1,30122 . 2
4 . 3,14

38,8397
I ¿ 1,6931 . 25,12

I ¿ 1,6931. 1,5461

I ¿ 2,6177 kg m2

4.2. Diskusi

percobaan bandul fisis di laboraturium dilakukan hanya mengukur panjang batang yaitu
0,755 M sedangkan sudut simpangan 20° . Dalam percobaan ini ada beberapa faktor yang
mempengaruhi proses berjalannya osilasi bandul fisis yang kemudian memepengaruhi
perhitungan.

1. Poros kurang licin sehingga ada kemungkinan timbul gaya gesek pada poros yang
disebabkan poros dengan beban(batang pejal).
2. Pada penentuan sudut ayunan awal, doigunakan busur dengan pengamatan
mengunakan mata telanjang ada kemungkinan terjadi pergeseran pengamatan sudut.
3. Tidak ada sensor yang menentukan simpangan maksimum ketika batng pejal
diayunkan. Satu satunya cara menentukan simpangan maksimum adalah dengan
melakukan pengamatan dengan mata biasa.
4. Bila lebih dari 5 kali osilasi,pergeseran sudut simpangan terlihat sekali dari pada
sudut sebelum osilasi.

Penenlitian ini bertujuan untuk menentukan momen inersia benda tegar menggunakan
bandul fisis. Pada penelitian ini kita akan menentukan momen inersia menggunakan metode
osilasi. .pada perancangan alat tersebut digunakan stopwatch untuk mengukur waktu ayunan
dengan sudut 20° . Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan diaturlah titik penempatan
pada bandul. Serta melakukan uji coba apakah data hasil ekperimen sesuai dengan teori dari
momen inersia.
9

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Setelah melakukan percobaan diatas , maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan
yaitu sebagai berikut:

1. Bandul fisis merupakan aplikasi dari ayunan sederhana yang terdiri atas suatu bandul
yang digantungkan pada sebuah batang. Jika bandul diberi sedikit simpangan ke kiri
atau ke kanan dari posisi seimbangnya dan kemudian dilepaskan, maka bandul akan
bergerak bolak balik disekitar titik keseimbangannya.
2. Momen inersia tidak dipengaruhi oleh priode maupun sudut simpangan. Momen
inersia yang diperoleh dari alat cendrung lebih besar dari teori. Meskipun demikian
tidak ada pola tertentu ynag menunjukan hubungan momen inersia terhadap priode.
Meskipun momen inersia dapat ditentukan dengan data priode dari osilasi.
3. Semakin tinggi posisi bandul semakin cepat waktu ayunan yang dihasilkan

5.2. Saran
Adapun saran untuk pratikum selanjutnya:
1. Memeperbanyak jenis dan ukuran serta berat batang logam dan keeping logam bandul
fisis yang disimulasikan.
2. Melakukan uji coba bandul fisis dengan metode lain.
10

Daftar Pustaka

Tipler, Paul 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid 1. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai