Praktikum modul 2 dengan judul Momen inersia benda bertujuan untuk melatih
mahasiswa sehingga mampu memahami dengan baik konsep dari momen inersia.
Kemudian modul ini juga bertujuan agar mahasiswa dapat menentukan momen inersia
pada benda tertentu. Praktikum ini dilakukan dengan memperhatikan dan menentukan
keakuratan menghitung 10 getaran dengan cara melakukan pengulangan sebanyak 10 kali
percobaan untuk menghasilkan data hasil yang akurat. Setelah mendapatkan hasil dari
percobaan,kemudian dilakukan pengolahan data dengan rumus momen inersia. Perbedaan
momen inersia dapat dipengaruhi oleh jarak benda yang sedang diukur dengan sumbu
simetri, dan akar kuadrat. Faktor berikutnya yang tentunya dapat berpengaruh yaitu alat
yang digunakan dan juga ketelitian seorang praktikan.
II . PENDAHULUAN
2.1. Tujuan
1. Menentukan hal-hal yang dapat mempengaruhi momen inersia benda.
2. Menentukan momen inersia benda
Apabila m1 berada pada posisi r1 dan bergerak rotasi dengan kecepatan sudut
W, memiliki kecepatan linier sebagai berikut,dan juga cara yang sama untuk m2 dan m3.
L1 = m1 r12
L2 = m2 r22
L3 = m3 r32
L = L1 + L2 + L3
Dari persamaan momen inersia diatas, kita dapat mengihitung momen inersia
untuk berbagai benda, seperti ditunjukkan pada table dibawah ini :
5
5 Bola berongga Pada diameternya 2𝑚𝑅2
3
6 Kerucut pejal Pada sumbu kerucut 3𝑚𝑅2
10
Momen inersia benda yang terpasang pada alat momen inersia dapat diketahui
dengan persamaan :
Neraca 1 buah
1. Benda yang akan ditentukan momen inersianya ditimbang dan dicatat massa yang
didapatkan.
2. Benda yang akan digunakan diukur dan di catat tinggi dan diameter yang didapat.
3. Bola pejal dipasangkan pada alat ukur momen inersia,dan diamati besar sudut
simpangan yang terjadi. Begitu pula halnya dengan massa beban lainnya.
4. Nyalakan mesin pencacah waktu dan pilih mode sycle,kemudian alat momen inersia
disimpangkan sejauh 180 dan sycle diatur sebanyak 10 kali sehingga didapatkan waktu
untuk 10 getaran.
5. Letakkan benda yang akan diamati pada alat momen inersia dan disimpangkan
sejauh 180,kemudian sycle diatur sebanyak 10 kali sehingga didapatkan waktu untuk 10
getaran. Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali
Tabel 3.2. simpangan alat momen inersia untuk setiap penambahan beban
Beban 50 g
̅ = 𝜽𝟏 + 𝜽𝟐 +𝜽𝟑 = 𝟑𝟎+𝟐𝟗+𝟑𝟎=29.6
𝜽 𝟑 𝟑
Tabel 3.3. waktu 10 getaran alat momen inersia
Waktu 10 get (s) Perioda
Waktu rata- diri, To
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 rata (s) (s)
4.103 4.101 4.102 4.101 4.104 4.103 4.102 4.103 4.101 4.104 4,1024 0,41024
𝑡1 +𝑡2 +𝑡3 +𝑡4 +𝑡5 +𝑡6 +𝑡7 +𝑡8 +𝑡9 +𝑡10 41.024
𝑡̅= = = 4.1024
10 10
F= m x g
Torsi(𝜏)= F x R
F= m x g
= 0.05 x 9.8
= 0.49
(𝜏) = F x R
= 0.49 x 0.045
= 0.02205
𝜋
𝜃 rata rata (Rad) = x𝜃
180
𝜋
= x 29.6
180
0,1
0,09
y = 0,0008x - 0,0025
0,08
0,07
0,06
𝝉(Nm)
0,05
0,04
0,03
0,02
0,01
0
0 20 40 60 𝜽 ̅(𝒓𝒂𝒅) 80 100 120 140
Substitusi nilai m dan C yang didapat dari regresi linier grafik τ terhadap θ rata-
τ = mθ + C
rata (rad) pada persamaan di samping!
𝒌
𝑰𝟎 = 𝑻 𝟐
𝟒𝝅𝟐 𝟎
𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟖
𝑰𝟎 = 𝟒𝟏. 𝟑𝟗𝟗𝟐𝟏𝟐 = 𝟎. 𝟎𝟑𝟒𝟕 𝒌𝒈. 𝒎𝟐
𝟒(𝟑. 𝟏𝟒)𝟐
3.3. Momen inersia benda
𝑡̅
𝑡𝑜 =
10
̅̅̅̅̅̅̅̅̅
9.2624
=
10
= 0.92624
IV. PEMBAHASAN
• Benda-benda yang digunakan pada praktikum ini memiliki massa yang hampir
sama. Tetapi benda-benda tersebut memiliki momen inersia yang berbeda-beda.
Faktor yang mempengaruhi hal ini salah satunya yaitu jari-jari dari benda-benda
tersebut,dimana semakin besar jari-jari yang ada pada benda-benda tersebut maka
momen inersia yang terjadi juga akan semakin besar.
• Selain momen inersia yang berbeda,hasil dari periode setiap benda pad 10 getaran
juga berbeda. Faktor yang mempengaruhi hal ini yaitu bentuk dari benda-benda
tersebut.
• Momen inersia dari setiap benda merupakan nilai ukur kemampuan suatu benda
untuk mempertahankan posisinya dari poros atau gerak rotasi. Dari hasil
percobaan yang telah dilakukan,besarnya kuadrat jarak dari sumbu putar dapat
mengakibatkan perbedaan. Selain itu,massa benda juga mempengaruhi momen
inersia.
• Dari hasil percobaan,jika dibandingkan perbedaan antara momen inersia teori dan
momen inersia percobaan,momen inersia teori tidak selalu sama dengan momen
inersia percobaan. Ada banyak factor yang mempengaruhi seperti tingkat
ketelitian praktikan dan ketidakpastian pengukuran. Maka momen inersia teori
berbeda dengan momen inersia percobaan.
V. KESIMPULAN
• Momen inersia yang dimiliki oleh bola pejal,silinder pejal,dan silinder berongga
memiliki momen inersia yang berbeda-beda. Momen inersia pada bola pejal
didapatkan 1.1 . 10-2. Momen inersia pada silinder pejal didapatkan 5.06 . 10-4 dan
momen inersia pada silinder berongga didapatkan 0,275 . 10-4
• Sudur simpangan pada benda dengan massa 50 gram sebesar 29. Pada benda
dengan massa 60 gram menghasilkan 34,6. Pada benda dengan massa 80 gram
menghasilkan 48,6. Pada benda dengan massa 100 gram menghasilkan 60. Pada
benda dengan massa 150 gram menghasilkan 88,6. Dan pada benda dengan
massa 200 gram menghasilkan 117,3. Dari hasil yang didapatkan,bisa disimpulan
bahwa jika semakin besar massa benda maka sudut simpangan yang dihasilkan
juga akan semakin besar.
[1] Banjarnahor, H. (2012). Sistem pengukuran momen inersia benda pejal dengan
metode osilasi harmonic berbasis mikrokontroler. Depok : Universitas Indonesia